Claim Missing Document
Check
Articles

EFISIENSI PENGGUNAAN SARANA PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG (ZEA MAYS L.) (Studi Kasus di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar) Fatmawati Fatmawati; Nuraeni Nuraeni; Nurliani Nurliani
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.498 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sarana produksi yang digunakan dalam proses produksi usahatani jagung, menganalisis produksi dan pendapatan usahatani jagung dan menganalisis efisiensi penggunaan sarana produksi pada usahatani jagung. Populasi dalam penelitian adalah seluruh petani jagung yang berjumlah 125 petani. Jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, sehingga didapat sampel sebanyak 33 petani. Data dianalisis menggunakan analisis DEA (Data Envelopment Analysis) dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana produksi yang digunakan dalam proses produksi usahatani jagung yaitu benih, pupuk Urea, pupuk NPK dan herbisida. Hasil analisis produksi dan pendapatan usahatani jagung menunjukkan bahwa produksi jagung sebanyak 4.221 kg/rata-rata petani/MT atau 7.035 kg/ha/MT dan pendapatan yang didapatkan Rp.7.505.095/rata-rata petani/MT atau Rp.12.353.141/ha/MT. Hasil analisis efisiensi DEA (Data Envelopment Analysis) yaitu DMU (Decision Making Unit) penggunaan sarana produksi pada usahatani jagung yang mencapai efisien sebanyak 7 DMU (21,21%), sedangkan DMU yang tidak efisien sebanyak 26 DMU (78,79%).
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHTANGGA USAHA DANGKE (Studi Kasus di Desa Sumbang, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan) Hasnita Hasnita; Rasmeidah Rasyid; Nuraeni Nuraeni
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.187 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.30

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses produksi dangke di Desa Sumbang, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal pada industri rumahtangga dangke di Desa Sumbang, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, menganalisis strategi pengembangan industri rumahtangga dangke di Desa Sumbang, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang. Manfaat penelitian ini sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan usaha dangke. Lokasi penelitian ini dipilih karena merupakan salah satu pusat industri rumahtangga dangke di Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang. Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana dengan mengambil 20 % dari populasi industri rumahtangga usaha dangke yaitu sebanyak 114 industri rumahtangga sehingga didapatkan sampel sebanyak 23 industri rumahtangga usaha dangke. Penelitian ini menggunakan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi dangke yaitu 173 buah/responden perbulan, volume penjualan sebesar 157 buah/responden perbulan, biaya sebesar Rp 1.664.890, dengan harga Rp 17.130/responden perbulan dan pendapatan pemilik usaha dangke yaitu Rp 1.024.520 perbulan. Peralatan pada indutri rumahtangga usaha dangke sederhana, mudah memasarkan produk dan bantuan pemerintah sangat rendah, strategi S-O yaitu peningkatan sumberdaya modal, strategi W-O yaitu peningkatan penyuluhan yang intensif dan pengajuan bantuan pemerintah (peralatan), strategi S-T yaitu peningkatan kualitas produk dan melakukan promosi produk, strategi W-T yaitu peningkatan teknologi/ peralatan yang modern.
ANALISIS PRODUKSI DAN PEMASARAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BANTAENG (Studi Kasus Petani Bawang Merah Di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere) Dwi Pratiwiyanti; Nuraeni Nuraeni; Iskandar Hasan
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.855 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.9

