Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN PENGOBATAN SECARA TERATUR PADA ANAK PENDERITA TUBERKULOSIS DI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2022 Dadang, Abdulah Mubarok; Febriani, Esty; Mamlukah, Mamlukah
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 01 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v2i02.565

Abstract

Tuberculosis menjadi penyakit menular ancaman global bagi kesehatan dunia. Indonesia berada pada posisi ke 3 beban TB tertinggi di dunia dengan jumlah kasus TB sebanyak 842.000. Tahun 2021 data TB Anak di Indonesia mencapai 33.366 orang. Penentu keberhasilan penanggulangan penyakit TB yaitu kepatuhan pasien dalam melakukan pengobatan. Penelitian bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan melakukan pengobatan secara teratur pada anak penderita Tuberkulosis di Kota Tasikmalaya tahun 2022. Jenis penelitian adalah penelitian Kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 157 ibu. Analisis data dengan univariat, bivariat dan multivariat regresi logistik. Hasil analisis multivariat terdapat beberapa variabel yang tidak hubungan dengan kepatuhan pengobatan yaitu usia (0.827), penghasilan (0.900), dukungan keluarga (0.101) dan peran tenaga Kesehatan (0.066). Variable yang berhubungan yaitu pengetahuan (0.000), Pendidikan (0.002), dan jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan (0.001). Pengetahuan (OR = 37.077) merupakan  variabel yang paling dominan menyebabkan kepatuhan pengobatan secara teratur pada anak penderita Tuberkulosis. Dinas kesehatan berperan meningkatkan intensitas penjangkauan ke masyarakat (Reaching Out) untuk menemukan pasien tuberkulosis dan memastikannya masuk ke dalam sistem pengobatan tuberkulosis melalui layanan kesehatan yang tersedia.
Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita katarak di Kabupaten Indramayu 2022 Sari, Lusi Fitriah; Badriah, Dewi Laelatul; Febriani, Esty; Iswarawanti, Dwi Nastiti
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 01 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i01.728

Abstract

Latar Belakang: Katarak adalah proses degeneratif berupa kekeruhan di lensa bola mata sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan. Data kasus katarak di Kabupaten Indramayu pada tahun 2021 sebesar 37%.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasi dengan desain cross sectional, sedangkan populasi pada penelitian ini adalah penderita katarak yang telah menjalani operasi katarak sebanyak 200 orang.Hasil: Hasil dari analisis univariate responden memiliki umur sebagian besar terdapat pada umur  antara 51-70 tahun (63.5%), jenis kelamin sebagian besar terdapat pada responden jenis kelamin laki-laki (52.5%), pendidikan responden sebagian besar terdapat pada pendidikan kategori rendah. Hasil analisis bivariate yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita katarak adalah dukungan keluarga (p value = 0.001), umur (p value = 0.001), jenis kelamin (p value = 0.885), pendidikan (p value = 0.001).Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup penderita katarak adalah pendidikan. Masyarakat disarankan untuk meningkatkan pendidikan demi kualitas hidup yang lebih baik pasca operasi katarak.
Pengaruh metode simulasi terhadap pengetahuan dan sikap guru tentang kesehatan reproduksi remaja di SMK Kabupaten Brebes tahun 2022 Susilo, Amin; Febriani, Esty; Wahyuniar, Lely; Iswarawanti, Dwi Nastiti
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 01 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i01.766

Abstract

Latar Belakang: Guru SMK memiliki peran penting dalam memperkenalkan kesehatan reproduksi kepada siswa di sekolah (Banerjee & Rao, 2022). Metode simulasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan. Kajian terbatas telah dilakukan untuk mengkaji pengaruh pendidikan terhadap reproduksi remaja terhadap pengetahuan dan sikap guru SMK dengan menggunakan metode ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pendidikan terhadap reproduksi remaja dengan metode simulasi pada guru SMK di Kabupaten Brebes untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka.Metode: Penelitian eksperimen semu dengan rencana kelompok kontrol non ekuivalen. Sampel penelitian total sampling guru SMK (n=30 orang tiap kelompok). Analisis data bivariat (uji Chi square dan uji T berpasangan) dan analisis multivariat (regresi linier logistik) pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki pengetahuan (56,7%) dan sikap (56,7%) yang baik setelah dilakukan intervensi simulasi. Hasil uji t berpasangan menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan guru antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai p<0,001, dan sikap guru dengan nilai p<<0,001. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel usia (p =0,039) memiliki pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan sikap guru terhadap kesehatan reproduksi remaja.Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan metode simulasi terhadap pengetahuan dan sikap guru. Disarankan metode simulasi dalam pendidikan kesehatan pada guru dapat digunakan secara luas untuk meningkatkan kompetensi guru, termasuk metode partisipatif, pemantauan langsung dan bimbingan kepada siswa.
Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas pelaksana program perbaikan gizi masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Kota Cirebon tahun 2023 Suwartini, Sri; Suparman, Rossi; Febriani, Esty; Wahyuniar, Lely
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 02 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i02.928

