Claim Missing Document
Check
Articles

Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Paradigma 3R di Lingkungan Masyarakat Sekitar DAS Ciliwung Kelurahan Tanjungmekar, Karawang Barat Choiroel Woestho; Djuni Thamrin; Erik Saut H. Hutahaean; Prasojo Prasojo
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 3 No. 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.374 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v3i2.175

Abstract

Daerah aliran sungai (DAS) Citarum merupakan satu dari sekian banyak aliran sungai terpanjang yang ada di Indonesia. DAS Citarum mempunyai panjang ±300 KM dengan kedalaman ± 3 Km yang melewati 7 Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Barat. Kelurahan Tanjungmekar yang terletak di Kabupaten Karawang merupakan satu wilayah yang dilewati oleh DAS Citarum. Observasi awal yang dilakukan mendapatkan permasalahan terkait dengan masyarakat dalam memanfaatkan DAS Citarum untuk kebutuhan hidup sehari – hari seperti mencuci dan kakus. Bahkan tidak jarang masyarakat membuang sampah ke DAS Citarum yang disebabkan minimnya informasi dalam hal penanganan serta pengelolaan sampah dengan baik. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu ada langkah dalam menangani permasalahan sampah di DAS Citarum, sehingga mendorong Dosen dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tujuan untuk memberikan gambaran, membuka wawasan, dan pengetahuan tentang paradigma pengelolaan sampah rumah tangga melalui sistem Reuse, Reduce, dan Recycle. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan, dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, evaluasi kegiatan, hingga pelaporan hasil. Hasil kegiatan menunjukkan minat masyarakat terhadap pengelolaan sampah melalui metode Reuse, Reduce, dan Recycle tinggi, dimana mereka bisa memanfaatkan limbah dari sampah yang sudah diolah menjadi pupuk cair. Luaran yang dihasilkan yaitu menambah pemahaman dan wawasan mengenai pengelolaan sampah. Kata kunci: sosialisasi, pengelolaan sampah, 3R
Caring dan Observing Orang Tua Kepada Anak Yuarini Wahyu Pertiwi; Hema Dayita Pohan; Erik Saut H Hutahaean; Djuni Thamrin; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 4 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.623 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v4i2.634

Abstract

Abstract RPTRA is a community established by the DKI Jakarta government in order to improve the quality of life of its citizens, which in this case is specifically to support the growth and development of children, the comfort of parents and the comfort of its citizens in interacting. Children's growth and development is a mandatory thing that must be considered by parents, therefore the role of parents in providing care is important. In providing care, parents must have good care and observation of their children. If parents pay less attention and care to their children, it is feared that children will have difficulty in completing their developmental tasks. At this community service activity, the implementing team will provide material presentations about care and attention that will be conveyed through the lecture method. The results show that there are many variants of answers from the participants regarding parenting, the participants also better understand how to be parents who care and pay attention to their children. This activity still has limitations in the form of small stimuli, because the material provided is still only providing additional knowledge to parents. Follow-up activities are still needed so that parents can also apply knowledge effectively to their children. Then for the government, especially the RPTRA administrators, it is hoped that they can hold programs that can increase the bond between parents and children. Keywords: Children, Parents, Caring, Observing, Parenting Abstrak RPTRA merupakan komunitas yang didirikan oleh pemerintah DKI Jakarta guna untuk meningkatkan kualitas hidup para warganya yang dalam hal ini khusus kepada mendukung tumbuh kembang anak, kenyaman orang tua serta kenyamanan warganya dalam berinteraksi. Tumbuh kembang anak merupakan hal wajib yang harus diperhatikan oleh para orang tua, oleh karena itu peran orang tua dalam memberikan pengasuhan merupakan hal penting. Dalam memberikan pengasuhan, orang tua harus memiliki kepedulian dan pengamatan yang baik terhadap anak-anaknya. Apabila orang tua kurang memperhatikan dan peduli kepada anaknya, maka dikhawatirkan anak akan kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Pada kegiatan pengabdian masyarakat kali ini tim pelaksana akan memberikan pemaparan materi mengenai kepedulian dan perhatian yang akan disampaikan melalui metode ceramah. Hasilnya menunjukan banyak varian jawaban dari para peserta kegiatan mengenai pengasuhan, para peserta pun lebih memahami bagaimana menjadi orang tua yang peduli dan memperhatikan anak. Kegiatan ini masih memiliki keterbatasan berupa rangsangan kecil, karena materi yang diberikan masih sekedar memberikan tambahan pengetahuan kepada orang tua. Kegiatan lanjutan masih diperlukan agar orang tua juga dapat mempraktekan pengetahuan secara efektif kepada anak-anaknya. Kemudian bagi pemerintah khususnya para pengurus RPTRA, diharapkan dapat mengadakan program-program yang dapat meningkatkan kelekatan orang tua dan anak. Kata kunci: Anak-Anak, Orang Tua, Kepedulian, Perhatian, Pengasuhan
Pelatihan Teamwork Pada Anggota Pengelola RPTRA Malaka Sari, Jakarta Timur Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Hema Dayita Pohan; Tiara Anggita Perdini; Farida Novitasari
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 5 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.934 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v5i1.705