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis jumlah produksi dan pendapatan usahatani bawang merah yang diperoleh di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. (2) Mengidentifikasi lembaga yang terlibat dalam pemasaran usahatani bawang merah di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. (3) Menganalisis marjin pemasaran usahatani bawang merah di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. (4) Menganalisis efisiensi saluran pemasaran usahatani bawang merah di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Pengambilan sampel petani dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan pekerjaan utamanya sebagai petani bawang merah, sebanyak 30 responden berdasarkan informasi data di Desa Bonto Marannu. Responden lembaga pemasaran di tentukan sebanyak 10 dengan cara snowball terdiri dari pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer. Analisis data dengan menggunakan analisis pendapatan, analisis total pendapatan, analisis total biaya, analisis marjin pemasaran dan analisis efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah produksi bawang merah (3 musim tanam) satu tahun sebanyak 18.754 kg, mendapatkan nilai produksi sebesar Rp178.910.827/tahun. Pada saluran I, pedagang pengumpul memperoleh rata-rata marjin Rp1.666/kg, pedagang besar memperoleh rata-rata marjin Rp1.800/kg dan pedagang pengecer memperoleh rata-rata marjin pemasaran sebesar Rp. 2.333/kg. Pada saluran II, pengecer memperoleh rata-rata marjin Rp. 2.766/kg. Seluruh saluran pemasaran, baik saluran I maupun saluran II dengan kriteria ≤ 50 %, maka efisiensi saluran pemasaran tidak efisien karena lebih besar dari 50 %.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENYULINGAN MINYAK NILAM (Studi Kasus pada Usaha Bosowasi di Desa Terpedo Jaya, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan) Sitti Madina; Nuraeni Nuraeni; Sitti Rahbiah Busaeri
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.046 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses produksi usaha penyulingan minyak nilam pada usaha Bosowasi, menganalisis produksi dan pendapatan usaha penyulingan minyak nilam pada usaha Bosowasi, menganalisis kelayakan usaha penyulingan minyak nilam dengan menggunakan analisis NPV (Net Present Value), Net B/C ratio dan IRR (Internal Rate of Return) pada usaha Bosowasi di Desa Terpedo Jaya, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan dan menganalisis tingkat pengembalian modal usaha penyulingan nilam pada usaha Bosowasi. Penelitian ini dilakukan secara sensus yakni pada usaha penyulingan minyak nilam Bosowasi dan teknik pengampilan data dilakukan dengan memilih 3 responden yaitu pemilik usaha dan karyawan bagian produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi minyak nilam dilakukan selama 10 jam pemasakan. Usaha penyulingan minyak nilam yang dilakukan oleh usaha Bosowasi layak dikembangkan dengan rata-rata nilai pendapatan Rp. 18.125.876,-; NPV Rp. 9.350.258,-; Net B/C ratio 1,40; IRR 41,058%; R/C Ratio 1,65 dan Payback Period selama 3 bulan.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus Lahan Kakao menjadi Lahan Sawah di Desa Salulekbo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah) Irmawati Irmawati; Nuraeni Nuraeni; Nurliani Nurliani
WIRATANI Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.699 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan (2) Menganalisis luas lahan sawah dan potensi produksi  gabah (3) Menganalisis pendapatan petani dari usahatani kakao dan usahatani padi di desa Salulekbo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah karena merupakan salah satu daerah yang telah melakukan alih fungsi lahan dari lahan kakao menjadi lahan sawah di Kecamatan Topoyo, Sulawesi Barat. Populasi dalam penelitian ini yaitu petani kakao yang telah melakukan alih fungsi lahan dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 45 responden dan metode penentuan sampel menggunakan metode acak sederhana. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis potensi produksi gabah, analisis pendapatan, analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat usia, produktivitas lahan kakao, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani kakao, faktor lingkungan dan faktor regulasi berpengaruh tidak nyata terhadap alih fungsi lahan sedangkan luas lahan kakao berpengaruh nyata terhadap alih fungsi lahan dan perkembangan luas lahan sawah akibat alih fungsi terus meningkat sehingga potensi produksi gabah setiap tahunnya semakin meningkat dan peningkatan luas lahan sawah berdampak pada pendapatan petani. Selisih pendapatan petani kakao dan petani sawah sebesar Rp 1.895.837 sehingga dapat disimpulkan bahwa alih fungsi lahan dari lahan kakao menjadi lahan sawah meningkatkan pendapatan petani di Desa Salulekbo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah.
ANALISIS DAMPAK PENCETAKAN LAHAN SAWAH BARU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Lampenai dan Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur) Muhammad Aslam Syam; Nuraeni Nuraeni; Nurliani Nurliani
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.005 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengendentifikasi luas pencetakan lahan sawah baru di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, menganalisis dampak sosial percetakan lahan sawah baru terhadap penggunaan tenaga kerja pada pengeloaan usahatani padi,menganalisis dampak ekonomi terhadap produksi dan produktivitas usahatani padi hasil pencetakan lahan sawah baru dan menganalisis kelayakan usahatani padi pada lahan sawah baru.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengikuti program pencetakan, pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling yaitu pengambil data 30% secara acak sederhana (sample random sampling) terhadap populasi petani yaitu sebanyak 175 orang di Desa Lampenai dan Desa Bawalipu dengan demikian jumlah sampel sebanyak 52 responden.  Hasil penelitian percetakan lahan sawah baru yaitu 69,70 ha untuk 52 responden sedangkan total pencetakan lahan sawah baru di Kecamatan Wotu seluruhnya 417 ha, penggunaan tenaga kerja pada pengelolaan usahatani padi sebesar 12,14 HKP/responden atau 10,15 HKP/ha untuk tenaga kerja dalam keluarga sedangkan pada tenaga kerja di luar keluarga adalah 20,03 HKP/responden atau 14,54 HKP/ha dengan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani Rp 8.346.254 /responden atau Rp 6.226.761/ha dengan.  Tingkat produksi usahatani padi pada lahan sawah baru dengan rata-rata produksi 3.988 kg/responden atau 2.976 kg/ha dan percetakan lahan sawah baru memberikan keuntungkan petani yaitu rata-rata R/C ratio lebih dari 1 yaitu  1,5 maka usahatani padi layak untuk diusahakan.
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN BUAH DI KOTA MAKASSAR Irawan Motorejo; Nuraeni Nuraeni; Iskandar Hasan
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.016 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis besar volume penjualan dan keuntungan yang di peroleh penjual buah di Kota Makassar, mendeskripsikan strategi bauran pemasaran yang di lakukan pedagang buah di kota Makassar, menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap volume penjualan buah di Kota Makassar. penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar dengan 5 lokasi penelitian yaitu, Jln. Onta lama, Jln. Andi Mappanyuki, BTP, Perintis Kemerdekaan 09 dan Perintis Kemerdekaan 19. Pada penelitian ini mengunakan analisis deskriptif dan mengunakan analisis regresi linier berganda. Sampel ditentukan dengan cara total sampling, dimana seluruh responden dijadikan sampel. Sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel. Pada pengambilan responden pembeli diambil secara purposive sampling dimana responden diambil secara sengaja. Rata-rata keuntungan yang diperoleh penjual buah di Kota Makassar yaitu berkisar antara Rp.7.697.750,00 - Rp. 9.825.000,00 sebanyak 6 responden (20,00%). Untuk kuntungan berkisar antara Rp.5.570.500,00 – Rp.7.697.750,00 berjumlah 15 orang (50,00%). Sedangkan yang mendapatkan keuntungan Rp.3.443.250,00 – Rp.5.570.500,00 berjumlah 9 responden (30%). Hasil penelitian menunjukkan variabel bauran pemasaran yang digunakan dalam model penelitian yaitu produk, harga tempat dan promosi, dari keempat variabel tersebut semuanya berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap volume penjualan buah di Kota Makassar.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI RUMPUT LAUT (Studi Kasus di Desa Liya Bahari Indah, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara) Rika Hardiana; Nurliani Nurliani; Nuraeni Nuraeni
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.956 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.12

