Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAP CAIR TERHADAP KADAR ASAM AMINO FILLET LELE SANGKURIANG ASAP (Clarias gariepinus) Hadi Putera, Bagus Furqon; Swastawati, Fronthea; Ma'ruf, Widodo Farid
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 3 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan lele yang mempunyai rasa daging yang gurih dengan tekstur yang padat. Ikan tersebut memiliki kadar protein sebesar 26,7% dan asam amino lysin ≥ 5% serta mengandung asam glutamat mencapai ≥ 30%. Proses pengasapan menggunakan asap cair bertujuan untuk mempertahankan kadar asam amino yang terkandung dalam daging ikan. Kandungan fenol pada asap cair merupakan komponen utama untuk mencegah pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penurunan kadar asam amino dan peningkatan nilai pH. Penggunaan asap cair akan menurunkan nilai pH dan menghambat pertumbuhan mikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama perendaman dalam asap cair pada fillet ikan lele asap terhadap kadar asam amino, kadar pH serta tingkat penerimaan konsumen berdasarkan pengujian hedonik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama perendaman dalam larutan asap cair menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) sampai sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik, dan nilai pH. Nilai rata – rata tertinggi pada penelitian ini secara berturut – turut adalah nilai hedonik 7,91 (T15), pH 6,60 (T25), serta asam amino pada T15 berupa Asam Glutamat 33,38%, Lysin 6,05% , Glysin 5,87%, Valin 3,51%, Alanin 3,45%, Serin 2,92%, Isoleusin 2,61%, Metionin 2,19%, Leusin 1,82%, Arginin 1,66%, Histidin 1,53%, Tyrosin 1,47%, Phenilalanin 1,23% dan Asam Aspartat 1,21%. Nilai tertinggi hedonik dan kadar asam amino diperoleh pada lama perendaman selama 15 menit (T15), sedangkan nilai pH terbaik pada lama perendaman selama 25 menit (T25).
PENGARUH CARA KEMATIAN IKAN DAN TAHAPAN PENURUNAN KESEGARAN IKAN TERHADAP KUALITAS PASTA IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) Putri, Marchelia; Darmanto, Y. S.; Swastawati, Fronthea
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.22 KB)

Abstract

Tahapan penurunan kesegaran yang berlangsung pada komoditas hasil perikanan dapat dikelompokan menjadi tiga tahap, yaitu tahap pre rigor mortis, rigor mortis dan post rigor mortis. Salah satu produk olahan tersebut  adalah pasta ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh cara kematian dan penurunan kesegaran ikan yang berbeda terhadap kualitas pasta ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian utama adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)  pola faktorial 2x3. Hasil penelitian pendahuluan didapatkan bahwa tepung tapioka 10 % sebagai konsentrasi terpilih sebagai pembuatan pasta ikan dengan nilai uji lipat dan uji gigit berbeda nyata (P<0,05) terhadap kualitas pasta ikan. Hasil penelitian utama didapatkan perlakuan kematian ikan menunjukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap gel strength. Tahapan penurunan kesegaran ikan berbeda menunjukan hasil berbeda nyata (P<0,05) terhadap gel strength, pH dan kadar air. Tahapan penurunan kesegaran ikan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap derajat putih pasta ikan mujair. Nilai organoleptik ikan segar berkisar antara 6,03 – 8,00; nilai uji gel strength berkisar antara; 803 –1009,003 g/cm2; uji derajat putih; 63,91-71,37%; kadar air 69,18 – 74,53%; uji pH 6,87 – 7,01: nilai uji lipat 4,15 -4,79; uji gigit 4,4 -5,7 Pasta ikan mempunyai mutu lebih baik dengan perlakuan dimatikan langsung dalam kondisi rigor mortis. Kondisi rigor mortis merupakan saat terbaik menghasilkan kualitas pasta terbaik dilihat dari nilai gel strength dan derajat putih.
ANALISIS KADAR KOLESTEROL DAN KUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ASAP MENGGUNAKAN ASAP CAIR BERBEDA Nashiruddin, Muhammad Khalid; Swastawati, Fronthea; Susanto, Eko
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.966 KB)

