Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Persalinan Seksio Sesarea di RSUD Kabupaten Mamuju Parwati, Dewi
Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST) Vol. 1 No. 2 (2019): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan seksio sesarea. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik desain cross sectional study dengan jumlah sampel 30 orang ibu yang melahirkan sesuai dengan kriteria inklusi di ruang perawatan edelweis RSUD Kabupaten Mamuju. Data diperoleh dengan tehnik wawancara menggunakan kuesioner. Dilakukan uji statistik dan analisis univariat dan analisis bivariat pada. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan usia ibu dengan persalinan seksio sesarea dengan, tidak ada hubungan paritas dengan persalinan seksio sesarea, tidak ada hubungan tinggi badan dengan persalinan seksio sesarea, dan ada hubungan ketuban pecah dini dengan persalinan seksio sesarea. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dianjurkan pada petugas kesehatan RSUD Kabupate Mamuju untuk meningkatkan penyuluhan khususnya tentang faktor penyebab dilakukan tindakan persalinan seksio sesarea.
Edukasi pemanfaatan kacang hijau sebagai peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum Parwati, Dewi; Safitri, Norma; Musdalifah, Musdalifah
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 6 (2025): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i6.786

Abstract

Background: Low exclusive breastfeeding is caused by problems experienced by mothers in breastfeeding, one of which is the factor of breast milk production. The impact if breast milk does not come out is that the breasts can become swollen, mastitis and even abscesses. Lack of knowledge of postpartum mothers can cause babies to experience dehydration, malnutrition, diarrhea and jaundice. Purpose: Provide education about the use of green beans to increase breast milk production. Method: Counseling activities were carried out on January 7, 2025 at 09.00 WITA to 12.30 WITA at the Binanga Health Center, Mamuju District in collaboration with the LPPM Siti Fatimah Mamuju Health and Business Institute. The activity was attended by cadres and residents in the Binanga Health Center work area. The implementation was carried out by providing material related to green bean nutrition as a supporter of increasing breast milk production. As a measurement of the level of knowledge using a questionnaire media which was carried out before (pre-test data) and after (post-test data) the counseling activity. Results: Participants were quite enthusiastic in participating in the activity and stated that they would consume green beans regularly to increase breast milk production. Questionnaire data showed that before the counseling, it was 55% and after the counseling it increased to 87%, this indicates that there was an increase in participants' understanding of the importance of nutritional intake in increasing breast milk production.Conclusion: Educational activities about nutrition in the community provide a positive contribution to the knowledge and understanding of the success of mothers in providing nutrition to their babies and the causes of irregular breast milk production. There is an increase in public knowledge about the importance of optimal nutritional intake and green beans are one of the good vegetable proteins for smooth breast milk production. Suggestion: It is expected that health workers will guide the community to utilize materials or plants that are around the environment such as TOGA (Family Medicinal Plants) in meeting nutritional intake needs which will be easier, more affordable, and more economical. Keywords: Breast milk production; Green beans; Nutrition; Postpartum mothersPendahuluan: Rendahnya pemberian ASI Eksklusif disebabkan oleh masalah yang dialami oleh ibu dalam menyusui salah satunya adalah faktor pengeluaran produksi ASI. Dampak jika asi tidak keluar adalah payudara bisa bengkak, mastitis bahkan abses. Kurangnya pengetahuan ibu nifas dapat mengakibatkan bayi mengalami dehidrasi, kurang gizi, diare dan ikterus. Tujuan: Memberikan edukasi tentang pemanfaatan kacang hijau terhadap peningkatan produksi ASI. Metode: Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal 07 Januari 2025 pukul 09.00 Wita sampai 12.30 Wita di Puskesmas Binanga Kecamatan Mamuju bekerja sama dengan LPPM Institut Kesehatan dan Bisnis Siti Fatimah Mamuju. Kegiatan dihadiri oleh kader dan warga di wilayah kerja Puskesmas Binanga. Pelaksanaan dilakukan dengan memberikan pemaparan materi terkait nutrisi kacang hijau sebagai pendukung meningkatnya produksi ASI. Sebagai pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan media kuesioner yang dilakukan sebelum (data pre-test) dan sesudah (data post-test) kegiatan penyuluhan.Hasil: Peserta cukup antusias dalam mengikuti kegiatan dan menyatakan akan mengonsumsi kacang hjiau secara rutin guna meningkatkan produksi ASI. Data kuesioner menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan sebanyak 55% dan setelah penyuluhan meningkat menjadi 87%, hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman peserta terhadap pentingnya asupan nutrisi dalam meningkatkan produksi ASI.Simpulan: Kegiatan edukasi tentang nutrisi pada masyarakat memberikan kontribusi positif terhadap pengetahuan dan pemahaman keberhasilan ibu dalam memberikan nutrisi kepada bayinya dan penyebab produksi ASI yang tidak lancar. Terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarakat terhadap pentingnya asupan nutrisi dan gizi yang optimal dan kacang hijau adalah salah satu protein nabati yang baik untuk kelancaran produksi ASI.Saran: Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar membimbing masyarakat untuk memanfaatkan bahan atau tanaman yang ada disekitaran lingkungan seperti TOGA (tanaman Obat Keluarga) dalam memenuhi kebutuhan asupan nutrisi/gizi dimana akan menjadi lebih mudah, terjangkau, dan ekonomis.
The Effect Of Leaflet-Based Health Education On Breastfeeding On Increasing Knowledge Dewi Parwati; Norma Safitri; Musdalifah Musdalifah
Green Health International Journal of Health Sciences Nursing and Nutrition Vol. 2 No. 1 (2025): Green Health: International Journal of Health Sciences, Nursing and Nutrition
Publisher : International Forum of Researchers and Lecturers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70062/greenhealth.v2i2.146

