Claim Missing Document
Check
Articles

Environmental Education and Community Participation: The Importance of Conservation Lessons in Teaching and Learning for Environmental Conservation Efforts in the Region of Sagara Anakan Sugandi, Dede
SOSIOHUMANIKA Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT: Conservation, as an attempt of sustainable maintenance and preservation of the environment, requires community participation. This research tries to analysis of: (1) the characteristics of Sagara Anakan watershed and territory; (2) the conducts of environmental conservation and community participation; and (3) the relevant of conservation subject for teaching and learning in Senior High School. The method employed was survey with analysis on forms of conservation and farmers’ participation. The results show that Sagara Anakan region serves for various activities, such as fishery, tourism, sport, and transportation. Conservation in the form of reforestation has not been conducted, because it is thought to cause low production of the crops. The subject of conservation is less relevant to the teaching and learning materials on environmental conservation. Fortunately, various forms of conservation have been done by the community. The forms of conservation are different for each part of the watershed, depending on the physical conditions and the possibility for land cultivation. On the other hand, to develop the teaching and learning materials, the local environment should be the resources for student learning. By this way, students will be encouraged to engage in problem-solving pertaining to the environmental conservation. KEY WORD: Forms of conservation, community participation, environmental damage, teaching and learning, Sagara Anakan region, and environmental education. RESUME: Artikel ini berjudul “Pendidikan Lingkungan Hidup dan Partisipasi Masyarakat: Pentingnya Pelajaran Konservasi dalam Pengajaran dan Pembelajaran untuk Upaya Konservasi Lingkungan di Daerah Sagara Anakan”. Konservasi, sebagai upaya pemeliharaan dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan, memerlukan partisipasi masyarakat. Penelitian ini mencoba menganalisis: (1) Karakteristik daerah aliran sungai dan wilayah Sagara Anakan; (2) perilaku konservasi lingkungan dan partisipasi masyarakat; serta (3) Relevansi subjek konservasi untuk pengajaran dan pembelajaran di Sekolah Menengah Aatas. Metode yang digunakan adalah survei dengan analisis bentuk konservasi dan partisipasi petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Sagara Anakan berfungsi untuk berbagai kegiatan, seperti perikanan, pariwisata, olah raga, dan transportasi. Konservasi dalam bentuk reboisasi belum dilakukan, karena diduga menyebabkan rendahnya produksi tanaman. Subjek konservasi kurang relevan dengan pengajaran dan materi pembelajaran tentang konservasi lingkungan. Untungnya, berbagai bentuk konservasi telah dilakukan oleh masyarakat. Bentuk-bentuk konservasi yang berbeda untuk setiap bagian dari daerah aliran sungai, tergantung pada kondisi fisik dan kemungkinan untuk pengolahan tanah. Di sisi lain, untuk mengembangkan pengajaran dan pembelajaran, materi muatan lokal harus menjadi sumber pembelajaran bagi siswa. Dengan cara ini, siswa akan didorong untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.KATA KUNCI: Bentuk konservasi, partisipasi masyarakat, kerusakan lingkungan, pengajaran dan pembelajaran, daerah Sagara Anakan, dan pendidikan lingkungan.About the Author: Dr. Dede Sugandi is a Senior Lecturer at the Department of Geography Education, Faculty of Social Studies Education UPI (Indonesia University of Education), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, West Java, Indonesia. Corresponding author is: dsugandi58@yahoo.comHow to cite this article? Sugandi, Dede. (2013). “Environmental Education and Community Participation: The Importance of Conservation Lessons in Teaching and Learning for Environmental Conservation Efforts in the Region of Sagara Anakan” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.6, No.2 [November], pp.183-196. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112. Chronicle of article: Accepted (September 12, 2013); Revised (October 17, 2013); and Published (November 20, 2013).    
IMPROVING GEOGRAPHY PRE-SERVICE TEACHERS’ UNDERSTANDING OF SATELLITE IMAGERY ANALYSIS USING ER MAPPER SOFTWARE WITH A MODULE Sugandi, Dede; Somantri, Lili
International Journal of Education Vol 11, No 1 (2018): August 2018
Publisher : UPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ije.v11i1.11162

