Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014) Marlisa Marlisa; Dwi Pujiastuti; Rachmad Billyanto
Jurnal Fisika Unand Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.043 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.1.53-58.2016

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis percepatan tanah maksimum atau Peak Ground Acceleration (PGA) di wilayah Sumatera Barat akibat gempa bumi 8 Maret 1977 di Segmen Sumpur dan gempa bumi 11 September 204 di Segmen Sianok. Penelitian ini menggunakan metode McGuire. Hasil pengolahan data menghasilkan peta kontur PGA di wilayah Sumatera Barat. Nilai PGA terbesar akibat gempa bumi di Segmen Sumpur adalah 27,0 gal yang terjadi di daerah Pasaman. Gempa bumi di Segmen Sumpur merupakan gempa bumi berkategori merusak sedang dengan getaran yang dirasakan sangat kuat yaitu sebesar VII-VIII MMI (Mercali Modified Intensity). Nilai PGA terkecil adalah 1,1 gal yang terjadi di daerah Sijunjung, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Solok Selatan, dan Kepualaun Mentawai. Efek gempa dirasakan  sebesar II-VI MMI  dengan kemampuan merusak berkategori ringan.  Nilai PGA terbesar akibat gempa bumi di Segmen Sianok adalah 28,0 gal yang terjadi di daerah Tanah Datar, Padang Panjang, Solok, Sawahlunto, dan Bukittinggi. Dampak gempa dirasakan sangat kuat  sebesar VII-VIII MMI dengan kemampuan merusak berkategori sedang. Nilai PGA terkecilnya adalah 1,1 gal yang terjadi di daerah Pasaman, Lima Puluh Kota, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Dharmasraya, dan Kepualaun Mentawai dengan intensitas II-VI MMI berkategori ringan.Kata Kunci : Gempa bumi, grid, intensitas, metode McGuire, MMI, PGA, segmen Sianok, segmen Sumpur.
Analisis Percepatan Tanah Gempa di Sumatera Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Backpropagation Toni Widianto; Zulfi Abdullah; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.294 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.1.64-71.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang percepatan tanah menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) yang bertujuan untuk menganalisis serta memprediksi percepatan tanah di Sumatera. Penelitian inimenggunakan data percepatan tanah yang direkam dengan accelerograph yang terdapat pada 3 stasiun di Sumatera Barat, yaitu Stasiun Geofisika Padang Panjang (PAPA), Stasiun Meteorologi Ketaping (PATA), dan Stasiun Maritim Teluk Bayur (PATU). Pengolahan data ini menggunakan metode backpropagation. Dalam pengolahan data, dilakukan dengan 2 jenis pembagian data, yaitu pembagian data dengan rasio 50:50, dimana data tahun 2016 dan 2017 digunakan sebagai target uji, selanjutnya pembagian dengan rasio 80:20, dimana data tahun 2017 digunakan sebagai target uji. Setelah dilakukan proses pelatihan dan pengujian, didapatkan bahwa pembagian data dengan rasio 80:20 mendapatkan hasil yang lebih baik daripada pembagian data dengan rasio 50:50. Secara keseluruhan pada proses pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa JST tidak mampu memprediksi percepatan tanah di Sumatera, hal ini dikarenakan nilai error yang didapatkan cukup besar.Kata kunci: percepatan tanah, jaringan syaraf tiruan, backpropagation
TINJAUAN KEADAAN METEOROLOGI PADA BANJIR BANDANG KOTA PADANG TANGGAL 24 JULI 2012 Sri Wahyuni; Marzuki -; Dwi Pujiastuti; Lusi Fitrian Sani; Aulya Rahayu
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 4: Oktober 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1237.276 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.4.%p.2015

Abstract