Abstract

Breast Self-Examination (BSE) is an important action in the early detection of breast cancer. Early detection plays a crucial role in increasing the success rate of treatment and reducing mortality from breast cancer. This study aims to determine the effect of leaflet-based health education about BSE on increasing knowledge among Women of Childbearing Age in the Tarailu Health Center Work Area, Mamuju Regency. The research method used is quantitative research with a Quasi-Experimental research design and a "One Group Pretest-Posttest" design using a purposive sampling technique with a sample of 40 respondents. The results of the study show a significant increase in the respondents' knowledge after being given leaflet-based health education about BSE. Based on the paired sample t-test, a T value of -5.182 was obtained with a p-value of 0.00 < 0.005. This indicates that the hypothesis is accepted, meaning there is an effect of health education about BSE on increasing knowledge among Women of Childbearing Age in the Tarailu Health Center Work Area, Mamuju Regency, in 2024. This study provides useful information to raise awareness about the importance of breast self-examination as an early detection step for breast cancer among women of childbearing age in the area.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING DI KAMPUNG KWUHKENDAK DISTRIK FAKFAK BARAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KWUHKENDAK Muh. Risal Tawil; Erika Erika; Dewi Parwati; Noviyanti Rahardjo Putri; Nur Triningtias P; Meillisa Carlen Mainassy; Hondor Saragih; Rahmat Pannyiwi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29224

Abstract

Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik, fungsi mental, dan intelektual akan terganggu serta berhubungan dengan gangguan fungsi kekebalan dan meningkatkan risiko kematian. Stunting merupakan permasalahan gizi yang timbul akibat kurangnya asupan nutrisi sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai stunting beserta upaya pencegahannya. Metode edukasi yang digunakan yaitu melalui penyuluhan. Kegiatan dilakukan dengan tahapan pre- test, pemberian edukasi melalui penyuluhan tentang stunting beserta pecegahannya, dan terakhir adalah post-test. Analisis data dilakukan menggunakan uji Paired Samples T-Test dengan subjek yaitu ibu-ibu yang memiliki balita usia 6-24 bulan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata pengetahuan para ibu setelah mendapatkan edukasi yaitu sebesar 11,19 poin, nilai rata-rata pre-test = 70,27 dan nilai rata-rata post-tes=81,46. Hasil analisis statistik menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi melalui penyuluhan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan ibu terkait stunting beserta upaya pencegahannya.
Mencegah Perdarahan dengan Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan terhadap Tanda Bahaya Perdarahan Ibu Hamil Dewi Parwati; Rosita, Rosita; Sormin, Roslin E. M; Mildaratu, Mildaratu; Lubis, Halimatussakdiyah; Wijayati, Lumastari Ajeng
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46149

