Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Edukasi Pencegahan African Swine Fever dan Pembuatan Pakan Alternatif untuk Ternak Babi di Fatukoa, Kota Kupang Filphin Adolfin Amalo; Cynthia Dewi Gaina; Elisabet Tangkonda; Inggrid Trinidad Maha; Redempta Wea
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan terbesar dalam usaha beternak babi di NTT pada umumnya adalah masalah kesehatan ternak dan pakan. Salah satu penyakit virus yang sangat menular pada ternak babi dengan tingkat kematian yang tinggi adalah penyakit African swine fever, yang saat ini potensi penyebarannya di Kota Kupang masih sangat tinggi. Rendahnya pemahaman tentang penyakit ini dan cara pencegahannya turut mendukung penyebaran penyakit ini semakin meluas dan menimbulkan banyak kematian ternak babi. Disamping itu, pakan menjadi tantangan tersendiri dalam beternak babi. Pakan komersial mempunyai harga yang relatif mahal sehingga sulit terjangkau oleh peternak. Selain itu, pemberian pakan sisa merupakan salah satu faktor resiko utama masuknya virus ASF ke suatu peternakan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah mengelola bahan pakan lokal menjadi pakan berkualitas tinggi. Di Kelurahan Fatukoa banyak tersedia limbah pertanian yang belum dimanfaatkan dengan maksimal, salah satunya adalah batang pisang. Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Fatukoa mengenai faktor-faktor penyebaran penyakit ASF dan langkah-langkah pencegahan penyakit ASF, serta memberikan pelatihan pembuatan pakan fermentasi dari batang pisang. Metode yang dilakukan meliputi penyuluhan, pelatihan pembuatan pakan fermentasi, pemberian bantuan bibit babi sebagai stimulant modal usaha, dan kegiatan pengelolaan kesehatan ternak dengan tindakan pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan ternak. Kegiatan ini telah memberikan hasil positif berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat kelompok ternak. Hal ini terlihat dari kesadaran peternak untuk melakukan biosecurity kandang dan peternak juga secara mandiri mulai membuat pakan alternatif untuk ternak babi.
Pendekatan Komprehensif Manajemen Kesehatan Ternak Babi bagi Peternak Melalui program pengabdian masyarakat Cynthia Dewi Gaina; Elisabet Tangkonda; Fadhy Risckhy Loe; Yonas Ferdinand Riwu; Filphin Adolfin Amalo; Yulfia Nellymalik Selan; Antin Yeftanti Nugrahening Widi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 18 No 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v0i0.17793

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang manajemen kesehatan ternak babi pada peternakan rakyat pada kelompok ternak skala rumah tangga di Kupang, NTT. Kegiatan ini meliputi pelatihan dan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanganan penyakit ternak, serta protokol biosekuriti, dan pengelolaan keuangan peternak. Selain itu, pelatihan juga mencakup tata kelola keuangan yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan peternak. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peternak mengenai penyakit wabah African Swine Fever (ASF), Hog Cholera serta potensi penyakit babi lainnya dan praktik kesehatan ternak secara keseluruhan. Para peternak yang mengikuti pelatihan ini mampu menerapkan protokol biosekuriti dengan lebih baik dan meningkatkan praktik kesehatan ternak mereka. Implementasi program ini terlihat dari peningkatan pemahaman peternak, dan peningkatan produktivitas ternak. Evaluasi pasca-pelatihan menunjukkan adanya penurunan kasus penyakit dan peningkatan kesejahteraan ternak. Program ini membuktikan bahwa pelatihan yang berfokus pada manajemen kesehatan ternak yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan peternak dan keberlanjutan peternakan rakyat. Oleh karena itu, kegiatan PkM ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai wilayah lain untuk mencapai hasil yang serupa dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi peternakan rakyat.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI TERNAK FATUKOA I DI KELURAHAN FATUKOA DENGAN PEMANFAATAN FERMENTASI BATANG POHON PISANG SEBAGAI PAKAN HEWAN Tangkonda, Elisabet; Maha, Inggrid Trinidad; Gaina, Cynthia Dewi; Deta, Herlina Umbu; Wea, Redempta; Ngasi, Bernadete Dwiyuni; Puspita, Anggi; Joesoef, Jayusman Arsiyanti; Selan, Yulfia Nelymalik; Widi, Antin Yeftanti Anggraeni; Gelolodo, Maria Aega
Jurnal Media Tropika Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Media Tropika
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mediatropika.v4i1.17075

