Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERDASARKAN IDENTIFIKASI TANAMAN OBAT MASYARAKAT SERAWAI DESA KARANG ENDAH KEPAHIANG Pertiwi, Indah; Yani, Ariefa Primair; Ansori, Irwandi
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.5.1.112-120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman obat di perkarangan yang digunakan masyarakat Serawai di desa Karang Endah, mengetahui bagian tumbuhan yang digunakan dan untuk melihat kelayakan LKPD yang telah dikembangkan berdasarkan uji validator logis (guru dan dosen) dan empiris (peserta didik) kelas XIPA SMAN 01 Kepahiang materi keanekaragaman hayati sub bab manfaat keanekaragaman hayati sebagi bahan obat. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan langkah utama Borg and Gall yang telah dimodifikasi yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk LKPD, validasi desain, revisi desain dan validasi empiris. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi lapangan, lembar wawancara, lembar angket validasi logis. Berdasarkan penelitian didapatkan 63 jenis tanaman obat yang terbagi menjadi 34 famili tanaman. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran dikatakan “layak” dengan hasil validasi logis mendapat nilai rata-rata 91,1 % dengan krriteria “sangat valid” dan hasil uji validasi empiris mendapatkan rata-rata nilai 85% (sangat baik) dengan ketuntasan klasikal 100%. Dapat disimpulkan bahwa LKPD manfaat keanekaragaman hayati sebagai obat Layak digunakan dalam pembelajaran.Kata kunci: LKPD, Tanaman Obat, Validator Empiris
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERDASARKAN IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT DESA CAHAYA NEGERI KABUPATEN REJANG LEBONG M, Satria Nugeraha; Yennita, Yennita; Yani, Ariefa Primair
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.936 KB) | DOI: 10.33369/diklabio.4.1.10-16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang dikembangkan berdasarkan studi identifikasi obat desa Cahaya Negeri Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan uji validasi LKPD dan uji keterbacaan pada peserta didik kelas X MIA 2 SMAN 09 Rejang Lebong. Materi pelajaran yang dikembangkan dalam LKPD ini adalah materi keanekaragaman hayati Sub Bab manfaat keanekaragaman hayati sebagai bahan obat. Penelitian menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang telah dimodifikasi yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk LKPD, validasi desain, revisi desain dan uji keterbacaan. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi lapangan, lembar wawancara, lembar angket validasi. Berdasarkan penelitian diperoleh data bahwa terdapat 74 jenis tanaman obat yang terbagi menjadi 38 famili tanaman. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran dikatakan “Layak” dengan hasil validasi rata-rata 92 % dengan kriteria “sangat valid” dan hasil uji keterbacaan mendapatkan rata-rata nilai 95% dengan kriteria ‘’sangat layak’’. Dapat disimpulkan bahwa LKPD dengan judul keanekaragaman jenis tumbuhan obat layak digunakan dalam pembelajaran.Kata Kunci : LKPD, Tumbuhan Obat, Uji Keterbacaan
PENGEMBANGAN LKPD SMA BERDASARKAN KERAGAMAN TANAMAN OBAT MASYARAKAT DESA PONDOK PANJANG MUKOMUKO Juliyanti, Erin Mei; Yani, Ariefa Primair; Irawati, Sri
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.718 KB) | DOI: 10.33369/diklabio.4.1.1-9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tanaman obat yang terdapat di Desa Pondok Panjang Kabupaten Mukomuko, untuk kemudian diaplikasikan dalam lembar kerja peserta didik (LKPD) materi keanekaragaman hayati. Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan dengan mengacu pada model Sugiyono.  Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Desa Pondok Panjang Kabupaten Mukomuko. Uji respon LKPD dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5Mukomuko.  Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 45 spesies (28 famili) tanaman obat yang terdapat di Desa Pondok Panjang Kabupaten Mukomuko. Famili yang paling banyak dimanfaatkan adalah Zingiberaceae yaitu 5 jenis tanaman. Hasil validasi terhadap LKPD yang disusun memperoleh kriteria sangat valid, dengan nilai 89% oleh para validator dan uji respon oleh 10 peserta didik kelas X SMAN 5Mukomuko mendapat respon sangat baik dengan nilai 90%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa desain LKPD yang disusun layak digunakan sebagai bahan ajar tingkat SMA kelas X pada materi keanekaragaman hayati. Kata kunci: Lembar Kerja Peserta Didik, Tanaman Obat, Desa Pondok Panjang
Modifikasi LKPD Keragaman Tanaman Obat Materi Keanekaragaman Hayati Terhadap Keterampilan Proses Sains Siregar, Maruli Dame; Yani, Ariefa Primair; Idrus, Irdam; Irawati, Sri; Kasrina, Kasrina; Hidayat, Syarif; Husein, Ahmad Saddam
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.6.2.117-125

