Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Analisis Total Proses Pengujian dan Sistem Informasi Laboratorium di Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Agustina, Luthfi; Lazuardi, Lutfan; Sanjaya, Guardian Yoki; Ratmasari, Dewi
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.84591

Abstract

Latar belakang: Proses esensial pengujian laboratorium yang meliputi fase pra-analisis, analisis dan pasca-analisis rawan terjadinya kesalahan/ketidaksesuaian. Hubungan antara kombinasi Total Proses Pengujian dan Sistem Informasi Laboratorium (TPP-SIL) menggunakan model HOT-fit memberikan ilustrasi lebih baik dari proses pengujian laboratorium yang sistematis, terkoordinasi dan dioptimalkan melalui SIL untuk dapat memberikan akses dalam melakukan evaluasi terjadinya kesalahan secara ketat dan  komprehensif berdasarkan faktor manusia, teknologi dan organisasi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis total proses pengujian dan sistem informasi laboratorium di Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.Metode: Jenis dan rancangan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, berdasarkan observasi terhadap proses pengujian laboratorium kimia klinik di Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan (Balai Labkes PAK) Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 2 Januari 2023 hingga 28 Feruari 2023 (2 bulan). Selanjutnya wawancara mendalam pada subjek penelitian sebanyak 20 responden. Panduan observasi menggunakan standar indikator mutu ISO 15189 dan IFCC yang selanjutnya dihitung dengan acuan six sigma. Sedangkan evaluasi sistem informasi laboratorium dilakukan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan analisis kontenHasil: Berdasarkan hasil observasi 48 hari, tercatat sebanyak 10 indikator mutu yang perlu dievaluasi, yang terdiri atas 4 indikator mutu pra analisis, 1 indikator mutu proses analisis dan 5 indikator mutu tahap pasca-analisis. Indikator mutu dengan prioritas 1 yang teridentifikasi adanya ketidaksesuaian pada pra-analisis yaitu Pre-MisR (4,6σ dan 3,9σ), Pre-Iden (1,2σ), Pre-LabTDE (4,6σ), Post-OutTime (3,8σ), Post-IncRep (2,3σ) dan Post-RectRep (2,3σ) yang prosesnya berkaitan dengan implementasi sistem informasi laboratorium SiLabKesPAK dan ELIMS. Adanya gangguan sistem barcoding, keterbatasan akses dan fitur/menu untuk screening data/revalidasi sebelum bridging, instalasi jaringan ELIMS yang belum terkoneksi sempurna dengan perangkat alat laboratorium sehingga memungkinkan pekerjaan dilakukan secara manual dan berpotensi terjadinya kesalahan/ketidaksesuaian input data dan penerbitan laporan hasil pengujian laboratorium, data tidak akurat (double data dan spam data), risiko keterlambatan hasil melebihi TAT.Kesimpulan: Evaluasi dan pemantauan kinerja untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan dalam mencapai target zero defect, peningkatan kemampuan ELIMS (updating system) secara berkesinambungan sesuai kebutuhan. Rekomendasi integrasi SIL dan ELIMS dengan SATUSEHAT.Kata kunci: total proses pengujian, sistem informasi laboratorium, HOT-fit, six sigma
Perancangan Solusi Telehealth Menggunakan Smart Watch Pada Deteksi Dini Resiko Jantung Koroner Ricki, Agustinus Verry; Fauziati, Silmi; Sanjaya, Guardian Yoki
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Divisi SIMKES, HPM, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.83947

Abstract

Latar belakang: Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit tidak menular penyumbang kematian nomer satu di Indonesia dan dibutuhkan suatu solusi untuk mencegah hal tersebut. Sehingga peneliti tertarik untuk merancang solusi telehealth menggunakan smart watch untuk melakukan deteksi dini pada Resiko Jantung Koroner di Klinik Korpagama UGM.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain action research, dan untuk Evaluasi dari Solusi ini menggunakan metode SUS (System Usability Scale).Hasil: Solusi dengan menggunakan Mobile Apps yang terhubung dengan Smart Watch Pasien yang kita beri nama Gama Medik yang dilengkapi dengan sarana interoperabilitas yang dapat disambungan dengan SIM Klinik manapun, dan pada penelitian ini sudah disambungkan dengan SIM Klinik pada Klinik Kopagarma UGM.Kesimpulan: fitur  di dalam   aplikasi   gamamedik  sudah   bisa   berjalan   sebagaimana mestinya dan sudah dapat membantu user dalam memantau kesehatannya. Terlebih lagi dengan fitur tambahan risiko deteksi dini penyakit jantung,  menambah kelebihan dari sistem informasi itu sendiri
Peran Modul Aset Tetap SAKTI dalam Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Aset Kesehatan di Satker Kemenkes Provinsi Kepulauan Riau Munawar, Adrian Rajab; Heyawan, Lukman; Sanjaya, Guardian Yoki
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : Divisi SIMKES, HPM, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.97246

