Andy Soegianto
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 117 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Karakterisasi Buncis Ungu (Phaseolus vulgaris L.) Generasi F7 di Dataran Medium Nababan, Yohana Roma Uli; Soegianto, Andy
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buncis salah satu sayuran buah yang penting di Indonesia. Buncis ungu merupakan tanaman yang mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan berfungsi untuk mencegah kanker, diabetes dan penyakit lainnya. Penentuan karakteristik merupakan hal yang penting dalam deskripsi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan karakter pada satu galur CSxGI-630-24 tanaman buncis ungu F7. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2018 di Jl. Lilin Emas, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini disusun dalam suatu percobaan dengan metode pengamatan tanaman tunggal (single plant) dengan perlakuan terdiri dari satu galur buncis generasi F7 (CSxGI-63-0-24). Pengamatan dilakukan terhadap karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Koefisien kemiripan galur buncis CSxGI-63-0-24 generasi F7 belum seragam dalam karakter kualitatif dan kuantitatif yang diamati, karena memiliki derajat kemiripan ­49%.
Pengaruh Tingkat Konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyaceticacid terhadap Induksi Kalus pada Tiga Varietas Tebu secara In-Vitro Pranayadipta, Nadya Wening; Soegianto, Andy
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tebu ialah salah satu tanaman perkebunan yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan dasar gula sebagai bahan pokok utama. Produksi tanaman tebu penting dilakukan dengan cara penyediaan bibit melalui kultur jaringan. Induksi kalus merupakan tahapan penting dalam perbanyakan melalui kultur jaringan guna memperoleh tanaman baru dengan jumlah yang besar. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi 2,4 Dichlorophenoxyaceticacid (2,4-D) yang tepat dalam keberhasilan menginduksi kalus tebu yang dilaksanakan pada Februari 2019-Mei 2019 di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Penelitian Sukosari PTPN XI, Lumajang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor. Faktor 1 yaitu konsentrasi 2,4-D 0 ppm, 1 ppm, 3 ppm, 5 ppm, dan 7 ppm. Faktor 2 yaitu varietas tebu NXI 1-3, CYZ 71/95, dan Bululawang (BL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 2,4-D mampu menginduksi kalus pada varietas NXI 1-3, CYZ 71/95, dan Bululawang secara In-Vitro. Perbedaan konsentrasi 2,4-D 3 ppm dapat mempengaruhi hasil waktu muncul kalus, berat segar kalus, volume kalus, dan persentase keberhasilan pembentukan kalus serta menghasilkan tekstur kalus yang remah dan berwarna hijau keputihan dan hijau kekuningan pada tiga varietas tebu secara In-Vitro.
Hubungan antara Komponen Hasil dan Hasil pada Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) Generasi CT2 dan CT1(CT1) Rachma, Izza Azkiya; Waluyo, Budi; Soegianto, Andy
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 5 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jarak kepyar (Ricinus communis L.) merupakan tanaman yang berperan penting dalam industri minyak. Di Indonesia tanaman jarak kepyar memiliki tingkat produktivitas yang masih rendah dan cenderung mengalami penurunan. Sehingga diperlukan usaha peningkatan produksi, salah satunya dengan perakitan varietas unggul dalam kegiatan pemuliaan tanaman melalui seleksi. Untuk mengatasi permasalahan dalam menentukan pilihan karakter yang dianggap unggul maka perlu diketahui hubungan antara komponen hasil dan hasil pada tanaman jarak kepyar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter komponen hasil yang berkorelasi terhadap hasil pada setiap aksesi tanaman jarak kepyar dan perbedaannya dalam dua populasi, yaitu populasi CT2 dan CT1(CT1). Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 – April 2019 di Kebun Percobaan Jatimulyo, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Kota Malang Jawa Timur dengan ketinggian ±460 mdpl. Percobaan dilakukan menggunakan metode pengamatan single plant dengan menanam 16 aksesi jarak kepyar generasi ke-3. Jumlah tanaman pada masing-masing aksesi sebanyak 20 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan karakter jumlah buah dan jumlah biji berkorelasi positif signifikan terhadap hasil pada setiap aksesi tanaman jarak kepyar dengan koefisien korelasi yang berbeda-beda pada setiap aksesi dalam dua populasi tanaman jarak kepyar. Sehingga karakter jumlah buah dan biji dapat digunakan sebagai kriteria seleksi tanaman jarak kepyar pada setiap aksesi.