Abstract

Ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan tetapi diprediksikan kandungan kolesterol dalam ikan lele tinggi, pakan ikan lele yaitu limbah telur dan telur mengandung kolesterol tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan asap cair untuk menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan perbedaan asap cair yaitu tanpa asap cair (kontrol), asap cair tempurung kelapa, bonggol jagung, dan kombinasi keduanya dengan pengulangan 3 kali. Ikan asap dianalisa hasil kadar kolesterol, komposisi asam lemak, kadar air, kadar lemak, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan asap cair (tempurung kelapa, bonggol jagung, kombinasi keduanya) berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap kadar kolesterol, kadar air, dan kadar lemak. Perbedaan asap cair berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap kadar kolesterol, penurunan terendah terjadi pada asap cair bonggol jagung sebesar 22,12% (44,98±2,24) mg/100gram, sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada asap cair tempurung kelapa sebesar 42,41% (24,69±3,83). Berdasarkan nilai organoleptik asap cair bonggol jagung adalah yang paling efektif untuk kualitas organoleptik. African catfish is freshwater fish which is potential to be developed however it is predicted high content  of cholesterol due to their feed. This phenomenon caused by catfish feed, egg waste. This study aimed to determine the effect of different liquid smoke to reduce cholesterol level contained in catfish. Catfish smoke were is Completely Random Design consisting of 4 different liquid smoke treatments i.e. without liquid smoke (control), liquid smoke coconut shell, corncob, and a combination of both in triplicates. All treatment were analyzed for  cholesterol, fatty acids composition, water content, lipid content, and organoleptic test. The result showed that the different liquid smoke (coconut shell, corn cob, and a combination) significantly different (p <0.05) to cholesterol levels, moisture content, and lipid content. Different liquid smoke was able to significantly reduce (p <0.05) cholesterol level, the lowest decrease showed on liquid smoke corncorb at 22,12 % while the highest decreased showed in liquid smoke coconut shell at 42,41 %. Based on organoleptic value corncob liquid smoke is the most effective for organoleptic quality.
PENYAMAKAN KULIT IKAN NILA, GURAME, KAKAP PUTIH DAN ANALISA KUALITAS FISIKNYA Intansari, Winda; darmanto, YS; Swastawati, Fronthea
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 1(2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of the research was to determine the effect of different types of fish skin is Nila(K1), Gouramy (K2) and White Snapper (K3) to the physical quality chrome tanned fishskins, in order to obtain optimum results and can be set to produce fish skin leather.Experimental design used was Randomized Block Design (RBD) with three types of fish skintreatment. Parameter tests include tensile strength, elongation at break and softness test. Thedata were analyzed using ANOVA, continued with Honesty Significant Difference Test andLeast Significant Difference at the level of 95% and 99% (α 0.05 and 0.01). Results showedthat K1 and K2 exert a significantly different (p <0.05) on the tensile strength. K1, K2 andK3 were highly significant (p < 0.01) against elongation at break. The softness test ontreatment K1, K2 and K3 were not significantly different (p < 0.05). The experimental resultsshow that the tensile strength of the tanned skin K1, K2, and K3 respectively 1302.71 ±91.89; 1065.23 ± 108.93; 1240.83 ± 39.32 N/cm2. The elongation at break skin test of K1,K2, and K3 respectively 58.51 ± 1.07; 80.01 ± 1.55; 44.46 ± 1.52%. the softness test of K1,K2, and K3 respectively 4.30 ± 0.19; 4.93 ± 0.26; 4.33 ± 0.26 mm. Based on the results of research concluded that K1, K2, and K3 could potentially be used as a raw material oftanning leather and end product. The optimum fish skin leather and in accordance with SNI06-4593-1998 was K1.
PENGARUH PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN DALAM ASAP CAIR TERHADAP PERUBAHAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN KOLESTEROL BELUT (Monopterus albus) ASAP Budiarti, Ikhtiar Dian Seni; Swastawati, Fronthea; Rianingsih, Laras
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.829 KB)