Abstract

Perdarahan merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu hamil di Indonesia. Deteksi dini melalui pengetahuan, sikap, dan keterampilan ibu hamil terhadap tanda bahaya sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.Mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan keterampilan ibu hamil terhadap pencegahan perdarahan melalui pengenalan tanda bahaya.Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 100 ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas X, diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0,005), dan keterampilan (p=0,001) terhadap pencegahan perdarahan.Pengetahuan, sikap, dan keterampilan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kemampuan mengenali dan mencegah perdarahan kehamilan.
Hubungan Pernikahan Dini dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Hajrah, Fifit; Parwati, Dewi; Rismaida, Martalina; Fadhilah, Iin; Nur, Armiyati
Mando Care Jurnal Vol. 4 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Mandar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55110/mcj.v4i1.224

Abstract

Anemia in pregnant women is a health problem that can increase the risk of pregnancy and childbirth complications. This study aims to analyze the relationship between early marriage and nutritional status with the incidence of anemia in pregnant women at the Binanga Health Center. The study used a cross-sectional design with a sample of 58 pregnant women selected by purposive sampling. Data were collected through interviews, measuring the upper arm circumference (MUAC), and examining hemoglobin levels, then analyzed using the Chi-square test and logistic regression. The results of this study show that early marriage and the nutritional status of pregnant women are significantly related to the incidence of anemia. Women who marry at a young age and have poor nutritional status are at a higher risk of experiencing anemia. Therefore, it is necessary to improve education about early marriage and ensure optimal nutrition before and during pregnancy. Intervention programs focusing on nutritional screening and anemia in adolescent girls and prospective brides are crucial to reduce the incidence of anemia in pregnant women and improve the health of both mothers and babies.
Pentingnya Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi Di Desa Boda-Boda Kabupaten Mamuju Dewi Parwati; Kiki Uniarti Thalib
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): Juli : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.663 KB) | DOI: 10.56910/safari.v2i3.205

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu dan bermanfaat sebagai makanan bayi (Maryunani, 2013). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, tanpa memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi sampai bayi berusia enam bulan, kecuali vitamin, mineral, obat-obatan, dan garam rehidrasi oral. Suatu kenyataan bahwa mortalitas (angka kematian) dan morbiditas (angka terkena penyakit) pada bayi ASI eksklusif jauh lebih rendah dibanding dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI. Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang 10 kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit terutama bila sakitnya berat. Ide pokok yang mendasari rencana Pengabdian Masyarakat ini adalah dalam rangka memenuhi Tri Dharma Pengabdian Masyarakat Bidan Pendidikan Institut Kesehatan dan Bisnis St. Fatimah ingin melaksanakan program penyuluhan di Desa Boda-Boda yang bertujuan untuk mengajarkan Ibu Nifas bagaimana cara pemberian ASI Ekslusif pada bayi dengan benar. Berhubungan dengan hal tersebut, maka kami mengajukan proposal kepada ketua yayasan agar kami diberi bantuan untuk melaksanakan baksos.
Peran Dukungan Sosial Terhadap Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Era Digital Adisty Dwi Treasa; Dewi Parwati; Herlina; Risma Putri Utama; Halimatussakdiyah Lubis
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2632