Abstract

Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) is one of the communities established by the DKI Jakarta government in order to build a communication platform. RPTRA is managed by a group of individuals who have good intentions in managing it. Not only that, managers are sometimes faced with other tasks, which also require the role of all management members. As in other groups, group dynamics occur within them. For example, in the form of things throwing work responsibilities, reporting to each other, resulting in the process of working together being hampered and making the work process not smooth. The implementation of the webinar activity is carried out with the asynchronous method, in the sense that the participants and the team do not conduct the seminar on a live broadcast. But by communicating in WhatsApp groups, questions and evaluations using the g-form, delivering material through YouTube media. Through outreach activities which lasted for approximately five hours and carried out asynchronously, the counseling provided benefits for the participants.   Keywords: Malaka Sari Village, RPTRA manager, Team Work   Abstrak   Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) merupakan salah satu komunitas yang didirikan pemerintah DKI Jakarta guna untuk membangun wadah berkomunikasi. RPTRA dikelola oleh sekelompok individu yang berniat baik dalam melakukan pengelolaannya. Tidak hanya itu, pengelola terkadang dihadapkan dengan tugas-tugas lainnya, yang juga membutuhkan peran dari seluruh anggota pengelola. Seperti pada kelompok lainnya, dinamika kelompok terjadi didalamnya. Misalnya yaitu berupa hal-hal melempar tanggung jawab kerja, saling melapor satu dengan lainnya, sehingga mengakibatkan proses kerja bersama menjadi terhambat dan membuat proses kerja menjadi tidak lancar. Pelaksanaan kegiatan webinar dilakukan dengan metode asinkroni, dalam artian bahwa peserta dan tim tidak melakukan seminar secara siaran live. Melainkan dengan berkomunikasi di dalam WhatsApp group, pertanyaan dan evaluasi menggunakan g-form, penyampaian materi melalui media youtube. Melalui kegiatan penyuluhan yang berlangsung kurang lebih selama lima jam dan dilakukan secara asinkroni penyuluhan memberikan manfaat bagi peserta.   Kata kunci: Kelurahan Malaka Sari, Pengelola RPTRA, Kerjasama
Faslitas MCK Di Ruang Publik Untuk Keperluan Warga Sekitar Dan Wisatawan Erik Saut H Hutahaean; Dhian Tyas Untari; Soehardi Soehardi; Tulus Sukreni; Timorora Sandha Perdhana; Fata Nidaul Khasanah; Iskandar Zulkarnaen; Djuni Thamrin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 4 No. 3 (2021): Edisi Khusus: Peranan Akademisi Dalam Masyarakat (Desember 2021)
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.871 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v4i3.914

Abstract

Muara Gembong district is often the attention of the surrounding community, especially the people of Jakarta and Bekasi. Its location directly facing the sea makes this sub-district often visited by various parties for travel or for other activities such as mangrove planting. There is one small problem but it is often considered as a very important thing related to the pattern of life of the community and also supporting infrastructure to lift tourism potential. One of the important is the availability of infrastructure that can be used by residents for bathing, washing and toilet purposes. Likewise for tourists, because it requires the infrastructure available. The results of discussions, interviews and field observations get there are three points that are quite ahagia ative to be able to overcome existing problems. Through the construction of MCK / Toilet infrastructure for the community and tourists are expected to have an impact related to efforts to lift the potential of tourism in muara gembong subdistrict. MCK / toilet development program also has an impact on the formation of healthy lifestyle patterns, and minimize environmental pollution whose source comes from human wastewater. The benefits of the program require continuous action from the community. Such as in the form of a cleanliness management system and its care.   Keywords: MCK/Toilet, Muara Gembong, Infrastructure, Tourism Potential   Abstrak   Kecamatan Muara Gembong kerap menjadi perhatian masyarakat sekitarnya, khususnya masyarakat Jakarta dan Bekasi. Letaknya yang langsung menghadap kearah laut membuat kecamatan ini kerap dikunjungi oleh berbagai pihak untuk berwisata ataupun untuk kegiatan lainnya seperti penanaman mangrove. Terdapat satu permasalahan kecil tetapi sering dianggap sebagai hal yang sangat penting terkait dengan pola kehidupan masarakatnya dan juga prasarana pendukung untuk mengangkat potensi wisata. Salah satu yang penting adalah ketersediaan prasarana yang dapat digunakan warga untuk keperluan mandi, cuci dan kakus. Begitupun juga bagi wisatawan, karena memerlukan tersedia prasarana tersebut. Hasil diskusi, wawancara dan observasi lapangan mendapatkan ada tiga titik yang cukup untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada. Melalui pembangunan prasarana MCK/Toilet bagi masyarakat dan wisatawan diharapkan dapat memberikan dampak yang berikaitan dengan upaya mengangkat potensi pariwisata yang ada di lingkungan Kecamatan Muara Gembong. Program pembangunan MCK/toilet juga berdampak kepada terbentuknya pola perilaku hidup yang sehat, dan meminimalkan pencemaran lingkungan yang sumbernya berasal dari air limbah manusia. Manfaat program memerlukan adanya tindakan yang berkesinambungan dari masyarakat. Seperti misalnya berupa sistem pengelolaan kebersihannya dan perawatannya.   Kata kunci: MCK/Toilet, Muara Gembong, Prasarana, Potensi Wisata
Analisis Pola Asuh, Kontrol Diri, dan Moralitas Kepribadian Sebagai Faktor Kenakalan Remaja di Kota Bekasi Erik Saut. H Hutahaean; Andreas Corsini. W Nugraha; Tiara Anggita Perdini; Ryan Bastoro; Romaria Marbun
JURNAL PSIKOLOGI Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v16i1.7812