Abstract

Modifikasi LKPD dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan penyajian materi yang dianggap belum ada dan masih perlu diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan modifikasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) keragaman tanaman obat Desa Margomulyo Kabupaten Bengkulu Tengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu lembar wawancara, lembar validasi soal KPS dan LKPD Keragaman Tanaman Obat Desa Margomulyo Bengkulu Tengah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu studi literatur yang dilengkapi dengan triangulasi data untuk memeriksa keabsahannya. Hasil validasi soal Keterampilan proses sains sebesar 94,61%, yang masuk ke dalam kriteria sangat valid.
Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Kelas X Faritzah, Chika Putri; Karyadi, Bhakti; Yennita, Yennita; Yani, Ariefa Primair; Murniati, Neni
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.6.1.7-16

Abstract

Perubahan paradigma pembelajaran mengarah ke student centered dan peserta didik perlu dibekali keterampilan berpikir kritis. Hasil observasi peneliti yang dilakukan saat kegiatan magang 2 pada bulan September sampai bulan November tahun 2019, menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang mengarah pada pengembangan keterampilan berpikir kritis kurang diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari perangkat pembelajaran yang masih banyak bersumber dari buku pelajaran dan internet yang belum relevan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari peserta didik. Demikian juga dengan komponen-komponen perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD), dan soal evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rancangan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan menganalisis rancangan RPP meliputi telaah kompetensi dasar, telaah materi pembelajaran, telaah indikator, tujuan pembelajaran, telaah model pembelajaran, metode pembelajaran, dan telaah media pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Think, Talk, Write (TTW) metode gallery walk pada materi pencemaran lingkungan kelas X. Hasil penelitian dianalisis dan diarahkan ke dalam aspek-aspek yang ingin dicapai dalam Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas X.Keywords: Keterampilan berpikir kritis, Kurikulum 2013, Rancangan Perangkat Pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
POCKET BOOK KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI KAWASAN TELUK SEPANG SEBAGAI MEDIA BELAJAR TAKSONOMI TUMBUHAN II Agnestia, Selvina; Kasrina, Kasrina; Yani, Ariefa Primair
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.5.1.121-127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan buku saku (pocket book) yang dikembangkan berdasarkan hasil dari identifikasi spesies mangrove dalam matakuliah Taksonomi Tumbuhan II. Pada penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah lembar angket untuk dua orang validator (satu validator media ajar dan satu validator materi ajar), dan uji keterbacaan buku saku dilakukan kepada mahasiswa Pendidikan Biologi UNIB. Berdasarkan hasil uji validasi buku saku yang dilakukan oleh validator media ajar dengan presentase 81,25 % dan uji validasi yang dilakukan oleh validator materi ajar dengan presentase 93,75 %. Kedua skor tersebut mendapatkan presentase 87,5 % (Sangat Valid). Sementara dari hasil uji keterbacaan terhadap mahasiswa diperoleh persentase sebesar 86,3 % (Sangat Valid). Berdasarkan hasil uji validitas dan keterbacaan tersebut, buku saku yang dikembangkan, layak digunakan sebagai media ajar dalam Mata kuliah Taksonomi Tumbuhan II. Buku saku dapat memudahkan dalam penggunaannya yang mudah dibawa serta dengan isi buku saku yang lengkap beserta gambar yang jelas.Kata Kunci : Buku saku, Mangrove, Teluk Sepang
Analisis Deskriptif Pertumbuhan dan Perkembangan Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) dengan Variasi Pakan Ampas Tahu dan Kotoran Sapi Sari, Nurma Yunita; Koto, Irwan; Ruyani, Aceng; Yani, Ariefa Primair; Karyadi, Bhakti
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 12 No. 1 (2024): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i1.11200

Abstract

Earthworms (Lumbricus rubellus) are beneficial invertebrates that reduce waste, animal feed, and cosmetic raw material. The research was conducted at Ruyani Life Sciences Learning Resources (SBIH), Bengkulu (Ruyani et al., 2018), from September to November 2023. The design of this study adopted a Complete Randomized Design (RAL) consisting of five experimental groups with different feed comparisons (in %).Earthworm growth and development are optimized in their natural habitat, which includes temperatures ranging from 15℃ to 25℃, soil moisture and air availability between 15% and 30%, soil pH levels between 6.0 and 7.2, and the presence of organic matter for food. The study fed earthworms a diet consisting of tofu residues and cow dung in different proportions: (a) 100% tofu residues and 0% cow dung; (b) 75% tofu residues and 25% cow dung; (c) 50% tofu residues and 50% cow dung; and (d) 25% tofu residues and 75% cow dung. The research findings indicated that the ideal feed composition for maximizing earthworm biomass production is 25% tofu residues and 75% cow dung. Additionally, the most effective ratio of individual earthworms throughout a four-week maintenance period is 75% tofu residues and 25% cow dung.
Giving a combination of snails (Achatina fulica) and coconut dregs on the growth and protein content of maggots (Hermetia illucens) Purnama, Intan; Ruyani, Aceng; Yani, Ariefa Primair; Johan, Henny; Parlindungan, Deni; Nursa’adah, Euis
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica, Vol. 12: No. 2 (August, 2025)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v12i2.22660