Abstract

The development of student potential is influenced by how the teacher prepares the steps of the learning process. This means that teacher’s preparation and planning for the learning process determines the achievement of learning objectives. There is an indication that students have low mastery in the skills of imagery analysis on the topic of remote sensing. This research aims to find ways to assist students in the learning process of remote sensing and find about the appropriateness of the form of learning process to the learning materials as well as the allocated time and the steps in the learning process. More specifically, it aims to assist students in gaining understanding and ability of image data analysis using Er Mapper software. The population consisted of 195 students, while the sample taught to improve their understanding of the steps taken in imagery analysis only included 90 students. The students were divided into two groups, the control class and the experimental class, with 45 students respectively. In assessing students' understanding, this research was aided by four testers who assessed and determined the time taken for students to complete each stage of imagery analysis, with the criteria of: 1) 0-1 (very fast), 2) 1-2 (fast), 3) 2-3 (slow), and 4) 3-4 (very slow). The scores of the imagery analysis of the control class and experimental class students were 3.30 (very good) and 3.38 (very good), respectively, with a difference of 0.08. The difference in the understanding and ability was more strongly indicated by the speed or time taken to complete the analysis stages for each meeting. The control class’ average speed was 3.51 (very slow), while the experimental class was 1.44 (fast). To accelerate the learning process of image analysis, the lab work should be assisted with guidebooks or modules in each meeting. With the module, students can learn independently.
Developing Learning Media Based on Geographic Information System for Geography Subject in Senior High Schools Arrasyid, Riko; Setiawan, Iwan; Sugandi, Dede
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 28, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v28i1.12163

Abstract

This study aims to develop learning media based on Geographic Information Systems (GIS) in Geography subject in high schools. This research was designed to develop space-based geography learning media with various data formats (multimedia) and interface design easy to operate. This study uses a quasi-experimental design to examine whether there is an influence of the use of GIS in geography learning. The subjects of the study were social class elevnth graders at SMAN 15 Kota Bandung, Indonesia which is the experimental site as well. On class (social class 2) was selected to an experimental group and the other class (social class 4) served as a control group. The instrument used is a multiple choice test. The analytical technique used is Kolalogov-Smirnov. Based on the results of the analysis and discussion, it can be concluded that the development of GIS-based geography learning media can be developed as a geography learning media by designing an easy and simple application interface to be used by teachers and students as well as databases that are in accordance with the curriculum. GIS-based learning media developed showed significant influence on learning achievement of learners. The experimental class performed higher learning achievement than the control class.
Penggunaan Metode Unsupervised (ISO Data) untuk Mengkaji Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Pangandaran Rahmawan, Agung Dwi; Pawestri, Dini Adha; Fakhriyah, Rafifah Adinda; Pasha, Habibie Daud Syafaat; Ferryandy, Muhamad; Sugandi, Dede; Ridwana, Riki; Somantri, Lili
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v8i1.22752

Abstract

Pengindraan jauh saat ini sudah mulai dikembangkan dan dimanfaatkan untuk berbagai bidang keilmuan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengindraan jauh) di Kecamatan Pangandaran untuk mengetahui kesesuaian kerapatan vegetasi dengan hasil interpretasi. Menggunakan citra Landsat 8 dengan metode Unsupervised Classification Iso Data dan dalam pengolahannya menggunakan softwareEnvi 5.0 dan Arcgis 10.4. Analisis yang digunakan yaitu analisis spasial dan membandingkan hasil interpretasi dengan hasil data di lapangan, dan melakukan uji akurasi. Uji akurasi dilakukan untuk menemukan besaran kesesuaian metode dengan data yang dilakukan. Maka akan dapat diketahui bahwa metode klasifikasi yang digunakan kurang tepat untuk mengidentifikasi kerapatan vegetasi karena memiliki banyak data yang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan. Dengan mengidentifikasi kerapatan vegetasi, maka dapat membantu mengetahui perencanaan ruang terbuka hijau yang tepat untuk wilayah kecamatan Pangandaran. 
PEMANFAATAN PRODUK FOTOGRAMETRI DIGITAL UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN Ihsan, Muhammad; Sugandi, Dede
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v19i2.19358