Abstract

Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan sebagai teknologi usaha pada bidang perikanan di masa mendatang. Konsumsi belut terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun kandungan kolesterol pada belut sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam asap cair tempurung kelapa terbaik yang disinyalir dapat menurunkan kadar kolesterol pada belut asap. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah Belut Sawah (Monopterus albus), garam, dan air. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratoris. Rancangan Percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan perbedaan lama perendaman dalam asap cair yaitu 0 menit, 15 menit, 25 menit, dan 35 menit dengan pengulangan 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan perbedaan diantara perlakuan diuji dengan Uji Beda Nyata Jujur. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama perendaman pada produk belut asap dapat menurunkan nilai kadar kolesterol dan air, serta meningkatkan nilai kadar protein, lemak, abu, dan karbohidrat.  Perbedaan lama perendaman dalam asap cair mampu memberikan perbedaan yaitu  perendaman dalam asap cair 15-35 menit pada belut asap terhadap kontrol (0 menit) memberikan perbedaan yang nyata dengan nilai kolesterol 71,10-7,95 (mg/100 g), kandungan asam lemak jenuh miristat 4,66-2,09 (% w/w), asam palmitat 20,79-25,66 (% w/w), asam stearat 12,69-25,43 (% w/w), asam lemak tak jenuh oleat 10,1-10,6 (% w/w), linoleat 7,28-9,1 (% w/w), EPA 0,52-0,84 (% w/w), kadar protein 45,34-50,78%, lemak 3,15-3,83%, air 43,42-35,96%, abu 5,47-8,76%, dan karbohidrat 0,25-0,59%. Secara umum produk belut asap ini memiliki kenampakan menarik, utuh dan rapi, warna mengkilat, rasa dan bau amis yang tersamarkan dengan tambahan asap cair sangat terasa, gurih, spesifik ikan asap, dan tekstur dagingnya kompak, tidak keras dan mudah dikonsumsi yang merupakan ciri khas produk ikan asap. Eel is a type of fish which is potential to be adopted into new fishery technology in the future. Demands of eel keep increasing over the past few years. This market potency is promising in or outside the nation. However, the consumption of eel is still continues to increase from year to year, even though cholesterol content in the eel is very high. The purpose of this research was to figure out the impact of diiping time in coconut shell liquid smoke to decreasing cholesterol content in the smoked eel. The material used in this research were swam eel (Monopterus Albus), salt, and water with experimental laboratory research method. The experimental were used complete random draft which was consists of 4 treatments of difference dipping time in liquid smoke, which were 0, 15, 25, and 35 minutes in triplicates. The data were analyzed using ANOVA and the different between every treatment tested with Honest Different Real Test. The result showed that the different dipping time in liquid smoke in smoked eel product tends to decrease cholesterol content, water, and increase protein, fat, ash, and carbohydrate. The difference long immersion in liquid smoke between 15-35 minutes in smoked eel towards the control (0%) implied a significant difference with 5% confidence interval Cholesterol value 71,10-7,95 (mg/100 g). The content of saturated fatty were acids myristic 4,66-2,09 (% w/w), palmitic acid 20,79-25,66 (% w/w), stearic acid 12,69-25,43 (% w/w). However, unsaturated fatty acids oleic 10,1-10,6 (% w/w), linoleic 7,28 -9,1 (% w/w),  EPA 0,52-0,84 (% w/w), Protein 45,34-50,78%, fat 3,15-3,83%, water 43,42-35,96%, ash 5,47-8,76%, and carbohydrate 0,25-0,59%. Generally, this smoked eel product had an interesting appereance, complete, and well-shaped, shining color, putridtaste and odor which can be distracted by adding liquid smoke. It was really tasty specific smoked fish and with complete texture of meat, soft, and consumeable are the characteristics of smoked fish products.
PENGARUH PENGASAPAN DENGAN VARIASI KONSENTRASI LIQUID SMOKE TEMPURUNG KELAPA YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) ASAP Megawati, Maulina Tiara; Swastawati, Fronthea; Romadhon, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.196 KB)

