Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN SISTEM HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMBUATAN SNACK KAKTUS METE Nurhamzah, Lutfi Yulmiftiyanto; Sumaryanto, Heru; Susilowati, Prima Endang; Dahlan, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 6 (2023):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i6.46116

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan sistem jaminan keamanan pangan (Good Manufacturing Practices, Standard Sanitation Operating Procedure, dan Hazard Analysis Critical Control Points) produk snack kaktus mete pada Industri Kecil Menengah (IKM) UD. Sederhana. Metode penelitian ini menggunakan survey, wawancara, observasi, dokumentasi, serta partisipasi langsung. Selama proses produksi terdapat beberapa penyimpangan pada penerapan GMP, diantaranya penyimpangan minor (lokasi dekat jalan raya), penyimpangan mayor (alat produksi kurang bersih), serta penyimpangan serius (tidak adanya fasilitas pencuci tangan di lokasi produksi). Penerapan SSOP memiliki penyimpangan diantaranya lokasi pengemasan yang berada dilantai dan beberapa peralatan yang sudah berkarat. Pada penerapan HACCP ditemukan 2 Critical Control Points (CCP) yaitu pada tahap penggorengan, karena suhu tidak mencapai titik didih dan minyak sudah berwarna coklat gelap. CCP kedua ditemukan pada tahap pengemasan yang tidak tertutup rapat. Hal ini disebabkan karena proses sealing tidak sempurna. Tindakan koreksi yang dilakukan pada CCP pertama yaitu mengukur suhu minyak menggunakan termometer serta mengganti minyak jika sudah berwarna coklat gelap. Sedangkan, tindakan koreksi untuk CCP kedua yaitu dilakukan sealing ulang jika tidak tertutup rapat supaya produk dikemas dengan sempurna dan menghasilkan produk kaktus mete dengan kualitas baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa IKM UD. Sederhana belum menerapkan sistem jaminan pangan yang baik.
Identifikasi formalin pada ikan asin dan gambaran pengetahuan penjual tentang formalin di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Purnama, Muhammad Wildan; Susilowati, Prima Endang; Kosnayani, Ai Sri
Nutrition Scientific Journal Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/nsj.v2i2.7963

Abstract

Formalin merupakan salah satu jenis bahan tambahannpangan yang dilarang. Penggunaan formalin sebagai bahan tambahan pangan kian marak di kalangan masyarakat salah satunya digunakan pada ikan asin. Formalin yang ikut terkonsumsi akan berbahaya bagi tubuh. Pasar Cikurubuk merupakan salah satu pasar di Kota Tasikmalaya yang menyediakan ikan asin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ada tidaknya formalin pada ikan asin dan mengetahui gambaran pengetahuan penjual tentang formalin di Pasar Cikurubuk. Metode penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah semua jenis ikan asinnyang dijual di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya dan penjual ikan asin di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya. Sampel ikan asin diambil dengan teknik purposive sampling dan subjek responden diambil dengan total sampling. Pengujian kualitatif formalin menggunakan formalin test kit dan gambaran pengetahuan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu dari 25 sampel ikan asin 13 sampel diantaranya positif mengandung formalin. Gambaran pengetahuan penjual ikan asin sebesar 92,9%  berpengetahuan baik dan 7,1% berpengetahuan tidak baik. Kesimpulan dari penelitian ini masih adanya ikan asin yang positif formalin di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya dan gambaran pengetahuan penjual ikan asin di pasar tersebut sudah cukup baik.
Tingkat pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi sayur dengan status gizi pada mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Siliwangi Anjani, Deris Sri; Atmadja, Taufiq Firdaus Al-Ghifari; Susilowati, Prima Endang
Nutrition Scientific Journal Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/nsj.v2i2.5813

Abstract

Permasalahan gizi terjadi pada mahasiswa dapat disebabkan oleh kebiasaan konsumsi yang salah. Kebiasaan konsumsi makan yang tinggi lemak, gula dan rendahnya asupan serat. Kebiasaan konsumsi sayur dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi sayur dengan status gizi mahasiswa angkatan 2021 Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi tahun 2022. Metode penelitian ini yaitu survei analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa angkatan 2021 Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi sebanyak 73 orang. Pengambilan subjek menggunakan teknik total sampling, subjek yang memenuhi kriteria sebanyak 68 orang. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Data penelitian didapatkan dari pengisian kuesioner tingkat pengetahuan gizi, Frequency Questionnaire (FFQ), pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil: menunjukan tidak ada hubungan tingkat pengetahuan gizi dengan status gizi, nilai signifikansi (p= 0,965).  Ada hubungan kebiasaan konsumsi sayur dengan status gizi, nilai signifikansi (p=0,005).
Tingkat pengetahuan dan kebiasaan konsumsi junk food dengan status gizi pada mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Siliwangi Annisa, Maulina; Atmadja, Taufiq Firdaus Al-Ghifari; Susilowati, Prima Endang
Nutrition Scientific Journal Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/nsj.v1i1.5804