Abstract

Latar belakang: Prevalensi stunting di Indoneisa Tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Sedangkan Provinsi Jawa Barat sebesar 26,21% dan Kota Cirebon mencapai 30,6%. Salah satu upaya pencegahan stunting yaitu program perbaikan gizi masyarakat yang keberhasilannya salah satunya dipengaruhi oleh kinerja petugas gizi puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas pelaksana program perbaikan gizi masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Cirebon Tahun 2023.Metode: Jenis penelitian survey kuantitaif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas program gizi puskesmas di Kota Cirebon dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 44 orang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi, analisa bivariat dengan uji chi square (χ2) dan analisa multivariat dengan uji regresi logistik.Hasil: Faktor yang berhubungan adalah motivasi (ρ=0,000), supervisi (ρ=0,000), dukungan pimpinan (ρ=0,000) dan sarana prasarana (ρ=0,000). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah umur (ρ=0,634), masa kerja (ρ=0,469), pendidikan (ρ=0,594) dan pengetahuan (ρ=0,199). Faktor yang paling dominan dalam penelitian ini adalah faktor supervisi (ρ=0,028).Kesimpulan: Puskesmas di Kota Cirebon agar melakukan konseling untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai gizi.
Faktor - faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada ODHA di RSUD 45 Kuningan 2023 Herawati, Ita; Iswarawanti, Dwi Nastiti; Febriani, Esty; Badriah, Dewi Laelatul
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 02 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i02.938

Abstract

Latarbelakang: Kepatuhan minum obat merupakan kunci keberhasilan dalam proses pengobatan pada pasien ODHA. Data sampai oktober 2022 di Jawa Barat kumulatif HIV sebanyak 57.914 kasus dan 12.353 kumulatif kasus AIDS, jumlah penderita HIV/AIDS di kabupaten Kuningan dari tahun 2013 hingga 2021 sebanyak 702 orang. Data Poliklinik HIV RSUD 45 Kuningan per Desember 2022 jumlah pasien yang patuh minum obat ARV sebanyak 338 (43,44%). Banyak faktor yang mempengaruhi kekpatuhan minum obat pada ODHA, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat antiretroviral pada ODHA di RSUD 45 Kuningan 2023.Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Subyek sebanyak 265 ODHA yang diambil dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup. Analisis data menggunakan analisis univarit, analisis bivariat (Rank Spearman) dan analisis multivariat (Regresi Logistik).Hasil: terdapat hubungan antara usia (p = 0.000), jenis kelamin (p = 0.014), pengetahuan ((p = 0.000), dukungan keluarga (p = 0.011) dan dukungan petugas kesehatan (p = 0.000) dengan kepatuhan minum obat ARV, namun tidak terdapat hubungan antara efek samping obat ARV (p = 0.341) dan stigma (p = 0.082) dengan kepatuhan minum obat ARV pada ODHA.Kesimpulan: variabel dukungan keluarga merupakan variabel paling dominan yang mempengaruhi kepatuhan minum obat ARV pada ODHA.
Faktor-faktor kualitas layanan yang berhubungan dengan kepuasan pasien public safety center (PSC) 119 sicetar Kota Tasikmalaya 2023 Ekalaswati, Anis; Badriah, Dewi Laelatul; Febriani, Esty; Mamlukah, Mamlukah
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 02 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i02.945