Abstract

Pemanfaatan teknologi dalam media pembelajaran telah berkembang dalam dua dekade terakhir. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan media pembelajaran adalah dengan fotogrametri digital. Dengan memanfaatakan konsep fotogrametri, yaitu menghasilkan informasi spasial dari intersesi dari dua foto yang bertampalan, produk yang dihasilkan dapat berupa peta ortophoto dan model tiga dimensi. Hasil dari fotogrametri memiliki visualisasi yang merepresentasikan objek aslinya sehingga lebih mudah untuk diteliti maupun dianlisisi. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan fotogrametri digital yang dapat digunakan untuk empat bidang seperti bidang kedokteran, arsitektur, sejarah, dan geografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dari hasil penelitian tentang fotogrametri digital. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah produk yang dihasilkan dari fotogrametri digital dapat membantu dalam melakukan pembelajaran seperti membantu dalam menganalisis anatomi tubuh untuk bidang kedokteran, sebagai sarana dalam menganalisis bentuk dan ukuran bangunan bersejarah untuk bidang arsitektur, menganalisa bentuk relief dan objek sejarah, dan menganalisis bentuk lahan dan dinamika muka bumi untuk bidang geografi. Pemanfaatan teknologi dalam media pembelajaran telah berkembang dalam dua dekade terakhir. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan media pembelajaran adalah dengan fotogrametri digital. Dengan memanfaatakan konsep fotogrametri, yaitu menghasilkan informasi spasial dari intersesi dari dua foto yang bertampalan, produk yang dihasilkan dapat berupa peta ortophoto dan model tiga dimensi. Hasil dari fotogrametri memiliki visualisasi yang merepresentasikan objek aslinya sehingga lebih mudah untuk diteliti maupun dianlisisi. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan fotogrametri digital yang dapat digunakan untuk empat bidang seperti bidang kedokteran, arsitektur, sejarah, dan geografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dari hasil penelitian tentang fotogrametri digital. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah produk yang dihasilkan dari fotogrametri digital dapat membantu dalam melakukan pembelajaran seperti membantu dalam menganalisis anatomi tubuh untuk bidang kedokteran, sebagai sarana dalam menganalisis bentuk dan ukuran bangunan bersejarah untuk bidang arsitektur, menganalisa bentuk relief dan objek sejarah, dan menganalisis bentuk lahan dan dinamika muka bumi untuk bidang geografi. w:LsdException Lo
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 UNTUK IDENTIFIKASI SEBARAN KERAPATAN VEGETASI DI PANGANDARAN Wahrudin, Udin; Atikah, Siti; Habibah, Athiyyah Al; Paramita, Qorry Pradnya; Tampubolon, Hilman; Sugandi, Dede; Ridwana, Riki
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerapatan vegetasi merupakan presentase suatu spesies vegetasi atau tumbuhan yang hidup di suatu luasan tertentu. Kerapatan vegetasi salah satunya dapat diketahui dengan menggunakan teknik NDVI. Teknik yang dapat digunakan untuk keperluan menganalisis vegetasi. Informasi data kerapatan vegetasi, luas lahan, dan keadaan dilapangan dapat dideteksi dari penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hasil identifikasi kerapatan vegetasi daerah Kabupaten Pangandaran menggunakan metode klasifikasi terbimbing minimum distance dan menguji hasil interpretasinya menggunakan confussion matrix. Salah satu manfaat informasi data kerapatan vegetasi ini ialah dapat memberikan gambaran mengenai ketersediaan ruang terbuka di Kabupaten Pangandaran. Klasifikasi kerapatan vegetasi pada citra Landsat 8 dengan kombinasi RGB 753 menghasilkan warna ungu dengan yang berarti sangat rapat, oranye yang berarti rapat, kuning yang berarti cukup rapat, hijau dengan vegetasi jarang, dan biru yang berarti vegetasi sangat jarang. Total hasil akurasi pada confussion matriks bernilai 64% yang  berarti tingkat akurasi peta cukup rendah karena biasanya nilai yang diterima dan diharapkan itu lebih dari 85%.Hal ini dikarenakan oleh keadaan di lapangan yang dinamis karena sebagian besar kerapatan vegetasi di lapangan berkurang akibat pengalihfungsian lahan. 
PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 UNTUK IDENTIFIKASI SEBARAN KERAPATAN VEGETASI DI PANGANDARAN Wahrudin, Udin; Atikah, Siti; Habibah, Athiyyah Al; Paramita, Qorry Pradnya; Tampubolon, Hilman; Sugandi, Dede; Ridwana, Riki
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerapatan vegetasi merupakan presentase suatu spesies vegetasi atau tumbuhan yang hidup di suatu luasan tertentu. Kerapatan vegetasi salah satunya dapat diketahui dengan menggunakan teknik NDVI. Teknik yang dapat digunakan untuk keperluan menganalisis vegetasi. Informasi data kerapatan vegetasi, luas lahan, dan keadaan dilapangan dapat dideteksi dari penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hasil identifikasi kerapatan vegetasi daerah Kabupaten Pangandaran menggunakan metode klasifikasi terbimbing minimum distance dan menguji hasil interpretasinya menggunakan confussion matrix. Salah satu manfaat informasi data kerapatan vegetasi ini ialah dapat memberikan gambaran mengenai ketersediaan ruang terbuka di Kabupaten Pangandaran. Klasifikasi kerapatan vegetasi pada citra Landsat 8 dengan kombinasi RGB 753 menghasilkan warna ungu dengan yang berarti sangat rapat, oranye yang berarti rapat, kuning yang berarti cukup rapat, hijau dengan vegetasi jarang, dan biru yang berarti vegetasi sangat jarang. Total hasil akurasi pada confussion matriks bernilai 64% yang  berarti tingkat akurasi peta cukup rendah karena biasanya nilai yang diterima dan diharapkan itu lebih dari 85%.Hal ini dikarenakan oleh keadaan di lapangan yang dinamis karena sebagian besar kerapatan vegetasi di lapangan berkurang akibat pengalihfungsian lahan. 
PARTISIPASI PENDUDUK DALAM KONSERVASI DI SEGARA ANAKAN Sugandi, Dede
Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Vol 1, No 3 (2014): Nilai dalam Pembelajaran
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/metafora.v1n3.p32-44

