Claim Missing Document
Check
Articles

Pemetaan Percepatan Tanah Maksimum dan Intensitas Gempa Kota Padang Menggunakan Rumusan Fukushima-Tanaka Fitri Gustiana; Dwi Pujiastuti; Maya Minangsih
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.7.4.346-352.2018

Abstract

Pemetaan nilai percepatan tanah maksimum (PGA) dan intensitas gempa di Kota Padang telah dilakukan menggunakan rumusan empiris Fukushima-Tanaka. Kota Padang digrid dengan spasi jarak 0,02⁰ untuk sumber gempa di Segmen Mentawai dan sekitarnya dari tahun 1976-2017. Perhitungan nilai percepatan tanah dilakukan pada setiap titik grid yang berjumlah 234 titik. Pemetaan dilakukan dengan memisahkan kejadian gempa sebelum dan sesudah gempa besar 30 September 2009. Nilai PGA sebelum gempa 30 September 2009 berkisar dari 48,27-94,2 gal dengan PGA terendah terdapat di Kecamatan Bungus Teluk dan PGA tertinggi di Kecamatan Koto Tangah. Nilai PGA sesudah gempa 30 September 2009 berkisar dari 76,10-96,58 gal dengan PGA terendah terdapat pada sebagian Kecamatan Bungus Teluk, sedangkan PGA tertinggi terdapat di Kecamatan Koto Tangah, Padang Utara, dan sebagian Kecamatan Padang Barat. Intensitas gempa sebelum gempa 30 September 2009 berskala VI MMI pada Kecamatan Bungus Teluk, Padang Selatan dan sebagian Padang Barat, Lubuk Begalung, dan Lubuk Kilangan, selain kecamatan tersebut berskala VII MMI. Intensitas gempa sesudah gempa 30 September 2009 berskala VII MMI pada semua kecamatan di Kota Padang. Hal ini menunjukkan terjadinya perluasan daerah dengan intensitas VII MMI di Kota Padang setelah gempa 30 September 2009.Kata kunci: PGA, Fukushima-Tanaka, intensitas gempa, Segmen Mentawai
Analisis Percepatan Tanah Gempa di Sumatera Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Backpropagation Toni Widianto; Zulfi Abdullah; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.8.1.64-71.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang percepatan tanah menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) yang bertujuan untuk menganalisis serta memprediksi percepatan tanah di Sumatera. Penelitian inimenggunakan data percepatan tanah yang direkam dengan accelerograph yang terdapat pada 3 stasiun di Sumatera Barat, yaitu Stasiun Geofisika Padang Panjang (PAPA), Stasiun Meteorologi Ketaping (PATA), dan Stasiun Maritim Teluk Bayur (PATU). Pengolahan data ini menggunakan metode backpropagation. Dalam pengolahan data, dilakukan dengan 2 jenis pembagian data, yaitu pembagian data dengan rasio 50:50, dimana data tahun 2016 dan 2017 digunakan sebagai target uji, selanjutnya pembagian dengan rasio 80:20, dimana data tahun 2017 digunakan sebagai target uji. Setelah dilakukan proses pelatihan dan pengujian, didapatkan bahwa pembagian data dengan rasio 80:20 mendapatkan hasil yang lebih baik daripada pembagian data dengan rasio 50:50. Secara keseluruhan pada proses pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa JST tidak mampu memprediksi percepatan tanah di Sumatera, hal ini dikarenakan nilai error yang didapatkan cukup besar.Kata kunci: percepatan tanah, jaringan syaraf tiruan, backpropagation
Karakterisasi Reservoar Hidrokarbon Menggunakan Atribut Energi dan Metode Seismic Coloured Inversion (SCI) Pada Lapangan Penobscot Kanada Jarnal Witarsa; Dwi Pujiastuti; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.8.2.113-119.2019