ABSTRAKKeadaan meteorologi selama banjir bandang di Kota Padang tanggal 24 Juli 2012telah dianalisa. Analisa berdasarkan kepada data curah hujan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sicincin (BMKG), Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumatera Barat, satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), pergerakan awan dari Multi-functional Transport Satellite (MTSAT) dan data meteorologi dari National Centers for Environmental Prediction (NCEP) danNational Center for Atmospheric Research (NCAR). Penelitian ini memperlihatkan bahwa banjir bandang yang terjadi di Padang pada tanggal 24 Juli 2015 tidak disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Hujan yang terjadi hanya berkisar 13 mm/hari. Hujan ini tidak disebabkan oleh faktor global seperti Madden–Julian oscillation (MJO), El Niño Southern Oscillation (ENSO) dan monsun. Dengan demikian, hujan ini kemungkinan disebabkan oleh sirkulasi lokal (land-sea breeze). Sebelum terjadinya banjir bandang kemungkinan telah terbentuk bendungan alami di sekitar bukit pada kawasan banjir bandang. Dengan sedikit saja tambahan air, bendungan ini menjadi longsor yang menyebabkan banjir bandang.Kata kunci : banjir bandang Padang,land-sea breeze, Madden–Julian oscillationAbstractMeteorological condition during the Padang flash flood occurred on July 24, 2012 has been analyzed. The analysis was based on the rainfall data from Indonesian Agency for Meteorological, Climatological and Geophysics, West Sumatra Agency for Water Management, Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) satellite, cloud propagation from Multi-functional Transport Satellite (MTSAT) and meteorology data from the National Centers for Environmental Prediction (NCEP) and National Center for Atmospheric Research (NCAR) reanalysis. It was found that the flash flood was not due to the heavy rain. The rainfall intensity during theflash flood was only about 13 mm/h. This rain was not from the global phenomena such as Madden–Julian oscillation (MJO), El Niño Southern oscillation (ENSO) and monsoon. It may be formed by the local phemomenon such as land-sea breeze. A natural dam may have been created before the flash flood and it would be easily broken when the light rain occurred.Keywords :Padang flash flood, land-sea breeze, Madden–Julian oscillation
Analisis Model Gelombang Tsunami di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat Muhammad Ridho Amirudin; Dwi Pujiastuti; Muhamad Rizki Agfustian
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2304.87 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.3.384-391.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis model gelombang tsunami di daerah kabupaten pesisir selatan dengan menggunakan TUNAMI-N2 (Tohuku University’s Numerical Analysis Model for Investigation of Tsunami, No-2).  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai nilai run-up, waktu tempuh dan inundasi gelombang tsunami, serta mengetahui daerah rawan tsunami di titik pengamatan yaitu Painan, Batang Kapas, Kambang, Pasar Sungaijalo, Dermaga Carocok, Sungaitalang dan Pasar Baru. Variasi magnitudo yang digunakan yaitu 7,6 Mw sampai 8,6 Mw dengan total skenario sebanyak 72 pemodelan tsunami. Hasil penelitian yang telah didapatkan disajikan dalam bentuk tabel dan peta pengamatan. Daerah yang terdampak pada setiap titik sumber gempa bumi yaitu Painan, Kambang, dan Batang Kapas. Waktu tempuh gelombang tsunami tercepat sampai ke Painan, Kambang dan Batang Kapas yaitu pada skenario 18 dengan magnitudo gempa 8,6 di menit ke-0,2 dengan run up max tsunami sebesar (3,0034; 2,0144; 1,7030) meter dan inundasi tsunami sebesar (36,3; 21,3; 17,1) ha secara berturut-turut. Sedangkan daerah yang tidak terlalu terdapak yaitu Pasar Sungaijalo, Dermaga Carocok dan Pasar Baru. Waktu tempuh terlama di darah Pasar Sungaijalo, Dermaga Carocok dan Pasar Baru yaitu di menit ke (68,8; 67,8; 67,7) dengan nilai run-up max terkecil yaitu (0,0420; 0,0184; 0,0189). Daerah rawan tsunami pada penelitian ini ditentukan dengan menganalisis hasil run-up, waktu tempuh dan inundasi gelombang tsunami dari pemodelan tsunami dengan TUNAMI-N2.
