Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANG BANGUN SOL SEPATU ORTHOTIC UNTUK PENDERITA FLATFOOT Dwi Basuki Wibowo; Yusuf Umardani; Nofa Karsa Mustadzanah
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telapak kaki merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peran penting untuk beraktifitas. Dengan kondisi telapak kaki yang sehat, maka seseorang akan lebih seimbang ketika menopang beban tubuhnya.  Tipe telapak kaki manusia dibagi menjadi tiga, yaitu telapak kaki normal, telapak kaki high arch (pes cavus) dan flat foot (low arch atau pes planus). Dikategorikan high arch apabila AI ≤ 0.21, normal apabila 0.26 ≥ AI > 0.21 dan flat foot apabila AI > 0.26. Kondisi flat foot dapat membuat seseorang mudah lelah saat berjalan atau berlari, karena kemampuan penyerapan beban kejutnya menurun. Apabila kondisi tersebut diperparah oleh jaringan otot telapak kaki yang lemah, dampak lainnya membuat penderita akan mengalami nyeri pada tumit. Penelitian tugas akhir ini mengevaluasi flat foot hasil pemindaian 2D dan pemindaian 3D terhadap sudut belakang kaki serta pembuatan shoe insole. Proses perancangan menggunakan software Rhinoceros 7 dan proses manufaktur dengan cara cetak 3D. Hasil perancangan didistribusikan pada lima subjek untuk dilakukan evaluasi dampak penggunaan shoe insole yang terdapat sisipan. Berdasarkan hasil evaluasi shoe-insole, pemakaian shoe insole terbukti efektif dalam mengurangi derajat flat foot. Hal ini dibuktikan dengan subjek nomor 2 derajat flat foot kaki kirinya berkurang 4° dan derajat flat foot kaki kanan berkurang 1° begitupun pada subjek nomor 1 derajat flat foot-nya berkurang 3° untuk masing-masing kaki.
ANALISIS KEGAGALAN PADA KOMPONEN KRITIS HYDRAULIC AXIAL PUMP DENGAN KAPASITAS 2000 LITER PER SECOND MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS Grandy Yustisio Rizaldi Ginting; Gunawan Dwi Haryadi; Yusuf Umardani
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pompa Mesin dikatakan ideal pada prinsipnya jika semua energi yang dihasilkan dapat berhasil diubah. Saat inimesin-mesin modern didesain untuk bekerja secara otomatis,dan padaumumnya mesin-mesin tersebut bekerja dengan kecepatan tinggi atau putaran, dimana getaran yang terjadi merupakan getaran frekuensi tinggi dan tidak lagi  dirasakan oleh indera manusia. Salah satu jenis mesin mekanik yang bekerja pada kecepatan tinggi adalah pompa. Pompa adalah mesin yang mengubah energi mekanik menjadi tekanan dalam fluida yang disirkulasikannya. Pompa yang telah lama beroperasi memerlukan penilaian keandalan untuk mengetahui keandalan sistem dan penyebab kegagalan/kerusakan masing-masing komponen. Elemen pompa biasanya menggunakan bantalan bola untuk membantu rotasi poros..Jika sistem mekanis, seperti pompa, menggunakan komponen bantalan beban, indikasi masalah pemesinan dapat diidentifikasi dari pola getaran yang dihasilkan oleh bantalan. Dalam bisnis, kegagalan sering terjadi karena suku cadang, seperti poros dan bantalan pompa, aus dan memiliki masa pakai yang pendek. Perusahaan menerapkan sistem hidrolik untuk mendapatkan gaya yanglebih besar dari gaya awal yang dilepaskan. Sebagai bagian dari kegagalan pompa, penulis melakukan analisis kegagalan  komponen  pompa menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) sehingga penulis dapat menentukan penyebab kegagalan pompa.
PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM TERHADAP SIFAT MEKANIS ALUMINIUM Muhammad Fajrur Rochmat; Yusuf Umardani; Sri Nugroho
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 1 (2022): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan terhadap material yang ringan dan kuat akan diperlukan di masa yang akan datang. Komponen-komponen kendaraan akan dibuat menjadi ringan, agar penggunaan bahan bakar selain fosil dapat optimal . Aluminium adalah logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik. Peningkatan kekuatan mekanik, logam aluminium dipadukan dengan unsur lain. Salah satu unsur yang dipadukan dengan aluminium adalah magnesium. Magnesium memiliki nilai massa jenis yang rendah dengan kekuatan merupakan sebuah kelebihan dari penggunaan unsur ini dalam paduan yang dibentuk. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh unsur magnesium terhadap struktur mikro dan sifat mekanis aluminium. Proses peleburan material spesimen menggunakan tanur krusibel dengan temperatur peleburannya 660oC. Cetakan untuk membuat benda hasil peleburan menggunakan cetakan pasir. Ada tiga variasi penambahan unsur magnesium terhadap aluminium, yaitu 0,5%, 1%, dan 1,5%. Karakterisasi terhadap produk coran meliputi uji tarik, uji kekerasan, analisis struktur mikro dan uji komposisi kimia. Hasil uji komposisi kimia menunjukkan kandungan magnesium mengalami penurunan pada setiap spesimen. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa semakin besar penambahan magnesium, maka nilai kekerasan spesimen semakin tinggi. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan unsur magnesium, maka material semakin kuat. Hasil uji struktur mikro menunjukkan bahwa penambahan magnesium berpengaruh pada kerapatan butir.
Penggunaan metode Reliability-Centered Maintenance untuk menjaga keandalan material belt conveyor Djoeli Satrijo; Agus Suprihanto; Ojo Kurdi; Dwi Basuki Wibowo; Gunawan Dwi Haryadi; Yusuf Umardani; Khoiri Rozi; Muhammad Fakhri Aji Pratomo
Jurnal Material Teknologi Proses: Warta Kemajuan Bidang Material Teknik Teknologi Proses Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Material Teknologi Proses Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.054 KB) | DOI: 10.22146/jmtp.66163

Abstract

Alat transportasi berperan penting dalam mengangkut material konsentrat untuk diolah dalam pabrik smelter secara kontinyu. Peralatan tersebut dijaga agar selalu beroperasi tanpa ada kerusakan. Kerusakan alat dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi. Oleh karena itu manajemen peralatan pabrik sangat penting, dengan melakukan maintenance secara berkala untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Permasalahan yang sering terjadi pada salah satu alat yaitu belt conveyor adalah adanya tumpahan material ketika beroperasi. Penelitian ini menerapkan metode Reliability Centered Maintenance untuk mengetahui solusi yang tepat atas permasalahan sehingga material belt conveyor memiliki kehandalan yang tinggi dan umur pakainya meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa failure mode yang terjadi pada belt conveyor merupakan kategori C dan memiliki persentase terbesar sehingga dampak kerugian ekonominya relatif kecil. Namun tetap demikian kemungkinan terjadinya outage pada plant tetap harus diperhatikan.
ANALISIS RELIABILITY KOMPONEN KRITIS MENGGUNAKAN PROBABILITY PLOT DAN FISHBONE ROOT CAUSE ANALYSIS PADA HYDRAULIC AXIAL PUMP 250 LPS M Rafly Rafiqi; Gunawan Dwi Haryadi; Yusuf Umardani
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 1 (2021): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karena adanya dampak pemanasan global (global warming), maka meningkatnya suhu rata-rata atsmosfir, laut, dan daratan bumi. Maka mencairkan lapisan es Antartika dan menghangatkan lautan sehingga meningkatnya muka air pada lautan dan mengakibatkan tinggi muka air lebih tinggi dibandingkan permukaan daratan Semarang yang mengakibatkan banjir dan genangan di kawasan ini, maka dari itu studi yang saya lakukan untuk menanggulangi banjir dengan menggunakan sistem pompa agar air yang ada di kawasan tampungan tidak melimpas pada tanggul dan diturunkan tinggi muka airnya.Banjir tidak dapat dicegah, tetapi bisa dikontrol dan dikurangi dampak kerugian yang ditimbulkannya.Dalam menghadapi permasalahan tersebut, diperlukan yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara mengalirkan fluida. Salah satu pompa yang digunakan di Kota Semarang adalah Hydraulic Axial Pump berkapasitas 250 liter per detik. Pompa yang telah beropersi dengan waktu yang cukup lama perlu dilakukan evalusi keandalan untuk mengetahui keandalan sistem dan kerusakan masing-masing komponen. Pompa yang