p-Index From 2020 - 2025
3.052
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ketenagakerjaan

Pengaruh Remitansi Dan Variabel Makro Terhadap Perekonomian Indonesia Melalui Penyaluran Kredit Perbankan Suryadi Suryadi
Jurnal Ketenagakerjaan Vol. 12 No. 1 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia migrant worker (TKI) contributed to the country, through remittances. In addition to remittances, the phenomenon of inflation, interest rates, credit disbursement of the banking and economic growth had become a major issue in advancing the nation's economy. Based on this research, the relationship between the latent variable of remittances towards the latent variable of economic didn’t have any effect significantly. The latent variables of macro and credit, influenced the latent variable of economic significantly. The latent variable of macro had a significant and negative effect on the latent variables of credit and economic. The latent variable of credit was the biggest of its total effect on latent variable of economic with a value of0.934. The latent variable of remittances had total effect on the latent variable of economic amounted to 0.846 with the details of the direct effect of 0.014 and indirect effect of 0.832. The total effect for the latent variable of macro on the latent variable of economic amounted to -0.182 with details of the direct effect of -0.117 and indirect effect of -0.065 (-0.070 x 0.934).
Karakteristik Desa Migran Produktif yang Mempengaruhi Banyaknya TKI Bekerja ke Luar Negeri Suryadi Suryadi
Jurnal Ketenagakerjaan Vol. 13 No. 2 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.609 KB)

Abstract

The decrease of Indonesian Migrant Workers (TKI) working abroad, brings its own problems. One of the problems faced is the emergence of new unemployment as a result of the lack of existing jobs. For that, the government seeks to create new jobs in the country through the formation of Desmigratif. This research aims to determine the effect of productive migrant village characteristics on the number of migrant workers who work abroad. The influence of each independent variable such as variable of X 6 (existence of cooperative), variable of X 13 (number of types of economic means in the village), variable of X 15 (population of productive age) and variable of X 18 (territorial, Java and outside Java) to the dependent variable Y (the number of migrant workers working abroad). Resources, facilities and infrastructure of economic activities in productive migrant villages are very heterogeneous. The village government must have seriousness in making development policy to support community empowerment program, so that people will stay in the village, get a job or economic business, have income and prosperous, so do not leave their village to work abroad become TKI. All stakeholders in this program need to cooperate in identifying problems, mapping the potential of natural resources, people, culture, and village economics to become capital for development of productive migrant village.
Kewirausahaan dan Pemberdayaan Pemuda dalam Mengurangi Pengangguran Suryadi Suryadi
Jurnal Ketenagakerjaan Vol. 14 No. 1 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.53 KB)

Abstract

Pengangguran di usia muda menyebabkan pemuda tidak dapat memainkan peran penuh dalam pembangunan. Pemberdayaan pemuda dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah pengangguran kaum muda.Untuk mengatasi pengangguran, bisa dilakukan melalui pemberdayaan dalam bentuk program kewirausahaan pemuda.Konsep pemuda adalah penduduk berusia 16-30 tahun. Dari analisis regresi sederhana, dapat dilihat bahwa kewirausahaan muda belum dapat mengurangi pengangguran di kalangan angkatan kerja muda.Hal ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data statistik yang menunjukkan bahwa kewirausahaan muda tidak signifikan dalam mengurangi pengangguran.Dalam mengatasi pengangguran, perlu untuk membangun kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, universitas, pusat pelatihan kerja dan pengusaha.
Kebijakan dan Dukungan Perusahaan dalam Memanfaatkan Keahlian dan Pengalaman Lansia untuk Tetap Bekerja (Studi Kasus pada Negara Jepang) Suryadi Suryadi
Jurnal Ketenagakerjaan Vol. 14 No. 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.216 KB)

