Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENYEBARAN IMPEDANSI AKUSTIK DAN POROSITAS PADA RESERVOAR BATUGAMPING FORMASI CIBULAKAN LAPANGAN “S” MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK Herifa -; Dwi Pujiastuti; Daz Edwiza; Muhammad Razi
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 3: Juli 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.382 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.3.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang analisis penyebaran impedansi akustik dan porositas pada reservoar batugamping formasi Cibulakan Lapangan “S” menggunakan metode inversi impedansi akustik. Metode inversi impedansi akustik yang digunakan adalah metode sparse spike yaitu metode yang mengutamakan spike-spike yang besar. Hasil inversi menunjukkan nilai impedansi akustik pada sumur HR-01 sebesar 8400-9000 g/m2s dan nilai porositas sebesar 0,208-0,210 sedangkan pada sumur HR-04 memiliki nilai impedansi akustik sebesar 7500-8000 g/m2s dan nilai porositas sebesar 0,224-0,226.  Menurut peta penyebaran IA semakin ke selatan hidrokarbon semakin meningkat. Sedangkan dari  peta penyebaran porositas diketahui, semakin ke selatan  nilai porositas semakin menurun. Kata kunci :  litologi, porositas, metode sparse spike, formasi Cibulakan.AbstractA research about analysis of spreading of acoustic impedance and porosity in limestones reservoir at field “S” of Cibulakan Formation using acoustic impedance inversion has been conducted.. The research used the sparse spike method which only considers the dominant spike. Result of inversion shows that HR-01 well has acoustic impedance 8400-9000 g/m2s and porosity 0,208-0,210 and HR-04 well has acoustic impedance 7500-8000 g/m2s and porosity 0,224-0,226. According to the acoustic impedance spreading map, further to the south  hydrocarbon is  increased. According to the map of porosity, further to the south is decreased. Keywords : lithology, porosity, sparse spike method, Cibulakan formation.
Analisis Karakteristik Prakiraan Berakhirnya Gempa Susulan pada Segmen Aceh dan Segmen Sianok (Studi Kasus Gempa 2 Juli 2013 dan 11 September 2014) Ekarama Putri; Dwi Pujiastuti; Irma Kurniawati
Jurnal Fisika Unand Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.153 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.1.73-77.2016

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis karakteristik prakiraan waktu berakhirnya gempa susulan di Segmen Aceh dan Segmen Sianok. Metode yang digunakan adalah metode Mogi 2 dan Utsu, dimana nilai-nilai konstanta dari persamaan tersebut ditentukan dengan metode Least Square. Data yang diolah merupakan data gempa susulan yang diperoleh dari BMKG, Padang Panjang. Pada penelitian ini digunakan dua kasus gempa yaitu gempa Aceh 2 Juli 2013 dan gempa Batusangkar 11 September 2014. Waktu berakhirnya gempa susulan untuk Segmen Aceh terjadi pada hari ke-4 dan untuk Segmen Sianok pada hari ke-2. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa di Segmen Aceh dan Segmen Sianok mempunyai tipe gempa yang sama yaitu tanpa adanya gempa pendahuluan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa metode yang sesuai untuk memperkirakan waktu berakhirnya gempa susulan di Segmen Aceh dan Segmen Sianok adalah metode Mogi 2.  Hasil prakiraan untuk Segmen Sianok lebih mendekati data aktual daripada Segmen Aceh. Semakin besar magnitudo gempa utama maka semakin lama waktu berakhirnya gempa susulan yang terjadi.Kata kunci : gempa susulan, Least Square, Mogi 2, Utsu.
Pemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami Berdasarkan Data Historis Gempa Bumi Bengkulu 4 Juni 2000 di Pesisir Pantai Bengkulu Rahmad Aperus; Dwi Pujiastuti; Rachmad Billyanto
Jurnal Fisika Unand Vol 5 No 4 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.245 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.4.364-370.2016

Abstract

Telah dilakukan pemodelan tinggi dan waktu tempuh gelombang tsunami di pesisir pantai Bengkulu dengan menggunakan software L-2008 dan Travel Time Tsunami (TTT). Dalam penelitian ini digunakan data historis gempa bumi Bengkulu 4 Juni 2000 dengan skenario magnitudo 8 Mw, 8,5 Mw dan 9 Mw. Daerah dampak tsunami yang diamati adalah Muko-Muko, Ketaun, Kota Bengkulu, Mana dan Kaur. Dari hasil pemodelan diperoleh bahwa daerah yang paling cepat dihantam tsunami adalah daerah Mana dengan waktu 20 menit 7 detik. Nilai run up tsunami tertinggi juga berada di daerah Mana. Nilai run up yang diperoleh dari hasil pemodelan menggunakan skenario magnitude 8 Mw adalah 2,01 m, skenario magnitudo 8,5 Mw adalah 4,05 m dan skenario magnitudo 9 Mw adalah 9,31 m.Kata kunci: tsunami, pemodelan, software L-2008, software TTT, run up
Identifikasi Potensi Likuifaksi di Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman dengan Metode Geolistrik 2D Tahanan Jenis Fadilla Monica; Dwi Pujiastuti; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.429 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.443-449.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi likuifaksi di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Kota Padang pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis 2D konfigurasi Wenner. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan sejajar pantai (L1&L3) dan satu lintasan tegak lurus (L2) pantai dengan panjang lintasan masing-masing 540 m, jumlah titik sounding 54 dan jarak elektroda 10 m. Pengolahan data dilakukan menggunakan software AGI EarthImager 2D. Hasil penelitian menunjukkan lapisan bawah permukaan terdiri dari endapan aluvial berupa pasir dan kerikil yang jenuh air, kedalaman muka air tanah cukup dangkal sekitar 1 – 18 m sehingga berpotensi terjadi likuifaksi. Daerah penelitian juga telah mengalami intrusi air laut sampai sejauh 350 m dari pantai. Intrusi air laut ini membuat sedimen penyusun wilayah semakin jenuh air sehingga potensi likuifaksi lebih tinggi. L1 (lebih dekat ke pantai) memiliki potensi likuifaksi yang relatif tinggi dibandingkan dengan L3 karena kedalaman muka air tanahnya lebih dangkal dan intrusi air laut lebih luas. Research to determine liquefaction potential in Sungai Limau Region, Padang Pariaman Regency, West Sumatra, had been conducted. The data used are resistivity data surveyed by the Research Institute for Coastal Resources and Vulnerability (RICRV) of Padang in 2019. This study applied the Wenner 2D configuration of the resistivity geoelectric method. Data collection was carried out on two main lines, parallel to the coastline (L1 & L3) and one perpendicular to the coastline (L2) with 540 m length, 54 sounding points, and 10 m electrode distance. Data processing was performed using AGI EarthImager 2D software. The results show that the subsurface layer consists of alluvial deposits in water-saturated sand and gravel. The groundwater level's depth is relatively shallow, around 1 - 18 m indicating a liquefaction potential. The study area also undergoes seawater intrusion up to 350 m from the coastline. Seawater intrusion triggers the existence of water-saturated sediment resulting in enhanced liquefaction potential. L1 (near the coast) showed a relatively higher liquefaction potential than line L3 because of its shallow groundwater-surface, triggering the more expansive seawater intrusion.