Abstract

Amplifikasi DNA Kandidat Gen Kuda Pacu Sumba Gaina, Cynthia Dewi; Francis, Frits B. H.
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v9i1.3901

Abstract

The Sumba horse is one of the local horses in Indonesia which is known as racing horse Several candidate genes are known to influence the outward characteristics of the Sumba racehorse, which play main role in the development of the horse's muscles from embryo to adulthood. This research aims to identify candidate genes for the Sumba racehorse in stallion and mares. Blood samples from 5 stallions and 5 mares were collected and analyzed. The method used in this research was by using polymerase chain reaction (PCR), electrophoresis and DNA sequencing. The results of DNA amplification fragments at a temperature of 600c showed a fragment size of 463 bp. A total of 10 samples were sequenced on the PCR machine. The forward primer was 5'-TATTCTTCTTGGGAGGGAGGACTACT-3 'and reverse primer was 5'-GCAAGTAATTAGCACAAAAATTTGAATG-3'. The obtained data was analyzed using the Basic Local Alignment Sealing Tool (BLAST). Result of this study could be used as an initial identification of candidate genes for racing activity in stallion and mares that can complement the selection of racing horses.
STATUS FISIOLOGIS SAPI SUMBA ONGOLE (Bos indicus) DI KAWASAN PEMBIBITAN SAPI PULAU SUMBA Gaina, Cynthia Dewi; Sanam, Maxs U. E.; Foeh, Nancy D. F. K.; Tophianong, Tarsisius Considus; Nalley, Wilmientje Marlene-Mesang; Benu, Imanuel
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v9i2.3903

Abstract

Physiological status is an indicator to determine the degree of health and productivity of livestock. This study aims to identify the physiological status of Sumba Ongole (SO) beef cattle on the island of Sumba by measuring body temperature, respiration frequency, pulse, and body conditioning score (BCS). Overall, there were 70 cows used in the study. Based on gender, there were 21 bulls and 49 cows and they were classified based on age, there were 3 categories, 1-1.5 years, 2-2.5 years, and 3 years. The parameters measured were body temperature, respiratory rate, pulse frequency, and BCS. The results of the study which were processed using analysis of variances (ANOVA) showed that there was no effect of sex or age on body temperature, respiration frequency, pulse frequency (P> 0.05), but there was a significant difference in the age category with the body score of SO cattle (P<0.05). It could be concluded that the physiological status of SO beef cattle which includes body temperature, respiration frequency, and pulse frequency does not show a significant effect on both sex and age, but there is a significant difference in the body score of cattle based on age categories. This research data could probably be used later as a reference for maintaining the health management of SO beef cattle to achieve optimal productivity and profitability.
GAMBARAN ULTRASONOGRAFI TESTIS DAN EPIDIDIMIS KAMBING KACANG (Capra hircus) DI WILAYAH LAHAN KERING KEPULAUAN Gaina, Cynthia Dewi; Foeh, Nancy D. F. K.; Tophianong, Tarsisius C.
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v10i1.6665

Abstract

This research aims to study testis and epididymis of dry land goat (Capra hircus) on B-mode ultrasound imaging. Twelve adult local male goats were examined to study normal testes and epididymis ultrasonic appearances. B-mode real time scanner with a 7.5 MHz, linear array transducer was used to evaluate the echotexture of the testicular parenchyma, mediastinum and the epididymis. The testicular parenchyma was represented uniformly homogenous and moderately echogenic with the mediastinum was more highly echogenic. The epididymal head appeared less echogenic but homogenous in structure, while the epididymal tail was more heterogeneous and less echogenic than the testis. Each structure in male reproductive organ, the testis, head and tail of epididymis can be differentiated using ultrasound imaging, but body epididymis was difficult to identify. It is concluded that ultrasound can be as a valuable diagnostic tool to investigate the health of male goat reproductive organ.
Manajemen Kesehatan Ternak Babi Melalui Pemberdayaan Masyarakat Peternak Babi Skala Rumah Tangga Gaina, Cynthia Dewi; Amalo, Filphin Adolfin; Tangkonda, Elisabet
MADANI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 9 No 2 (2023): Madani : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53834/mdn.v9i2.7346

