Ikan lele (Clarias sp.) merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Sistem akuaponik dapat menghemat lahan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan hara. Tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) dan selada (Lactuca sativa) merupakan jenis sayuran yang populer di Indonesia. Maka dari itu, penelitian yang bertujuan untuk mengukur pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele (Clarias gariepinus) pada sistem akuaponik dengan jenis tanaman yang berbeda yaitu menggunakan tanaman kangkung dan selada. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas tiga perlakuan, yaitu Perlakuan P0 dengan pemberian pakan pelet (Kontrol), Perlakuan P1 dengan pertumbuhan tanaman kangkung dan pemberian pakan pelet, dan Perlakuan P2 dengan pertumbuhan tanaman selada dan pemberian pakan pelet). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Penelitian selama 6 minggu menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak bobot tubuh benih ikan lele tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (P0) sebesar 11,03 g dan pertumbuhan mutlak panjang tubuh tertinggi juga terdapat pada perlakuan kontrol (P0) sebesar 4,03 cm. Laju pertumbuhan spesifik (SGR) tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (P0). Tingkat kelangsungan hidup (SR) tertinggi benih ikan lele terdapat pada Perlakuan I (P1) dengan tanaman kangkung sebesar 92,5%. Pertumbuhan tanaman akuatik menunjukkan bahwa tanaman kangkung (P1) memiliki tinggi rata-rata 9,25 cm, lebar daun 0,6 cm, dan 5 daun, sedangkan selada (P2) memiliki tinggi rata-rata 1,87 cm, lebar daun 0,93 cm, dan 2 daun. Kualitas air selama penelitian relatif stabil dengan suhu berkisar antara 26-33°C dan nilai pH antara 7-7,9.Â