Karakterisasi Reservoar Hidrokarbon Mengunakan Metode Seismik Inversi Deterministik Model Based Pada Lapangan Penobscot Kanada Aulia Latifah; Dwi Pujiastuti; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.404 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.2.120-126.2019

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi reservoar hidrokarbon pada Lapangan Penobscot Kanada mengunakan metode seismik inversi deterministik model based.  Penelitian ini mengunakan data seismik PSTM (post stack time migration) 3D pada inline 1300 sebagai data input dan data sumur L30 dan B41 sebagai data kontrol.  Karakterisasi reservoar dilakukan dengan melakukan analisis crossplot dan menentukan nilai impedansi akustik atau acoustic impedance (AI).  Analisis crossplot menunjukkan bahwa  log  gamma ray sensitif dalam pemisahan lapisan shale, sandstone, dan limestone. Penentuan zone of interest yang diindikasikan sebagai reservoar hidrokarbon dilakukan melalui analisis atribut dekomposisi spektral dengan frekuensi 10 Hz.  Hal tersebut menunjukkan dengan jelas kemenerusan pola penyebaran litologi yang diduga sebagai hidrokarbon dengan lebih mudah.  Hasil inversi deterministik model based menunjukkan bahwa pada inline 1300 terdapat potensi hidrokarbon melalui sebaran nilai impedansi akustik. Slicing yang dilakukan pada lapisan zone of interest menunjukkan hasil sebaran nilai impedansi akustik dengan rentang 13556-27501(m/s)*(g/cc).  Potensi reservoar hidrokarbon sandstone ditunjukkan melalui zona impedansi akustik pada nilai 20000-25461 (m/s)*(g/cc). Kata kunci: atribut dekomposisi spektral, impedansi akustik, inversi deterministik, model based, zone of interest
Korelasi Tingkat Seismisitas dan Periode Ulang Gempa Bumi di Kepulauan Mentawai dengan Menggunakan Metode Guttenberg-Richter Rahma Fidia; Dwi Pujiastuti; Andiyansyah Sabarani
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.693 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.1.84-89.2018

Abstract

Analisis tingkat seismisitas dan periode ulang gempa bumi berdasarkan magnitudo telah dilakukan pada daerah Kepulauan Mentawai dan sekitarnya. Data yang digunakan adalah gempa bumi dengan magnitudo sama atau besar dari 5 Skala Richter dan kedalaman 0-100 km untuk periode 1914-2015. Data ini bersumber dari katalog ISC (International Seismological Centre) dan BMKG Padang Panjang. Tingkat keaktifan gempa bumi dihitung dengan menggunakan metode Likelihood, sedangkan nilai periode ulang gempa dihitung dengan menggunakan metode Guttenberg-Richter. Berdasarkan hasil perhitungan,  diperoleh nilai  b sebesar 0,8372 dan nilai a sebesar 6,8094 serta nilai indeks seismisitas untuk magnitudo 5-8 berkisar antara 2,1580-0,0066. Hal ini menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki tingkat keaktifan kegempaan yang tinggi. Untuk magnitudo 5-8 diperoleh nilai periode ulang antara 0,4633-150,5033 tahun. Secara umum dapat disimpulkan bahwa daerah Kepulauan Mentawai memiliki tingkat seismisitas tinggi dan rawan bencana gempa bumi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat keaktifan gempa dan nilai periode ulang yang singkat.Kata Kunci : Gempa, Metode Guttenberg-Richter, Indeks Seismisitas, Kepulauan Mentawai
Analisis Seismisitas Wilayah Kepulauan Maluku Periode 1970-2019 dengan Menggunakan Metode Likelihood Indri Septiani; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.127 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.4.461-466.2021

Abstract

Analisis tingkat seismisitas dan periode ulang gempa bumi berdasarkan magnitudo telah dilakukan pada daerah Kepulauan Maluku dan sekitarnya. Data yang digunakan adalah data sekunder yang di unduh dari katalog ISC (International Seismological Centre) pada periode 1970 - 2019, dengan magnitudo ≥ 5 dan kedalaman 0 - 200 km. Untuk menghitung periode ulang gempa bumi digunakan persamaan Guttenberg-Richter yang dihitung menggunakan metode Likelihood. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai b (parameter seismotektonik) sebesar 0,821 dan nilai a (parameter seismik) sebesar 7,373 serta nilai indeks seismisitas untuk magnitudo 5-8 berkisar antara 21,570 - 0,077. Hal ini menunjukkan daerah penelitian memiliki tingkat keaktifan kegempaan yang tinggi. Periode ulang gempa bumi untuk magnitudo 5 - 8 bervariasi antara 0,046 - 12,931 tahun. Secara umum dapat disimpulkan bahwa daerah Kepulauan Maluku dan sekitarnya memiliki tingkat seismisitas yang tinggi dan rawan bencana gempa bumi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat keaktifan gempa dan nilai periode ulang gempa yang singkat.