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi reservoar hidrokarbon pada Lapangan Penobscot Kanada menggunakan atribut energi dan  metode Seismic Coloured Inversion (SCI) di sepanjang inline 1284 m. Penelitian ini menggunakan data seismik post stack sebagai data input dan data sumur sebagai data kontrol untuk menentukan nilai impedansi akustik (AI). Analisis sensitivitas log yang digunakan menunjukkan bahwa gamma ray log lebih sensitif dalam pemisahan lapisan sand dan shale. Analisis atribut energi dilakukan untuk meningkatkan resolusi vertikal dari penampang seismik untuk menentukan zone of interest. Analisis inversi SCI dilakukan untuk melihat pola sebaran nilai AI pada penampang seismik yang diteliti. Dari hasil inversi SCI terhadap penampang seismik diperoleh nilai AI antara 2,00 x 106 kg/m2s sampai 5,56 x 106 kg/m2s. Hal ini menunjukkan bahwa pada penampang seismik yang diteliti terdapat potensi reservoar hidrokarbon.Kata kunci: atribut energi, Seismic Coloured Inversion (SCI), Acoustic Impedance (AI), Zone Of Interest.
Karakterisasi Reservoar Hidrokarbon Mengunakan Metode Seismik Inversi Deterministik Model Based Pada Lapangan Penobscot Kanada Aulia Latifah; Dwi Pujiastuti; Elistia Liza Namigo
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.8.2.120-126.2019

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi reservoar hidrokarbon pada Lapangan Penobscot Kanada mengunakan metode seismik inversi deterministik model based.  Penelitian ini mengunakan data seismik PSTM (post stack time migration) 3D pada inline 1300 sebagai data input dan data sumur L30 dan B41 sebagai data kontrol.  Karakterisasi reservoar dilakukan dengan melakukan analisis crossplot dan menentukan nilai impedansi akustik atau acoustic impedance (AI).  Analisis crossplot menunjukkan bahwa  log  gamma ray sensitif dalam pemisahan lapisan shale, sandstone, dan limestone. Penentuan zone of interest yang diindikasikan sebagai reservoar hidrokarbon dilakukan melalui analisis atribut dekomposisi spektral dengan frekuensi 10 Hz.  Hal tersebut menunjukkan dengan jelas kemenerusan pola penyebaran litologi yang diduga sebagai hidrokarbon dengan lebih mudah.  Hasil inversi deterministik model based menunjukkan bahwa pada inline 1300 terdapat potensi hidrokarbon melalui sebaran nilai impedansi akustik. Slicing yang dilakukan pada lapisan zone of interest menunjukkan hasil sebaran nilai impedansi akustik dengan rentang 13556-27501(m/s)*(g/cc).  Potensi reservoar hidrokarbon sandstone ditunjukkan melalui zona impedansi akustik pada nilai 20000-25461 (m/s)*(g/cc). Kata kunci: atribut dekomposisi spektral, impedansi akustik, inversi deterministik, model based, zone of interest
Analisis Kecocokan Nilai Percepatan Tanah Pulau Lombok Berdasarkan Perhitungan Empiris dengan Data Percepatan Tanah dari Akselerograf di Stasiun Mataram Diana Saputri; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.1.79-84.2020

Abstract

Telah dilakukan perhitungan nilai percepatan tanah Pulau Lombok yang divalidasi dengan nilai percepatan tanah di Stasiun Mataram.  Percepatan tanah dihitung dengan beberapa rumusan empiris, yaitu Mc. Guire, Fukushima-Tanaka, Esteva dan Donovan.  Data gempa yang digunakan adalah data gempa bumi di Pulau Lombok dan sekitarnya pada periode 1979-2018.  Hasil validasi menunjukkan rumusan Fukushima adalah rumusan terbaik untuk menghitung percepatan tanah di Pulau Lombok dengan persentase kesalahan rata-rata terendah 220%, sedangkan rumusan lainnya memiliki persentase kesalahan rata-rata Mc. Guire 2.586%, Esteva 614%, dan Donovan 3.906%.  Berdasarkan hasil yang diperoleh maka rumusan Fukushima-Tanaka adalah rumusan yang paling cocok untuk menghitung nilai percepatan tanah di Pulau Lombok. The calculation of Lombok Island ground acceleration values which are validated with the value of acceleration of the land at Mataram Stationhas been carried out.  Land accelerationis calculated by several empirical formulations,  namely Mc. Guire, Fukushima-Tanaka, Esteva and Donovan.Earthquake data used is earthquake data on the Lombok Islandand its surrounding in the periode 1979-2018. Validation result show thatFukushima-Tanaka is the best formula for calculating the acceleration of land on the Lombok Island with the average percentage error 220%, while the other formulations have an average percentage error Mc. Guire 2.586%, Esteva 614%, and Donovan 3.906%. Based on the result obtained, the formula Fukushima-Tanaka is the most suitable formula for calculating the value of land acceleration on the Lombok Island.
Analisis Kecocokan Nilai Percepatan Tanah Kota Padang Panjang-Bukittinggi Berdasarkan Perhitungan Secara Empiris dengan Data Percepatan Tanah dari Akselerograf yang Terpasang Di Stasiun Padang Panjang Violina Oktaviani; Dwi Pujiastuti
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.1.118-124.2020

