Claim Missing Document
Check
Articles

APLIKASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY DALAM KONSERVASI SITUS WARISAN BUDAYA DAN MITIGASI BENCANA GUNUNG GALUNGGUNG JAWA BARAT INDONESIA wanda listiani; Sri Rustiyanti; Fani Dila Sari; IBG. Surya Peradantha
Jurnal Budaya Nusantara Vol 4 No 2 (2021): NUSANTARA & RUANG VIRTUAL
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol4.no2.a4054

Abstract

The name Galunggung is very well known to the people of Indonesia as the name of the mountain and the name of an Old Sundanese Manuscript. The ancient manuscript of Amanat Galunggung is a manuscript written in the 16th century and contains the teachings of life or local genius of the Sukapura or Tasikmalaya people. Mount Galunggung has experienced several eruptions from 1822 to 1983. The eruption of Mount Galunggung has had a catastrophic impact on the community and provided long term benefits for improving the soil fertility around the Mount Galunggung site such as the Indihiang site. Various disasters that have occurred due to volcanic eruptions in various regions have become a source of learning for the community to mitigate disasters from an early age. This research uses qualitative methods and digital augmented reality techniques. Augmented Reality can be used in visualizing and simulating mountain sites or other cultural heritage sites. The results of this study recommend the application of Augmented Realty technology in the conservation of cultural heritage sites and disaster mitigation as well as the planning program for the nomination of mountain sites in Indonesia for UNESCO’s world cultural heritage by the Indonesian government. Various efforts to develop site conservation with digital 4.0 technology and assistance for local communities involving universities, local governments, museum communities and the cultural arts tourism industry. The use of Augmented Reality can be useful for increasing understanding and learning experiences about cultural sites and heritage in tertiary, primary and secondary education.
PAMALI DALAM KEBUDAYAAN MASYARAKAT ADAT SUNDA Ai Juju Rohaeni; Wanda Listiani
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 2 (2013): JERAT TRADISI DALAM KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v1i2.407

Abstract

Pamali sebagai salah satu sistem pengetahuan masyarakat adat Sunda. Pamali masih dipertahankan dalam kebudayaan masyarakat adat Sunda. Masyarakat adat adalah masyarakat yang masih menyandarkan tatanan kehidupannya pada tradisi atau adat-istiadat yang telah berlangsung turun temurun atau diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 kampung adat Sunda yang masih mempertahankan pamali secara turun temurun.Kata Kunci: Pamali, Kebudayaan Sunda, Masyarakat Adat
ESTETIKA MORFOLOGI MOTIF BATIK KLUWUNG INDRAMAYU Agung Trihandono Putra; Wanda Listiani; Sri Rustiyanti
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2020): ANALISIS MAKNA KARYA VISUAL DALAM SENI PUBLIK
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v8i2.1525