Analisis Multi-Atribut Dan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Optimasi Filter Untuk Deteksi Patahan Pada Penampang Seismik Lapangan Penobscot Kanada Yudi Darma; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19211.014 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.3.364-370.2021

Abstract

Identifikasi patahan merupakan salah satu langkah awal dalam interpretasi seismic dan menjadi komponen penting dalam pengembangan strategi eksplorasi. Deteksi patahan dilakukan dengan metode analisis multi-atribut. Metode ini diterapkan pada data Lapangan Penobscot Kanada. Atribut seismik yang digunakan sebagai data masukan terdiri dari similarity, spectral decomposition, curvature, dip dan semblance. Pickset yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari pickset pada patahan besar dan patahan kecil dengan jumlah pick 400. Data latih yang digunakan pada pelatihan JST adalah penampang seismik pada crossline 1271. Penampang seismik yang digunakan sebagai data uji adalah crossline 1305. Hasil penelitian menunjukan efektifitas yang paling tinggi untuk deteksi patahan dihasilkan pada pelatihan JST dengan kombinasi atribut similarity, spectral decomposition dan semblance. Pelatihan JST pada patahan besar secara visual menghasilkan kualitas deteksi yang lebih baik dibandingkan dengan patahan kecil. Penerapan fault enhancement filter (FEF) menghasilkan penampang seismik yang lebih tajam sehingga mempermudah proses picking dan menghasilkan pelatihan JST yang lebih baik dengan nilai error lebih kecil. Pickset yang sudah dilatih pada crossline 1271 dapat diterapkan pada data uji dengan probabilitas patahan yang makin jelas dan tajam dengan nilai misclassification error 6,98%. Kata kunci: deteksi patahan, jaringan syaraf tiruan, analisis atribut
Estimasi Periode Ulang Gempa Pulau Mentawai Menggunakan Distribusi Weibull dan Gumbel Mayang Putri Andini; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.237 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.4.373-379.2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai periode ulang gempa Pulau Mentawai menggunakan distribusi Weibull dan Gumbel. Dalam penelitian ini akan ditentukan distribusi yang paling cocok untuk menghitung periode ulang gempa di Pulau Mentawai, yang dinilai berdasarkan persentase nilai standar errornya. Periode ulang dihitung untuk gempa dengan episenter Segmen Sipora-Pagai dan Segmen Siberut. Data gempa yang digunakan adalah data gempa sejak bulan Januari 1920- Juli 2019, dengan magnitudo ≥ 5 Mw dan kedalaman ≤ 100 km. Data gempa kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan magnitudonya yaitu (5,0-5,4) Mw, (5,5-5,9)Mw, serta (6,0-6,8) Mw, dan diolah menggunakan software Mathematica versi 11. Periode ulang gempa Segmen Sipora Pagai menggunakan distribusi Weibull berkisar dari 1,2 tahun-7,3 tahun, dan menggunakan distribusi Gumbel 2,8 tahun-6 tahun untuk gempa 5,0 Mw-6,8 Mw. Periode ulang gempa Segmen Siberut untuk rentang magnitudo yang sama dengan Segmen Sipora-Pagai berkisar 1,1 tahun-3,8 tahun dengan menggunakan distribusi Weibull, dan 1,6 tahun -3,2 tahun menggunakan distribusi Gumbel. Distribusi yang paling cocok digunakan untuk periode ulang Pulau Mentawai adalah distribusi Weibull karena memiliki nilai standar error yang lebih kecil, dengan persentase untuk Segmen Sipora-Pagai sebesar 46% dan Segmen Siberut sebesar 31%.Kata kunci:  periode ulang, Weibull, Gumbel, standar error, Gempa, Mentawai
Pemodelan Struktur Bawah Permukaan Formasi Jatibarang Berdasarkan Metode Gayaberat Dika Aprilia Susanti; Dwi Pujiastuti; Lina Handayani
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2593.333 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.1.131-138.2022

Abstract

Metode gayaberat digunakan untuk mengukur variasi percepatan gayaberat yang timbul akibat perbedaan densitas antar batuan bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan di daerah Indramayu Jawa Barat dengan tujuan untuk menentukan sebaran anomali bawah permukaan yang dapat menggambarkan Formasi Jatibarang dan kedalaman basement (batuan dasar). Pengolahan data yang dilakukan meliputi koreksi Bouguer, udara bebas, terrain, lintang, pasang surut, dan koreksi apungan. Pemisahan anomali regional dan residual dan pemodelan kedepan. Hasil pengolahan menghasilkan peta anomali Bouguer, peta anomali regiona dan peta anomali residual. Pemodelan bawah permukaan menggambarkan perlapisan batuan yang didominasi oleh batuan sedimen yaitu batuan pasiran di bagian tengah daerah penelitian, batuan lempung hingga kedalaman 200 meter, serta batuan tuff hingga kedalaman 700 meter, kemudian batuan dasar dibawahnya.