Keseragaman Delapan Galur Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Generasi S5 Ferida, Hepy; Soegianto, Andy
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 9 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis banyak dikembangkan di Indonesia. Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ketersediaan jagung manis. Peningkatan produksi jagung manis didukung dengan ketersediaan varietas unggul berupa varietas hibrida. Varietas hibrida didapatkan dari persilangan tetua berupa galur inbrida. Galur inbrida yang dijadikan sebagai tetua adalah galur yang memiliki tingkat homozigositas yang tinggi yang dapat diperoleh melalui proses selfing. Suatu cara yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk menilai keseragaman tanaman adalah dengan mengetahui keragaman. Galur jagung manis yang digunakan merupakan generasi S5 sehingga diharapkan memiliki tingkat keseragaman dalam galur yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keseragaman pada masing-masing galur  jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2018 di Desa Areng-areng, Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Bahan yang digunakan yaitu benih delapan galur jagung manis. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan dan diuji lanjut menggunakan uji BNJ pada taraf 5% . Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai KKG dan KKF yang diperoleh tergolong rendah sampai sedang. Nilai KK digunakan untuk mengetahui keseragaman dalam galur. Nilai KK pada delapan galur jagung manis memiliki nilai yang rendah sampai sedang. Sehingga masing-masing galur jagung manis generasi S5 memiliki tingkat keseragaman dalam galur yang tinggi
Uji Ketahanan Galur Buncis Tipe Rambat (Phaseolus vulgaris L.) Berpolong Kuning Terhadap Penyakit Layu Fusarium ( Fusarium Oxysporum ) Putri, Ken Ufi Balya; Soegianto, Andy
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 10 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu sayuran dengan jenis polong-polongan yang mempunyai peluang pasar yang cukup menjanjikan di Indonesia. Produktivitas tanaman buncis setiap tahun mengalami perubahan, berdasarkan Badan Pusat Statistik (2019). Produksi buncis di Indonesia pada tahun dari 304,431/Ha ton pada tahun 2018 menjadi 299,310 ton/Ha pada tahun 2019. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman buncis, perlu adanya teknik pemuliaan tanaman buncis yang sesuai dengan permintaan konsumen serta tanaman buncis yang tahan terhadap serangan hama ataupun penyakit tanaman. Alternatif yang dilakukan salah satunya adalah perakitan buncis berpolong kuning yang berdaya hasil tinggi.Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan galur buncis yang tahan terhadap serangan layu fusarium oxysporum.. Penelitian ini dilaksanakan di di Jl. Patimura Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu. Pada bulan April hingga Juni 2020. Penelitian menggunkan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan galur buncis CS-GK-50-0-24 tergolong dengan tanaman agak tahan dibandingkan CS-GI-63-0-24 yang tergolong agak rentan terhadap serangan penyakit fusarium oxysporum
Keragaman Karakteristik Fisik Biji 22 Genotipe Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) sebagai Dasar Seleksi Amali, Mukhlash; Soegianto, Andy; Waluyo, Budi
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.01.01

Abstract