Abstract

Indramayu Batik Design, also called Dermayon Batik in Java coastal area which is influenced much from outside area, because it is another trade center beside Sunda Kelapa. Most of the batik workers are women who work part time while waiting for their husbands go sailing. Design examined in this research is batik kluwungan design, by using Morphology Aesthetics theory from Thomas Munro, which is a not concern on good or bad but more to facilitate to describe form, style and expression of an art work. Aesthetics value in an object is not burdened by it is created by nature or by human; all objects have their own aesthetics value. Everything seen from the object (visual) has art elements (line, form and color), either naturally or made. Aesthetics on batik kluwung is seen on line, filling and style of ferns, etong fish, triangle  (tumpal)and the useof color on the batik.Keyword: Aesthetics, design, batik, Kluwung, Indramayu__________________________________________________________Motif batik Indramayu disebut juga batik Dermayon termasuk daerah perbatikan pesisir pulau Jawa yang mendapat pengaruh sangat besar dari luar karena sebagai pusat perdagangan kedua setelah pelabuhan Sunda Kelapa. Kebanyakan pembatik adalah perempuan sambilan menunggu suaminya pergi melaut. Motif yang diteliti dalam penelitian ini adalah motif batik kluwungan, dengan menggunakan teori Estetika Morfologi dari Thomas Munro, bahwasanya Estetika Morfologi bukan menilai sebuah karya itu baik atau buruk tetapi lebih memudahkan dalam mendeskripsikan bentuk, style dan ekspresi sebuah karya seni. Nilai estetika dalam sebuah benda tidak dibatasi oleh benda yang berasal dari alam ataupun buatan manusia, semua benda memiliki nilai estetisnya sendiri. Segala sesuatu yang tampak dari benda tersebut (visual) memiliki elemen-elemen seni (garis, bentuk, dan warna) di dalamnya, baik itu alami ataupun buatan. Estetika pada motif batik kluwungan terlihat pada garis, isen dan stilasi bentuk tumbuhan paku, bentuk ikan etong, dan bentuk segitiga (tumpal), serta penggunaan warna pada batik tersebut.Kata Kunci: Estetika, motif, batik Kluwung, Indramayu
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI KOREAN FASHION STYLE DENGAN TEKNIK AUGMENTED REALITY Muhammad Ilham Ikhsanudin; Wanda Listiani; Nani Sriwardani
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2022): TEKNIK DAN TEKNOLOGI MEDIA KARYA VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i1.1995

Abstract

 Fashion is an inseparable part of everyday people. Fashion trends never dim and become a reference for the birth of other types of fashion in the world as well as Korean fashion which is currently very popular among young people. This Korean fashion emerged after the emergence of the K-Pop phenomenon or the Korean Wave. The choice of illustration book media is because illustration books can be processed in such a way and can provide clear information about the history of fashion travel in Korea. The target of this Korean Style fashion illustration book is focused on teenagers aged 16-25 years. The creative strategy used to provide information to teenagers about South Korean culture, especially fashion, is to create illustrations that provide visual and verbal information about Korean fashion and collaborate with Augmented Reality techniques into Korean fashion style illustration books to make it more interesting.Keywords : Illustration, Fashion, Book, Korea, Augmented Reality------------------------------------------------------------------------------------------Fashion adalah suatu bagian dari manusia sehari-hari yang tidak terpisahkan. Tren fashion tidak pernah redup dan menjadi acuan bagi lahirnya jenis-jenis fashion di dunia seperti halnya fashion Korea yang pada saat ini memang sangat populer di kalangan masyarakat muda. Fashion Korea ini muncul setelah munculnya fenomena K-Pop atau Korean Wave. Pemilihan media buku ilustrasi dikarenakan buku ilustrasi dapat diolah sedemikian rupa dan dapat memberikan informasi secara jelas yang berisikan tentang sejarah perjalanan fashion di Korea. Sasaran dari buku ilustrasi fashion Korean Style ini dititik beratkan pada remaja berusia 16-25 tahun. Strategi kreatif yang dilakukan agar dapat memberikan informasi kepada remaja tentang budaya Korea Selatan khususnya fashion adalah dengan membuat ilustrasi yang memberikan informasi tentang fashion Korea dengan visual dan verbal dan mengkolaborasikannya dengan teknik Augmented Reality ke dalam buku ilustrasi Korean fashion style agar lebih menarik.Kata Kunci : Ilustrasi, Fashion, Buku, Korea, Augmented Reality
PERANCANGAN ILUSTRASI JAJANAN TRADISIONAL KHAS SUNDA PADA MASKER THERMOCHROMIC Salsabila Hanny Rahmawaty; Wanda Listiani; Ai Juju Rohaeni
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 3 (2021): EKSPLORASI DAN IMPLEMENTASI POTENSI RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i3.1777

Abstract

SEMIOTIKA HISTORIS PADA KARYA RUPA MAHARANI MANCANAGARA Paramitha Pebrianti; Agus Cahyana; Wanda Listiani
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2020): REPRESENTASI, PARTISIPASI, DAN GERAKAN SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v8i1.1198