Pemodelan Kedalaman Air Tanah pada Zona Sulit Air Bersih Desa Sijantang Kota Sawahlunto Menggunakan Formulasi Water Seismic Index Ikhwan Safrima; Dwi Pujiastuti; Ahmad Fauzi Pohan
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1501.021 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.2.177-183.2021

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk pendugaan kedalaman air tanah di desa Sijantang Sawahlunto dengan menggunakan metode seismik refraksi. Data diambil dari 3 lintasan di daerah yang memiliki struktur geologi endapan aluvial.  Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metoda Water Seismic Index (WSI), yang merupakan metoda pemanfaatan dari perlambatan gelombang geser sebagai ciri-ciri adanya air di lapisan bawah permukaan tanah. Indeks WSI 0,8 – 2,0 merupakan  nilai yang menunjukkan keberadaan air tanah. Dari interpretasi pengolahan data diperoleh bahwa  lapisan tanah di daerah tersebut tersusun dari  lapisan atas yang  berupa  kerikil  di dekat permukaaan dan lapisan berikutnya  merupakan lapisan tanah pasir kering, pasir basah, lempung dan lempung lanau. Lapisan akuifer berada pada kedalaman 6.5 – 16 m dan dikategorikan sebagai akuifer dangkal. Dari pengolahan data dapat dibuktikan bahwa daerah bekas tambang batubara desa Sijantang, Sawahlunto masih memiliki ketersediaan air tanah yang dapat digunakan. Research has been carried out to modeling the depth of groundwater in the village of Sijantang, Sawahlunto by using the seismic refraction method. The data were taken from 3 trajectories in areas that have a geological structure of alluvial deposits.  Data processing was carried out using the Water Seismic Index (WSI) formulation, which is a method of exploiting shear wave retarding as a characteristic of water in the subsurface layers of the soil. WSI value from 0.8 to 2.0 are values that indicate the presence of ground water. From interpretation of data processing obtained that the soil layer in the study area is composed and the top layer in the form of gravel near the surface and the next layer is a layer of dry sand, wet sand, loam and silt loam.  The aquifer layer is at a depth of 6.5 - 16 m and is categorized as shallow aquifer. The result showed that the former coal mining area of Sijantang village, Sawahlunto still has groundwater that can be used.