Abstract

Nutritional problems can be caused by the habit of consuming foods high in fat, salt, and sugar and low in vitamins and minerals, or "junk food." The level of knowledge related to junk food also influences perceptions, attitudes, consumption behavior, and consumption habits related to junk food, as well as nutritional status. The aim of the study was to find out the correlation between the level of knowledge and habits of eating junk food and the nutritional status of the 2019 class of Siliwangi University Nutrition Study Program students. The research method is a quantitative analytic survey with a cross-sectional approach. The technique of taking purposive sampling subjects from a population of 71 people and 69 people as research subjects Data collection involves filling out a junk food knowledge test, the Food Frequency Questionnaire (FFQ), and measuring height and weight. Data analysis used the Spearman rank correlation test. The results of the research on the level of knowledge of junk food and nutritional status obtained a significance value of 0.045 (0.05) and a correlation coefficient of 0.242. The significance value of the habit of eating junk food with regard to nutritional status is 0.521 ( 0.05). The conclusion of this study is that there is a moderate or moderately strong relationship between the level of knowledge of junk food and nutritional status, but no relationship between junk food habits and nutritional status. Suggestions include reducing or avoiding consumption of junk food and applying information and knowledge in everyday life so that you have a good nutritional status and avoid the dangers of junk food for your health.Masalah gizi dapat ditimbulkan oleh kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak, garam, gula dan rendah vitamin serta mineral atau disebut junk food. Tingkat pengetahuan terkait junk food juga berpengaruh terhadap persepsi, sikap, perilaku konsumsi dan kebiasaan konsumsi junk food serta status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara tingkat pengetahuan dan kebiasaaan konsumsi junk food dengan status gizi mahasiswa angkatan 2019 Program Studi Gizi Universitas Siliwangi. Metode penelitian kuantitatif dengan survei analitik dan  pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan subjek menggunakan seluruh sampel namun dari 71 total populasi hanya 69 subjek yang memenuhi kriteria. Pengambilan data dengan cara pengisian kuesioner tingkat pengetahuan junk food, Food Frequency Questionnare (FFQ), pengukuran tinggi badan dan berat badan. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman rank. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan junk food dengan status gizi, didapatkan nilai (0,05) sebesar 0.045 dan nilai koefisiensi korelasi 0.242 yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan moderat atau sedang. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan makan  junk food dengan status gizi (0,05) yaitu 0.521.
Potensi Air Lindi dari TPA Puuwatu sebagai Sumber Energi Alternatif Berbasis Teknologi Microbial Fuel Cell Al Gazali, Muhammad Hijir; Zaeni, Ahmad; Susilowati, Prima Endang; Alwahab, Alwahab; Efendi, Rustam
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 9, No 2 (2023): Oktober
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v9i2.8370

Abstract

Telah dilakukan  penelitian  mengenai potensi air lindi TPA Puuwatu sebagai sumber energi alternatif berbasis teknologi microbial fuel cell. Sampel air lindi diperoleh dari situs TPA Puuwatu digunakan sebagai substrat dan sumber mikroba dalam perangkat MFC untuk menghasilkan energi. Secara garis besar pengamatan yang dilakukan mencakup pengukuran energi listrik MFC dan analisis karakteristik sampel air lindi. MFC dibuat dalam model dual chamber (dua kamar) dengan variasi oksidator yaitu KMnO4 dan K2Cr2O7. Sel MFC dibuat sebanyak enam unit lalu diukur tegangan dan kuat arusnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa MFC dengan oksidator KMnO4 menghasilkan energi listrik yang lebih tinggi. Tegangan maksimum satu unit sel MFC-KMnO4 mencapai 1102,33mV tepatnya di hari ke-9 masa pengoperasian. MFC-KMnO4 yang disusun dalam rangkaian seri menghasilkan tegangan maksimum 6460 mV dengan kuat arus sebesar 0,528 mA pada hari ke-6 pengoperasian, sedangkan dalam MFC yang tersusun paralel menghasilkan tegangan listrik sebesar 1053 mV dengan kuat arus sebesar 2 mA. Hasil uji pewarnaan gram bakteri sampel air lindi menunjukkan bahwa sampel air lindi mengandung berbagai macam bakteri. Dengan demikian berdasarkan keseluruhan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan air lindi memiliki potensi sebagai substrat MFC.Kata kunci: air lindi, microbial fuel cell, oksidator, tegangan  listrik
Pengetahuan dan paparan media berhubungan dengan perilaku remaja dalam membaca label informasi nilai gizi Khairinisa, Sari; Hidayanti, Lilik; Susilowati, Prima Endang
Nutrition Scientific Journal Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/nsj.v3i2.13797