Abstract

Banyak lansia Jepang yang masih tetap bekerja di tempat yang sama seperti sebelum pensiun. Sebagian pekerja lansia menyetujui dengan adanya kebijakan pengkaryaan kembali yang diterapkan pada perusahaan Jepang, karena kurangnya sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan lansia Jepang yang dipekerjakan kembali di perusahaan industri manufaktur, mengetahui faktor apa yang mempengaruhi perusahaan Jepang untuk mempekerjakan lansia yang sudah pensiun dan menganalisis pengaruh pekerja lansia terhadap perekonomian Jepang. Beberapa lansia Jepang mengetahui tujuan dan alasan terkait adanya kebijakan Pemerintah Jepang, yang menghimbau hal tersebut di perusahaan mereka dan menyatakan setuju dengan adanya kebijakan seperti ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan Jepang untuk mempekerjakan lansia yang sudah pensiun antara lain disebabkan meningkatnya angka harapan hidup, himbauan Pemerintah Jepang kepada masyarakat untuk mempekerjakan lansia, untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, transfer keahlian dan gaji yang lebih murah serta sistem kontrak kerja. Berdasarkan uji regresi linear berganda, dapat diketahui elastisitas tenaga kerja pada pekerja lansia Jepang dengan kelompok umur 65 tahun ke atas sebesar 0,181, elastisitas tenaga kerja lansia dengan kelompok umur 55–64 tahun lebih tinggi yakni sebesar 0,398 dan elastisitas tenaga kerja lansia dengan kelompok umur 15-54 tahun paling tinggi bila dibandingkan dengan kelompok umur lainnya yang mencapai 1,476.
Co-Authors . Pramono A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Hakim Abdul Latief Agus Purwadi Amelia Rosalina Andy Fefta Wijaya Ardiah Juita Asdani, Andi Asthiani Kholida Astri Wijayanti Bambang Djunaidi Budiyanto Budiyanto Bujang Rahman Choirul Saleh Darsono Wisadirana Diah Fournalika Didin Sirojudin Dina Noventin Maghdalena Edi Winarto Edi Winarto Elis Safitri Emiliana Kasmudjiastuti Emy Sulistyo Astuti eva oktavidiati Fuad Faizi Gumono Gumono Hardi Syafria Hardiyanti Fitria Rukmana Harry Wibowo Sampurno Hendri Marhadi Herli Salim I Wayan Sutama Imam Hanafi Irma Diani Isyuniarto Isyuniarto Iwan Fuadi Iwan Setyadi Jafrizal Jafrizal Jaka Susila Jamhari Jamhari Joko Susilo Jon Kenedi Kholifatur Rohmah Kirman Kirman Kuwatno Kuwatno Ludfi Djajanto Ludfi Djajanto Maemonah, Maemonah Maruf, Irma Rachmawati Mega Fitria Herdiati Melan Hermawati Melan Hermawati Meli Lutpiah Mintolo Mintolo Mirza Wibisono Moh Amin Muhammad Aprian Jailani Neti Kesumawati, Neti Ngudining Rahayu Nurhamidah Nurhamidah Nurma Yuwita P Purwanto Putri Juliastuti R. Setiawan R. Setiawan Ramadi Ramadi Retno Tri Vulandari Rita Yuli Utami Rokhmat Basuki Ruli Herman Sitanggang Sakalia Wirma Siti Zulaikha Sitti Hajija Subhan Elewarin Suci Boru Kembaren Sudjatmoko Sudjatmoko Suharjono, Suharjono Supadi Supadi Suyani Suyani Tamaulina Br Sembiring Tjahjanulin Domai Tono Wibowo Tri Rusmanto Triswanto Triswanto Turmudi Usep Kustiawan Usman Usman Wahyudi Hasbi Wasilatul Jannah Widdi Usada Widhiati Widhiati Wike Silfia Wiryoadi Wiryoadi Yon Yuan Marain Yukiman Armadi yulia puspita Yuvi Erfiana Taznidaturrohmah Zetra Hainul Putra