Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

GALERI SENI PATUNG DI MANADO. Arsitektur Kontemporer Gabriela Luring; Alvin J. Tinangon; Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.29012

Abstract

Perkembangan seni yang pesat pada masa kini memberikan dampak pada bidang seni, dimana pelaku dan peminat seni semakin banyak bermunculan. Seni patung yang berwujud tiga dimensi menjadi salah satu seni yang banyak dinikmati. Di Indonesia sendiri khususnya kota Manado memiliki banyak sekali penikmat seni patung namun belum adanya wadah untuk menyelenggarakan kegiatan seni tersebut. Galeri Seni Patung di Manado hadir sebagai wadah untuk dapat mengembangkan seni, mengenal seni, serta melestarikan seni khususnya bagi para penikmat seni patung. Selain itu Galeri Seni Patung di Manado ini menunjang para seniman patung untuk lebih aktif dalam melakukan karya seni yang lebih tereskpos. Galeri ini dirancang mencakup fasilitas pembelajaran, eksibisi, rekreasi, dan juga penawaran produk hasil karya seni patung. Tema perancangan yang digunakan untuk Galeri Seni Patung yaitu Arsitektur Kontemporer. Konsep yang diterapkan adalah bentuk yang bebas, variatif serta up to date yang mana mengikuti perkembangan zaman.Kata Kunci: Galeri Seni, Patung, Kota Manado, Arsitektur Kontemporer
RUMAH SAKIT ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI DI MINAHASA UTARA. Arsitektur Dekonstruksi Romario P. R. J. Pratasik; . Sangkertadi; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.29013

Abstract

ABSTRAKPerancangan Rumah Sakit Ortopedi dan Traumatologi di Minahasa Utara pada dasarnya merupakan suatu bentuk dari proses pemecahan masalah, yaitu sebagai respon terhadap tingginya angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang merupakan dampak dari pengaruh perkembangan dan pembangunan yang sedang berlangsung serta terintegrasi dengan prediksi pertumbuhan penduduk kedepan yang akan terus meningkat. Secara geografis, letak Kabupaten Minahasa Utara cukup strategis untuk menjadi pusat rujukan yang baru khusus penanganan dalam bidang ortopedi dan traumatologi sebagai upaya mengurangi banyaknya rujukan ke Rumah Sakit Pusat sehingga dapat memberikan citra yang baik kepada masyarakat terhadap mutu dan kualitas pelayanan kesehatan pada dareah setempat. Dekonstruksi sebagai tema perancangan, mencoba mempelajari lebih dalam standar dan aturan bangunan kesehatan di Indonesia untuk melihat adanya peluang yang dapat didekonstruksikan kembali sehingga menghadirkan ekspresi dari sudut pandang yang berbeda dalam konteks arsitektur terhadap konstruksi bangunan kesehatan di Indonesia.Kata Kunci : Arsitektur, Dekonstruksi, Minahasa Utara, Ortopedi dan Traumatologi, Rumah Sakit
PUSAT SENI DAN BUDAYA MINAHASA DI TONDANO. Architecture Regionalism Chelsea E. Sundah; Alvin J. Tinangon; Raymond C. H. Tarore
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30147

Abstract

Seni merupakan suatu bentuk ekspresi manusia yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional dan universal. Indonesia memiliki keragaman suku, Bahasa dan juga kebudayaan yang menarik dan wajib untuk di perkenalkan ke masyarakat luas bahkan ke jenjang Internasional. Selain itu Seni juga merupakan kebutuhan yang takbisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Seni dan Kebudayaan yang ada di Minahasa memiliki perhatian khusus terlebih untuk para pelaku seni yang ada di Minahasa yang memerlukan wadah untuk mengembangkan dan juga melestarikan Seni dan juga kebudayaan yang ada di Minahasa serta memberikan Edukasi bagi masyarakat yang ada untuk dapat melestarikan dan menjaga Seni dan Kebudayaan yang ada di Minahasa. Metode yang di gunakan mengarah pada model desain generasi II yang di kembangkan oleh John Ziezel. Dimana proses desain merupakan suatu proses yang berulang-ulang secara terus menerus (Cyclical/spiral). Sehingga menghasilkan gambar-gambar desain perancangan Pusat Seni dan Budaya Minahasa di Tondano seperti, rencana tapak, layout, denah tampak, dan dengan konsep bangunan sesuai implementasi tema Arsitektur Regionalisme. Pusat Seni dan Budaya Minahasa di Tondano dengan penerapan Arsitektur Regionalisme ini hadir untuk mewadahi setiap kegiatan dan kebutuhan para pelaku dan penikmat seni tanpa mengesampingkan unsur estetika  dalam pembangunan Pusat Seni dan Budaya Minahasa dengan menyesuaikan akan Iklim yang ada di Indonesia terlebih khusus di Tondano. Kata kunci : Minahasa, Pusat Seni dan Budaya, Arsitektur Regionalisme.
HUNIAN VERTIKAL DI KECAMATAN WENANG, MANADO. New Organic Architecture Fajar I. Donovan; Alvin J. Tinangon; Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30148