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan langkah awal yang krusial dalam menjamin keberhasilan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan meningkatkan kelangsungan hidup bayi. Meskipun IMD direkomendasikan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI, tingkat keberhasilannya di berbagai wilayah Indonesia masih bervariasi. Salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan IMD adalah dukungan sosial, baik dari keluarga, tenaga kesehatan, maupun masyarakat. Di era digital, bentuk dukungan sosial turut berkembang melalui media digital seperti grup WhatsApp, forum ibu menyusui, dan aplikasi edukasi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan sosial—baik konvensional maupun digital—dengan keberhasilan pelaksanaan IMD pada ibu postpartum. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 120 ibu postpartum diambil secara purposive dari empat rumah sakit di Jawa Barat. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara dukungan sosial dan keberhasilan IMD (p < 0,05). Ibu yang menerima dukungan tinggi dari suami, tenaga kesehatan, serta memiliki akses informasi melalui media digital memiliki peluang keberhasilan IMD yang lebih tinggi. Dukungan tenaga kesehatan merupakan prediktor dominan dalam model regresi (OR = 3,9; CI 95% = 1,8–8,3). Dukungan sosial berperan penting dalam menunjang keberhasilan IMD. Optimalisasi peran keluarga, tenaga kesehatan, dan media digital sebagai sumber informasi dan motivasi perlu diperkuat dalam program promosi kesehatan ibu dan anak di era digital.
Strategi Peningkatan Kompetensi Digital Bidan dalam Era Kesehatan 5.0 Dewi Parwati; Delimayani; Warda M; Ria Gustiani; Adisty Dwi Treasa
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2893

Abstract

Transformasi digital dalam dunia kesehatan menuntut peningkatan kompetensi digital tenaga kesehatan, termasuk bidan. Era Kesehatan 5.0 menekankan pendekatan human-centered yang didukung oleh teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan big data. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi efektif dalam meningkatkan kompetensi digital bidan guna menunjang pelayanan kebidanan yang adaptif dan berkualitas di era digital. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik studi pustaka dan wawancara mendalam pada 12 bidan di Puskesmas dan rumah sakit di wilayah Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi digital bidan masih terbatas pada penggunaan teknologi dasar seperti aplikasi e-Kohort dan sistem informasi kesehatan ibu dan anak (SIKIA). Strategi yang direkomendasikan meliputi pelatihan berkelanjutan, penguatan kurikulum digital di pendidikan kebidanan, dan penyediaan platform pembelajaran digital. Kesimpulannya, peningkatan kompetensi digital bidan memerlukan kolaborasi lintas sektor serta integrasi teknologi dalam sistem pelayanan kebidanan.
PROMOSI KESEHATAN PENTINGNYA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI ANAK DI DESA TANGKIL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTUL Saputri, Nurul Aini Suria; Parwati, Dewi; Firdaus, Yulfira; Hasibuan, Evis Ritawani; Fitri, Lidia; Pannyiwi, Rahmat
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.49479

Abstract

Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang mencakup masa sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun, dikenal sebagai fase emas yang menentukan kesehatan, kecerdasan, dan kualitas hidup seseorang di masa depan. Kekurangan gizi pada periode ini dapat mengakibatkan dampak jangka panjang seperti stunting, hambatan perkembangan otak, hingga menurunnya produktivitas di usia dewasa. Desa Tangkil, yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sentul, merupakan salah satu daerah yang menghadapi masalah gizi anak dan prevalensi stunting yang memerlukan intervensi promotif-preventif. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga mengenai pentingnya pemenuhan gizi selama 1000 HPK melalui kegiatan promosi kesehatan. Metode pelaksanaan meliputi ceramah edukatif, diskusi interaktif, dan demonstrasi pembuatan MP-ASI dengan bahan pangan lokal. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai nutrisi ibu hamil, ASI eksklusif, dan MP-ASI tepat waktu dari 40% menjadi 85%. Peserta juga menyatakan komitmen untuk menerapkan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini membuktikan bahwa promosi kesehatan berbasis komunitas efektif dalam membangun kesadaran pentingnya 1000 HPK, yang diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting dan meningkatkan status gizi anak di Desa Tangkil.