Claim Missing Document
Check
Articles

Nilai Patriotisme dalam Novel Rundeng Karya Teuku Dadek Maya Indria Sari; Mohd. Harun; Rostina Taib
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2 (2021): Jurnal Bahasa dan Sastra, Juli 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.217 KB) | DOI: 10.24815/jbs.v15i2.22898

Abstract

ANALISIS KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEMUA IKAN DI LANGIT KARYA ZIGGY ZEZSYAZEOVIENNAZABRIZKIE Budi Alfathan Putra; Rostina Taib; Herman R
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 14, No 2 (2020): Jurnal Bahasa dan Sastra, Juli 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.43 KB)

Abstract

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 LHOKSEUMAWE MENYUSUN TEKS ULASAN TERHADAP PESAN DARI BUKU KUMPULAN PUISI AKU INI BINATANG JALANG KARYA CHAIRIL ANWAR Fanny Sella; Saifuddin Mahmud; Rostina Taib
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 13, No 1 (2019): Jurnal Bahasa dan Sastra, Januari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.897 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Kemampuan Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Lhokseumawe Menyusun Teks Ulasan terhadap Pesan dari Buku Kumpulan Puisi Aku Ini Binatang Jalang Karya Chairil Anwar” Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 5 Lhokseumawe menyusun teks ulasan terhadap pesan dari buku kumpulan  puisi “Aku Ini Binatang Jalang”  karya Chairil Anwar. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan teknik nontes, yaitu siswa diminta menyusun teks ulasan yang sudah dipotong-potong secara acak. Analisis data dilakukan dengan melihat dari dua hasil penilaian, yaitu (1) dari hasil kerja siswa menyusun teks ulasan dan, (2) dari sikap siswa dalam menyusun teks ulasan terhadap pesan dari kumpulan buku puisi“Aku Ini Binatang Jalang” karya Chairil Anwar Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 59,4 Dari asil penelitian nilai yang diperoleh siswa pada rentang 86100 termasuk kategori sangat baik sebanyak 1 (3,22%) orang siswa, siswa yang memperoleh pada kategori baik 71-85 sebanyak 2 (6,45%) orang siswa, selanjutnya, siswa yang memperoleh nilai pada kategori cukup 56-70 sebanyak 16 (51,61%) orang siswa, setelah itu siswa yang memperoleh nilai pada kategori kurang 40-55 sebanyak 11 (35,48%) orang siswa, dan siswa yang memperoleh nilai pada kategori sangat kurang 40 sebanyak 1 (3,23%) orang siswa Nilai rata-rata yang  siswa peroleh adalah 70, berarti bahwa kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 5 Lhokseumawe menyusun teks ulasan terhadap pesan dari buku kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya Chairil Anwar berada pada kategori cukup.Kata Kunci: Kemampuan, teks, ulasan, puisi ABSTRACT The study, entitled "The Ability of Class XI Students of Lhokseumawe 5 State High School Prepares a Text of Review on the Message from a Book of My Poetry Collection Is a Bitch Animal by Chairil Anwar". The formulation of the problem in this study is how the ability of class XI students of Lhokseumawe State High School 5 to compile a text review of the message from the book collection of poems "I am a Bitch Animal" by Chairil Anwar. The method used in this study is descriptive method with a quantitative approach. The data was collected using nontes technique, that is students were asked to compile a review text that had been cut into pieces randomly. Data analysis was done by looking at two assessment results, namely (1) from the work of students composing a review text and, (2) from the students' attitudes in compiling a review text on the message from a collection of poetry books "I am a Bitch Animal" by Chairil Anwar. The average value obtained by students is 59.4. The results showed that the values obtained by students in the range 86 100 included in the very good category as many as 1 (3.22%) students, students who obtained in the good category 71-85 as many as 2 (6.45%) students, then , students who get grades in the sufficient category 56-70 as many as 16 (51.61%) students, after that students who get grades in the less category 40-55 as many as 11 (35.48%) students, and students who get grades in the category of very less 40 as many as 1 (3.23%) students. The average score obtained by students is 70, meaning that the ability of class XI students of SMA 5 Lhokseumawe to compile a text review of the message from the book of poetry collection I Ini Jalang Animal by Chairil Anwar is in the sufficient category.Keyword: Scill, texs, ulasan, puitry
ANALISIS KATEGORI, FUNGSI, DAN PERAN DALAM KALIMAT BAHASA ACEH Rostina Taib
Jurnal Metamorfosa Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.147 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik simak libat cakap dengan memanfaatkan data, lisan, tulis , dan data buatan. Data diolah dengan menggunakan metode distribusional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dalam kalimat bahasa Aceh yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pelaku, alat, asal, peruntung (benefaktif), lokatif, penanggap, penyerta, sasaran, dan pengalam. Peran pelaku menduduki fungsi subjek dalam kalimat aktif dan menduduki fungsi pelengkap dalam kalimat pasif. Peran alat, asal, lokatif, dan peran penyerta menduduki fungsi keterangan. Peran peruntung menduduki fungsi subjek dalam kalimat pasif dan menduduki fungsi pelengkap dalam kalimat aktif. Penanggap menduduki fungsi subjek. Peran sasaran menduduki fungsi subjek dalam kalimat pasif dan menduduki fungsi objek atau pelengkap dalam kalimat aktif. Peran pengalam menduduki fungsi subjek.
LEXICOSTATISTICS OF MALAY, TAGALOG AND ILOCANO LANGUAGES: A COMPARISONAL HISTORICAL LINGUISTIC STUDY Muhammad Kiki Wardana; Dwi Widayati; Rostina Taib; Muhammad Iqbal
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.951 KB)