Abstract

Telah dilakukan perhitungan nilai percepatan tanah Kota Padang Panjang-Bukittinggi menggunakan data gempa bumi dari Segmen Sianok dan sekitarnya. Perhitungan dilakukan dengan persamaan empiris yang divalidasi dengan data percepatan tanah dari akselerograf yang terpasang di Stasiun Padang Panjang. Rumusan empiris yang digunakan adalah Mc.Guire, Fukushima-Tanaka, Esteva, Donovan, dan Kanai. Hasil validasi menunjukkan bahwa rumusan Esteva merupakan rumusan paling cocok  digunakan untuk Kota Padang Panjang-Bukitting dengan persentase kesalahan rata-rata sebesar 73%, sedangkan 4 rumusan lainnya mempunyai persentase kesalahan rata-rata masing-masing Mc.Guire 581%, Fukushima-Tanaka 79%, Donovan 514%, dan Kanai 191%. The calculation peak ground acceleration (PGA) of Padang Panjang-Bukittinggi using the earthquake data from the Sianok Segment and its surroundings. Calculations are carried out from several empirical equations which are validated with ground acceleration data from accelerographs installed at Padang Panjang Station. Empirical formulations were use Mc.Guire, Fukushima-Tanaka, Esteva, Donovan, dan Kanai. Validation results show that the Esteva formula is the most suitable formula for the City of Padang Panjang-Bukittinggi with the average error percentage of 73%, while the other 4 formulas have an average error percentage of each Mc.Guire 581%,Fukushima-Tanaka 79%, Donovan 514%, dan Kanai 191%.
Analisis Deformasi Koseismik Gempa Mentawai 2008 Menggunakan Data GPS SuGAr Regina Mai Anggriani; Dwi Pujiastuti; Deasy Arisa
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.2.150-155.2020

Abstract

Deformasi koseismik Gempa Mentawai 2008 telah dianalisis menggunakan data GPS SuGAr. Data GPS yang digunakan dari Day of Year (DoY) 052 hingga DoY 061 dari stasiun BSAT, PRKB, SLBU, SMGY, KTET, PPNJ, dan MKMK yang tersebar pada Pulau Sipora, Pulau Pagai, dan Bengkulu. Pengolahan data menggunakan software GAMIT 10.40. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa besar deformasi masing-masing stasiun adalah BSAT sebesar 9,7 mm ke arah South East, PRKB sebesar 3,07 mm ke arah North East, SLBU sebesar 214,5 mm ke arah South West, SMGY terdeformasi sebesar 100,09 mm ke arah South West, PPNJ terdeformasi sebesar 13,83 mm ke arah South East, KTET terdeformasi 126,02 mm ke arah South West, PPNJ terdeformasi 13,84 mm ke arah South East, dan MKMK 7,8 mm ke arah North West. Deformasi koseismik terbesar terjadi pada stasiun SLBU, SMGY, dan KTET. Arah deformasi koseismik Gempa Mentawai 2008 menunjukkan pola yang beragam. Namun secara umum arah deformasi koseismik berlawanan dengan fase preseismik, dengan besar deformasi mencapai 2,1 cm pada stasiun SuGAr yang berada dekat dengan episenter gempa. Coseismic deformation of the Mentawai Earthquake 2008 has been analyzed using GPS data from SuGAr.  GPS data are used from Day of Year (DoY) 052 to DoY 061 from BSAT, PRKB, SLBU, SMGY, KTET, PPNJ, and MKMK on Sipora Island, Pagai Island, and Bengkulu.  Data processing using GAMIT 10.40 software.  From this research it can be seen that the deformation size of each station is BSAT of 9.7 mm towards South East, PRKB of 3.07 mm towards North East, SLBU of 214.5 mm towards South West, SMGY deformed by 100.09 mm towards the South West, PPNJ deformed by 13.83 mm towards the South East, KTET deformed 126.02 mm towards the South West, PPNJ deformed 13.84 mm towards the South East, and MKMK 7.8 mm to  in the direction of North West.  The biggest coseismic deformation occurred at SLBU, SMGY, and KTET stations.  The direction of coseismic deformation in the Mentawai Earthquake in 2008 shows a variety of patterns.  But in general the direction of coseismic deformation is opposite to the preseismic phase, with the deformation reaching 2.1 cm at the SuGAr station which is close to the earthquake epicenter.
Analisis Vektor Deformasi Stasiun SuGAr Akibat Gempa Bengkulu 12 September 2007 Annisa Zahratul Hilma; Dwi Pujiastuti; Deasy Arisa
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.3.338-344.2020