ESTIMASI NILAI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DI SUMATERA BARAT BERDASARKAN SKENARIO GEMPA BUMI DI WILAYAH SIBERUT DENGAN MENGGUNAKAN RUMUSAN SI AND MIDORIKAWA (1999) Denisa Syafriana; Dwi Pujiastuti; Andiyansyah Z Sabarani
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 4: Oktober 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1518.537 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.4.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan estimasi nilai percepatan tanah maksimum di Sumatera Barat berdasarkan skenario gempa bumi di wilayah Siberut. Rumusan empiris Si and Midorikawa (1999) digunakan untuk mencari nilai percepatan tanah maksimum dan rumusan empiris Murphy O’Brein untuk mencari nilai intensitas. Skenario gempa bumi dibuat dengan variasi magnitudo yaitu 8,0 Mw, 8,5 Mw, dan 8,9 Mw, variasi kedalaman hiposenter di 50 km (zona sesar Mentawai), 20 km (zona subduksi kerak), dan 70 km (zona subduksi inter-plate). Nilai percepatan tanah maksimum untuk tiap kabupaten/kota di Sumatera Barat dihitung dengan menggunakan posisi kabupaten/kota sebagai titik acuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai percepatan tanah maksimum dan intensitas terbesar untuk semua skenario berada di pulau Siberut. Wilayah yang paling rentan terhadap kejadian gempa bumi baik di zona sesar Mentawai maupun di zona subduksi adalah Pulau Siberut dan diikuti dengan Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, dan Kota Padang. Sebagian wilayah yang berada di Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi juga rentan terhadap kejadian gempa bumi.Kata kunci : gempa bumi, percepatan tanah maksimum, intensitas, Kepulauan MentawaiAbstractAn estimation of peak ground acceleration values estimated in West Sumatra based on earthquake scenario in the Siberut area has been performed. Si and Midorikawa (1999) empirical formula was used to estimate peak ground acceleration value and Murphy O'Brein empirical formula was used to calculate the intensity value. Scenarios of earthquake were made with various magnitude i.e 8,0 Mw, 8,5 Mw and 8,9 Mw, various hypocenter depth 50 km (Mentawai fault zone), 20 km (subduction crust zone), and 70 km (subduction inter-plate zone). Peak ground acceleration value of each district/city in West Sumatra were calculated using the position of district/city as a reference point. The result of analysis shows that the Siberut island has the highest peak ground acceleration of value and intensity value for all scenarios. The most susceptible area to the earthquake event both in the Mentawai fault zone as well as in the subduction zone is Siberut Island and followed by Pariaman City, Padang Pariaman District, Agam District, and Padang City. Some areas in Padang Panjang City and Bukittinggi City are also suceptible to earthquake event.Keywords: earthquake, peak ground acceleration, intensity, Mentawai island
ANALISIS PERBANDINGAN ANOMALI FREKUENSI KRITIS LAPISAN ES DAN F2 IONOSFIR YANG MERUPAKAN PREKURSOR GEMPA ACEH PADA TANGGAL 07 APRIL 2010 Desi Indriani; Dwi Pujiastuti; Ednofri -