Abstract

Pengasapan dengan liquid smoke memiliki kelebihan dibandingkan metode tradisional, diantaranya menghasilkan ikan asap bertekstur dan bercita rasa lebih baik, aroma asap lebih konsisten, suhu pengasapan dapat dikontrol, sehingga dapat mencegah kerusakan protein dan menghasilkan produk berkualitas lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah memproduksi ikan bandeng asap menggunakan liquid smoke dengan konsentrasi berbeda, kemudian mengalisis kualitasnya sehingga diperoleh konsentrasi terbaik. Ikan bandeng, diperoleh dari pasar Rejomulyo, Semarang. Rancangan percobaan menggunakan RAL. Perlakuan yang diberikan konsentrasi 0%, 1%, 3%, 5%. Dengan parameter ketersediaan lisin, fenol, protein larut garam, kadar proksimat (kadar protein, lemak, air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi liquid smoke tempurung kelapa yang berbeda berpengaruh nyata (p < 0,05) terhadap nilai  ketersediaan lisin, fenol, protein larut garam, nilai proksimat (kadar protein, lemak, air). Berdasarkan hasil penelitian kadar ketersediaan lisin antara 0.71% - 1.02%; fenol 24.24 ppm - 53.36 ppm dan protein larut garam 10.39% - 12.96%; nilai air 55.92% - 39.96%; nilai protein 34.36% - 37.18%; nilai lemak 5.09% - 6.09%. Berdasarkan uji organoleptik, nilai terbaik pada konsentrasi 5% dengan nilai 8.66 ≤ m ≤ 8.88. Kesimpulannya adalah pengasapan dengan variasi konsentrasi liquid smoke tempurung kelapa yang berbeda dapat mempengaruhi kualitas fisik, kimia dan organoleptik ikan asap. Liquid smoke some ie: advantages compare to traditional methods, produce better texture and flavor, more consistent smoke aroma, curing temperature can be controlled so its able to prevent proteins damage and produce better quality products. The purpose of this research was to determine production of smoked milkfish with different concentration, and then comparing quality and to observe the best concentration of them. Milkfish was obtained from Rejomulyo fish market, Semarang. Experimental design was Completely Randomized Design. Treatment was the differences of liquid smoke concentration 0%, 1%, 3%, and 5%. With parameters availability lysine, phenol, salt soluble proteins, proximate (protein, fat, water). The results showed that the addition of liquid smoke from coconut shell concentrations were significantly different (p<0.05) to the value of lysine avaibility, phenol, salt-soluble proteins, proximate (levels protein, fat, water). Based on this research the availability of lysine levels between 0.71% - 1.02%; ppm phenol 24.24 - 53.36 ppm soluble salt and protein 10:39% - 12.96%; water value 55.92% - 39.96%; protein value of 34.36% - 37.18%; value of 5,09% fat - 6:09%. Based on organoleptic test, the best value at smoked that 5% concentration of liquid smoke with a value of 8.66 ≤ m ≤ 8.88. The conclusion this research smoking with various concentration of coconut shell liquid smoke could affect to the physical, chemical and organoleptic characteristics  of smoked fish.
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI ASAP CAIR TERHADAP KARAKTERISTIK ARABUSHI IKAN TONGKOL (Euthynus affinis) Ardianto, Candra; Swastawati, Fronthea; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.903 KB)

