The productivity of tomato plants is influenced by various factors, including climatic elements such as light intensity, humidity, rainfall, and temperature. These elements play a crucial role in supporting the growth and development of tomato plants. This study aims to analyze the impact of climatic factors on the productivity of tomato plants (Solanum lycopersicum) in Nganjuk Regency. The research was conducted from January to March 2023 using a descriptive-analytical method. Secondary data collected include tomato productivity from 2013 to 2022 and climatic factors such as solar radiation, air temperature, humidity, and rainfall during the same period. Data analysis was performed using descriptive and quantitative methods, including correlation and regression tests. Climatic data were sourced from BMKG Nganjuk, while productivity data were obtained from BPS Nganjuk Regency. The analysis results indicate that, spatially, climatic factors significantly affect tomato productivity. However, when analyzed simultaneously, climatic factors show no significant relationship with tomato productivity in Nganjuk Regency. Specifically, solar radiation accounts for 41.6% of the productivity variance, air temperature contributes 40.9%, and humidity influences 41.8%. Produktivitas tanaman tomat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk unsur-unsur iklim seperti intensitas cahaya, kelembapan, curah hujan, dan suhu. Unsur iklim memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari bagaimana unsur-unsur iklim mempengaruhi produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersum) di Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Januari hingga Maret 2023. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Data sekunder yang dikumpulkan mencakup produktivitas tomat selama tahun 2013 hingga 2022, serta data unsur iklim yang meliputi radiasi matahari, suhu udara, kelembapan udara, dan curah hujan tahun 2013 - 2022. Analisis data dilakukan dengan mengaplikasikan metode deskriptif dan kuantitatif. Rekapitulasi data sekunder terdiri atas data iklim dari BMKG Nganjuk dan data produktivitas tomat dari BPS Kabupaten Nganjuk. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik uji korelasi dan regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara spasial, unsur iklim memiliki hubungan dan pengaruh nyata terhadap produktivitas tomat. Namun, secara simultan, unsur iklim tidak memiliki hubungan maupun pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas tomat di Kabupaten Nganjuk. Secara rinci, radiasi matahari memberikan pengaruh nyata sebesar 41,6% terhadap produktivitas tomat, suhu udara sebesar 40,9%, dan kelembapan udara sebesar 41,8%.