Abstract

Hunian merupakan salah satu kebutuhan manusiawi yang harus terpernuhi. Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1: Negara menjamin pemenuhan kebutuhan warga Negara atas tempat tinggal yang layak dan terjangkau dalam upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri dan produktif. Namun, tidak bisa kita dipungkiri upaya yang dilakukan belum sebanding dengan kenyataan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat khususnya seperti di daerah pusat perkotaan seperti Manado.Maka dari itu, sebagai upaya dalam memenuhi pemenuhan kebutuhan tempat tinggal di pusat kota, Pemerintah Kota Manado mengarahkan pengembangan perumahan penduduk di pusat kota secara vertikal, pengembangan Hunian Vertikal ini bisa berupa rusunawa, apartemen dan kondominium.  Arahan ini juga di cocokan dengan rencana dari Master Plan arahan Tata Kota Manado, yang memiliki beberapa titik tapak di sekitar DAS Tondano yang diperuntukan untuk pengembangan pembangunan hunian vertikal.Dengan menerapkan tema perancangan New Organic Architecture pada objek rancangan Hunian Vertikal di Kecamatan Wenang, Manado ini hadir sebagai salah satu jawaban untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal di daerah perkotaan yang memperhatikan pengguna objek dan juga misi Kota Manado yang arahan pengembangannya sebagai Waterfront City. Kata kunci :Hunian Vertikal, Pemerintah Kota Manado , New Organic Architecture.
GALERI SENI DI TOMOHON. Respect for Site Ezra W. Talibonso; Alvin J. Tinangon; Ingerid L. Moniaga
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30150

Abstract

Kota Tomohon Sulawesi Utara, Tomohon yang dikenal dengan julukan kota bunga di sisi lain Tomohon dikenal akan destinasi wisata alam yang indah dan menarik maupun akan seni dan kebudayaan lokal yang masih di lesatarikan hingga saat ini,  yang sangat di minati wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Seni menjadi salah satu daya tarik di saat ini, Tomohon sendiri memiliki beberapa kegiatan- kegiatan seni tahunan dan memiliki seniman – seniman lokal  namun belum memiliki tempat untuk mewadahi akan kegiatan seni dan ruang  kumupul  atau ruang pameran bagi seniman,  sehingga di perlukan galeri seni , yang tidak hanya sebagai tempat pameran namun dapat berfungsi untuk aktivitas maupun edukukasi tentang seni.  Dengan melihat kondisi alam yang masih alami dengan hadirnya Galeri seni di Tomohon yang bertemakan respect for site ,  akan menjadi wadah bagi seniman untuk berkarya maupun tempat pemeran karya seni. Dengan tema respect for site. Galeri ini  tidak hanya terbatas di dalam ruangan saja namun akan ada di luar ruangan respect for site yang maksud disini yaitu bagaimana merespon keadaan alam dan menyatukan antara ruang dalam dengan alam tanpa merusak kondisi sekitar. Kata kunci: Tomohon, Galeri Seni, Respect For Site.
RESOR WISATA HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN BUNAKEN, KOTA MANADO. Manifestasi Form Follows Flow dalam Arsitektur Canaya J. Riady; Octavianus H. A. Rogi; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30169