Abstract

Ikan Tongkol adalah jenis ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan memiliki kandungan protein tinggi yang baik untuk tubuh manusia. Pengasapan adalah metode yang digunakan untuk mengoleh sumber daya perikanan. Dimana metode pengasapan ini merupakan metode tradisonal yang sudah lama kita kenal dikalanagan masyarakat. Salah satu cara pengasapan modern adalah dengan menggunakan asap cair (liquid smoke). Arabushi atau sering disebut ikan kayu telah lama dikenal memiliki mutu flavour yang baik. Flavour ini terbentuk melalui tahapan proses yang cukup unik yaitu perebusan, pengasapan, dan pengeringan hingga daging ikan menjadi keras seperti kayu oleh karena itu arabushi sering disebut dengan ikan kayu.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi liquid smoke pada produk ikan asap terhadap karakteristik fisik (warna, bau, rasa dan tekstur), kandungan fenol, kadar air, Aw dan protein pada produk arabushi. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan meliputi perendaman dalam asap cair dengan konsentrasi yang berbeda (2%, 3% dan 4%) dan perlakuan tanpa perendaman sebagai kontrol. Hasil penelitian utama di dapatkan arabushi ikan tongkol dengan perlakuan kombinasi perbedaan konsentrasi asap cair dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai organoleptik serta karakteristik kenampakan, bau dan tekstur. Disamping itu juga berpengaruh nyata dengan kadar fenol, air, Aw serta protein (P<0,05).  Eastern little tuna is one of mareine fish which is popular and has high protein content. Smooking is a method used to explore fihseries source, this method is called as traditioanl method known by society. One of modern smooking methods is by using liquid smooke. Arabushi is usually as wood fish has been known has good flavor. The flavour was formed by some steps, such as boiling, smooking, and drying up to the flesh of fish being like a wood. This research aimed to know the effect of different concentrations of liquid smooke on characteristics of smooked fish (color, smeel, taste, and texture), fenol content, water content, water activity, and protein of the product. Experimental design used was Complete Randomized  Design by using soaking in liquid smooke with different concentrations (2%,3% and 4%) and control treatment. The result of this research showed that concentration of liquid smooke gave significant effect (P<0,05) on organoleptic score and characteristic (appereance, smell, and texture). In other hand, it also gave significant effect on fenol content, moisture content, water activity, and protein.
PEMANFAATAN ASAP CAIR DAN PELUANG BISNIS USAHA PENGASAPAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) TANPA DURI (STUDI KASUS DI CV DINASTI, KROBOKAN, SEMARANG) Siagian, Windah Delima Lestari; Swastawati, Fronthea; Wijayanto, Dian
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.763 KB)

