Latar Belakang: HIRARC merupakan elemen penting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karena berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya yang digunakan untuk menentukan objektif dan rencana K3. Sistem Manajemen K3 yang diterbitkan oleh pemerintahan Indonesia dan wajib diterapkan oleh beberapa industri adalah Sistem Manajemen K3 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus, yaitu penelitian yang memfokuskan untuk meneliti secara mendetail mengenai latar belakang dan kondisi yang ada dari suatu kasus. Metode penilaian identifikasi potensi bahaya kerja menggunakan form analisis dokumen HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) dan panduan wawancara. Hasil: Dari Form HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) pada pekerja PT. X bagian Print, Vakum, Cut dan Bur ditemukan 3 tingkatan risiko yaitu terdapat 4 tingkatan rendah (low risk), terdapat 8 risiko sedang (moderate risk) dan terdapat 2 risiko tinggi (high risk). Kesimpulan: hasil identifikasi potensi bahaya pada 4 tahapan yakni Print, Vakum, Cut dan Bur menunjukkan pada proses Print terdapat 3 potensi bahaya. Untuk proses Vakum terdapat 2 potensi bahaya. Untuk proses Cut terdapat 3 potensi bahaya. Dan untuk proses Bur terdapat 6 potensi bahaya.