Tomografi Kecepatan Seismik 3D Daerah Danau Toba Menggunakan SimulPS12 Novia Anggraini; Dwi Pujiastuti; Atin Nur Aulia
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3734.987 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.457-464.2020

Abstract

Gunung Toba adalah salah satu gunung purba di Indonesia yang berada di Sumatera Utara. Terdapat dua aktivitas yang mempengaruhi gunung tersebut, yaitu aktivitas vulkanik yang berasal dari magma di bawahnya dan aktivitas tektonik yang berasal dari subduksi Lempang Indo-australia. Meskipun sudah lebih dari 70.000 tahun sejak terakhir kali erupsi dan menyebabkan terbentuknya kaldera vulkano-tektonik tersebar di dunia, yaitu Kaldera Toba, aktivitas-aktivitas tersebut masih ada. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui keadaan di bawahnya adalah dengan melakukan tomografi kecepatan seismik 3D. Pada penelitian ini, program yang digunakan adalah SimulPS12 dan menghasilkan tomogram anomali Vp, Vs dan rasio Vp/Vs.  Berdasarkan hasil tomografi tersebut diketahui bahwa zona lemah terdapat pada kedalaman 30 km di bagian tengah Danau Toba dan kedalaman 50 km. Adapun proses partial melting terjadi pada kedalaman sekitar 130 km hingga 50 km yang berasal dari slab subduksi di bawah Danau Toba.  Pada kedalaman 30 km, selain anomali negatif, juga terlihat pola anomali Vp dan Vs positif yang mengindikasikan keberadaan bekas konduit dari intrusi magma yang membeku. Selain itu, aktivitas seismik juga terlihat tersebar pada beberapa titik di sekitar Kaldera Toba seperti di Gunung Pusuk Buhit dan Gunung Pardepur. Toba volcano is one of the ancient volcanoes in Indonesia located in Northern Sumatera.  There were two activities having an affect on the volcano, the volcanic activity from the magma chamber beneath the Toba caldera complex and the tectonic activity from the subduction of Indo-Australia Plate. Despite the last eruption of Toba was about 70.000 years ago, the activities were still exist.  The 3D seismic tomography could be carried out to understand the conditions beneath Toba Caldera.  In this research, the data was processed using the SimulPS12 program, and tomography images obtained were from Vp, Vs, and Vp/Vs ratio.  The results showed that the weak zones were found in the depth of 30 km in the middle part of Toba Caldera and the depth of 50 km. The partial melting process was in the depth of about 130 km to 50 km beneath Toba Caldera. The depth of 30 km was also found the high anomaly of Vp and Vs which indicated the existence of the remnant conduit of solidified magma.  In addition, the other seismic activities could also be found in its vicinity, i. e., in Pusuk Buhit Volcano and Pardepur Volcano.
ANALISIS PENYEBARAN SANDSTONES DAN FLUIDA HIDROKARBON MENGGUNAKAN INVERSI EXTENDED ELASTIC IMPEDANCE (EEI) PADA LAPISAN “H” FORMASI CIBULAKAN DI LAPANGAN “X”, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Wiwit Reflidawati; Dwi Pujiastuti; Daz Edwiza; Dimas Pramudito
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 3: Juli 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.934 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.3.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian menggunakan inversi Extended Elastis Impedance (EEI) untuk melihat parameter yang dapat memisahkan sandstones dan fluida hidrokarbon, serta bagaimana penyebarannya. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa parameter yang sensitif untuk penyebaran sandstones adalah gamma ray, sedangkan parameter yang sensitif untuk penyebaran fluida hidrokarbon adalah lambdharho. Dari hasil crossplot diperoleh koefisien korelasi tertinggi untuk gamma ray adalah 0,772 yang ekuivalen dengan sudut EEI 60. Koefisien korelasi tertinggi untuk dengan nilai 0,934  diperoleh dari sudut EEI 22 yang ekuivalen dengan lambdharho. Hasil inversi EEI dengan sudut 60 diketahui bahwa penyebaran sandstones banyak terdapat pada bagian barat daya dari sumur penelitian. Sedangkan