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengoptimalisasi pemberdayaan masyarakat peternak babi skala rumah tangga di desa Niukbaun, Kabupaten Kupang.  Kegiatan ini meliputi pelayanan kesehatan ternak babi, pemilihan bibit unggul, edukasi pengolahan pakan babi, dan edukasi manajemen perkandangan sehat. Ditinjau dari aspek kesehatan hewan, meningkatnya jumlah kematian ternak babi akibat beberapa penyakit pada babi, seperti diare, kecacingan dan saat ini, adalah penyakit ASF yang lebih membahayakan dibandingkan penyakit lain pada ternak babi dengan angka mortality rate yang tinggi. Kegiatan yang dilakukan meliputi 1) pertemuan dengan anggota kelompok peternak dari dua mitra; 2) pelayanan kesehatan ternak babi; 3) edukasi manajemen perkandangan babi sehat dan pemilihan bibit unggul, dan 4) edukasi pengolahan pakan babi dengan memanfaatkan bahan lokal. Secara umum kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berjalan dengan baik. Mitra kegiatan sangat antusias dalam berkoordinasi untuk pelayanan kesehatan ternak, mengolah pakan, dan mengikuti pemaparan tentang pemilihan bibit unggul dan pentingnya manajemen kesehatan ternak dan perkandagannya. Luaran yang dihasilkan antara lain publikasi kegiatan, peningkatan pemahaman mitra akan pentingnya kesehatan ternak babi, dan pemanfaatan bahan lokal untuk pakan ternak babi yang semuanya berlandaskan aspek kesejahteraan hewan
Diagnosa Penyakit Hewan dengan Teknik Polymerase Chain Reaction di Lingkungan Universitas Nusa Cendana Gelolodo, Maria Aega; Pandarangga, Putri; Simarmata, Yohanes T. R. M. R.; Utami, Tri; Tophianong, Tarsisius Considus; Datta, Frans Umbu; Sitompul, Yeremia Y.; Gaina, Cynthia Dewi; Foeh, Nancy Diana F. K.; Deta, Herlina Umbu
International Journal of Community Service Learning Vol. 7 No. 2 (2023): May 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v7i2.55140

Abstract

Penyakit infeksius dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan dampak sosial budaya di masyarakat. Diagnosa dan deteksi dini terhadap agen patogen penyebab penyakit infeksius merupakan langkah penting dalam mencegah efek yang lebih besar dari penyakit infeksius. Semakin cepat suatu agen penyakit terdeteksi maka makin cepat pula usaha pencegahan maupun kontrol yang dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit tersebut. Salah satu teknik deteksi laboratorik yang paling banyak digunakan saat ini adalah teknik molekuler PCR. Teknik ini memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi dan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Terlepas dari keunggulan serta keuntungan teknik PCR ini, namun pada kenyataannya masih ada stakeholders di tingkat universitas yang belum sepenuhnya mengenal maupun memahami dengan baik teknik ini. Oleh karena itulah maka pelatihan PCR pada para dosen maupun tenaga laboran di lingkungan Universitas Nusa Cendana, Kupang menjadi penting dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas deteksi laboratorik terhadap penyakit infeksius. Kegiatan yang diikuti oleh 14 orang peserta ini selain melengkapi para peserta dengan pengetahuan mengenai prinsip dasar PCR dan aplikasinya juga melatih kemampuan peserta dalam melaksanakan PCR di laboratorium.
Motilitas Spermatozoa Babi pada Pengencer Kuning Telur Ayam Kampung dengan Penambahan Glukosa yang Disimpan pada Suhu Preservasi Bala, Wilhelmina Afra; Foeh, Nancy D. F. K.; Gaina, Cynthia Dewi
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v13i1.8541