Abstract

Latar belakang: Pemerintah mengelola Barang Milik Negara (BMN) untuk mendukung operasional dan pelayanan publik. Kementerian Kesehatan melakukan pencatatan dan inventarisasi alat kesehatan sebagai bagian dari penatausahaan BMN. Kementerian Kesehatan menggunakan Modul Aset Tetap - Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) dari Kementerian Keuangan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan negara. Namun, perlu penyempurnaan aplikasi untuk mengatasi resistensi pengguna agar pengelolaan aset kesehatan dapat berjalan lebih efektif dan berdampak positif pada pelayanan kesehatan masyarakat.Tujuan: Menjelaskan keberhasilan pengguna mengelola aset kesehatan dalam Penerapan Modul Aset Tetap SAKTI. Metode: Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dengan melibatkan Pengguna, Perencana dan Kepala Sub Bagian Administrasi Umum di Satker Kemenkes Wilayah Provinsi Kepulauan Riau.Hasil : Aset Kesehatan mencakup lebih dari setengah (55,42%) total nilai peralatan dan mesin sebesar  Rp1.815.358.187.434,-. Data dari 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kepulauan Riau menunjukkan bahwa Modul Aset Tetap SAKTI mudah digunakan sehingga pengelolaan aset kesehatan umum tidak mengganggu pelayanan kesehatan yang sedang berjalan. Selain itu, modul ini juga berguna untuk memastikan aset kesehatan umum selalu tersedia sehingga mendukung surveilans penyakit, deteksi dini, dan pencegahan risiko penyakit. Meski ada kekurangan fitur dan keterbatasan penggunaan dalam pengelolaan aset kesehatan spesifik, modul ini mempermudah dan mempercepat pekerjaan serta meningkatkan kinerja tugas. Perlu integrasi dengan sistem lain dan perbaikan lebih lanjut dianggap penting untuk meningkatkan manfaat penerimaan modul di Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P).Kesimpulan : Modul Aset Tetap SAKTI hanya bermanfaat dalam meningkatkan kinerja pengelolaan aset kesehatan secara umum dan Modul Aset Tetap SAKTI dirasakan mudah digunakan dan memenuhi kebutuhan pengguna dalam pengelolaan aset kesehatan secara umum serta Pentingnya melakukan transformasi untuk memastikan sistem informasi berfungsi dengan baik dalam konteks pengelolaan aset kesehatan spesifik.Kata kunci: Aset Kesehatan, Modul Aset Tetap SAKTI, Integrasi Sistem
Implementation of a centralized health quarantine information system at the Pangkalpinang Port Health Office Fikry Pratama; Riris Andono Ahmad; Guardian Yoki Sanjaya
BKM Public Health and Community Medicine Vol 38 No 05 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v38i05.19976

Abstract

Purpose: This research aims to evaluate and analyze the factors affecting the implementation the health quarantine information system (SINKARKES) in KKP Pangkalpinang. Methods: Quantitative research with cross-sectional design research. The population studied several 65 respondents. Test statistical and data analysis using structural equation model Partial least-square with smartpls 3.0 software. Results: Five factors have significant effects in supporting the success of the implementation of SINKARKES, the quality of the system to the user satisfaction, the quality of information on user satisfaction, the quality of service to user satisfaction, the use of systems against net benefit and management support of net benefit. Conclusions: The implementation of SINKARKES uses a top-down approach with the development and adjustment of a system that runs thoroughly by focusing on meeting the needs of the central unit. This approach model is considered not ideal for the characteristics of the complex health quarantine information system module.
Digital capabilities of health workers to use electronic medical records: Digital maturity self-assessment in Indonesian hospitals Sanjaya, Guardian Yoki; Ramadhan, Devi Emrianti; Mutamakin, Agus; Sitompul, Taufiq; Sulistiyowati, Dian; Istiqlal, Haidar
International Journal of Health Literacy and Science Vol. 1 No. 2 (2023): International Journal of Health Literacy and Science
Publisher : Health Science UDINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60074/ihelis.v1i2.43

