Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH INTERAKSI TANAH-STRUKTUR PADA TANAH LUNAK TERHADAP DILATASI DARI DUA BANGUNAN TINGGI AKIBAT GEMPA Sari, Desnila; Murdiansyah, Lukman; Yurisman, Yurisman; Guspari, Oni
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 18, No 2 (2023): April
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jipr.18.2.244

Abstract

Earthquakes that occur in buildings can lead to collision force with the next building if the initial gap between the two buildings is not sufficient for its free vibration responses. Collisions can cause amplification of the internal forces in the structural elements and the collision force on the contact zone is usually not considered in the initial design so that it can lead to damage and collapse of buildings. This study aime to determine the effect of Soil-Structure Interaction in the dilatation of two structures in soft soil with consideration of the collision to the next building. The structure is modeled as a structural system with multi degree of freedom (MDOF). The upper structure is considered linear elastic model and does not have damping as well as the lower structure (foundation). The collision can only occur on the floor level of the two buildings in which the contact zone is modeled as an elastic element. The rheological model for Soil-Structure Interaction are taken as a horizontal spring and a rotational spring. Structural dynamic equations was solved by using the Houbolt integration method. The resolution of numerical program was solved by the Matlab software. The results of study showed that soil-strucutre interaction increases the relative displacement under the condition of initial distance (gap) between the two buildings was reduced.
Mamakiah: A Local Wisdom-Based Character Building Strategy for Multiculturalist Ulama in Minangkabau Azwar, Welhendri; Yurisman, Yurisman; Permatasari, Yuli Permatasari; Ulil Amri, Mufti Ulil Amri
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol. 10 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/islam_realitas.v10i2.8643

Abstract

This study explains the essence of mamakiah tradition, which is currently misunderstood by society, which simply sees mamakiah as begging for sadakah or alms and begging. This research was conducted on several surau that still carrie out the mamakiah tradition. This study uses qualitative approaches, such as conducting in-depth interviews with surau or madrasa leaders, as well as students studying at surau, including those who still embrace the mamakiah tradition and those who have abandoned it. Observations were also made on how the mamakiah process is carried out. This study found that mamakiah tradition was a religious expression in the past. However, in its development, this custom was used as a method for developing the mindsets (mental testing) of students learning in surau in order to become future ulama. At the same time, this tradition provided an opportunity for these students to implement their religious knowledge (kaji) into practice in Surau.
Tradisi Panen Niro pada Masyarakat Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat Prima, Andika Dika; Suharti, Suharti; Yurisman, Yurisman
Ethnography : Journal of Cultural Anthropology Vol 3, No 2 (2024): Vol 3, No 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ethnography.v3i2.4650

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tradisi panen niro masyarakat Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan fungsi tradisi dalam melakukan panen niro di Nagari Koto Tinggi. Di sini juga dipaparkan mengenai sejarah ritual panen niro. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Fungsionalisme dari Bronislaw Malinowski. Metode yang digunakan yaitu Metode Kualitatif, dengan teknik pengumpulan data obeservasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan diantaranya, reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peneliti menemukan beberapa indikator dari objek ini yang pertama bagaimana prosesi tradisi Panen niro yang meliputi sebagai berikut: mengambil daun lalang di kri kanan ruas jalan, Monggua atau memukul dahan aren, memutuskan mayang atau buah kolang kaling, menampung aren. Indikator kedua dalam penelitian ini yaitu membahas bagaiaman bentuk fungsi dari tradisi panen niro yang memiliki fungsi sebagai berikut: fungsi ekonomi, fungsi sosial dan fungsi pewarisan budaya. Dalam tradisi panen niro prosesi yang dilakukan adalah prosesi yang dilakukan secara turun temurun dan sudah menjadi kearifan lokal masyarakat Koto Tinggi, tradisi panen niro juga memiliki banyak fungsi salah satunya sebagai peningkatan pendapatan masyarakat sebagai fungsi ekonomi, fungsi menjaga silaturahmi dan wujud gotong royong sebagai fungsi social, dan pelestarian budaya sebagai fungsi pewarisan budaya.
Pelatihan Building Information Modeling untuk Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara Archenita, Dwina; Satwarnirat, Satwarnirat; Yurisman, Yurisman; Dalrino, Dalrino; Ridwan, Ridwan
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): JIPPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.697