Abstract

The story written based on past events by R. Soegriwo Jeododiwirdjo (1910-1987) tells about a person who was obsessed with becoming a teacher in the period before the independence of Indonesia. Maharani Mancanagara, an artist from Bandung, tried to imagine a historical event written by R. Soegriwo Jeododiwirdjo, his grandfather, through a visual artwork. Of the many works, the researchers selected an artwork to be analyzed, namely the work entitled Sprongen Voor Zooneschijn. This study aims to figure out and describe the signs presented by Maharani through her work by using a qualitative method, Barthes’s semiotic and synchronous approaches. It focuses on how the signs, meanings and messages intended to be conveyed through a historical story taking place in Indonesia are re-presented by Maharani in her work at present.Keywords: Visual Art, Signs, Historical Semiotics, Barthes, Maharani Mancanagara________________________________________________________________ Cerita yang ditulis berdasarkan kejadian di masa lalu oleh R.Soegriwo Jeododiwirdjo (1910 - 1987), yaitu seorang yang terobsesi menjadi seorang guru pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia. Maharani Mancanagara seorang seniman asal Bandung mencoba membayangkan peristiwa sejarah yang ditulis R.Soegriwo Jeododiwirdjo yaitu kakeknya melalui sebuah karya rupa. Dari sekian banyak karya, peneliti memilih satu karya untuk dianalisis yaitu karya dengan judul Sprongen Voor Zooneschijn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tanda yang dihadirkan Maharani melalui karya-karyanya dengan menggunakan metode kualitatif serta pendekatan semiotika Barthes dan sinkronis. Persoalan yang muncul adalah bagaimana tanda, makna serta pesan yang ingin disampaikan melalui cerita sejarah yang terjadi di Indonesia dihadirkan kembali oleh Maharani di masa sekarang dengan karyanya. Kata Kunci: Karya Rupa, Tanda, Semiotika Historis, Barthes, Maharani Mancanagara
SENI PARTISIPASI DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK BANDUNG Ardi Radiansyah; Wanda Listiani; Zaenudin Ramli
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2020): REPRESENTASI, PARTISIPASI, DAN GERAKAN SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v8i1.1195

Abstract

This research describes how the concept of participation and the practice of participatory art affect Dago Pojok community’s creative awareness in forming a creative village. Through a descriptive method and qualitative approach were used in the study, it collected qualitative data taken from interviews, observations and documentation studies. Throughout 11 (eleven) informants that participated to provide detailed information about community participation in forming the creative village, the results show that community involvement in shaping the idea of a creative village has resulted in a tradition-based creative village. Passive or active community involvement in the practices of participatory art has  impacts on the emergence of good relations between communities, the growth of creative awareness, the development of traditional arts and self-development that eventually lead to increase the economic level of Dago Pojok community. Based on the results of the study, the researchers suggested that they should develop innovation and creativity in the village to improve image of the creative village as a tourism village which offers special programs that are different from those of other villages.Keywords: Participation, Participatory Art, Creative Village, Dago Pojok________________________________________________________________ Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana konsep partisipasi dalam praktik seni berdampak pada kesadaran kreatif masyarakat Dago Pojok sehingga membentuk kampung kreatif. Dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif, data yang dihasilkan diambil dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Melalui 11 (sebelas) orang yang dianggap dapat memberikan informasi terperinci mengenai partisipasi masyarakat dalam membentuk kampung kreatif, hasil yang didapat menunjukan bahwa keterlibatan masyarakat dalam membentuk gagasan kampung kreatif menghasilkan kampung kreatif berbasis tradisi. Keterlibatan masyarakat secara aktif dan pasif dalam praktik seni partisipasi berdampak pada timbulnya hubungan baik antar masyarakat, tumbuhnya kesadaran kreatif, berkembangnya seni tradisi dan pengembangan diri yang berdampak pada meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat Dago Pojok. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan adalah pengembangan inovasi dan kreativitas masyarakat di kampung kreatif yang bertujuan untuk meningkatkan citra kampung kreatif sebagai destinasi wisata yang memiliki program-program unggulan berbeda dengan kampung lainnya.Kata Kunci: Partisipasi, Seni Partisipatori, Kampung Kreatif, Dago Pojok
BAHAN ALAM ENGOBE SEBAGAI SOLUSI MASALAH PEWARNA PRODUK KERAJINAN KERAMIK HIAS PLERED KABUPATEN PURWAKARTA Deni Yana; Dian Widiawati; Wanda Listiani
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 3 (2013): REPRESENTASI POTENSI DAN ESTETIKA SENI RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v1i3.390