Abstract

Telah dilakukan analisis deformasi yang terjadi akibat gempa Bengkulu 12 September 2007.  Dalam penelitian ini vektor deformasi dapat dilihat dari pergeseran beberapa stasiun SuGAr yang tersebar di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera.  Data yang digunakan yaitu data pengamatan GPS pada fase koseismik dan pascaseismik dari 9 stasiun SuGAr yaitu stasiun BSAT (Bulasat), LAIS (Lais), LNNG (Lunang), MKMK (Muko-Muko), NGNG (Nyang Nyang), PPNJ (Pulau Panjang), PRKB (Parak Batu), PSKI (PulauSikuai), dan SLBU (Silabu).   Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software GAMIT/GLOBK 10.70 dan pemetaan vektor deformasi menggunakan software GMT 5.4.5.  Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan arah pergerakan stasiun SuGAr secara horizontal akibat gempa yaitu ke arah barat laut.  Hal ini menunjukkan bahwa subduksi lempeng ke arah timur laut mengalami perubahan secara signifikan akibat gempa Bengkulu 2007.  Stasiun yang mengalami pergeseran paling besar adalah stasiun  PRKB di Pulau Pagai Selatan  dengan besar pergeseran 180,89 cm, sedangkan stasiun yang memiliki pergeseran paling kecil adalah stasiun NGNG di Pulau Siberut bergeser sejauh 16,38 cm . Pada fase pascaseismik arah deformasi masih mengikuti fase koseismik, tapi nilai pergeserannya lebih kecil. Dapat disimpulkan semakin dekat lokasi stasiun dengan episenter gempa, maka deformasi yang terjadi juga akan semakin besar.   Deformation due to the Bengkulu earthquake on September 12th  2007 has been analyzed.  The deformation vector could be seen from the displacement of SuGAr stations distibuted along the west coast of Sumatra Island. This study used the GPS observation data of  the coseismic and  postseismic phase recorded by 9 SuGAr stations which were BSAT (Bulasat), LAIS (Lais), LNNG (Lunang), MKMK (Muko-Muko), NGNG (Nyang Nyang), PPNJ (Panjang Island), PRKB (Parak Batu), PSKI (Sikuai Island), and SLBU (Silabu).  The data processed by GAMIT / GLOBK 10.70 software and GMT 5.4.5 for mapping of the deformation vector.  The results showed direction of the displacement from the SuGAr station horizontally to the northwest in the coseismic phase.  It showed that the subduction of the plate toward the northeast have a significant change due to Bengkulu Earthquake.  The PRKB station located in South Pagai Island had the biggest displacement value which was  180.89 cm, while the NGNG station  located in Siberut Island had the smallest displacement which was 16.38 cm. At the postseismic phase, direction of deformation following the coseismic phase. Therefore, the closer station located to the earthquake epicenter, the greater deformation occured.
Identifikasi Potensi Likuifaksi di Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman dengan Metode Geolistrik 2D Tahanan Jenis Fadilla Monica; Dwi Pujiastuti; Afdal Afdal
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.4.443-449.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi likuifaksi di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Kota Padang pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis 2D konfigurasi Wenner. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan sejajar pantai (L1&L3) dan satu lintasan tegak lurus (L2) pantai dengan panjang lintasan masing-masing 540 m, jumlah titik sounding 54 dan jarak elektroda 10 m. Pengolahan data dilakukan menggunakan software AGI EarthImager 2D. Hasil penelitian menunjukkan lapisan bawah permukaan terdiri dari endapan aluvial berupa pasir dan kerikil yang jenuh air, kedalaman muka air tanah cukup dangkal sekitar 1 – 18 m sehingga berpotensi terjadi likuifaksi. Daerah penelitian juga telah mengalami intrusi air laut sampai sejauh 350 m dari pantai. Intrusi air laut ini membuat sedimen penyusun wilayah semakin jenuh air sehingga potensi likuifaksi lebih tinggi. L1 (lebih dekat ke pantai) memiliki potensi likuifaksi yang relatif tinggi dibandingkan dengan L3 karena kedalaman muka air tanahnya lebih dangkal dan intrusi air laut lebih luas. Research to determine liquefaction potential in Sungai Limau Region, Padang Pariaman Regency, West Sumatra, had been conducted. The data used are resistivity data surveyed by the Research Institute for Coastal Resources and Vulnerability (RICRV) of Padang in 2019. This study applied the Wenner 2D configuration of the resistivity geoelectric method. Data collection was carried out on two main lines, parallel to the coastline (L1 & L3) and one perpendicular to the coastline (L2) with 540 m length, 54 sounding points, and 10 m electrode distance. Data processing was performed using AGI EarthImager 2D software. The results show that the subsurface layer consists of alluvial deposits in water-saturated sand and gravel. The groundwater level's depth is relatively shallow, around 1 - 18 m indicating a liquefaction potential. The study area also undergoes seawater intrusion up to 350 m from the coastline. Seawater intrusion triggers the existence of water-saturated sediment resulting in enhanced liquefaction potential. L1 (near the coast) showed a relatively higher liquefaction potential than line L3 because of its shallow groundwater-surface, triggering the more expansive seawater intrusion.
Tomografi Kecepatan Seismik 3D Daerah Danau Toba Menggunakan SimulPS12 Novia Anggraini; Dwi Pujiastuti; Atin Nur Aulia
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.9.4.457-464.2020