Abstract

AbstrakKenakalan remaja dilihat sebagai perbuatan yang mengandung unsur kriminal dan dilakukan oleh anak remaja. Perilaku remaja yang nakal dianggap berasal dari rumah tempat tinggalnya. Edukasi yang negatif, minimnya penanaman nilai moralitas di dalam kepribadian, dan rendahnya kesadaran lingkungan dalam membentuk konsep kendali menjadi sorotan penting untuk memahami mengapa remaja berbuat nakal. Penelitian ini bertujuan ingin menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kenakalan remaja . Pengambilan data Penelitian dilakukan dengan menyebarkan skala kenakalan remaja, skala pola asuh, skala kontrol diri, dan skala moralitas kepada 300 remaja di Kota Bekasi. Remaja yang menjadi responden dipilih berdasarkan konsep usia di bawah 18 tahun, dengan pendidikan menengah pertama hingga menengah umum atau sederajat. Hasilnya memperlihatkan pola asuh yang buruk berperan menjadi faktor yang pengaruhi kenakalan remaja secara langsung. Hasil uji lainnya mendapatkan kontrol diri dan moralitas kepribadian dapat berperan menjadi mediator yang menghubungkan pola asuh buruk dengan kenakalan remaja. Kedepannya perlu dilakukan analisis secara lengkap tentang faktor yang dapat membentuk kontrol diri pada remaja, dan proses yang dapat menanamkan moralitas pada kepribadian remaja.AbstractJuvenile delinquency is seen as an act that contains a criminal element and is committed by teenagers. Naughty adolescent behavior is ascribed to the house where they lives. Negative education, the lack of instilling the value of morality in personality, and the low awareness of the environment in shaping the concept of control are important spotlights to understand why adolescents are naughty. This study aims to analyze the factors that influence juvenile delinquency. Retrieval of data the study was conducted by distributing the scale of juvenile delinquency, the scale of parenting, the scale of self-control, and the scale of morality to 300 adolescents in the city of Bekasi. Adolescents who become respondents are chosen based on the concept of age under 18 years, with junior high school or senior high school. The results show that poor parenting plays a role in directly affecting juvenile delinquency. Other test results get self-control and personality morality can play a role as a mediator connecting bad parenting with juvenile delinquency. In the future it is necessary to do a complete analysis of the factors that can shape self-control in adolescents, and the processes that can instill morality in adolescent personalities.
Pelatihan Objektivitas dan Pentingnya Learning dalam Pengasuhan Orang Tua terhadap Anak Hema Dayita Pohan; Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Djuni Thamrin; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202164.910

Abstract

TRAINING OF OBJECTIVITY AND THE IMPORTANCE OF LEARNING IN PARENTING FOR CHILDREN. Family is a group consisting of individuals bound by marriage or blood relationship consisting of parents (father, mother) and children. In the family, the biggest role is parents. Parents have an obligation to educate, and raise children as well as possible which in the process involves parenting. In parenting, parents must pay attention to the elements of objectivity and learning, namely parents must be able to assess and pay attention to children according to their portions and their willingness to learn. This activity is carried out to support parents' knowledge about the objective and learning elements. The audience is the women of the RPTRA community as many as 47 people. Submission of objective and learning materials will be delivered through lecture teaching methods and also distributing pre-test and post-test forms. As a result, there were many variants of answers from the audience, and this activity increased their understanding of good parenting. This activity is still limited to the level of knowledge and understanding, there is still a need for more effective follow-up activities so that they can be applied in life.
Self-monitoring dan Kemampuan Verbal Terhadap Perilaku Berbohong Rijal Abdillah; Yuarini Wahyu Pertiwi; Erik Saut H Hutahaean; Ryan Bastoro; Rizki Amalia P Putri; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 20 No. 3 (2020): September 2020
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.784 KB) | DOI: 10.31599/jki.v20i3.283