Abstract

This study tries to explore the relationship between three languages, namely Malay, Tagalog, and Ilocano. The purpose of this study is to find cognates (word relatives), estimate when these three languages ​​are a single language and find the time apart from the three languages. This study uses a language grouping method with a Lexicostatistical approach. The results of this study indicate that Malay and Tagalog share about 28% of words that are related and fall into the category of Stock Clumps. Other results also show that Malay and Ilocano historically and linguistically are closer and classified as category of language stockwith the cognate or related words as much as 31%.
ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAYANG SURAM PELANGI KARYA ARAFAT NUR Irsyad Awwali; Mohd. Harun; Rostina Taib
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 (2022): JIM PBSI Januari 2022
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang mengkaji tentang konflik batin tokoh utama dalam Novel Bayang Suram Pelangi karya Arafat Nur ini meliputi konfllik batin. Penelitian ini mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam Novel Bayang Suram Pelangi karya Arafat Nur. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan. Teknik analisis data peneliian ini menggunakan teknik analisis penelitian kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini memperoleh berbagai konflik batin tokoh utama. Tokoh utama protagonis dalam novel ini adalah Saidul dan Rusli. Tokoh utama antagonis dalam novel ini ialah Amat Pakuk, Sani, dan Sudiro Admojo Triwikromo. Konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dikategorikan ke dalam tiga konflik batin yaitu konflik batin mendekat-mendekat, konflik batin mendekat-menjauh dan konflik batin menjauh-menjauh. Berdasakan hasil penelitian, tokoh Saidul memiliki jenis konflik batin mendekat-mendekat (2), konflik batin mendekat-menjauh (7), dan konflik batin menjauh-menjauh (6). Tokoh Rusli memiliki jenis konflik batin menjauh-menjauh (3), Tokoh Sudiro Admojo Triwiromo memiliki jenis konflik batin mendekat-mendekat (1). tokoh Amat Pakuk memiliki jenis konflik batin mendekat-mendekat (1) dan tokoh Sani memiliki jenis konflik batin mendekat-menjauh (1). Setelah dilakukan penelitian dan dianalisis, novel Bayang Suram Pelangi karya Arafat Nur ini banyak memberikan konflik batin tokoh terhadap pengembangan alur/peristiwa dalam cerita.
ANALISIS JENIS-JENIS VERBA DALAM NOVEL KUKEJAR CINTA KE NEGERI CINA KARYA NINIT YUNITA Rostina Taib; Muhammad Iqbal; Wirda Wirda
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2022): JIMPBSI Maret 2022
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Jeni-Jenis Verba dalam Novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita”. Rumusan masalahnya adalah bagaimana jenis-jenis verba dalam novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan jeni-jenis verba dalam Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari kalimat-kalimat yang mengandung verba dalam novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik telaah dokumen. Data dianalisis melalui tiga tahap, yaitu (1) identifikasi, (2) klarifikasi, dan (3) analisis. Berdasarkan hasil penelitian di dalam novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita terdapat 83verba. Kalimat verba dikelompokan menjadi 6 jenis verba yaitu, 21 data verba transitif, 16 data verba dwitransitif, 4 data verba semitransitif, 15 data verba intransitif, 19 data verba mental, dan 7 data verba material. Verba yang paling dominan adalah verba transitif yaitu verba yang membutuhkan kehadiran objeknya. Kata kunci: Verba Transitif, Verba Mental
Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh Teuku Alamsyah; Muhammad Iqbal; Rostina Taib
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 11, No 2 (2022): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v11i2.5207

