Claim Missing Document
Check
Articles

Determinan penyalahgunaan narkoba pada klien rehabilitasi di Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional Febriani, Esty; Sari, Rita Novita; Heriana, Cecep; Wahyuniar, Lely
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i2.1669

Abstract

Latar Belakang: Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang semakin meningkat secara global maupun nasional, dengan hampir 292 juta kasus di dunia pada 2022 dan prevalensi 1,73% di Indonesia pada 2023. Kota Cirebon, sebagai jalur strategis distribusi narkoba, menjadi fokus penelitian ini yang bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor determinan penyalahgunaan narkoba pada klien rehabilitasi di Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional.Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan dokumentasi data sekunder. Sampel sebanyak 226 klien dipilih dengan teknik purposive sampling, dengan kriteria inklusi adalah klien berusia 10–59 tahun yang menjalani rehabilitasi rawat jalan pada tahun 2018–2024. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat dengan regresi logistik.Hasil: Hasil Analisis regresi logistik menunjukkan 5 determinan dominan yaitu jenis kelamin (P=0,01; 95%CI:2,079-17,463; OR=6,025), pekerjaan (P=0,000; 95%CI:2,142-8,997; OR=4,389), pendidikan (P=0,000; 95%CI:0,121-0,495; OR=0,245), ajakan teman (P=0,000; 95%CI:1,937-7,987; OR=3,933) dan penambah stamina (P=0,014; 95%CI:0,205-0,836; OR=0,414).Kesimpulan: Faktor Jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, ajakan teman dan penambah stamina secara signifikan berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba.
Hubungan mutu pelayanan kesehatan pasca salin dengan kepuasan pelayanan Nurani, Nurani; Febriani, Esty; Susianto, Susianto
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 5 No 2 (2025): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v5i2.1705

Abstract

Latar Belakang: Kematian ibu pasca persalinan masih menjadi masalah global yang memerlukan perhatian, meskipun berbagai upaya telah dilakukan. Di Indonesia, AKI sebesar 189 dan di Jawa Barat 96,89. Di Kota Cirebon, kasus kematian ibu meningkat, termasuk satu kasus di wilayah kerja Puskesmas Drajat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan pasca salin dengan kepuasan pelayanan wilayah kerja UPT Puskesmas Drajat Kota Cirebon tahun 2024.Metode: Penelitian menggunakan metode mix methods dengan desain eksplanatori sekuensial pada 40 ibu nifas yang datang pada bulan Agustus–Desember 2024. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara univariat, bivariat (chi-square), multivariat (regresi logistik), serta kualitatif.Hasil: Terdapat hubungan bermakna antara kepuasan pelayanan dengan dimensi responsiveness nilai p-value 0,007, assurance nilai p-value 0,003, tangible nilai p-value 0,000, empathy nilai p-value 0,000, dan reliability nilai p-value 0,001.Kesimpulan: Adanya peningkatan kualitas layanan secara assurance dan reliability guna meningkatkan tingkat kepercayaan pasien serta memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan pasien.
Pengaruh Terapi Murattal Al-Quran Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Layanan Jasa Boga Di Kabupaten Cirebon Pada Era Pandemi Covid 19 Tahun 2020 Roebidin, Rachmat; Mamlukah, Mamlukah; Suparman, Rossi; Febriani, Esty
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12206