Jarak kepyar (Ricinus communis L.) tergolong dalam famili Euphorbiaceae. Tanaman ini berpeluang secara ekonomis. Bijinya mengandung minyak hingga 40-60%. Minyak jarak kepyar dapat dimanfaatkan ke banyak kegunaan di dunia industri di antaranya sumber bahan bakar biodesel, bahan kosmetika, polimer plastik berupa resin dan cat. Produksi jarak kepyar di Indonesia masih fluktuatif. Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas tanaman jarak kepyar ialah dengan pemuliaan tanaman. Untuk memperoleh varietas yang memiliki sifat yang unggul diperlukan adanya keragaman genetik. Keragaman genetik merupakan hal mendasar agar seleksi bisa berjalan efektif. Adapun karakteristik fisik biji jarak kepyar sendiri dapat digunakan sebagai dasar dalam kegiatan seleksi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui keragaman karakter kuantitatif dan kualitatif biji pada 22 genotipe jarak kepyar sebagai dasar dalam seleksi. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2021. Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah 22 genotipe jarak kepyar hasil seleksi tahan layu fusarium, pupuk NPK dan urea, deskriptor UPOV (Ricinus communis L.), polibag 40×40 cm, tanah, dan air. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok diulang 2 kali. Setiap plot terdiri dari 3 tanaman. Jarak antar plot 60x60 cm. Pengamatan dilakukan pada karakter kuantitatif dan kualitatif biji jarak kepyar. Hasil analisis menunjukkan hasil yang sangat nyata. Nilai koefisien variasi genetik (KVG) dan koefisien variasi fenotip (KVF) diperoleh hasil berkriteria rendah hingga tinggi pada karakter kuantitatif biji. Sedangkan pada karakter kualitatif biji diperoleh nilai koefisien kemiripan yang rendah atau keragaman genetik yang tinggi.
Uji Toleransi Sepuluh Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Cekaman Naungan Burhanudin, Muhammad Irsyad Fauzan; Soegianto, Andy
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.03.06

Abstract

Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu jenis tanaman Leguminoceae yang banyak dibudidayakan dan memiliki keunggulan dibanding tanaman kacang-kacangan lainnya. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman kacang hijau adalah banyak yang dibudidayakan dalam pola tanam tumpangsari sehingga menyebabkan adanya kompetisi dalam penyerapan intensitas cahaya matahari. Penurunan intensitas cahaya dari 100% menjadi 90% tidak nyata menurunkan hasil biji, namun penurunan intensitas cahaya hingga 50% radiasi penuh menyebabkan penurunan hasil biji 37%-74%. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh naungan terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman kacang hijau dan untuk mempelajari perbedaan tingkat toleransi dari sepuluh varietas tanaman kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 hingga Oktober 2021 di kebun percobaan milik BALITKABI yang berlokasi di Kelurahan Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Tersarang dengan dua faktor, faktor pertama ialah perlakuan naungan dan faktor kedua ialah penggunaan sepuluh varietas kacang hijau. Analisis data menggunakan ANOVA taraf 5%, uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%, menggunakan analisis Indeks Sensitivitas Cekaman naungan (ISC) berdasarkan rumus Fischer dan Maurer (1978). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan 50% berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan penurunan hasil dan produksi pada varietas yang agak toleran terhadap bobot biji per tanaman pada varietas Vima 5 sebesar 48,7%, Vimil 2 sebesar 4,1%, Kutilang sebesar 24,1 % dan Murai sebesar 12%. Varietas Vima 5, Vimil 2, Kutilang dan Murai tergolong ke dalam varietas agak toleran adapun Vima 1, Vima 2, Vima 3, Vima 4, Vimil 1 dan Perkutut tergolong varietas sensitif. 