Abstract

Latar belakang: Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk diperhatikan karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan di tempat pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor faktor kualitas layanan yang berhubungan dengan kepuasan pasien Public Safety Center (PSC) 119 Sicetar di Kota Tasikmalaya 2023.Metode: penelitian ini analitik deskriptif dengan desain korelasional. Sebanyak 101 pasien yang pernah menggunakan layanan PSC 119 SICETAR tahun 2022 menjadi responden dalam penelitian ini dan dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian mengunakan lembar kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman Rank Test dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistic berganda.Hasil: Ada hubungan antara daya respon (p<0,001), jaminan (p<0,001), bukti fisik (p<0,001), empati (p<0,001), dan kehandalan (p<0,001) dengan kepuasan pasien. Semua variabel berkorelasi kuat dan positif terhadap kepuasan pasien (Coeff. correlation>0,6) Variabel paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan yaitu empati dengan nilai p = 0,012 dan OR 8,763 (95% CI: 1,611 - 47,660).Kesimpulan: diharapkan dinas kesehatan dapat meningkatkan fasilitas dan pelatihan secara berkala kepada seluruh petugas agar dapat memberikan layanan yang lebih baik.
The Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Ketersediaan Layanan Telemedicine di Rumah Sakit se-Kabupaten Kuningan 2022: Ketersediaan LayananTelemedicine Puspita, Mira Eka; Badriah, Dewi Laelatul; Mamlukah, Mamlukah; Febriani, Esty
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.747

Abstract

- Latar Belakang: Data penggunaan Telemedicine mulai dari data internasional sampai dengan tingkat provinsi mengalami peningkatan akan tetapi berbeda dengan data yang ada di Kabupaten Kuningan, Rumah Sakit yang pernah menggunakan layanan telemedicine adalah 83% dan yang belum pernah menggunakan layanan telemedicine adalah 17%. Metode: Jenis Penelitian menggunakan Mix Method dengan desain Sequential Explanatory. Variabel yang diteliti terdiri dari sarana dan prasarana, biaya, teknologi informasi dan sumber daya manusia. Dengan jumlah populasi sebanyak dua belas Rumah Sakit, diperoleh sampel dengan cara Cluster Sampling yaitu sebanyak empat Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Kuningan. Instrumen pada penelitian ini secara kuantitatif menggunakan kuesioner dengan teknik analisis data adalah Rank Spearman dan instrumen penelitian secara kualitatif yaitu menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi dengan analisis menggunakan triangulasi sumber dari beberapa informan yaitu informan utama, informan kunci, informan pendukung . Hasil: Hasil Penelitian Kuantitatif diperoleh sarana dan prasarana  dengan nilai signifikan p= 0,029, Biaya dan SDM dengan nilai signifikan p= 0,030 dan Teknologi Informasi dengan nilai signifikan p= 0,044 dan untuk hasil kualitatif sarana dan prasarana sudah terdapat telekonsultasi. Biaya belum dapat mencukupi sarana dan prasarana telemedicine teknologi informasi membutuhkan pengembangan dan SDM hanya membutuhkan instruksi dari pimpinan. Kesimpulan: Faktor sarana dan prasarana, biaya, teknologi informasi dan sumber daya manusia berhubungan signifikan dengan ketersediaan layanan telemedicine di Rumah Sakit Se-Kabupaten Kuningan 2022.
Optimalisasi Pemanfaatan Dana yang Ada di Desa Sebagai Pendukung Program Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) Mamlukah, Mamlukah; Febriani, Esty; Amalia, Icca Stella; Khaerudin, Muhamad Wildan
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.763

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan informasi WHO (2020) pada tahun 2019 total kasus TBC ternotifikasi di Indonesia sebanyak 568.987, dengan cakupan pengobatan 67% dan keberhasilan pengobatan 83%. Tingkat keberhasilan pengobatan pasien yang memulai pengobatan pada tahun 2017 sebesar 45%. Adanya kebijakan tersebut memungkinkan Pemerintahan Desa untuk melakukan identifikasi terhadap kegiatan yang sudah ditangani dan kegiatan yang mampu ditangani namun belum dilaksanakan. Dalam agenda Perpres Nomor 67/ 20121, yang mana Pemerintahan Desa, dalam pasal 2 (dua), juga menjadi subyek hukum dalam arahan Presiden pada Perpres tentang pengendalian tuberkulosis ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi mengenai potensi pemanfaatan dana yang ada di desa tersebut dalam rangka mendukung program penanggulangan TBC. Metode: Penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksploratif. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu: 1) melakukan kajian dokumen kebijakan yang mendukung untuk optimalisasi penggunaan dana di desa, 2) wawancara mendalam pada informan kunci di tingkat kabupaten dan desa, 3) melakukan diskusi kelompok terarah (FGD) dan 4) studi kasus untuk mencatat pembelajaran dari desa yang berhasil memanfatkan potensi dana desa untuk kesehatan dan atau TBC. Hasil wawancara mendalam dan FGD direkam dengan menggunakan recorder dan poin penting hasil diskusi telah dicatat dan dimasukkan oleh pengumpul data setiap hari dengan menggunakan form-online dan diverifikasi oleh Koordinator lapangan. Pengumpul data juga perlu mencatat kalimat penting yang diucapkan oleh informan untuk dijadikan catatan atau quote pada laporan penelitian. Hasil: Penelitian menunjukan kriteria pemilihan wilayah penelitian berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan fiscal capacity dan dengan estimasi jumlah kasus TBC baru yang tinggi. Permasalahan utama TBC di kabupaten/desa adalah rendahnya tingkat penemuan kasus. Tingkat notifikasi kasus TBC pada tahun 2020 di semua wilayah penelitian lebih rendah dari target Nasional di tahun 2020 sebesar 80%, sedangkan pada tahun 2018, penemuan kasus TBC di 4 kabupaten/kota telah mencapai angka lebih dari 80%. Selain rendahnya tingkat penemuan kasus, rendahnya tingkat keberhasilan pengobatan juga menjadi masalah utama. Pada tahun 2020, 7 kabupaten/kota tingkat keberhasilan pengobatannya kurang dari target Nasional tahun 2020 atau 90%. Saran: Diharapkan penguatan ketersedian data kasus TBC hingga di tingkat desa sangat diperlukan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk usulan perencanaan pengembangan kegiatan berbasis data di tingkat kabupaten hingga desa
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI BACK MASSAGE DAN MURATTAL AL-QUR’AN TERHADAP TINGKAT NYERI DISMENORE DAN KECEMASAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN BINAUL UMMAH KABUPATEN KUNINGAN Wahyuniar, Lely; Febriani, Esty; Mamlukah, Mamlukah; Puspita, Mira Eka
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.849