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 3: Juli 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1399.97 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.3.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan analisis kualitatif untuk melihat perbandingan anomali frekuensi kritis lapisan Es dan F2 ionosfir saat terjadinya gempa Aceh pada tanggal 07 April 2010.Data ionosfir yang digunakan berasal dari hasil rekaman ionosonda FMCW, LAPAN Kototabang, Sumatera Barat berupa ionogram pada tanggal 24 Maret – 14 April 2010. Proses scaling ionogram dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai harian fo pada masing-masing lapisan.  Dari hasil scaling didapatkan nilai median untuk menentukan nilai batas atas dan batas bawah.  Prekursor akan terlihat apabila nilai median melebihi batas atas atau batas bawah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa prekursor mulai muncul pada 14 hari sebelum gempa pada lapisan foF2. Total kemunculan prekursor pada lapisan foEs adalah 4 kali dan pada lapisan foF2 sebanyak 8 kali. Dari analisis yang telah dilakukan, terdapat ketidaksamaan respon yang terjadi pada masing-masing lapisan ionosfir. Penyebab terjadinya ketidaksamaan respon diduga karena jarak masing-masing lapisan ionosfir terhadap matahari berbeda sehingga radioaktifitas yang dihasilkan juga berbeda.Kata kunci : frekuensi kritis, ionosfir, prekursor gempa.AbstractA qualitative analysis has been conducted to compare the anomaly of critical frequency of Es and F2 layer of ionospheric during Aceh earthquake on April 7th, 2010. The records of ionosonda FMCW of LAPAN Kototabang West Sumatra was used as ionospheric data in ionogram form. The scalling process of ionogram was done in advance to get the daily point of fo for each layer.  From scaling founded median to determine up boundary and down boundary. When the median bigger than up boundary or down boundary, precursor will be seen. Resault show that the precursor firstly appear at 14 days before the earthquake on layer foF2. Total appearence of precursor on layer foEs is 4 times and on layer foF2 is 8 times. Based on the analysis, it was found that inequality response was happened in each layer of ionosphere. Expectedly, the cause of inequality response was happened because of the distance differences for each ionosphere layer to the sun so resulted different radioactivity.Keywords: critical frequency, ionosphere, earthquake precursors.
Identifikasi Gas Hidrat pada Cekungan Simeuleu di Lintasan BGR-135 Menggunakan Analisis AVO (Amplitude Versus Offset) Rahmi Nanda Pertiwi; Trevi Jayanti Puspasari; Elistia Liza Namigo; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.495 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.4.305-311.2018

Abstract

Pengolahan data seismik laut 2D menghasilkan indikasi adanya gas hidrat pada lintasan BGR-135 yang kemudian divalidasi dengan analisis Amplitude Versus Offset (AVO). Daerah penelitian berlokasi di Cekungan Simeuleu yang terdapat di  pantai barat Sumatera. Software ProMax digunakan untuk pengolahan data seismik dan Software HRS (Humpson Russel) untuk analisis AVO. Pengolahan data seismik dimulai dari input raw data serta dilakukan proses prosesing (filtering, editing, dekonvolusi, analisis kecepatan, stacking, migrasi) hingga didapatkan output  berupa data pre stack dan post stack. Data post stack kemudian diinterpretasi untuk menentukan zona fokus yang mengindikasikan keberadaan gas hidrat yang ditandai dengan kenampakan Buttom Simulating Reflector (BSR). Dari hasil interpretasi, indikasi kehadiran BSR  terdapat pada CDP 26318 sampai 26354 dan TWT 1590 ms sampai 1660 ms.  