Abstract

The consumption pattern of the community, including adolescents, has shifted to consuming ready-to-eat or packaged foods. This phenomenon needs to be controlled because these foods are generally high in sugar, salt and fat which are bad for health. This habit can arise partly due to low compliance to read nutritional value information labels. This study aims to analyze the factors associated with adolescent behavior in reading nutritional value information labels. The research method used cross sectional design with proportional stratified random sampling. The research sample was SMAN 1 Singaparna students, with a total of 328 people. Data were collected using a questionnaire instrument and analyzed by Chi Square Test. The results showed that there was a relationship between knowledge and the behavior of reading nutritional value information labels (p value = 0.009; OR = 1.859; 95% CI = 1.190-2.903) Media exposure also had a relationship with the behavior of reading nutritional value information labels (p value = 0.000; OR = 6.128; 95% CI = 2.857-13.137). However, there was no relationship between attitude (p value = 0.376), ability to read labels (p value = 0.264), special diet (p value = 0.130), gender (p value = 0.357) and pocket money (p value = 0.434) with the behavior of reading nutritional value information labels. Based on the results of this study, it can be concluded that knowledge and media exposure affect the behavior of reading nutritional value information labels, as well as being a risk factor. Therefore, it is recommended that students make it a habit to read nutrition labels before choosing packaged food products.
Fortifikasi mie kering dengan tepung sorgum sebagai makanan fungsional sumber serat pangan Almadany, Muhyiddin Ibnul Arabi; Hidayanti, Lilik; Susilowati, Prima Endang
Nutrition Scientific Journal Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/nsj.v3i2.12008

Abstract

The teenage age group is vulnerable to obesity problems. The consumption pattern of foods high in fat and low in fiber is starting to increase, especially fast food, so that the need for balanced nutrition cannot be met. Instant noodles are a food that is often chosen because they are easy and quick to cook. Providing fortification in noodles is an alternative for reducing obesity rates. Sorghum is a source of high fiber from local food which can be used as an ingredient in making noodles. The addition of sorghum flour in making dry noodles is carried out as an effort to increase the nutritional value of food, especially dietary fiber and to utilize local food which is still underused in some areas. This research aims to examine the acceptability and dietary fiber content of dry noodles with the addition of sorghum flour. The design of this research is experimental. The design in this study used a factorial Completely Randomized Design (CRD) with a ratio of wheat flour to sorghum flour of 100:0 (F0), 90:10 (F1), 80:20 (F2), and 70:30 (F3). The analysis used for organoleptic data was Kruskal-wallis with the Mann-Whitney test. Food fiber content was tested using the enzymatic gravimetric method. The results of the research show that the acceptability results based on organoleptics which include color, aroma, texture and taste of dry sorghum flour noodles show significant differences in taste, texture and color, but not significant differences in aroma. The best treatment for sorghum flour dry noodles based on acceptability is F1 which is a 10% sorghum flour formula with a dietary fiber content of 7.24% and can be said to be a functional food source of dietary fiber.
Cegah Stunting melalui Pendidikan Gizi dan Pelatihan Penyusunan Menu Gizi Seimbang bagi Ibu Balita dan Kader Posyandu Kosnayani, Ai Sri; Susilowati, Prima Endang; Fikrinisa, Rizka
Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Juli-Desember 2024)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/daipkm.v2i2.748