Abstract

Digital skills influence the successful implementation of information systems and electronic medical records (EMR) in health care facilities. The Ministry of Health measures digital maturity levels to identify gaps in improving digital transformation, including the digital skill of health workers in hospitals in 2022. The digital maturity in all hospitals in Indonesia was measured quantitatively based on the 7 components of Hospital Information Systems Maturity Model (HISMM). The low response rate was anticipated with a number of efforts such as outreach, capacity building and a circular letter from the Ministry of Health. Internal and external consistency was conducted to ensure the quality of the self-assessment. Specifically, the level of digital skills was analysed by calculating the average score of one components of digital maturity, namely Human Resources, Skills and Use of Hospital Information Systems. There are 11 parameters for assessing the level of digital literacy, perceived usefulness and encouragement to use RME in hospitals. All parameters were assessed using a 5-point scale and were analysed quantitatively. The response rate was 31.9% (973 out of 3,052 hospitals) where overall average of digital maturity level was 2.6. Hospital type A, higher accreditation status and located in Jawa-Bali has relatively high maturity level compare to others. The digital skills of health workers in hospitals are relatively high, with the majority already using the hospital information system. This was align with the perception of the ease of use and usefulness of using a hospital information system. Even though there have been several digital health champions in the hospital, health workers have not been fully involved in the process of developing information systems in hospitals and not many hospitals have utilized HIS to assess the performance of health workers. It is clearly that health workers in hospitals are capable and quite aware of the use of digital technology. However, their role needs to be increased to support the development of appropriate digital technology.
Co-Authors Adhistya Erna Permanasari Adhiyanti Asikin Affan, Auf Agustina, Luthfi Ahadi Wahyu Hidayat Alberto, Febry Anis Fuad Aprisa Chrysantina Auliyah, Fitratun Beni Mulyadi Sutaryana Benuriadi Benuriadi Darmawan, Mochammad Arief Diah Ayu Ratnaningsih Dini Prasetyawati Edy Purwanto Eko Nugroho Eko Nugroho Endah Rusdiana Erzan Dhanalvin Fandianta Fandianta Felix Tasbun Fikry Pratama Firman Fitri Ayu Rachmawati Furqonudin Ramdhani Hamdiah, Irma Hanevi Djasri Hanevi Djasri Hanifah, Nimah Hariyanto, Sunandar Heryawan, Lukman Heyawan, Lukman Hidayat, Ahadi Wahyu Ida Wahyuni Istiqlal, Haidar Laksono Trisnantoro Laksono Trisnantoro Lucia Sri Rejeki Lutfan Lazuardi Lutfan Lazuardi Lutfan Lazuardi Mardiansyah Mardiansyah Meilia, Putri Dianita Ika Mohammad Yusuf Setiawan Mubasysyir Hasanbasri Muhamad Faisal Pataha Mujiyati muthori Munawar, Adrian Rajab Mutamakin, Agus Ni'mah Hanifah Niko Tesni Saputro Nuryati Nuryati Osman Sianipar Ova Emilia Pataha, Muhamad Faisal Pertiwi, Ariani Arista Putri Prabowo, Tony Prakosa, Hendri K. Prasetyawati, Dini Pratama, Rio Aditya Raharjo, Untoro Dwi Rahmadewi, Pama Ramadhan, Devi Emrianti Ratmasari, Dewi Ricki, Agustinus Verry Rina Gunarti Rio Aditya Pratama Riris Andono Ahmad Roeswara, Elsa Rossa Silmi Fauziati Sitompul, Taufiq Sulistiyowati, Dian Supriati, Titi Suryandari, Putri Indra Sutaryana, Beni Mulyadi Sutriana, Vivi Ninda Tiara Marthias Titi Supriati Vivi Ninda Sutriana Wahyudi Istiono Wan Aisyah Baros Widyandana Widyandana Wulandari, Hanifah Yundari, Yundari