Abstract

Liquid semen is one way of preserving semen which is carried out for short storage purposes at a temperature of preservation. with the help of a diluent. boar semen is different from other ruminant semen, so it needs special handling. Storage of pig semen at cold temperatures can reduce the motility and viability of spermatozoa. The aim of this study was to maintain the quality of pig semen by adding coconut water and native chicken egg yolk diluent with the addition of glucose and stored at a temperature preservation. Boar semen was collected from sexually mature adult boar aged 2 years, the collection was carried out by the massage method. Semen that has been accommodated, is evaluated macroscopically and microscopically to see the quality of the cement, before dilution is carried out. This study was designed with a completely randomized design and factorial pattern with 2 control groups, 4 treatment groups, and 4 replications. The control group consisted of fresh semen without diluent. K0 The treatment groups were P1 (80CW + 20% NCEY + 20 L glucose), P2 (80% CW + 20% NCEY + 40 L glucose), P3 (80% CW + 20% NCEY + 60 L glucose) and P4 (80 % CW + 20% NCEY + 90 L glucose), which was preserved by the water jacket method. Spermatozoa motility and viability were evaluated every 2 hours until the motility value reached 40%. The results showed that P3 was the best combination to preserve cement (32 hours).
Co-Authors Agus Saputra Agus Saputra Agus Saputra Alan Prima Titong Antin Y. N. Widi Antin Y. N. Widi Antin Y. N. Widi Antin Yeftanti Nugrahening Widi Bala, Wilhelmina Afra Beatrix Barut Crecentia A. Butta Crecentia Aprilinda Butta Deta, Herlina Umbu Diana A. Wuri Elisabet Tangkonda Elisabet Tangkonda Fadhy Risckhy Loe Fadhy Risckhy Loe Fhady Risckhy Loe Filphin Adolfin Amalo Foeh, Nancy D. F. K. Foeh, Nancy Diana F. K. Francis, Frits B. H. Frits B. H. Francis I Gede Semarabawa Imanuel Benu Inggrid Trinidad Maha Jayusman Arsiyanti Joesoef Joesoef, Jayusman Arsiyanti Julianty Almet Maha, Inggrid Trinidad Maria Aega Gelolodo Maria Gisela Goncalves Gena Maria S. B. Bei Maria Selviana Bebbe Bei Marianus Perada Kuslianto Marianus Yakobus Magul Datur Maxs Urias Ebenheizer Sanam Meity Marviana Laut Nalley, Wilmientje Marlene-Mesang Nancy D F K Foeh Nancy D. F. K. Foeh Nancy D.F.K Foeh Nancy Diana Federika Katarina Foeh Nancy Diana Frederika Katarina Foeh Ngasi, Bernadete Dwiyuni Novian, Dede Rival Oktaviano P.K Dekrismar Puspita, Anggi Ravena J.P Kiuk Redempta Wea Redempta Wea Reynaldy Militia Christian Simarmata, Yohanes T. R. M. R. Sitompul, Yeremia Y. Tangkonda, Elisabet Tarsisius Considus Thopianong Tarsisius Considus Tophianong Tarsisius Considus Tophianong Tarsisius Considus Tophianong Tarsisius Considus Tophianong, Tarsisius Considus Tophianong, Tarsisius C. Tri Utami Tri Utami Tri Utami Tri Utami Tri Utami Widi, Antin Yeftanti Anggraeni Wilmientje Marlene Mesang Nalley Winda Atika Tosi Yeremia Yobellano Sitompul Yoha Raldi Nadja Yohanes Raldy Nadja Yohanes T. R. M. R. Simarmata Yohanes T. R. M. R. Simarmata Yohanes T.R.M.R. Simarmata Yonas F Riwu Yulfia N Selan Yulfia N. Selan Yulfia Nellymalik Selan Yulfia Nelymalik Selan, Yulfia Nelymalik Yustinus O. P. Wuhan Yustinus Oswin Primajuni Wuhan