telah beropersi dengan waktu yang cukup lama perlu dilakukan evalusi kehandalan untuk mengeatahui kehandalan sistem dan kerusakan masing-masing komponen. Agar sistem perawatan lebih terjadwal maka perlu diketahui reliability dari masing-masing komponen kritis pada pompa. Reliability didapatkan dengan menggunakan metode probability plot dan fishbone root cause analysis untuk menentukan penyebab kerusakan pada komponen kritis. Hasil yang diperoleh pada analisis tersebut adalah tujuh komponen kritis yang memiliki nilai MTTF dan reliability, yaitu hose – AP.250.83 adalah 55,42% pada 796,092 jam, hose – AP.250.85 adalah 55,42% pada 796,092 jam, hose – AP.250.86 adalah 55,76% pada 1048,26 jam, hose – AP.250.84 adalah 55,76% pada 1048,26 jam, oil seal – AP.250.70 adalah 32,59% pada 1069,47 jam, seal ring ­– AP.250.6 adalah 32,59% pada 1069,47 jam, seal ring ­– AP.250.33 adalah 32,59% pada 1069,47 jam Dari kedua nilai tersebut dibuatlah jadwal periodic maintenance pada setiap komponen pompa.
APLIKASI BAK PERENDAMAN UNTUK PEWARNAAN BATIK Seno Darmanto; Yusuf Umardani; Adi Nugroho; Eko Julianto Sasono; Didik Ariwibowo
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 1, No 4 (2020): Nopember 2020
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.026 KB) | DOI: 10.14710/jpv.2020.9339

Abstract

Pengabdian masyarakat dengan skema Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) dilakukan untuk memperbaiki kualitas produksi dan menegemen berbasis eksport. Proses produksi batik tulis di Kube Putri Kawung dikerjakan dengan teknologi sederhana dan tradisional. Proses pembuatan batik pada prinsipnya dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi penyiapan bahan kain (mori), penggambaran motif batik, pewarnaan, pembatikan, perebusan/pencelupan (pelorotan), pembilasan, pengeringan dan pengemasan. Pewarnaan kain prinsipnya ada 2 yakni pewarnaan dasar dan motif. Pewarnaan kain batik di bak perendaman dilakukan beberapa kali pencelupan. Modifikasi bak perendaman dilakukan dengan model/jenis permanen yakni meodifikasi ukuran, bentuk, dan kapasitas di mana bak perendaman dibuat dari pasangan bata, pasir dan semen dengan ukuran p x l x t = 200 cm x 65 cm x 70 cm. Bak perendaman untuk pewarnaan mampu untuk merendam 25 potong kain. Pewaranaan kain batik Putri Kawung rata-rata menggunakan pewarna alami yang bersmber dari tanaman lokal meliputi jalawe, tingi, jambal, tegeran, dan secang
MODIFAKASI PERAHU WISATA BAHARI DAN TRANSPORTASI BERBASIS PERAHU SOPEK TRADISIONAL Seno Darmanto; Sarwoko Sarwoko; Adi Kurniawan Yusim; Hartono Hartono; Mohd Ridwan; Yuniarto Yuniarto; Yusuf Umardani
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 2, No 2 (2021): Nopember 2021
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.005 KB) | DOI: 10.14710/jpv.2021.12351

Abstract

Kegiatan pengabdian Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) melalui sinergisitas kelompok nelayan, tokoh masyarakat dan  karang taruna  dilakukan untuk meningkatkan dan menggerakkan ekonomi masyarakat nelayan. Fokus kegiatan diarahkan pada pengembangan wilayah pantai dan masyarakat nelayan sebagai pelaku wisata edukasi bahari di Timbulsloko Sayung Demak. Pengembangan wilayah pantai dan masyarakat nelayan sebagai pelaku wisata edukasi bahari dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan meliputi penguatan kelompok nelayan, penguatan kuliner khas pantai, penataana tanaman pantai (mangrove), keamnan mancing/berlayar dan integrasi semua komponen. Pengembangan kelengkapan sarana anggota kelompok nelayan untuk mendukung wisata edukasi bahari ini difokuskan pada peralatan untuk perbaikan dan renovasi lambung atau bodi pengolahan pasca panen tangkapan nelayan awal rajungan melalui pengukusan,  pelatihan perbaikan dan perawatan berkala mesin pengukusan. Selain potensi alam laut yang indah, wisata bahari juga direncanakan dengan spot wisata meliputi Kuliner khas pantai,jembatan kayu, gazebo, kano perahu dan fasilitas lain. Selain jembatan kayu dan gazebo menjadi daya tarik untuk wisata selfi dan foto, ke dua fasilitas ini dapat untuk jalan-jalan dan olah raga. Berdasarkan data di lapangan modifikasi perahu nelayan pencari ikan menjadi perahu wisata dilaksanakan pada beberapa hal meliputi tempat duduk, peneduh, peralatan keamanan dan pendukung lain seperti pegangan, tempat barang dan pelampung. Modifikasi tempat duduk atau penempatan tempat duduk diaplikasikan pada beberapa nomer gading yakni 3, 4, 5, dan 6. Selanjutnya pengerjaan atap dilakukan dengan menambahkan frame model kuda-kuda sederhana di kedua soko/jagak dan menambahkan blandar kayu ukuran sama (lebih kecil) di sisi-sisi yang prinsipnya melewati sisi tepi buritan perahu.