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat produksi dan pendapatan petani, mengetahui potensi dan penggunaan sumberdaya (manusia, modal dan peralatan), mengetahui akses pasar dan perkembangan harga, mengidentifikasi peran pemerintah dalam pengembangan usahatani rumput laut dan menganalisis strategi yang diterapkan dalam mengembangkan usahatani rumput laut di Desa Liya Bahari Indah, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Kegunaan penelitian ini yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah maupun masyarakat yang berkaitan dalam pengembangan usaha rumput laut. Penelitian ini dipilih karena merupakan salah satu sentra produksi rumput laut di, Kabupaten Wakatobi. Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana dengan mengambil 20% dari populasi petani. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi rumput laut yaitu 4.016 kg/responden 5.822 kg/ha dan pendapatan petani yaitu Rp 5.415.386/responden Rp 7.848.385/ha, penggunaan sumberdaya manusia dan peralatan optimal, akses pasar sulit diakses dan perkembangan harga mengalami fluktuasi, peran pemerintah sangat rendah, strategi S-O yaitu penggunaan potensi tenaga kerja dan penggunaan sumberdaya peralatan, strategi W-O yaitu penyuluhan yang intensif, strategi S-T yaitu penyebaran akses pasar dan pengajuan bantuan modal juga bantuan sarana dan prasarana pendukung industri, strategi W-T yaitu membentuk wadah kelembagaan
FAKTOR DETERMINAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PASIEN DIABETES TERHADAP DIABETIK NEUROPATI, NEFROPATI DAN RETINOPATI Ns Ismail S.Kep, M.Kes; Muhammad Basri; Sukriyadi Sukriyadi; Nasrullah Nasrullah; simunati simunati; nuraeni Nuraeni; Suparta Mahmuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2023): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v14i1.3340