Abstract

Bandeng tanpa duri asap memiliki peluang untuk dikembangkan. Dengan semakin cerdasnya konsumen yang semakin mengutamakan keamanan pangan, ikan asap dengan asap cair bersifat prospektif untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan asap cair dan peluang bisnis usaha pengasapan ikan bandeng tanpa duri. Materi yang digunakan adalah ikan bandeng tanpa duri segar yang diperoleh dari CV Dinasti, Krobokan, Semarang dengan panjang standar rata-rata 24,77 ± 0,63 cm; panjang total rata-rata 30,81 ± 0,80 cm; berat rata-rata 223,46 ± 16,65 g/ekor; asap cair tempurung kelapa 7,5 %; larutan garam 10 %. Metode penelitian tahap I bersifat experimental laboratories menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor dengan 3 perlakuan (lama perendaman 5, 10 dan 15 jam) dengan 2 ulangan. Data organoleptik dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, sedangkan data lisin, kadar air, Aw dan pH dianalisis menggunakan analisis ragam dengan software SPSS 16.0. Metode penelitian tahap II yaitu studi kasus. Data NPV, IRR dan PP dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama perendaman asap cair berpengaruh signifikan (P < 0,05) terhadap asam amino lisin, kadar air, Aw dan pH. Akan tetapi, secara umum tidak berpengaruh signifikan (P > 0,05) terhadap nilai organoleptik produk. Berdasarkan hasil penelitian kadar lisin antara 1,143 % - 1,617 %; kadar air 54,011 % - 58,165 %; nilai Aw 0,651 - 0,762; dan nilai pH 5,088 – 5,418. Perendaman asap cair selama 5 jam (A) menghasilkan kualitas produk paling baik. Nilai NPV produksi bandeng tanpa duri asap cair Rp. 720.129.046,-; IRR tidak teridentifikasi (nilai tinggi); dan nilai PP 0,92 tahun. Kesimpulannya adalah usaha pengasapan bandeng tanpa duri asap cair di CV Dinasti, Krobokan, Semarang layak untuk dikembangkan. Smoked boneless milkfish have a chance to develop. With increasing sophistication of consumers were increasingly prioritizing food safety, smoked fish with liquid smoke were prospective to be developed. The purpose of this research was to know the utilization of liquid smoke and business opportunity ventures smoking boneless milkfish. The materials used was fresh boneless milkfish obtained from CV Dinasti, Krobokan, Semarang with average standard length of 24.77 ± 0,63 cm; average total length of 30.81 ± 0.80 cm; average weight of 223.46 ± 16.65 g / tail; coconut shell liquid smoke 7.5 %; 10 % salt solution. Method research of phase I were experimental laboratories using Random Block Design (RBD) 1 factor with 3 treatment (long soaking of 5, 10 and 15 hours) with two replications. Organoleptic data analyzed by Kruskal Wallis test, whereas lysine, moisture content, Aw and pH were analyzed using analysis range (ANOVA) with software SPSS 16.0. Method research of phase II were a case study. NPV, IRR and PP data were analyzed using Microsoft Office Excel 2007. The results showed that the difference of long soaking liquid smoke had significant effect (P < 0,05) to lysine, moisture content, Aw and pH. However, in general no significant effect (P > 0,05) to organoleptic value of the product. Based on the results, the levels of lysine between 1,143 % - 1,617 %;  moisture content 54,011 % - 58,165 %; Aw value 0,651 - 0,762; and pH value 5,088 - 5,418. Soaking liquid smoke for 5 hours (A) produce the best quality products. NPV value of liquid smoke boneless milkfish production was 720.129.046,- IDR; Unidentified IRR (high value); and PP value 0,92 years. The conclusion was smoking business of liquid smoke boneless milkfish in CV Dinasti, Krobokan, Semarang feasible to be developed.
ANALISA KUALITAS IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) ASAP YANG DIOLAH DENGAN METODE PENGASAPAN BERBEDA Yanuari, Rizky; Surti, Titi; Swastawati, Fronthea
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 3 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas ikan asap adalah metode pengasapan. Kandungan fenol akan menentukan kenampakan ikan asap yang mengkilat dan rasa yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas ikan bandeng asap yang diolah dengan metode berbeda, smoking cabinet (SC) dan asap cair (AC). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental lapangan dengan uji statistik independent sample t-test. Hasil uji organoleptik ikan bandeng asap metode SC dan AC nilai rata-rata 8,50 dengan selang kepercayaan 8,20 £ m £ 8,79 dan 8,33 £ m £ 8,59, (P>0,05). Kadar air berturut-turut 60,71% dan 56,08% (P<0,05). Hasil analisa Kadar abu 60,71% dan 56,08% (P<0,05). Hasil analisa kadar protein 24,94% dan 29,54%. Hasil analisa kadar lemak 7,62% dan 9,59%. Kandungan fenol berturut-turut 0,145 % (1450 ppm) dan 0,098 % (980 ppm) (P<0,01). Hasil uji formalin secara kualitatif ikan asap dari kedua metode negatife mengandung formalin. Kualitas ikan asap kedua metode hampir sama, ini dapat dilihat dari hasil uji organoleptik dan kadar proksimat, kadar air ikan bandeng asap kedua metode sudah memenuhi standar SNI (60%). Kandungan fenol SC lebih tinggi dibandingkan AC. AC sebagai alat pengasapan dinilai lebih aman dibandingkan metode Smoking cabinet. 
PENGARUH DAYA SERAP ASAP CAIR DAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS DENDENG IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) DAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp) ASAP Syarafina, Ismi Lailani; Swastawati, Fronthea; Romadhon, Romadhon
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.295 KB)