Abstract

Gunung Toba adalah salah satu gunung purba di Indonesia yang berada di Sumatera Utara. Terdapat dua aktivitas yang mempengaruhi gunung tersebut, yaitu aktivitas vulkanik yang berasal dari magma di bawahnya dan aktivitas tektonik yang berasal dari subduksi Lempang Indo-australia. Meskipun sudah lebih dari 70.000 tahun sejak terakhir kali erupsi dan menyebabkan terbentuknya kaldera vulkano-tektonik tersebar di dunia, yaitu Kaldera Toba, aktivitas-aktivitas tersebut masih ada. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui keadaan di bawahnya adalah dengan melakukan tomografi kecepatan seismik 3D. Pada penelitian ini, program yang digunakan adalah SimulPS12 dan menghasilkan tomogram anomali Vp, Vs dan rasio Vp/Vs.  Berdasarkan hasil tomografi tersebut diketahui bahwa zona lemah terdapat pada kedalaman 30 km di bagian tengah Danau Toba dan kedalaman 50 km. Adapun proses partial melting terjadi pada kedalaman sekitar 130 km hingga 50 km yang berasal dari slab subduksi di bawah Danau Toba.  Pada kedalaman 30 km, selain anomali negatif, juga terlihat pola anomali Vp dan Vs positif yang mengindikasikan keberadaan bekas konduit dari intrusi magma yang membeku. Selain itu, aktivitas seismik juga terlihat tersebar pada beberapa titik di sekitar Kaldera Toba seperti di Gunung Pusuk Buhit dan Gunung Pardepur. Toba volcano is one of the ancient volcanoes in Indonesia located in Northern Sumatera.  There were two activities having an affect on the volcano, the volcanic activity from the magma chamber beneath the Toba caldera complex and the tectonic activity from the subduction of Indo-Australia Plate. Despite the last eruption of Toba was about 70.000 years ago, the activities were still exist.  The 3D seismic tomography could be carried out to understand the conditions beneath Toba Caldera.  In this research, the data was processed using the SimulPS12 program, and tomography images obtained were from Vp, Vs, and Vp/Vs ratio.  The results showed that the weak zones were found in the depth of 30 km in the middle part of Toba Caldera and the depth of 50 km. The partial melting process was in the depth of about 130 km to 50 km beneath Toba Caldera. The depth of 30 km was also found the high anomaly of Vp and Vs which indicated the existence of the remnant conduit of solidified magma.  In addition, the other seismic activities could also be found in its vicinity, i. e., in Pusuk Buhit Volcano and Pardepur Volcano.