Abstract

Introduction: The prevalence of stunting in West Java Province based on data from the 2021 Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI) reached 24.5%, above the national average stunting rate of 24.4% and stunting cases in Tasikmalaya City in 2022 were at 14.58% or 6,243. One of the risk factors for stunting is a lack of nutritional intake, especially animal protein. The mother's parenting pattern in providing food is influenced by the mother's knowledge of balanced nutrition rich in animal protein. Providing nutritional counseling using leaflets is expected to increase the mother's knowledge which will lead to a decrease in stunting. Objective: Reducing the incidence of stunting in toddlers in Kota Baru Village, Cibeureum District, Tasikmalaya City by providing nutritional education using counseling methods assisted by leaflets on balanced nutrition rich in animal protein for mothers of toddlers and integrated health post cadres. Method: This public service was conducted by providing nutritional education using counseling methods assisted by leaflets regarding balanced nutrition rich in animal protein for mothers of toddlers and integrated health post cadres. Result: there is an increase in the knowledge of mothers of toddlers regarding balanced nutrition rich in animal protein where the first measurement with an average knowledge score of 9.74 and the second measurement with an average knowledge score of 12.43. The p value = 0.000 indicates a significant difference between the average pre and post test values. Conclusion: Providing nutritional counseling assisted by leaflets about balanced nutrition high in animal protein is effective in increasing mothers' knowledge about balanced nutrition rich in animal protein for toddlers.
Peningkatan Kapasitas Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan dan Penggunaan Alat Antropometri untuk Mengoptimalkan Deteksi Stunting pada Bayi dan Balita Gustaman, Rian Arie; Novianti, Siti; Lina, Nur; Aisyah, Iseu Siti; Maywati, Sri; Susilowati, Prima Endang; Destiati, Dita; Rahmawaty, Aisya; Andriantie, Sharla Alicia; Irawan, Reihan Maulana
Jurnal Abdimas Jatibara Vol 3, No 2 (2025): Jatibara Vol.3 No.2 Februari 2025
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jaj.v3i2.2046

Abstract

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Tahun 2022 Kota Tasikmalaya menempati urutan ke-9 prevelansi stunting tertinggi di Jawa Barat dengan angka sebesar 22,4%. Terdapat 5 Puskesmas dengan kasus stunting tertinggi di Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 yaitu Puskesmas Karanganyar sebanyak 599 kasus, Puskesmas Purbaratu sebanyak 462 kasus, Puskesmas Mangkubumi sebanyak 412 kasus, Puskesmas Cibeureum sebanyak 382 kasus dan Puskesmas Kawalu sebanyak 366 kasus. Status stunting pada anak dapat diketahui melalui hasil pengukuran tinggi atau panjang badan yang kemudian dibandingkan dengan standar yang berlaku. Sehingga data stunting dipengaruhi oleh keakuratan hasil pengukuran antropometri pada bayi dan balita. Namun, pada kenyataannya masih banyak terjadi human error dalam melakukan pengukuran antropoemtri sehingga dapat mempengaruhi data stunting di suatu wilayah. Kegiatan PkM ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait pengukuran dan penggunaan alat antropometri untuk meningkatkan keakuratan deteksi stunting pada bayi dan balita. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi terkait keakuratan penggunaan alat antropometri dan pengaruhnya dalam menentukan status stunting pada bayi dan balita. Selain itu melakukan pelatihan kepada kader kesehatan mengenai tata cara pengukuran antropometri yang benar hingga memahami hasil pengukuran TB/PB, BB, dan LiLA serta tindak lanjutnya. Hasil kegiatan PkM ini terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan yang ditunjukan dengan peningkatan hasil posttest dibandingkan dengan hasil pretest. Dengan dilaksanakan pelatihan pengukuran antropometri diharapkan data yang diperoleh dari pengukuran bayi dan balita dapat terstandar dan data stunting lebih akurat.
Kepuasan Pasien RSUD Ciamis terhadap Cita Rasa dan Penyajian Makanan dengan Sisa Makanan Diet Lunak: Ciamis Regional Hospital Patients’ Satifsfaction with the Taste and Presentation of Food with Soft Leftovers Putri, Olga Dila Pramudia; Susilowati, Prima Endang; Husnul, Nisatami
Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jigd.2025.4.1.15-20

Abstract

Hospitals in general often face the problem of high soft diet food waste in hospitalized patients. This study aimed to analyze patient satisfaction with the taste and presentation of food and its relationship with the remaining soft diet food in the non-VIP inpatient room of Ciamis Hospital (RSUD Ciamis). This study used a cross-sectional design with 125 adult patients selected through quota sampling method. Satisfaction data was collected through a questionnaire modified from Hariez, while food waste was calculated using the food weighing method. Chi-Square test analysis. Most patients left little food (70.4%). The highest satisfaction in taste was aroma (87.2%), while the lowest was food temperature (34.4%). Cleanliness of cutlery had the highest satisfaction (99.2%), and timeliness of serving was the lowest (96.8%). There was a significant relationship between satisfaction with taste and food waste (p=0.012), but not with food presentation (p=0.886). The taste of food had a significant effect on patient food waste. The nutritional installation of RSUD Ciamis needs to keep the food temperature stable during distribution to increase patient satisfaction.