Abstract

Pelatihan Building Information Modeling (BIM) bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa teknik sipil dalam menghadapi tuntutan industri konstruksi modern. Kegiatan ini melibatkan 30 maha-siswa Universitas Sumatera Utara (USU) dengan pendekatan daring dan luring menggunakan perangkat lunak Tekla Structures. Mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini adalah mahasiswa semester akhir di-mana 90% dari mereka belum bisa menggunakan BIM, namun telah mengetahui pentingnya BIM dalam dunia konstruksi saat ini. Oleh karena itu mahasiswa tersebut sangat antusias saat akan diberikan pelatihan ini. Pelatihan mencakup pengenalan konsep dasar, pemodelan, simulasi analisis beban, dan estimasi material. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 90% peserta berhasil melakukan pemodelan dan 85% mampu menyelesaikan simulasi serta estimasi material. Evaluasi pasca pelatihan yang dilakukan melalui kuisioner yang diberikan menunjukkan tingkat kepuasan peserta mencapai 100%, bahkan setelah pelatihan selesai peserta masih berkomunikasi dengan tim demi lebih me-mahirkan keterampilan mereka. Kegiatan ini juga akan memperkuat kerja sama antar institusi melalui rancangan MoU dan MoA. Pihak mitra pun merekomendasikan pengembangan pelatihan lanjutan ber-basis daring untuk mempertahankan hasil yang dicapai.
Prosesi Perkawinan Angkap Di Kampung Pining Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh Sempurna, Anisa; Yurisman, Yurisman; Rahmi, Hijratur
Ethnography : Journal of Cultural Anthropology Vol 2, No 1 (2023): Vol 2, No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ethnography.v2i1.3352

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang “Prosesi perkawinan angkap di Kampung Pining Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh”. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosesi perkawinan di Kampung Pining terdiri dari tahap permulaan berupa: resek, rese, kono, dan tahap pelaksanaan berupa: nginte, beguru, naik rempele dan mah bai. Makna dalam prosesi perkawinan angkap  yaitu: 1. resek bermakna keinginan orang tua untuk melanjutkan kehidupan baru bagi anaknya. 2. Telangke (perantara) bermakna penghubung kedua keluarga mengenai tentang perjodohan. 3. Ikat lidah bermakna  agar calon pengantin tidak ingkar janji terhadap perjanjian. 4. Penyerahan mahar bermakna bukti berlanjutnya tahap pelaksanaan perkawinan. 5. Pemberian nasehat bermakna doa selamat bagi pengantin 6. Alang-alang bermakna rombongan keluarga pengantin laki-laki telah sampai tujuan 7. Air putih bermakna suci dalam membanagun kehidupan. Benda dalam prosesi perkawinan angkap yaitu: Batil bersap (cerana beserta perlengkapan sirih) bermakna pembuka pembicaraan dan penghormatan terhadap tamu yang hadir. Oros senare (beras 1 liter) bermakna sebagai penghidupan baik. Biji-bijian bermakna semoga pengantin berketurunan baik.
Kajian Numerik Perilaku Seismik Link Geser Pada Sistem Struktur Baja Tahan Gempa Tipe EBF Yurisman, Yurisman; Army, Buyung; Sari, Desnila; Chairi, Maiyozzi
Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 17 No. 3 (2021)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.17.3.204-217.2021