Abstract

This study aims to determine the effect of providing a combination of snails and coconut dregs as feed on the growth and protein content of Black soldier Fly (BSF) maggots. The method used is an experiment with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of five treatments and three replications. The treatments consist of: P1 (100% snails), P2 (75% snails: 25% coconut dregs), P3 (50%: 50%), P4 (25%: 75%), and P5 (100% coconut dregs). Maggot maintenance was carried out for 14 days with feeding carried out every 2 days in the morning at 10:00. The research data observed included Weight, Thickness, Length which were analyzed statistically using the ANOVA test and the test was continued with the Least Significant Difference (LSD) test, and the Kruskal wallis test if the data was not normal, temperature and humidity, Feed consumption, Specific growth rate (SGR), Waste reduction index (WRI), and Protein content and water content were analyzed using the automatic kjeldahl test. The results of the study showed that the provision of snail and coconut dregs feed had a very significant effect on the growth of maggots (P <0.05) both in weight and thickness, but had no significant effect (P>0.05) on the growth of maggot length. Treatment P1 (100% snail) gave the best results with an average weight of 0.09 g, a length of 13.4 mm, and the highest protein content of 27.49%. Treatment P5 (100% coconut dregs) showed the lowest results in all main parameters. It was concluded that snail feed was more optimal in supporting the growth and protein content of BSF maggots. The high animal protein content and soft texture are the main reasons, which show the potential of snails as a highly nutritious alternative feed for BSF maggot cultivation. Keywords: BSF Maggots; Coconut dregs; Growth; Snails
Identification of the Diversity of Medicinal Plants Used by Battra in North Bengkulu Fanisah, Kiki; Setiawan, Iwan; Parlindungan, Deni; Karyadi, Bhakti; Defianti, Aprina; Yani, Ariefa Primair
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.3876

Abstract

All kinds of plants that are found in nature and have medicinal properties are considered medicinal plants. Utilization of medicinal plants can be used directly and mixed. Battra is a person who has knowledge of traditional medicine and is capable of concocting medicinal plants. North Bengkulu is one of the districts that still use conventional medical care. Utilizing medicinal plants that are proven to be able to treat those derived from natural ingredients can be healthful because of very few side effects compared to drugs that contain chemicals. The goal of the study was to catalog the various medicinal herbs used by Battra North Bengkulu. This study used 10 respondents' interviews as its approach. Battra uses 64 species from 37 families of medicinal plants as traditional medicinal ingredients. The most common type of family is Fabaceae. The habitus group that is widely used is 45% trees. Types of diseases that are commonly treated traditionally using these plants include fever, toothache, itching, cramps, internal heat, scales, stomach pain, malaria, long-term fever, colds (cholera), ulcers, lungs, kidney stones, jaundice, high blood pressure, appendicitis, fussy children, eye disease, intestinal worms, kesapo, sprains, tumors and gout. In the processing of medicinal plants by Battra in North Bengkulu, 11 processes the highest drug processing method was by boiling as much as 37%.
ANALYSIS OF ASCORBIC ACID AND BORAX USING PURPLE SWEET POTATO EXTRACT AS A COLORIMETRIC SENSOR IN FOOD AND DRINKS USING DIGITAL IMAGES As-Salimah, Ainun Mardiyah; Sutarno, Sutarno; Yani, Ariefa Primair; Karyadi, Bhakti; Firdaus, M Luthfi
Analit : Analytical and Environmental Chemistry Vol. 9, No. 01 April (2024) Analit : Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The addition of ascorbic acid and borax to food and drinks if it exceeds the threshold limit can have dangerous effects on consumers. This research aims to create a simple and fast but accurate method for analyzing ascorbic acid and borax, using purple sweet potato extract as a colorimetric sensor and quantitative analysis using digital images. The results of the digital image have an accuracy of 99% with LOD (Limit of Detection) of 1.96% and LOQ (Limit of Quantity) with a value of 6.53% for ascorbic acid. As for borax, the LOD is 0.54% and the LOQ is 1.78%. Semi-quantitative tests for ascorbic acid and borax in food and drinks can be carried out using a cotton test kit. The wet noodle food sample tested (purchased from around the Bengkulu University campus) was proven not to contain borax because there was no color change. However, the packaged drink tested positive for ascorbic acid as indicated by a color change from purple to pink.