Abstract

The Sagara Anakan region is meeting some estuaries are undergoing a process of sedimentation. Impact of siltation and sedimentation caused the emergence of new deltas that lead to legal and institutional issues of ownership of the delta in the area. The mayor problemof this study is how the steps to perform the maintenance and protection, maintenance and protection efforts extent to support sustainable development and the factors that lead to sedimentation in the Segara Anakan?. The main purpose of this study is to learn the steps to perform the maintenance and protection, maintenance and protection of analyzing the efforts and analyze the factors that lead to sedimentation in th earea of Sagara Anakan. Conservation, vegetative, mechanical and chemistry methods that must be done. Segara Anakan area that to be studied is the area that has geographical location between 108001'15,66"BT -109000'00" BT and 7001'12, 96"LS -7046'44,4" LS. Areas to be studied in this research is the population in the watershed that towards into Sagara Anakan region. Conservation will be related to the socio-economic life of the population in and around the river that towards into Sagara Anaka region. Conservation needs to be done mechanically, physically integrated with socio-economic empowerment sustainable population.
Surface Runoff Management Model of Bandung Regency Through Remote Sensing Analysis Sugandi, Dede; Ridwana, Riki; Ismail, Arif; Ismail, Jalu Rafli; Sephana, Rafi'i Diva
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v21i2.38798

Abstract

Flood is caused by surface runoff, therefore controlling the surface runoff is necessary especially on built areas. The aim of this research is to analyze the width, calculating the volume of surface runoff and analyze the model of infiltration wells on built areas in Bandung Regency. The methods implemented in this research is experimental method. This method was carried while analyzing rainfall on built areas samples, which is house building. The land use was analyzed through Landsat 8 imagery in the year of 2019. Rainfall volume was calculated by equation V = h x l. Meanwhile the volume of infiltration well was calculated by equation V = h x k. The result of 2019 Landsat imagery analysis shows that 19.01% of total watersheds in Bandung Regency or as much as 1382.13 km2 is the built areas. The highest rainfall in total of 0.02431 m occurred in October on the area of 197.67 m2 and became a surface runoff of 377,534 m3. In a house building, as built area example, as wide as 90 m3, the amount of 2.19 m3 rainwater needed to be infiltrated. Infiltration well model is a management model on each built areas, so that rainwater on built areas would not be turned into a surface runoff.
Pemanfaatan Citra Landsat 8 Untuk Identifikasi Sebaran Kerapatan Vegetasi di Pangandaran Udin Wahrudin; Siti Atikah; Athiyyah Al Habibah; Qorry Pradnya Paramita; Hilman Tampubolon; Dede Sugandi; Riki Ridwana
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v3i2.1790