Co-Authors A Rumanti, Indrastuti A Rumanti, Indrastuti Adi Wiyono Basori Amin Adiredjo, Afifuddin Latif Adiredjo, Afifuddin Latif Affandi Affandi Agatha Eritza Wigathendi Agus Sutanto Aisah, Binti Nur Aisah, Binti Nur Aisyah, Siti Nur Akashi, Ryo Amali, Mukhlash Amin, Adi Wiyono Basori Ardyanto, Alfian Trisna Ardyanto, Alfian Trisna Arifin Noor Sugiharto Arifin, Azeri Gautama Azeri Gautama Arifin Azkiyah, Rizqi Azkiyah, Rizqi Bangun, Yohelsi Citradiah Br Bangun, Yohelsi Citradiah Br Basuki, Nur Bima Fikry Budi Waluyo Budi Waluyo Burhanudin, Muhammad Irsyad Fauzan Cholifah, Ayu Cicik Septeningsih Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi Dea Rosalia Dewi Amaliatur Rizqiyah Eksan, Kolil Nur Eksan, Kolil Nur Elimawati, Evi Yulia Elimawati, Evi Yulia Estri Laras Arumingtyas Farihul Ihsan Fatimaturrohmah, Siti Fatimaturrohmah, Siti Febri Budi Rahayu Ferida, Hepy Fikry, Bima Fikry, Bima Firly, Cynthia Diesta Firly, Cynthia Diesta Fitri, Faiza Khusnia Fitriana, Riza Anissatul Fitriana, Riza Anissatul Freta Kirana Balladona Frizal Amy Oktarisna Gondo, Takahiro Gultom, Christina Solideo Gultom, Christina Solideo Hajroon Jameela Hamdany, Mohamad Iqbal Septian Hariyanti, Ismi Dahlia Hawa, Melawati Rizki Hawa, Melawati Rizki I Made Tasma Ika Roostika Indraswari, Rizqi Laili Indraswari, Rizqi Laili Ismi Dahlia Hariyanti Jameela, Hajroon Koiruningtias, Amalia Pratiwi Koiruningtias, Amalia Pratiwi Kristianto Nugroho Kurniawan, Ainur Rofiq Edy Kurniawan, Ainur Rofiq Edy Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Lazuardi Pramadio Luqmantoro, Cahyo Luqmantoro, Cahyo Matatula, Erfina Anace Meliala, Jubleam Haris Sembiring Meliala, Jubleam Haris Sembiring Mukhammad Rommahdi, Mukhammad Nababan, Yohana Roma Uli Nababan, Yohana Roma Uli Nafisah Nafisah Niken Kendarini Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi Novitasari, Juwik Novitasari, Juwik Nugroho, Yusuf Nur Basuki Nur, Alya Aulia Oktarisna, Frizal Amy Oktaviyanti, Riska Nur Oktaviyanti, Riska Nur Okyanto, Dwi Okyanto, Dwi Parinduri, Naufal Al Wali Permana, David Galuh Permana, David Galuh Perwitosari, Gia Warih Perwitosari, Gia Warih Pradipta, Alfian Nafi Pradipta, Alfian Nafi Pranayadipta, Nadya Wening Pranayadipta, Nadya Wening Prasetiyo, Ferry Singgih Prasetiyo, Ferry Singgih Pratiwi, Novita Puji Lestari Putra, Bagus Keswara Putra, Bagus Keswara Putri Nurul Aini Putri, Ken Ufi Balya Rachma, Izza Azkiya Rachmawati, Norliya Rahmawati, Annisaa Rahmawati, Annisaa Rahmi Kusuma Wardhani Rerenstradika T. Terryana Reza Prakoso Dwi Julianto Rizqiyah, Dewi Amaliatur Rommahdi, Mukhammad Ryo Akashi, Ryo Savitri, Kurnia Septeningsih, Cicik Setyaningsih, Wahyu Siti Nur Aisyah Sri Lestari Purnamaningsih Sri Winarsih Sukartini Sukartini Sumeru Ashari Takahiro Gondo, Takahiro Taufiq Hidayat RS Trihatmojo, Hendro Trihatmojo, Hendro Tustika, Selvi Clara Tustika, Selvi Clara Twientanata, Putrie Twientanata, Putrie Wahyu Setyaningsih Wahyu Widoretno Wardhani, Rahmi Kusuma Wigathendi, Agatha Eritza Winarsih, Sri Wulanesa, Wa Ode Sanghyaningsinta Wulanesa, Wa Ode Sanghyaningsinta Yulistyarini, Titut Yulistyarini, Titut Yusuf Nugroho, Yusuf