Abstract

Kota Manado merupakan kota yang memiliki pesona lingkungan alam, sosial dan budaya yang menarik dan sangat menjanjikan. Namun, nilai ekonomi industri pariwisata yang begitu tinggi hanya mampu dimanfaatkan secara efisien oleh sebagian daerah atau oleh sebagian penggiat pariwisata untuk dikelola secara profesional sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Dengan deretan pantai yang panjang dan berhadapan langsung dengan Taman Laut Bunaken, maka sarana akomodasi berupa resor merupakan hal yang diperlukan untuk menunjang industri pariwisata tersebut. Perancangan Resor Wisata Hutan Mangrove di Kecamatan Bunaken dapat menjadi suatu daya tarik baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Manado. Dengan mengangkat tema Form Follows Flow, maka perancangan Resor Wisata Hutan Mangrove ini akan memperhatikan aspek genius loci pada tapak dengan memanfaatkan kondisi alam eksisting yang dikelilingi oleh tanaman mangrove. Dengan potensi alamiah yang ada, maka konsep resor yang masih tergolong baru ini dapat menerapkan keseimbangan sempurna antara manusia, alam, dan desain. Kata Kunci: Resor, Form Follows Flow
REDESAIN TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN DI LIKUPANG, Futurism : Suggesting Speed & Motion Joshua S. Longdong; Vicky H. Makarau; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i2.34648

Abstract

Keberadaan Pelabuhan di Indonesia sangat di butuhkan mengingat Indonesia sebagai Negara kepulauan dalam menghubungkan antar pulau untuk keperluan pengembangan ekonomi daerah, kebutuhan pariwisata dan menghubungkan orang dari pulau satu ke pulau yang lain. Redesain kembali Terminal Penumpang Pelabuhan di Likupang adalah upaya untuk menunjang sarana perhubungan dalam hal meningkatkan pelayanan pariwisata dan perkembangan ekonomi. Perancangan ini juga sebagai suatu daya tarik bagi wisatawan baik dalam hal arsitekturnya sehingga memberikan wajah baru bagi kabupaten Minahasa Utara tepatnya di Likupang. Selain untuk memberikan fasilitas utama dan pendukung yang mampu menunjang aktifitas yang ada perancangan Terminal Penumpang ini akan mengangkat tema futuristik yang fokus ke suggesting speed & motion. Dalam perancangan Redesain Terminal Penumpang Pelabuhan di Likupang ini dilakukan pendekatan rancangan terhadap 3 poin utama yaitu terhadap tipologi objek, tema perancangan dan kajian tapak dan lingkungan yang ada. Hasil rancangan Redesain Terminal Penumpang Pelabuhan di Likupang ini akan menghadirkan suatu bentukan dan suasana Bangunan Terminal yang baru serta memberikan kontribusi yang besar dalam hal mengangkat kepariwisataan Kabupaten Minahasa Utara tepatnya di Likupang dan pengembangan ekonomi daerah.Kata Kunci : Likupang, Redesain Terminal Penumpang Pelabuhan, Futurism, Suggesting Speed & Motion
PUSAT PAGELARAN DAN PELATIHAN SENI DI TOMOHON, Arsitektur Neo Vernakular Julianti A. Worang; Alvin J. Tinangon; Claudia S. Punuh
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i2.34696