Abstract

The need of applying local raw material and natural dye in ceramics production, especially on its decorating stage, implemented by making model for industrial partner, is to reduce production cost. It is caused by the present condition of craftsmen in ceramics center Plered who are overwhelmed by the high price of glaze and paint. This research used experimental method. Its independent variable is natural dye (engobe) treated in decorative ceramics. The result of this research shows several innovations in color and texture in Plered decorative ceramic products that can improve their quality and selling price.   Keywords: Decorative Ceramics, Exploration, Engobe, Plered___________________________________________________________________Perlunya penerapan bahan baku pewarna local dan natural pada proses pembuatan keramik, khususnya pada tahap dekorasi, yang diimplementasikan dengan pembuatan model pada mitra industri untuk mengurangi harga produksi keramik. Penerapan material ini didasarkan pada kondisi industri kerajinan keramik Plered dimana perajinnya sudah merasa keberatan dengan biaya produksi keramik dengan pewarna glasir dan cat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan variabel bebas pewarna alam (Engobe) yang di treatment pada keramik hias.Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai inovasi warna dan tekstur pada produk kerajinan keramik Plered untuk meningkatkan kualitas dan harga jual produk kerajinan keramik hias Plered.Kata Kunci: Keramik Hias, Eksplorasi, Engobe, Plered
Wanda Listiani TEKNOLOGI DIGITAL AUGMENTED REALITY : LITERASI, MEDIASI, DAN EDUKASI SENI BAGI MASYARAKAT Wanda Listiani
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT Vol 2 (2019): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/semhas.v2i0.94

Abstract

Di Indonesia, aplikasi AR mobile masih jarang digunakan pada pembelajaran di perguruan tinggi seni. Padahal penggunaan AR dapat digunakan sebagai literasi, mediasi dan edukasi yang berkontribusi pada peningkatkan pemahaman akademik. Sementara penggunaan AR dalam dunia permainan (game) dan medis sudah begitu luas. Hal yang sama belum banyak terjadi dalam pelestarian seni budaya khususnya seni budaya Indonesia.
PENGEMBANGAN KONTEN PASUA TV BERBASIS SENI LOKAL Wanda Listiani; Sri Rustiyanti; Fani Dila Sari; IBG. Surya Peradantha
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.698 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1175

Abstract

PASUA TV merupakan platform televisi online yang kontennya didesain untuk mewujudkan pemulihan dan resiliensi komunitas seni budaya pasca-pandemi. Konten visual dapat mengurangi tingkat depresi, kecemasan dan mendorong interaksi sosial pekerja kreatif pasca-pandemi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode produksi konten visual. Konten visual yang dikembangkan berisi kerja seni budaya dari kegiatan mitra sanggar atau komunitas seni budaya, hasil penelitian seni budaya berbasis teknologi digital dan arsip visual dari kegiatan pengabdian masyarakat serta kuliah kerja nyata daring yang bermitra dengan masyarakat seni budaya di wilayah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode desain visual dan teknik analisis konten. Hasil penelitian ini menjelaskan bentuk desain PASUA TV berbasis web dan konten visual seni lokal yang berada di wilayah Indonesia. Kata Kunci : Konten Visual, PASUA TV, Resiliensi Komunitas Seni Budaya, Pasca-Pandemi