Abstract

Kerapatan vegetasi merupakan presentase suatu spesies vegetasi atau tumbuhan yang hidup di suatu luasan tertentu. Kerapatan vegetasi salah satunya dapat diketahui dengan menggunakan teknik NDVI. Teknik yang dapat digunakan untuk keperluan menganalisis vegetasi. Informasi data kerapatan vegetasi, luas lahan, dan keadaan dilapangan dapat dideteksi dari penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hasil identifikasi kerapatan vegetasi daerah Kabupaten Pangandaran menggunakan metode klasifikasi terbimbing minimum distance dan menguji hasil interpretasinya menggunakan confussion matrix. Salah satu manfaat informasi data kerapatan vegetasi ini ialah dapat memberikan gambaran mengenai ketersediaan ruang terbuka di Kabupaten Pangandaran. Klasifikasi kerapatan vegetasi pada citra Landsat 8 dengan kombinasi RGB 753 menghasilkan warna ungu dengan yang berarti sangat rapat, oranye yang berarti rapat, kuning yang berarti cukup rapat, hijau dengan vegetasi jarang, dan biru yang berarti vegetasi sangat jarang. Total hasil akurasi pada confussion matriks bernilai 64% yang  berarti tingkat akurasi peta cukup rendah karena biasanya nilai yang diterima dan diharapkan itu lebih dari 85%.Hal ini dikarenakan oleh keadaan di lapangan yang dinamis karena sebagian besar kerapatan vegetasi di lapangan berkurang akibat pengalihfungsian lahan. 
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achmad Ferdiansyach Adi Syahrul Mubarik Aditya Candra Taruna Agung Dwi Rahmawan Aisyah Nina Wangsa Alya Sekar Hapsari Amalia Novarita Annisa Nurjanah Anti Damayanti Kosasih Ar'rafi Malika Ardy Arif Ismail Arrasyid, Riko Athiyyah Al Habibah Atikah, Siti Ayi Sopandi Bagja Waluya Budi Rahmah Panjaitan Chairunissa Dea Aldina Lestari Dini Adha Pawestri Dwi Larasaty Eka Wahyu Ningsih Eka Wulan Safriani Enok Maryani Epon Ningrum Epon Ningrum Fakhriyah, Rafifah Adinda Fauzan Fajarrahman Zulfikri Ferryandy, Muhamad Gracya Niken Nindya Sylvia GURNIWAN KAMIL PASYA, GURNIWAN KAMIL Habibah, Athiyyah Al Habibie Daud Syafaat Pasha Hangga Aria Rahmawan Tisna Hilman Tampubolon Himayah, Shafira Ismail, Jalu Rafli Iwan Setiawan Iwan Setiawan Jalu Rafli Ismail Jupri Jupri Jupri Jupri Kartiwa - Lili Somantri Lu’lu’ Izzatul Fawziah Mamat Ruhimat Mamat Ruhimat, Mamat Misdar Amdah Moh. Dede Muhaimin F. Rohman Muhamad Ferryandy Muhammad Arif Nandi Nandi Nisvi Nur’adqiah Nur Isnaini Nur Isnaini Panjaitan, Nikolas Anggi Putera Paramita, Qorry Pradnya Pasha, Habibie Daud Syafaat Pawestri, Dini Adha Qorry Pradnya Paramita Rafifah Adinda Fakhriyah Rahmawan, Agung Dwi Rediana Manurung Reza Pahlawan Rian Trian Diana Mahar Ridwan Saidi Ridwana, Riki Risklarita Simanjuntak Roihan Muhammad Derajat Ruhby Ilham Sabrina Sabrina Sephana, Rafi'i Diva Shafaa Azzahara Shafira Fairuz Siti Atikah Srie Mulyani Sugito, Nanin Trianawati Suhendro Suhendro Suhendro Suhendro Suhendro Suhendro Syifa Aprilianti Tampubolon, Hilman Udin Wahrudin Wahrudin, Udin Wanjat Kastolani Wina R. Dewi Yani Yani Yanti Yohana Sinambela Yesi Sopariah Yusifa Muzri