Abstract

This study aimed to describe changes the Acehnese language in the lexical aspect in the reality of everyday Acehnese speech. Qualitative research methods have also been established as research methods for all research activities. Two groups of bilingual speakers, namely the Acehnese (Aceh-Indonesian) ethnic community who speak two languages, namely Acehnese and Indonesian in daily social interactions and the bilingual Acehnese (Aceh-Indonesian) ethnic community who use the Acehnese language in social interactions have been designated as data source. The study was carried out in three districts/cities in Aceh Province, namely Banda Aceh City, Aceh Besar District, and Aceh Jaya District, involving participants in childhood, adulthood, and old age. The results showed that the lexical changes of language were in the form of lexical loss, lexical borrowing, and lexical creation. The most dominant factor causing the Acehnese lexical change is the external motivation factor. The conclusion of this study is that the lexical change of the Acehnese language in the context of bilingual speakers has taken place, is ongoing, and has the potential to continue in line with the social changes of society due to the progress of the times. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan perubahan bahasa Aceh pada aspek leksikal dalam realitas tuturan penutur bahasa Aceh sehari-hari. Metode penelitian kualitatif pula telah ditetapkan sebagai metode penelitian untuk keseluruhan aktivitas penelitian. Dua kelompok penutur bilingual, yaitu masyarakat etnis Aceh (Aceh-Indonesia) penutur dua bahasa, yaitu bahasa Aceh dan bahasa Indonesia dalam interaksi sosial sehari-hari dan masyarakat etnis Aceh bilingual (Aceh-Indonesia) yang menggunakan bahasa Aceh dalam interaksi sosial telah ditetapkan sebagai sumber data. Kajian dijalankan pada tiga kabupaten/kota di Provinsi Aceh, yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Jaya dengan melibatkan partisipan usia kanak-kanak, usia dewasa, dan usia tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan leksikal bahasa wujud dalam bentuk kehilangan leksikal, peminjaman leksikal, dan penciptaan leksikal. Faktor penyebab perubahan leksikal bahasa Aceh yang paling dominan adalah faktor motivasi eksternal. Simpulan hasil kajian ini adalah perubahan leksikal bahasa Aceh dalam konteks penutur bilingual telah berlangsung, sedang berlangsung, dan memiliki potensi akan terus berlangsung sejalan dengan perubahan sosial masyarakat akibat kemajuan zaman.     
LEGENDA NAMA-NAMA DESA DI KECAMATAN LABUHANHAJI KABUPATEN ACEH SELATAN Wina Rosa; Rostina Taib; Armia Armia; Cut Zuriana
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 3 (2022): JIM PBSI Juli 2022
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang legenda nama desa. Lokasi penelitian berada di desa yang terdapat di Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan. Sumber data penelitian merupakan data lisan yang diperoleh dari masyarakat Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah rekam, catat, dan wawacara. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Hasil penelitian terdapat sejumlah legenda nama desa di Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan. Amanat yang terdapat dalam legenda yang ada di Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, yaitu bagaimana pentingnya kita mendengarkan nasehat orang tua, bagaimana dampaknya jika kita tidak bermusyawarah terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu dan bagaimana hasil dari kita selalu mensyukuri pemberian Tuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  dalam setiap legenda yang dikaji terdapat amanat yang bisa kita jadikan pelajaran hidup.Kata Kunci: legenda amanat nama tempat.  ABSTRACTThis study examines the legend of the village name. The research location is in a village located in Labuhanhaji District, South Aceh Regency. The source of research data is oral data obtained from the people of Labuhanhaji District, South Aceh Regency. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. The data collection techniques used were recording, recording, and interviewing. The data analysis technique used is a qualitative analysis method. The results of the study contained a number of legends of village names in Labuhanhaji District, South Aceh Regency. The mandate contained in the legend in Labuhanhaji District, South Aceh Regency, is how important it is for us to listen to the advice of parents, what will be the impact if we don't consult before doing something and how the.Keywords: village place name legend.
The interjection of ômma in the Acehnese language: A natural semantic metalanguage approach Rostina Taib; Mulyadi Mulyadi
Studies in English Language and Education Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.337 KB) | DOI: 10.24815/siele.v9i3.24688

Abstract

This paper examines the interjection of ômma in Acehnese language using a natural semantic metalanguage approach. The study employed a qualitative method using oral, written, and artificial data sources. Twelve qualified informants from three study locations, i.e., Aceh Besar, West Aceh, and South Aceh provided their consent to participate in this study. Meanwhile, written data were sourced from Acehnese books and previous studies, and the artificial data were used as complementary to oral and written data. The data analysis is presented using a distributional approach. In addition, the Natural Semantic Metalanguage (NSM) theory was also applied. The results show that the interjection of ômma in the Acehnese language expressed three semantic aspects, i.e., emotive, volitive, and cognitive. The emotive aspect includes expressions of amazement, surprise, and anger. In addition, the meanings of the interjection of ômma are highly dependent on the text and the context of the sentence. A chuckle of amazement, pleasant facial expression, hand-clap, head-shake, or thumbs-up accompanies the interjection of ômma expressing amazement. The interjection of ômma that expresses anger is accompanied by a sour facial expression, such as frowns and lip-biting, as well as a high intonation voice. In expressing a feeling of surprise, the interjection of ômma is accompanied by a voice that indicates joy and a happy facial expression. Meanwhile, the interjection of ômma expressing volition is accompanied by limb movements, either using hands, mouth, or face. The interjection of ômma that expresses the cognitive aspect is followed by movements or pats on the forehead or legs.