Analisis kegagalan sprocket pada transmisi mobil Antawirya Muhammad Farras Farshal; Sri Nugroho; Yusuf Umardani
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i2.377

Abstract

Sprocket is one part of the transmission system commonly used in motor vehicles. In transmission system of the eco car Antawirya team from Diponegoro University also uses sprocket as one of its components. When starting first attempt of the race and do full throttle, the sprocket become failure since deformation happens on sprocket. The sprocket run into plastic deformation and then caused chain exiting its path and come off. The purpose of this study is to find the cause of fatigue that occurs by hardness test, chemical composition test and stress analysis. Sprocket use aluminum alloy 7075-T6 as a material. As a result of chemical composition testing, aluminum content is 97.3% which is more than the standard maximum limit of 91.4%. The percentage of zinc is 0.06% while the minimum limit of standard is 5.1%. There are also differences from other chemical elements such as magnesium and copper. The addition of that other elements serves to increase the strength of the material because Al 7075-T6 is well known as material with high strength. The results of stress analysis using ANSYS software found that the loading that occurred produce a Von-Mises stress of 392 MPa and yield strength of the material is 503 MPa, from that figure makes 1.28 a safety factor value and there should be no deformation on the sprocket. As a result of the hardness test, it is known that the value of hardness in the area close to deformation is 76.16 HV while the standard is 175 HV.
ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT) TERHADAP LAJU KOROSI PADA MATERIAL BAJA KARBON MENENGAH AISI 1045 PADA AIR LAUT Muhammad Ainus Sholikhin; Agus Suprihanto; Yusuf Umardani
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 1 (2021): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam baja merupakan material yang paling umum digunakan untuk memenuhi kebutuhan material pada bangunan dan kontruksi. Misalnya baja AISI 1045 yang memiliki harga murah dengan kualitas yang baik. Namun, semakin lama logam tersebut akan mengalami penurunan daya guna. Hal itu dikarenakan adanya pengaruh korosi. Untuk meperlambat fenomena korosi serta memberikan pengaruh pada sifat material sesuai yang diinginkan dapat dilakukan dengan memberikan perlakuan panas. Tujuan penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui laju korosi pada material tanpa perlakuan panas dan material yang diberikan perlakuan panas dengan variasi annealing, normalizing, quenching dan tempering material AISI 1045 dengan elektrolit air laut. Metode yang digunakan dalam pengujian laju korosi adalah elektrokimia, sesuai standard ASTM G59-97 (2009). Dari hasil penelitian, nilai laju korosi tertinggi pada spesimen tanpa perlakuan panas yaitu 0.068461, 0.069042 dan 0,069597 (mmpy). Sedangkan nilai laju korosi terendah pada spesimen perlakuan panas annealing 0.012147, 0.014623 dan 0,017637 (mmpy). Ada dua hal yang mempengaruhi laju korosi, yang pertama tegangan dalam. Bila tegangan ini tidak dihilangkan, menyebabkan timbulnya stress corrosion cracking. Yang kedua, fasa pearlite. Pearlite memiliki susunan cementite dan ferrite. Ketika terhubung elekrolit kedua fasa tersebut akan mengalami korosi microgalvanik. Karena efek microgalvanik menyebabkan spesimen dengan fasa perlite lebih banyak akan lebih cepat terkorosi.