Data seismik pre stack yang telah ditentukan batasan CDP dan kedalaman dari zona fokus, dijadikan input untuk analisis AVO.  Analisis AVO dilakukan pada  rentang daerah target di lapisan terindikasi BSR dengan menentukan nilai gradient dan crossplot. Dari analisis diperoleh nilai gradient positif dan crossplot berada pada kuadran AVO kelas III. Gradient positif menandakan adanya anomali amplitudo pada zona fokus sedangkan AVO kelas III menandakan adanya indikasi hidrokarbon pada zona fokus.Kata kunci : Analisis Versus Offset (AVO) , Gas hidrat, Bottom Simulating Reflector (BSR), Cekungan Simeuleu
Co-Authors Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal Afdal Afdal, Afdal Afdhal Muttaqin Afrizal Afrizal Ahmad Fauzi Pohan Ahmad Furqan Alifvia Daswita Alimin Mahyudin Andiyansyah Sabarani Andiyansyah Z Sabarani Annisa Zahratul Hilma Annisa Zahratul Hilma Ardian Putra Ardian Putra Ardian Putra Ari Febriana Kabisat Arif Budiman Arif Budiman Ariqah Ardelia Arisa, Deasy Asep Firman Ilahi Astuti Astuti - Astuti Astuti Astuti Astuti Atin Nur Aulia Atin Nur Aulia Aulia Latifah Aulya Rahayu Badrul Mustafa Badrul Mustafa, Badrul Br. Sitanggang, Regina Mai Anggriani Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Daz Edwiza, Daz Deasy Arisa Deasy Arisa Deasy Arisa Dedi Mardiansyah Denisa Syafriana Desi Indriani Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Diana Saputri Dika Aprilia Susanti Dimas Pramudito Dwi Puryanti Ednofri - Ednofri - Ednofri Ednofri, Ednofri Edwards Taufiqurrahman, Edwards Ekarama Putri Eldiani Arifya Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Elvaswer Fadilla Monica Fadilla Monica Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fery Kurnia Sandi Fhatihatul Rahmi Fitri Gustiana Fitri Gustiana Friska Puji Lestari Gustiana, Fitri Hamdy Arifin Hamdy Arifin Hamdy Arifin, Hamdy Hanif Hidayat Harmadi Harmadi Herifa - Hilma, Annisa Zahratul Ikhwan Safrima Illona giovanni, Vannessa Imam Taufik Imam Taufiq Indah Putri Utami Indri Septiani Iqbal Ramadhan Irma Kurniawati Jarnal Witarsa Koko Ondara Lina Handayani Lusi Fitrian Sani Luthfia Hafizhah M. Arif Mairisdawenti - Marlisa Marlisa Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Maya Minangsih Maya Minangsih Mayang Putri Andini Mayola Fariza Meqorry Yusfi Minangsih, Maya Mochammad Imron Awalludin Mohammad Ali Shafii Mora Mora Muhamad Rizki Agfustian Muhammad Arif Muhammad Kahfi Muhammad Razi Muhammad Ridho Amirudin Muldarisnur, Mulda Mutya Vonnisa Nadila Syarah Nadya Rezky Ananda Naela Amalia Zulfa Nini Firmawati Nofaslah, Rido Novia Anggraini Novia Dwi Agusri Nurdin Nurdin Nurul Annisa Nurul Hasanah Okci Mardoli Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rahma Fidia Rahmad Aperus Rahmad Aperus Rahmad Baihaqi Rahmat Rasyid Rahmi Nanda Pertiwi Ramacos Fardela Regina Mai Anggriani Regina Mai Anggriani Br. Sitanggang Rido Nofaslah Rido Nofaslah Rika Desrina Saragih Rika Desrina Saragih Riska Wulan Dari Rita Ummi Sahida Tanjung Rohadatul Aisy Syafda Solly Aryza Sri Handani Sri Oktamuliani Sri Wahyuni Sucy Lestari Wirma Sumi Daniati, Sumi Titi Anggono Toni Widianto Trengginas Eka Putra Sutantyo Trevi Jayanti Puspasari Usna, Sri Rahayu Alfitri Velli Shinta Violina Oktaviani Vira Friska Wendi Harjupa Widi Satria Indriani Wildan Hafni Wiwit Reflidawati Yoci Darwita Putri Yoci Darwita Putri Yudi Darma Zulfi Zulfi Abdullah