Abstract

 Murattal al-Quran therapy is a therapy to listen to the recitation of the Koran which is a religious therapy that a person is read the verses of the Koran for a few minutes or hours so that it has a positive impact. The division of labor requires physical, mental readiness, level and good working environment conditions, the level of work-related fatigue experienced by workers can cause discomfort at work so that it will cause a sense of fatigue at work, which in turn can reduce work productivity at the company. This research was carried out from October 4 to November 3, 2020 with a total of 60 respondents who were selected using the purposive sampling method, the intervention sample = 30 respondents and the control sample = 30 respondents. Measurements were made using the Questionnaire for Feelings of Work Fatigue (KAUPKK). Furthermore, the difference test was carried out using the Wilcoxon test. The results of the difference test in the control group showed a p value = 0.259 (no difference), while the results of the difference test in the intervention group showed a p value = 0.001 (there was a difference). The average decrease in fatigue scores in the intervention group was more (-31.73+8.87) when compared to the control group (-7.33+14.63). Furthermore, it was concluded that there was an effect of Murattal al-Quran therapy on fatigue.Keywords: Murattal al-Quran therapy; fatigue; catering service workers ABSTRAK Terapi Murattal al-Quran adalah terapi mendengarkan bacaan al-Quran yang merupakan terapi religi bahwa seseorang dibacakan ayat-ayat al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif. Pembagian kerja membutuhkan kesiapan fisik, mental, tingkat dan kondisi lingkungan kerja yang baik, tingkat kelelahan akibat kerja yang dialami pekerja dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga akan menimbulkan rasa cepat kelelahan dalam bekerja, yang nantinya dapat menurunkan produktivitas kerja pada perusahaan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 04 Oktober sampai 03 November 2020 dengan jumlah, yang melibatkan 60 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling, sampel intervensi = 30 responden dan sampel kontrol = 30 responden. Pengukuran dilakukan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPKK). Selanjutnya dilakukan uji perbedaan menggunakan Wilcoxon test.  Hasil uji perbedaan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai p = 0,259 (tidak ada perbedaan), sedangkan hasil uji perbedaan pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p = 0,001 (ada perbedaan). Rerata penurunan skor kelelahan pada kelompok intervensi lebih banyak (-31,73+8,87) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (-7,33+14,63). Selanjutnya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kelelahan.Kata kunci: terapi Murattal al-Quran; kelelahan; pekerja layanan jasa boga 
Empowering Health Cadres to Support Drug-Resistant Tuberculosis (DR-TB) Patient to Enroll in Treatment Febriani, Esty; Wibowo, Adik; Kak, Neeraj; Jassim Al Mossawi, Hala
Kesmas Vol. 16, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberculosis (TB) remains a big challenge globally, while the involvement of health cadres’ constitutes one of the key strategies for the TB program in Indonesia. These roles were further expanded to providing support to DR-TB patients. This study was a qualitative study, conducted in 2015 to explore the various factors which influence the performance of health cadres’ in supporting DR-TB patients to enroll in treatment. A total of 39 informants consisting of 24 health cadres, three nurses, four DR-TB patients, and three family members, two peer support, a head of primary health care, and two TB staffs from the District Health Office were recruited for this study. Meanwhile, a refresher training for health cadres was conducted regarding knowledge on TB, community support, effective communication, as well as patient tracing. There was no significant difference in the pre and post-test results; however the health cadres showed great capability in communicating and assessing the condition of patients. In addition, the health cadres assisted in carrying out patient tracing process, an important initial step to better understand patients' overall condition and identify problems faced while seeking treatment. Health cadres need to work with various parties such as family members, close relative to the patient, peer support groups, and nurses to encourage patients to enroll in treatment.
Kombinasi media audio-visual, demonstrasi, dan simulasi untuk meningkatkan ketrampilan ibu dalam skrining mandiri Tuberculosis anak Febriani, Esty
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 11 No. 4 (2023): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1104700

Abstract

TBC pada anak menyumbang angka kematian yang sangat tinggi. Keterlambatan temuan kasus menjadi salah satu faktor penyebabnya. Pemberdayaan orang tua dalam self-screening mandiri TBC anak melalui edukasi menggunakan pendekatan komprehensif menjadi salah satu upaya meningkatkan temuan kasus TB anak. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas kombinasi media audio-visual, demonstrasi, dan simulasi untuk meningkatkan ketrampilan ibu dalam skrining mandiri Tuberculosis anak. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan melibatkan ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-14 tahun. Jumlah responden 119 orang yang dipilih secara purposive sampling. Responden dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan kontrol masing-masing, 67 dan 52 orang. Uji pre-test dan post-test untuk mengevaluasi peningkatan atau keberhasilan pada setiap sesi intervensi. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi pendidikan kesehatan dengan media audio visual, demonstrasi dan simulasi secara signifikan meningkatkan kemampuan ibu untuk melakukan skrining mandiri TB pada anak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima pendidikan kesehatan secara klasikal saja
The Relationship between Knowledge and Attitudes with Stigma to People with Schizophrenia (PWS) Febriani, Esty; Ati, Abigael; Setyawan, Danny; Fitri, Citra; Rakiman, Hartono; Said, Shaqina; Mivtahurrrahimah, Mivtahurrrahimah
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 13 No 2 June 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i2.27548

Abstract

Stigma contributes to low treatment compliance in people with schizophrenia (PWS). Community surveys (N=180 PWS neighbors) of the Lentera Health Nusantara Foundation were used to analyze the relationship between knowledge of and attitudes toward the PWS stigma from March to December 2020 in the Sidoarjo and Ponorogo Regencies in East Java Indonesia. This cross-sectional study using questionnaires focused on knowledge related to symptoms, causes, and treatment as well as attitudes that describe the stigma toward PWS. The study revealed that only half of the respondents from Ponorogo (57.8% and 58.9%) and Sidoarjo (58.9% and 58.9%) had relatively good knowledge and attitudes, which shows that there is still a stigma toward PWS in the community. Furthermore, respondents in Sidoarjo were 0.019 times (98.1% lower) more likely to have a negative attitude (stigma) toward PWS than respondents in Ponorogo. There is a need for a sustainable and comprehensive strategy involving stakeholders, including health facilities, governments, and communities, especially those in rural areas, to overcome this problem of increasing compliance with PWS treatment and ensuring that the condition of the PWS is stable.