PEMBUATAN MESIN INJECTION MOLDING UNTUK MEMBUAT INSOLE SEPATU DARI MATERIAL KOMPOSIT SILICON RUBBER Satriyo Adhi Nugroho; Yusuf Umardani; Agus Suprihanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 3 (2021): VOLUME 9, NOMOR 3, JULI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin injection molding adalah salah satu metode pembentukan paling signifikan dan rasional yang ada untuk memproses bahan plastik. Mesin injection molding memiliki tiga komponen dasar. Unit injeksi, cetakan dan sistem penjepit. Unit injeksi juga disebut plasticator, menyiapkan lelehan plastik yang tepat dan melalui unit injeksi mentransfer lelehan ke komponen berikutnya yaitu cetakan. Sistem penjepit menutup dan membuka cetakan. Mesin injection molding biasa digunakan untuk pembuatan produk berbahan dasar plastik, tetapi pada penelitian kali ini bahan dasar diganti menjadi komposit silicone rubber dan talc. Dikarenakan perbedaan sifat mekanik yang ada antara plastik dan silicone rubber, beberapa bagian mesin injection molding perlu diubah dan diperhatikan parameter yang memengaruhi alat ini. Parameter yang perlu diperhatikan adalah dimensi dari setiap bagian alat, suhu, tekanan, dan waktu. Komposit yang digunakan juga dilakukan pengujian yaitu pengujian densitas dan kekerasan, agar diketahui sifat mekanik yang cocok untuk pembuatan insole sepatu.
Co-Authors Adi Kurniawan Yusim Adi Nugroho Adi Nugroho Adityo Ristyanto Agrie F Mizan Agus Suprihanto Agus Suprihanto Agus Suprihanto Agus Tri Hardjuno Agy Randhiko Alfitra Bin’arya Putratama Amadeus Bagas Maruli Jarwanto Andhika Krismaintya Putera Andrea Tri Wibowo Azhar Azzyumardi Pasha Basyith, Mohammad Rizqi Abdul Bayu Sasmita Bernard, Jovian Bona Frans Willy Simamora Catur Pramono Daniel Sijabat Deivandra Ginanjar Bhakti Didik Ariwibowo Djoeli Satrijo Dwi Basuki Wibowo Dwi Basuki Wibowo Eko Julianto Sasono Febri Firmansyah Gilbert Fedrick Purba Glenn Natanael Samudera Grandy Yustisio Rizaldi Ginting Gunawan Dwi Haryadi Hartono Hartono Herriza, Rigo Muhammad Huda Fathu Rohman Ian Aditama Putra Ian Wiharja Juan Pratama Anandika Khairul Ayat Khoiri Rozi Khoiri Rozi Korna Ariesta Kusumaharja, Rezka Dwima Lie, Calvin M Faldy Syafar M Rafly Rafiqi Malik Sanjaya Matheus Agung Putra Yoga Mhd. Brian Awiruddin Misbah Bukhori Mohammad Nur Kholis Majid Mohd Ridwan Muhammad Ainus Sholikhin Muhammad Fajrur Rochmat Muhammad Fakhri Aji Pratomo Muhammad Farras Farshal Muhammad Iqbal Nofa Karsa Mustadzanah Norman Iskandar Ojo Kurdi Parven, Parven Paryanto Prasetia, Zakaria Frani Pratomo, Muhammad Fakhri Aji Putra, Diva Tsamara Rafikhul Fatah Ronald Sabtendra Rusnaldy Rusnaldy Saputra, Anggar Aji Sarwoko Sarwoko Satriyo Adhi Nugroho Seno Darmanto Seno Darmanto Seno Darmanto Sri Nugroho Sri Nugroho Sri Nugroho Sriyana Sriyana Sulistyo Sulistyo Sulistyo Sulistyo Sutan to Ulya Ramdhani Fikri Yuniarto Yuniarto, Yuniarto Yurianto Yurianto