Co-Authors Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal Afdal Afdal, Afdal Afdhal Muttaqin Afrizal Afrizal Ahmad Fauzi Pohan Ahmad Furqan Alifvia Daswita Alimin Mahyudin Andiyansyah Sabarani Andiyansyah Z Sabarani Annisa Zahratul Hilma Annisa Zahratul Hilma Ardian Putra Ardian Putra Ardian Putra Ari Febriana Kabisat Arif Budiman Arif Budiman Ariqah Ardelia Arisa, Deasy Asep Firman Ilahi Astuti Astuti - Astuti Astuti Astuti Astuti Atin Nur Aulia Atin Nur Aulia Aulia Latifah Aulya Rahayu Badrul Mustafa Badrul Mustafa, Badrul Br. Sitanggang, Regina Mai Anggriani Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Daz Edwiza, Daz Deasy Arisa Deasy Arisa Deasy Arisa Dedi Mardiansyah Denisa Syafriana Desi Indriani Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Diana Saputri Dika Aprilia Susanti Dimas Pramudito Dwi Puryanti Ednofri - Ednofri - Ednofri Ednofri, Ednofri Edwards Taufiqurrahman, Edwards Ekarama Putri Eldiani Arifya Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Elvaswer Fadilla Monica Fadilla Monica Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fery Kurnia Sandi Fhatihatul Rahmi Fitri Gustiana Fitri Gustiana Friska Puji Lestari Gustiana, Fitri Hamdy Arifin Hamdy Arifin Hamdy Arifin, Hamdy Hanif Hidayat Harmadi Harmadi Herifa - Hilma, Annisa Zahratul Ikhwan Safrima Illona giovanni, Vannessa Imam Taufik Imam Taufiq Indah Putri Utami Indri Septiani Iqbal Ramadhan Irma Kurniawati Jarnal Witarsa Koko Ondara Lina Handayani Lusi Fitrian Sani Luthfia Hafizhah M. Arif Mairisdawenti - Marlisa Marlisa Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Maya Minangsih Maya Minangsih Mayang Putri Andini Mayola Fariza Meqorry Yusfi Minangsih, Maya Mochammad Imron Awalludin Mohammad Ali Shafii Mora Mora Muhamad Rizki Agfustian Muhammad Arif Muhammad Kahfi Muhammad Razi Muhammad Ridho Amirudin Muldarisnur, Mulda Mutya Vonnisa Nadila Syarah Nadya Rezky Ananda Naela Amalia Zulfa Nini Firmawati Nofaslah, Rido Novia Anggraini Novia Dwi Agusri Nurdin Nurdin Nurul Annisa Nurul Hasanah Okci Mardoli Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rahma Fidia Rahmad Aperus Rahmad Aperus Rahmad Baihaqi Rahmat Rasyid Rahmi Nanda Pertiwi Ramacos Fardela Regina Mai Anggriani Regina Mai Anggriani Br. Sitanggang Rido Nofaslah Rido Nofaslah Rika Desrina Saragih Rika Desrina Saragih Riska Wulan Dari Rita Ummi Sahida Tanjung Rohadatul Aisy Syafda Solly Aryza Sri Handani Sri Oktamuliani Sri Wahyuni Sucy Lestari Wirma Sumi Daniati, Sumi Titi Anggono Toni Widianto Trengginas Eka Putra Sutantyo Trevi Jayanti Puspasari Usna, Sri Rahayu Alfitri Velli Shinta Violina Oktaviani Vira Friska Wendi Harjupa Widi Satria Indriani Wildan Hafni Wiwit Reflidawati Yoci Darwita Putri Yoci Darwita Putri Yudi Darma Zulfi Zulfi Abdullah