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, seni mulai luntur dan tidak diperhatikan terutama dimasa sekarang ini banyak generasi muda yang lebih mengedepankan teknologi modern. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung aktifitas seni seperti wadah, fasilitas, serta ruang didaerah Kota Tomohon menjadi tujuan dan sasaran perancangan objek Pusat Pagelaran dan Pelatihan seni. Terutama, dilihat dari domestik wisatawan setiap tahun semakin mengalami peningkatan. Sehingga, seharusnya seni didaerah Kota Tomohon dapat menjadi daya tarik wisatawan tidak hanya dari masyarakat daerah Kota Tomohon tetapi juga dari luar daerah (internasional). Artinya, objek Pusat Pagelaran dan Pelatihan seni menjadi jawaban dari salah satu permasalahan yang ada di Kota Tomohon, yang mana wadah baru ini banyak memberi nilai positif untuk perkembangan keahlian minat dan bakat, menambah prestasi dan mempertahankan nilai-nilai seni yang sudah ada sejak dahulu. Tidak hanya itu, seni juga dapat mempererat hubungan antar daerah. Wadah baru ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung seperti ruang edukasi, dan alat pendukung ruang audio, visual, audiovisual, maupun pertunjukkan. Objek didukung oleh tema Neo Vernakular sebagai identitas sehingga menimbulkan kesan baru dan menjadi daya tarik pada objek rancangan. Lokasi/tapak berada di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Lokasi strategis dan unik juga merupakan salah satu daerah yang masih melekat dengan seni dan budaya Minahasa,. Dan dalam perancangan ini, metode yang diterapkan merupakan teori Christopher A. Jones.Kata Kunci: Pagelaran seni, Pelatihan seni, Arsitektur Neo Vernakular
SEKOLAH TINGGI PSIKOLOGI DI MANADO: Salutogenik Sebagai Pendekatan Desain Sandy A. H. Manuhutu; Alvin J. Tinangon; Fela Warouw
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut data peserta SBMPTN peminat jurusan ilmu psikologi memiliki kenaikan jumlah peminat dari tahun 2016 sampai 2020, contohnya di Universitas Indonesia (UI) yang memiliki kenaikan rata-rata jumlah peminat sebesar 27% pertahun, contoh lainnya di Universitas Gadjah Mada yang memiliki kenaikan rata-rata jumlah peminat sebesar 37% pertahun dan di Universitas Negeri Manado (UNIMA) yang memiliki kenaikan rata-rata jumlah peminat sebesar 5% pertahun. Perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan ilmu psikologi di Sulawesi utara hanya ada di Universitas Negeri Manado (UNIMA) yang berada di Tondano, sayangnya Universitas Negeri Manado hanya menyediakan pendidikan S1 sehingga untuk mengambil pendidikan profesi atau melanjutkan pendidikan S2/S3 tetap harus mengambil pendidikan di luar Sulawesi Utara. Selain strata pendidikan di Universitas Negeri Manado (UNIMA) yang hanya setingkat S1, Kota Manado juga membutuhkan penambahan tenaga kesehatan pada bidang psikologi klinis untuk membantu pengobatan dan perawatan orang dengan gangguan kejiwaan. Kata Kunci: Sekolah Tinggi, Psikologi, Salutogenik sebagai pendekatan desain
IDENTIFIKASI LANSEKAP BERSEJARAH DI KECAMATAN KAIDIPANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Petrik Runtuwene; Cynthia E. V. Wuisang; Alvin J. Tinangon
MEDIA MATRASAIN Vol. 18 No. 1 (2021)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v18i1.37061

Abstract

The historical event is a journey of the nation starting from the era of the Hindu, Buddhist and Islamic style kingdoms, to the era of European colonization. The arrival of foreign nations in the past has left many sites and areas of cultural and historical value as valuable assets that describe people's lives in the past. Based on its history, the Great Kaidipang kingdom was a combination of the Kaidipang kingdom and the Bolangitang kingdom. The residential area of the Kaidipang community still maintains its customs. However, the Kaidipang sub-district experienced a change in the cultural landscape due to the changing times. The purpose of this study was to identify historical landscapes in Kaidipang District, North Bolaang Mongondow Regency and analyze the characteristics of historical landscapes in Kaidipang District, Bolaang Mongondow Regency. The method used in this research is descriptive qualitative by collecting historical landscape data in Kaidipang District. Descriptive analysis was conducted to determine the characteristics of the historical landscape in the study area. The results of this study indicate that settlements in Kaidipang District follow the same pattern as the royal era under the leadership of King Sam Suit Pontoh which is divided into 2, namely the northern region and the southern region where these two areas also have the same landscape, namely linear (settlement pattern follows the road). . The residential area used to be divided into 2, namely residential areas and agricultural areas, but with the expansion of the North Bolaang Mongondow Regency, land conversion occurred so that the distribution of the community tends to the north and south areas. The cultural landscape of the Kaidipang community has its own characteristics related to traditions, settlement culture, and landscape order. The analysis carried out on eleven components of the formation of the cultural landscape characteristics of the Kaidipang Community is a type of landscape character that is still traditional and life relies on the surrounding natural environment and agricultural products. The life of the people still upholds the values of tradition and culture that are still practiced.