Abstract

Background: The contribution of potential knowledge, attitudes and practices related to microvascular complications of diabetes is a determinant factor to consider. Objectives: Research is projected to determine the prevalence of DM characteristics and microrvascular complications, the potential for KAP to complications, health-seeking behaviors, follow-up problems, stigma and sources of information. Method: The cross-sectional approach is the main choice of research design in this study. This study took place in February – November 2021 which succeeded in recruiting the research subjects of 375 patients in Makassar City with diabetes observed. Results: The characteristics of DM type in this study included 3 types (DM type 1, DM type 2 and gestational DM), which were dominated by DM type 2, 310 (82.23%), followed by DM type 1, 59 (15.65%) and the smallest was Gestational diabetes 6 (2.12%) from 375 patients. The correlation of significance between quality of life and DM was shown to have positive values in aspects of knowledge and practice (r = 0.1; p = 0.002 ; r = 0.3;  p=0.02), only the negative attitude aspect (r=-0.2;  p=0.002). The correlation of knowledge of DM patients is directly proportional to the absence of: microvascular complications of diabetes (5.10 ± 2.64 versus 1.12 ± 0.33;  P<0.001), coronary artery disease (3.69 ± 2.65 versus 2.08 ± 2.25;  P<0.001), dyslipidemia (2.85 ± 2.58 versus 1.89 ± 2.07; p<0.001), hypertension (2.86 ± 2.62 versus 1.98 ± 2.11; p<0.001). Conclusion: This study provides invaluable information in helping to design and develop a supporting program model to educate and train DM patients and health workers professionally, especially in health service facilities in Makassar City in order to minimize the development of microvascular complications of diabetes
ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KRIPIK JAMUR MALLAWA (Studi Kasus Kelompok Tani Hutan Samber di Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros) Ida Rosada; Nuraeni Nuraeni; Aqifah Magfirah Annas
Journal TABARO Agriculture Science Vol 6, No 2: Desember 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v6i2.2150

Abstract

This study aims to describe the production process of Mallawa mushroom chips, analyze the amount of production and income of Mallawa mushroom chips, and describe the marketing mix of Mallawa mushroom chips, as well as analyze the feasibility of the Mallawa mushroom chip business of the Samber Forest Farmers Group in Mallawa District, Maros Regency. The population is consumers who purchase Mallawa mushroom chip products with the criteria of consumers who have bought or consumed Mallawa mushroom chips at least once, are willing to be interviewed, and are 17 years and over. The sampling technique used was purposive sampling with 30 respondents. The production process for Mallawa mushroom chips, starting from the preparation of raw materials, weighing the oyster mushrooms, shredding the oyster mushrooms, washing the shredded oyster mushrooms and then squeezing them, the process of mixing the ingredients, coating the oyster mushrooms with flour dough, the frying process, to the packaging process. . Production was carried out in two stages, namely the first produced as many as 800 packages, the second stage of production produced as many as 700 packages. A total of 1,500 packages are produced in a month and the monthly income is IDR 2,598,967. The marketing mix including product, price, promotion, and place has a score of 951 in the category of not implementing the marketing mix. Processing business feasibility, R/C-Ratio of 1.4 means the product is profitable and feasible to develop.Â