Abstract

Latar Belakang: Dismenore merupakan penyakit yang umum terjadi pada wanita muda yang sedang menstruasi. Dismenore didefinisikan sebagai nyeri haid, terkadang sangat parah sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan mempengaruhi perempuan dalam semua aspek aktivitas sehari-hari mereka. Berdasarkan data WHO tahun 2020, kejadian Disminore adalah 1.769.425 (90%) dan 10-16% menderita disminore berat, Metode: Rancangan penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah Pre experimental dengan Jenis penelitian one group pretest posttest desain. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri yang mengalami dismenore di di Pondok Pesantren Binaul Ummah sejumlah 66 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. Hasil: Terdapat perbedaan nilai rata-rata kecemasan pada seluruh kelompok antara sebelum dan setelah perlakuan dengan nilai p yaitu kombinasi (p=0,003), dan kontrol (p=0,001), serta tidak terdapat perbedaan rata-rata tingkat nyeri antara sebelum dan setelah perlakuan pada dua kelompok yang lain, yang ditunjukkan dengan nilai p kombinasi (p=0,317), dan kontrol (p=1). Kesimpulan: Back massage dan Murattal berpengaruh terhadap tingkat kecemasan dan tingkat nyeri santri pondok pesantren Binaul Ummah Kuningan Terapi Murattal bekerja dengan cara memengaruhi mekanisme otak.
Gambaran karakteristik nyeri dismenore dan tingkat kecemasan pada santri di Pondok Pesantren Santi Asromo Wahyuniar, Lely; Febriani, Esty; Mamlukah, Mamlukah; Diniah, Bibit Nasrokhatun; Setiawangsih, Siti Romlah; Nurahmi, Sri
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1296

Abstract

Latar Belakang: : Dismenore dan kecemasan merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi pada remaja wanita. Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25% dan gangguan kecemasan di Indonesia  mencapai 47,7%.  Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Gejala  dismenore  bisa  dari  nyeri ringan  hingga  berat  di  bagian  bawah perut dan gejala kecemasan dapat muncul dalam bentuk gangguan fisik atau somatic.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain dekriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah santri wanitai dengan jumlah sampel sebanyak 124 santri wanita.Hasil: Hampir seluruh dari responden berusia 12-16 tahun atau  remaja  awal (82,2%),  hampir  seluruh  responden berasal dari wilayah jawa  (97,3%), sebagian  dari  responden  tidak  memiliki  riwayat  dismenore  (73,3%),  hampir seluruh responden tidak memiliki riwayat penyakit lain (94,3%), sebagian besar responden memiliki nyeri dismenore ringan (68,4%) dan sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan berat (66,1%).Kesimpulan: Hampir seluruh dari responden berusia 12-16 tahun atau remaja awal dan berasal dari wilayah  jaw, sebagian dari responden tidak memiliki riwayat dismenore,  hampir  seluruh  responden  tidak  memiliki  riawayat penyakit lain, sebagian besar responden memiliki nyeri dismenore ringan dan sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan berat.