penyebaran fluida hidrokarbon banyak terdapat pada bagian selatan sumur penelitian yang diperoleh dari hasil inversi sudut EEI 22. Kata kunci : Extended Elastis Impedance (EEI), gamma ray, Lambdharho, sandstones, fluida  hidrokarbonAbstractResearch has been done using the Extended Elastic Impedance (EEI) inversion to view the parameters that could separate sandstones and fluid hydrocarbons, as well how it spreads. The sensitivity analysis shows that the sensitive parameters to the spread of sandstones are gamma ray, while a sensitive parameter for the spread of  hydrocarbon fluid is lambdharho. From the results obtained crossplot highest correlation coefficient for gamma ray is 0.772 which is equivalent to the angle EEI 60. The highest correlation coefficient with a value of 0.934 obtained from EEI corner 22 which is equivalent to lambdharho. EEI inversion results with an angle of 60 known that the spread sandstones numerous in the southwestern part of the research wells. While the spread of many hydrocarbon fluid contained in the southern part of the research wells obtained from the inversion angle EEI 22.Keywords: Extended Elastic Impedance (EEI), gamma ray, Lambdharho, sandstones, hydrocarbon fluid
Co-Authors Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal Afdal Afdal, Afdal Afdhal Muttaqin Afrizal Afrizal Ahmad Fauzi Pohan Ahmad Furqan Alifvia Daswita Alimin Mahyudin Andiyansyah Sabarani Andiyansyah Z Sabarani Annisa Zahratul Hilma Annisa Zahratul Hilma Ardian Putra Ardian Putra Ardian Putra Ari Febriana Kabisat Arif Budiman Arif Budiman Ariqah Ardelia Arisa, Deasy Asep Firman Ilahi Astuti Astuti - Astuti Astuti Astuti Astuti Atin Nur Aulia Atin Nur Aulia Aulia Latifah Aulya Rahayu Badrul Mustafa Badrul Mustafa, Badrul Br. Sitanggang, Regina Mai Anggriani Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Daz Edwiza, Daz Deasy Arisa Deasy Arisa Deasy Arisa Dedi Mardiansyah Denisa Syafriana Desi Indriani Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Diana Saputri Dika Aprilia Susanti Dimas Pramudito Dwi Puryanti Ednofri - Ednofri - Ednofri Ednofri, Ednofri Edwards Taufiqurrahman, Edwards Ekarama Putri Eldiani Arifya Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Elvaswer Fadilla Monica Fadilla Monica Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fery Kurnia Sandi Fhatihatul Rahmi Fitri Gustiana Fitri Gustiana Friska Puji Lestari Gustiana, Fitri Hamdy Arifin Hamdy Arifin Hamdy Arifin, Hamdy Hanif Hidayat Harmadi Harmadi Herifa - Hilma, Annisa Zahratul Ikhwan Safrima Illona giovanni, Vannessa Imam Taufik Imam Taufiq Indah Putri Utami Indri Septiani Iqbal Ramadhan Irma Kurniawati Jarnal Witarsa Koko Ondara Lina Handayani Lusi Fitrian Sani Luthfia Hafizhah M. Arif Mairisdawenti - Marlisa Marlisa Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Maya Minangsih Maya Minangsih Mayang Putri Andini Mayola Fariza Meqorry Yusfi Minangsih, Maya Mochammad Imron Awalludin Mohammad Ali Shafii Mora Mora Muhamad Rizki Agfustian Muhammad Arif Muhammad Kahfi Muhammad Razi Muhammad Ridho Amirudin Muldarisnur, Mulda Mutya Vonnisa Nadila Syarah Nadya Rezky Ananda Naela Amalia Zulfa Nini Firmawati Nofaslah, Rido Novia Anggraini Novia Dwi Agusri Nurdin Nurdin Nurul Annisa Nurul Hasanah Okci Mardoli Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rahma Fidia Rahmad Aperus Rahmad Aperus Rahmad Baihaqi Rahmat Rasyid Rahmi Nanda Pertiwi Ramacos Fardela Regina Mai Anggriani Regina Mai Anggriani Br. Sitanggang Rido Nofaslah Rido Nofaslah Rika Desrina Saragih Rika Desrina Saragih Riska Wulan Dari Rita Ummi Sahida Tanjung Rohadatul Aisy Syafda Solly Aryza Sri Handani Sri Oktamuliani Sri Wahyuni Sucy Lestari Wirma Sumi Daniati, Sumi Titi Anggono Toni Widianto Trengginas Eka Putra Sutantyo Trevi Jayanti Puspasari Usna, Sri Rahayu Alfitri Velli Shinta Violina Oktaviani Vira Friska Wendi Harjupa Widi Satria Indriani Wildan Hafni Wiwit Reflidawati Yoci Darwita Putri Yoci Darwita Putri Yudi Darma Zulfi Zulfi Abdullah