Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya penerapan strategi ini,, langkah-langkah penerapan dan hambatan-hambatan yang dijumpai dalam penerapan pendekatan keterampilan proses dengan model pembelajaran kooperative tipe Student Team Assisted Devision (STAD) dalam Pendidikan Agama Hindu di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tabanan. Data dikumpulkan melalui observasi atau pengamatan, wawancara, dan pencatatan dokumen (studi dokumen). Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam Pendidikan Agama Hindu di SMK Negeri 2 Tabanan telah mengacu pada PP No. 19 tahun 2005 mengenai Standar Proses Pembelajaran meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk bisa terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam proses pembelajaran agama Hindu di SMK Negeri 2 Tabanan dilaksanakan dengan sistem klasikal yang menggunakan pendekatan kelompok. Kendala dalam implementasi pembelajaran cooperative larning tipe STAD di lapangan, karena keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan pembelajaraan ini. Kendala-kendala yang dijumpai dalam implementasi pendekatan keterampilan proses dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pendidikan agama Hindu di SMK Negeri 2 Tabanan, terlebih dahulu didokumentasikan oleh guru untuk dikaji (dianalisis) dan dicari solusi terbaik agar dijamin kelancaran proses pembelajaran berikutnya. Langkah-langkah yang diambil oleh guru, yakni (1) mengubah paradigma siswa bahwa belajar agama Hindu itu tidak cukup pada hal-hal yang praktis, namun secara konseptual agama harus dipahami sebagai penuntun kehidupannya agar terwujud prilaku yang baik; (2) memberikan contoh-contoh yang real dari pengalaman teman sejawatnya untuk saling berbagi, sehingga ia mampu merekonstruksi suatu konsep dalam pembelajaran.; (3) menentukan alat evaluasi dan skala penilaian yang didasarkan pada cara dan sumber mana yang digunakan, seperti pada ranah kognitif, afektif, dan pasikomotor; (4) pembagian anggota kelompok dimanipulasi sehingga tercipta kelompok yang heterogen dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD