Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Potensi reproduksi dan morfometri lalat tentara hitam, Hermetia illucens (Linnaeus) (Diptera: Stratiomyidae) yang dipelihara pada kotoran ayam dan kotoran domba: Reproductive potential and morphometry of the black soldier fly, Hermetia illucens (Linnaeus) (Diptera: Stratiomyidae) reared on chicken and sheep manure Julita, Ucu; Kinasih , Ida; Andini, Dwinda
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 20 No 2 (2023): July
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.20.2.161

Abstract

Livestock manure such as chicken and sheep manures causes environmental problems such as odor pollution and pathogens found in livestock manure are harmful to animal and human health. The black soldier fly (BSF) have the ability to convert various types of organic waste effectively including livestock manure. Information on the reproductive potential and morphometry of BSF reared on livestock manure is still lack, as important data for optimizing the use of BSF to manage livestock manure. This study aims to determine the reproductive potential and morphometry of BSF reared on sheep and chicken manures. This experimental study used completely randomized design with three treatments, consist of chicken manure, sheep manure, and chicken feed as control. The development time, morphometry, mating frequency, and BSF fecundity were assessed. The sheep manure treatment had the highest development time among other treatments. Adult BSF morphometry reared on the chicken feed had the highest morphometric values compared to the chicken manure and the sheep manure. BSF reared on chicken feed had the highest number of mating pairs (44 pairs) compared to those treated with sheep manure (31 pairs) and chicken manure (20 pairs). The highest egg fecundity was found in BSF treated with chicken feed (3,535 eggs). These suggested that chicken manure and sheep manure are suitable as growth media for BSF, while its reproductive potential is lower compared to chicken feed.
Inovasi Produk Unggulan Desa Berbasis Potensi Lokal Labu Siam (Sechium edule) di Wilayah Pemberdayaan Desa Cipaganti, Kabupaten Garut Julita, Ucu; Musa’adah, Musa’adah; Supriatna, Ateng; Darniwa, Adisty Virakawugi
Dharmakarya Vol 13, No 1 (2024): Maret, 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i1.46892

Abstract

Labu siam merupakan salah satu jenis buah yang banyak dikonsumsi sebagai sayuran. Buah dan sayur merupakan bahan pangan yang memiliki daya simpan yang pendek atau mudah busuk. Pengolahan dan pemanfaatan buah Labu Siam menjadi produk makanan inovasi menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu bentuk inovasi olahan pangan ini juga dapat memberikan peningkatan nilai jual labu siam serta dapat meningkatkan daya tarik bagi masyarakat yang kurang suka mengkonsumsi sayur. Tujuan kegiatan PKM kali ini yaitu untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai produk olahan inovasi berbahan dasar labu siam. kepada masyarakat khususnya warga Desa Cipaganti Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut sebagai salah satu daerah penghasil labu siam di Jawa barat. Tahapan kegiatan PKM ini meliputi: 1) Tahap Persiapan (pra-kegiatan) yang dilakukan dengan survei lokasi dan potensi daerah PKM, 2) Tahap Sosialisasi atau penyuluhan dengan pemberian materi terkait labu siam menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, 3) Tahap Pra-Pelatihan dan 4) Tahap Pelatihan pembuatan produk olahan pangan sirup, selai dan keripik berbahan dasar labu siam kepada warga masyarakat dan 5) Evaluasi kegiatan. Kegiatan PKM berjalan dengan lancar dan sukses terlihat dari antusias peserta dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir serta keberhasilan peserta dalam membuat produk olahan labu siam (sirup, selai dan keripik labu siam). Keberhasilan kegiatan juga terlihat dari hasil pengisian angket terhadap pelaksaan kegiatan PKM ini yang menunjukkan 74% dari peserta pelatihan menyatakan sangat puas dengan pelaksanaan kegiatan ini dan sebanyak 97% menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.
PENGARUH DIKLOFENAK PADA HEPAR TIKUS (Rattus norvegicus) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN LARVA Chrysomya megacephala dalam PENENTUAN POST MORTEM INTERVAL Farah Aini Adiba; Ida Kinasih; Ucu Julita
Gunung Djati Conference Series Vol. 47 (2024): Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) ke-9 Tahun 2024
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh toksik yang dialami Calliphoridae menjadi isu utama dalam entomologi forensik sebagai bukti kualitatif untuk menentukan obat atau toksik yang dapat memberikan petunjuk dalam penyelidikan forensik, seperti estimasi Post Mortem Interval (PMI). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh diklofenak terhadap laju pertumbuhan larva Chrysomya megacephala (Fabricius, 1794) (Diptera: Calliphoridae). Media perkembangan Chrysomya megacephala menggunakan hepar tikus strain Wistar dengan proporsi 9 gram yang telah dicampur dengan campuran diklofenak. Diklofenak digunakan dalam tiga konsentrasi: 25 mg/9 gram untuk dosis 1, 50 mg/9 gram untuk dosis 2, dan 75 mg/9 gram untuk dosis 3. Untuk membandingkan hasil, sampel kontrol menggunakan hepar (9 gram) tanpa campuran diklofenak. Tiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Bobot dan panjang larva Chrysomya megacephala diukur sebanyak 5 kali setiap 3 hari sekali selama percobaan. Pengamatan durasi siklus Chrysomya megacephala diamati tiap hari. Penelitian menemukan bahwa larva pada tiap perlakuan dosis lebih pendek ukurannya dibandingkan dengan kontrol. Semua perlakuan dosis mengalami penurunan bobot larva Chrysomya megacephala secara signifikan. Semua perlakuan dosis diklofenak menyatakan perpanjangan masa perkembangan Chrysomya megacephala. Sampel kontrol menyelesaikan perkembangannya dalam waktu 267,7 jam, lebih singkat dibandingkan dengan perlakuan dosis terendah hingga tertinggi: 384,7 jam (P1), 408 jam (P2), dan 456 jam (P3). Mortalitas larva yang terjadi signifikan pada semua perlakuan dosis. Temuan ini menunjukkan diklofenak menghambat perkembangan Chrysomya megacephala hingga 117 jam lamanya, semakin tinggi dosis diklofenak maka semakin memperpanjang siklus perkembangan dan menghambat pertumbuhan larva sehingga dapat berdampak pada estimasi Post Mortem Interval (PMI).
Pendekatan STEM dalam Proyek Puding Labu Kuning untuk Menguatkan Kearifan Lokal Bahan Pangan Marlina, Rina; Susilawati, Cica; Nuryantini, Ade Yeti; Agustina, Tri Wahyu; Julita, Ucu
INCARE, International Journal of Educational Resources Vol 5 No 4 (2024): December 2024
Publisher : FKDP (Forum Komunikasi Dosen Peneliti)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59689/incare.v5i4.1058

Abstract

The utilization of local food ingredients is often neglected in everyday life, even though it has great potential to strengthen local wisdom values among the community and increase student involvement in project-based learning activities. One of the local food ingredients that is rich in nutrients but underutilized is pumpkin, which is a good source of beta-carotene and fiber and has a great opportunity to be developed further. This study applied the STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) approach in the pumpkin pudding development project to strengthen local wisdom and increase the utilization of local food ingredients. The STEM approach was applied through several stages: first, from the science aspect, the nutritional composition of pumpkin was analyzed to maximize its health benefits; second, from the technology aspect, innovative processing techniques were used to optimize the taste and texture of the pudding; third, through engineering, recipe modifications were made to maintain product stability and increase durability; and fourth, mathematics was used in calculating the exact nutritional composition. The results showed that pumpkin pudding is not only of high nutritional value, but also well received by the public, especially teenagers. This project is expected to inspire the development of similar local food products that are not only delicious and nutritious, but also support local wisdom and food sustainability through an integrated STEM approach.
Pendekatan STEM dalam Proyek Puding Labu Kuning untuk Menguatkan Kearifan Lokal Bahan Pangan Marlina, Rina; Susilawati, Cica; Nuryantini, Ade Yeti; Agustina, Tri Wahyu; Julita, Ucu
INCARE, International Journal of Educational Resources Vol. 5 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : FKDP (Forum Komunikasi Dosen Peneliti)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59689/incare.v5i4.1058

Abstract

The utilization of local food ingredients is often neglected in everyday life, even though it has great potential to strengthen local wisdom values among the community and increase student involvement in project-based learning activities. One of the local food ingredients that is rich in nutrients but underutilized is pumpkin, which is a good source of beta-carotene and fiber and has a great opportunity to be developed further. This study applied the STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) approach in the pumpkin pudding development project to strengthen local wisdom and increase the utilization of local food ingredients. The STEM approach was applied through several stages: first, from the science aspect, the nutritional composition of pumpkin was analyzed to maximize its health benefits; second, from the technology aspect, innovative processing techniques were used to optimize the taste and texture of the pudding; third, through engineering, recipe modifications were made to maintain product stability and increase durability; and fourth, mathematics was used in calculating the exact nutritional composition. The results showed that pumpkin pudding is not only of high nutritional value, but also well received by the public, especially teenagers. This project is expected to inspire the development of similar local food products that are not only delicious and nutritious, but also support local wisdom and food sustainability through an integrated STEM approach.
Efisiensi Biokonversi dan Produktivitas Black Soldier Fly pada Medium Sampah Organik Sisa Makanan: Kontribusi terhadap Pengembangan Pakan Ternak Lokal Julita, Ucu; Kinasih, Ida; Rasyid, Sayyidah
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 6, No 2 (2025): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jthp.v6i2.61004

Abstract

Pengelolaan sampah organik, terutama sisa makanan, merupakan tantangan besar di Indonesia. Larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF) menawarkan solusi dengan kemampuannya mereduksi limbah organik dan menghasilkan biomassa bernutrisi tinggi yang berguna sebagai pakan ternak alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian sampah organik sisa makanan terhadap efisiensi biokonversi dan reproduksi BSF. Tiga perlakuan diuji, yaitu kontrol (pakan ayam), sampah organik non-fermentasi, dan sampah organik fermentasi, dengan tiga pengulangan. Pengamatan meliputi pertumbuhan, proporsi konversi pakan, indeks pengurangan limbah (Waste Reduction Index/WRI), efisiensi konversi pakan yang dicerna (Efficiency Conversion of Digestive Feed/ECD) dan tingkat fekunditas. Hasil penelitian menunjukkan biomassa tertinggi pada sampah fermentasi (F100) sebesar 24,225 mg dan nilai ECD tertinggi pada kontrol (38,59%). WRI tertinggi (4,65%) terdapat pada sampah organik fermentasi, fekunditas dan fertilitas tertinggi masing-masing ditemukan pada perlakuan K150 dan F100. Sampah organik fermentasi secara signifikan meningkatkan efisiensi biokonversi, pertumbuhan, dan reproduksi BSF dibandingkan sampah organik non-fermentasi. Temuan ini mendukung penggunaan larva BSF untuk pengelolaan limbah organik yang lebih efisien sekaligus mendukung produksi pakan ternak lokal yang ramah lingkungan. Potensi ini memberikan peluang besar untuk pengembangan peternakan berkelanjutan di berbagai daerah.