Abstract

Dendeng ikan merupakan salah satu produk awetan dari daging yang melibatkan proses curing dan pengeringan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh daya serap asap cair dan lama perendaman yang berbeda terhadap kualitas dendeng. Materi penelitian adalah ikan bandeng dan tenggiri. Metode rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) pola faktorial. Perlakuan meliputi 6 kombinasi antara jenis ikan (bandeng dan tenggiri) dan lama perendaman (5, 10 dan 15 menit). Parameter uji yang diamati adalah organoleptik dan hedonik yang dianalisis dengan Kruskal Wallis, kadar fenol dan proksimat (uji kadar air, lemak dan protein) menggunakan uji statistic univariate software SPSS 16.0 dan uji kenampakan struktur daging menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi lama perendaman dapat memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05), terhadap karakteristik kenampakan dan bau, kadar lemak dengan nilai 5,5-6,4%, fenol dengan nilai 9-21 ppm serta kadar protein dengan nilai 32-36% dan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan kadar air (P>0,05). 
Co-Authors - Sumardianto A Nova Zulfahmi A Suhaeli Fahmi Abdul Syakur Abiza Winner Natanael Aditya Nugroho Agus Tri Setyo Wicaksono Ahmad Nur Isnaeni Ahmad Sofie Thariq Akhmad S. Fahmi Ambaryanto Ambaryanto Aninditya Artina Setiaputri apri dwi anggo Arvianto, Arif Alpha Bagus Furqon Hadi Putera Bambang Cahyono Bayu Fajar Nugraha Bayu Kumayanjati Candra Ardianto Catur Sekarsari Defita Faridlotus Shalihah Dheni Rossarie Dheni Rossarie Dian Wijayanto Diana Chilmawati Diana Melantina Dina Shofa Istifada Eka Handayani Eko Susanto Eko Susanto Etika Ratna Noer Faishal, Imam Farraz Farhan Alfarobi Karim Feniya Zulfa, Feniya Galih Mahendra Gunawan Wibisono Hanggoro Dwi Hutomo, Hanggoro Dwi Hasthi, Saputra Hersanti Sulistyaningrum Hilmi, Muhammad Zuhal Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ikhtiar Dian Seni Budiarti, Ikhtiar Dian Seni Ima Wijayanti Insani Artati Zendrato Ismi Lailani Syarafina Jundissami', Muhammad Laras Rianingsih Lilin Budiati Ma'ruf, Widodo Farid Mahmud F. Albar Manurung, Hendro J Marchelia Putri Maria Mexitalia Maulina Tiara Megawati Mekarsari, Tri Kinasih Wahyu Mohammad Ainun Najih Muflihatul Muniroh Muhammad K. Nafis Muhammad Khalid Nashiruddin, Muhammad Khalid Namaskara, Fadhillah Sanitya Nidaul Fauziah Nur Ikhsan Maulidani Nur Muttaqien Zuhri Pamungkas, Rizki Ade Putra Prasetyo, Dwi Yanuar Budi Pudyastuti Anggit N Purnamayati, Lukita Putut Har Riyadi Putut Har Riyadi Retno Ayu Kurniasih Rina Indiarti Riza Yuniarti Rizky Amalia Ramadayanti Rizky Yanuari Rofi Rifki Ghazali Romadhon Romadhon Rosihun, Muhammad Sarrah Nadhifah Azmy Selvy Anita Br Perangin-angin Setyastuti, Aryanti Indah Shadillah Sekar Pratiwi Siti Khamidah Sitoresmi, Riris Slamet Suharto Slamet Suharto, Slamet Sumartini Sumartini Suminto Suminto Titi Surti Titi Surti Titi Surti Tri W. Agustini Tri Winarni Agustini Tri Winarni Agustini Valiant Widiyanto Widodo Farid Ma'ruf Widyaningsih, Nur Winda Intansari Windah Delima Lestari Siagian, Windah Delima Lestari y S Darmanto Y. S. Darmanto Y. S. Darmanto Y.S. Darmanto YS Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto Yusuf Satria Pratama