Abstract

Artikel ini memaparkan hasil studi numerik terhadap perilaku link geser (shear link) pada sistem struktur baja tahan gempa tipe Eccentrically Braced Frame (EBF). Rangka baja berpengaku eksentrik (EBF) mempunyai kekakuan elastik yang sangat baik dibawah pembebanan lateral sedang dan mempunyai daktilitas yang tinggi saat dibebani beban gempa yang besar. Dibawah kondisi pembebanan ekstrim perilaku inelastik direncanakan untuk ditahan oleh Link. Kinerja dari system struktur EBF sangat tergantung dari perilaku elemen link yang berfungsi sebagai sekring pada sistem struktur tersebut. Dalam kajian ini telah diteliti terhadap beberapa parameter yang berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seismik elemen Link. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan Link dengan kinerja seismic (kekuatan, kekakuan, daktilitas dan dissipasi energi) yang lebih tinggi dibandingkan dengan link standar AISC sehingga diharapkan  pada akhirnya akan mendapatkan sstem EBF dengan kinerja yang lebih baik. Kinerja Link diukur dalam nilai kekuatan (strength), kekakuan (stiffness), daktilitas (ductility) serta kemampuan Link dalam melakukan dissipasi energi. Kajian dilakukan secara numerik dengan menggunakan program applikasi Patran_Nastran   dimana Link dimodelkan sebagai balok yang terpisah dari system EBF (sub assembly) yang dikekang pada kedua ujungnya sementara pada salah satu ujung tersebut diberikan beban perpindahan secara siklik dan monotonik dengan kontrol perpindahan (displacement control). Beberapa parameter yang diteliti mencakup parameter penampang, modifikasi terhadap pengaku dibagian badan. Parameter penampang yang diteliti adalah yang terkait dengan kelansingan penampang (h/tw, bf/tf) sedangkan modifikasi terhadap pengaku badan dilakukan dalam bentuk pemasangan pengaku dalam arah diagonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kelansingan badan (h/tw) , kelansingan sayap (bf/2tf), dan penempatan pengaku secara diagonal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Link, sedangkan jarak plat pengaku lateral tidak mempunyai pengaruh yang berarti. Hasil analisis terhadap perilaku seismik Link geser dinyatakan dalam bentuk kurva beban vs perpindahan. Dari hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan Link dengan kinerja yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara modifikasi terhadap penampang dan melakukan rekayasa terhadap geometrik pengaku badan (pengaku vertikal dan diagonal).
Analisis Variabel-Variabel Risiko pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jalan Hidayati, Rahmi; Natalia, Monika; Adibroto, Fauna; Mafriyal, Mafriyal; yurisman, yurisman; Saskia, Rizkina
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 14 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.549 KB) | DOI: 10.30630/jirs.14.2.106

Abstract

This research aims to identify the risk variables that ever occurred while executing of road construction project. In addition, it is to identify how significant and how big the influence of risk variables to the articulation of project execution processes of a road construction project, based on questionnaire that distributed to 30 questionnaires who are project managers and site managers on contractors of road construction project. From the research data, there were identified 14 risk variables with 84 risk sub-variables on execution of road construction project. Those 14 risk variables were natural, social, politic, economic, law, occupational safety and health, managerial, technical, cultural, logistic, condition around construction site, design and technology, labor, and contractual variables. From the data analysis by using SPSS version 16, obtained there were 14 risk sub-variables which became the most influential sub-variables (indicators) to the road construction project. All sub-variables on the questionnaire are valid and reliable. The results of this research is expected to be considered for all parties involved in the construction project to pay more attention to risk variables during the execution of road construction project.
Kajian Numerik terhadap Perilaku Seismik Link Panjang dengan Pemasangan Pengaku Diagonal Badan pada Sistem Struktur Rangka Baja Tahan Gempa Tipe Eccentrically Brace Frames (EBF) Yurisman, Yurisman; Budiono, Bambang; Nidiasari, Nidiasari; Misriani, Merley; Suardi, Enita
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 15 No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1706.719 KB) | DOI: 10.30630/jirs.15.2.131

Abstract

Makalah ini merupakan hasil studi numerik yang meneliti perilaku seismik terhadap link panjang dengan menggunakan pengaku diagonal pada bagian badan untuk meningkatkan kinerjanya, pada sistem struktur baja berpengaku eksentrik (EBF). Perilaku seismik ini mencakup kekuatan (strength), kekakuan (stiffeness), daktilitas (ductility) dan dissipasi energi (energy of dissipation). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perilaku link panjang dengan menggunakan pengaku diagonal pada bagian badan dibawah pembebanan statik monotonik dan siklik dengan kontrol perpindahan (displacement control), riwayat pembebanan yang diberikan dalam pengujian ini sesuai dengan standar pembebanan AISC 2010. Analisis dilakukan dengan pendekatan elemen hingga Non-Linier dengan menggunakan perangkat lunak komputer MSC/NASTRAN. Link dimodelkan sebagai elemen shell CQUAD yang ditumpu pada kedua ujungnya sedangkan beberapa nodal pada posisi pembebanan diperbolehkan untuk bertranslasi dalam satu arah saja (arah sumbu-y). Panjang link yang digunakan dalam analisa ini adalah 1555 mm penampang link profil WF 150.75. Perilaku link panjang dengan pengaku diagonal badan dibandingkan dengan perilaku link panjang standard yang direncanakan sesuai dengan ketentuan AISC 2010. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaku diagonal badan dapat meningkatkan kinerja link panjang dalam hal : kekuatan kekakuan dan dissipasi energi dalam menahan beban lateral. Namun, perbedaan perilaku antara link panjang dengan pengaku diagonal badan dan link panjang yang direncanakan sesuai standar AISC tidak begitu signifikan.
Construction Safety Plan pada Gedung Bertingkat berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 Alexander, Hendra; Hidayati, Rahmi; Misriani, Merley; Yurisman, Yurisman; Haryanto, Willy Pangestu
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 16 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.401 KB) | DOI: 10.30630/jirs.16.1.189

Abstract

This research is motivated by the frequent occurrence of work accidents in construction projects during 2017-2018, this gives a meaning that there is still a lack of attention to aspects of occupational health and safety (OHS). Therefore a plan is made which, if implemented in a project, can minimize the occurrence of work accidents called the construction safety plan. The purpose of this research is to make a construction safety plan by identifying any risks that can cause work accidents in construction projects. This research is based on direct observation methods on construction projects and literature studies related to risk and OHS. This research begins by identifying risks based on the Minister of Public Works Regulation PERMENPU NUMBER: 05 / PRT / M / 2014 where there will be hazards that can cause workplace accidents and how to control them, then a construction safety plan consisting of work safety policies, targets and work safety programs, and implementation of workplace safety activities in the field. The results of this study are that there are 36 risk variables that can cause work accidents, consisting of 7 variables with high risk, 21 variables with moderate risk and 8 variables with low risk. The targets made were the achievement of zero accidents with safety induction programs, safety precautions, safety talk, safety meetings, safety patrols and the use of personal protective equipment. Then the implementation plan of work safety in the field includes evacuation route planning, building protection planning, planning to work at height, etc.
Prosesi dan Makna Simbolik Tradisi Maanton Tando di Nagari Lubuk Ulang Aling Hari, Solok Selatan Wiranda, Windi; Yurisman, Yurisman
Ekspresi Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ekspresi.v14i1.16980

Abstract

AbstrakTradisi Maanton Tando dalam adat Minangkabau merupakan prosesi seserahan tando (ikatan janji) oleh pihak laki-laki kepada perempuan sebagai ikatan menuju pernikahan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prosesi dan menginterpretasikan makna simboliknya. Dengan pendekatan kualitatif dan teori interpretatif simbolik Clifford Geertz, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prosesi terdiri dari beberapa tahapan seperti persiapan seserahan, mamopek siriah, baarak, batombe, baretong, dan mancaliak-caliak. Setiap isi tando mengandung makna simbolis mendalam, seperti cincin (janji), gambiu (penguat hubungan), sirih-pinang (kesopanan dan ketulusan), serta kelapa tua berlukis (dinamika rumah tangga). Tradisi ini memiliki nilai sosial sebagai pengikat hubungan keluarga dan spiritual sebagai pemberi makna sakral dalam pernikahan. Temuan juga menunjukkan adaptasi isi tando terhadap modernitas tanpa meninggalkan nilai adat, mengindikasikan bahwa tradisi bersifat dinamis dan dapat berevolusi seiring zaman selama nilai-nilai dasar tradisinya tetap terjaga. Kata kunci: Maanton Tando, interpretasi, makna, budaya, spiritual AbstractThe Procession and Symbolic Meaning of the Maanton Tando Tradition in South Solok, West Sumatra. The Maanton Tando tradition in Minangkabau culture is a procession where the male party presents the tando (pledge gifts) to the female party as a binding commitment toward marriage. This study aims to describe the procession and interpret its symbolic meanings. Using a qualitative approach and Clifford Geertz's symbolic interpretive theory, data were collected through observation, interviews, and documentation. The results reveal that the procession consists of several stages, such as preparation of offerings (persiapan seserahan), wrapping betel leaves (mamopek siriah), ceremonial parade (baarak), poetic recitation (batombe), dialogue (baretong), and ceremonial visit (mancaliak-caliak). Each item in the tando carries profound symbolic meanings, such as the ring (promise), gambier (strengthening relationships), betel and areca nut (courtesy and sincerity), and painted mature coconut (dynamics of household life). This tradition holds social value as a binder of family relationships and spiritual value as a sacred element of marriage. The findings also show adaptations in the content of the tando to modernity without abandoning traditional values, indicating that tradition is dynamic and can evolve over time as long as its core values are preserved. Keywords: Maanton Tando, interpretation, meaning, culture, spiritual