Abstract

Lies are carried out by individuals in many of their daily activities, the impact of lying is detrimental to others, and the perpetrators. The results of previous studies have explained that this happens because the perpetrator of lying can monitor his appearance so that it is difficult for the victim to see it as a lie. The most difficulty in recognizing lies is identifying indicators of lying. Therefore it is important to be able to identify indicators of lying behavior. Through two series of studies, this study aims to conduct an analysis of lying, through survey research and in-laboratory research. There were 74 subjects in the survey, and 60 people were involved to be the subject of experimental research. With details of 20 people as the lying group, 20 people as the honest group and 20 people as the neutral group. The results of the survey study found that self-monitoring is related to lying behavior, and self-monitoring also has a direct effect on lying behavior. Conversely, verbal ability is not related to lying. In the experimental study, it was found that the heart rate was different between the three experimental groups. Similar to the sound amplification (db) there was a significant difference between the three experimental groups, but the analysis of the sound wave pattern showed no difference. The results of the analysis of the response reactions and eye movements were not different. The empirical facts of this study can be used to identify indicators of lying behavior. Keyword: self-monitoring, verbal ability, heart rate, eye movements, and lying behavior Abstrak Berbohong dilakukan oleh individu pada banyak di setiap aktivasnya sehari-hari, dampak dari perilaku berbohong merugikan orang lain, dan diri pelakunya. Hasil studi terdahulu menerangkan hal itu dapat terjadi karena pelaku berbohong dapat memantau tampilan keadaan dirinya sehingga sulit di lihat oleh korbannya sebagai kebohongan. Kesulitan terberat dalam mengenali kebohongan di dalam aktivas sehari–hari adalah mengenali indikator-indikator yang menjadi bagian dari perilaku berbohong. Berupa kemampuan verbal, reaksi memberikan jawaban, ekspresi wajah, denyut jantung, suara yang dikeluarkan. Oleh karenanya penting untuk dapat mengenali indikator tentang perilaku berbohong. Melalui dua rangkaian studi penelitian ini berupaya untuk melakukan analisis mengenai perilaku berbohong, secara penelitian survei dan penelitian di dalam laboratorium. Sebanyak 74 subjek dilibatkan di dalam proses studi survei. Kemudian sebanyak 60 orang dilibatkan untuk menjadi subjek penelitian eksperimen. Dengan rincian 20 orang untuk kelompok berbohong, 20 orang untuk kelompok jujur dan 20 orang untuk kelompok netral (bebas memilih bohong atau jujur). Hasil studi survei mendapatkan fakta bahwa self-monitoring berhubungan dengan perilaku berbohong, dan self-monitoring juga berpengaruh secara langsung terhadap perilaku berbohong. Sebaliknya kemampuan verbal tidak berhubungan dengan perilaku berbohong. Pada studi eksperimen didapatkan hasil bahwa denyut jantung terjadi perbedaan diantara tiga kelompok eksperimen. Begitupula dengan amplifikasi suara (db) terjadi perbedaan yang signifikan diantara ketiga kelompok eksperimen, akan tetapi analisis terhadap pola gelombang suara tidak menunjukkan adanya perbedaan. Begitu juga hasil analisis terhadap reaksi menjawab dan gerakan mata keduanya tidak didapatkan adanya perbedaan. Fakta empiris penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan untuk mengenal mengenai indikator perilaku berbohong. Kata Kunci: self-monitoring, kemampuan verbal, denyut jantung, gerak mata, dan perilaku berbohong
Skala Penelitian Variabel Terprovokasi Dengan Melibatkan Responden Petugas Pengamanan Demonstrasi Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 22 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.435 KB) | DOI: 10.31599/jki.v22i1.957

Abstract

Police officers from the Mass Control Unit (DALMAS) are a police unit with the task of providing security against demonstrations. The chaotic conditions of the demonstration became a reality that they had to face while on duty. The rioting of the demonstrators not only poses a big risk, but in the rioting there are also efforts that can provoke DALMAS members to become emotional and aggressive, in other words provoked. The provoked variable is a very interesting study, but from the many results of research on aggressive behavior, a measurement scale that can be used to obtain quantitative data has not been found. This study tries to compile constructs and items to be able to measure the state of being provoked. The measurement construct was compiled and tested for conformity by involving 5 assessor panelists, and then 35 members of DALMAS were involved to conduct trials to determine the reliability of the items. The result managed to get a number of items that can be used to measure the state of being provoked, the measurement bits show a fairly accurate reliability. Although the existing items are able to measure variables, these results have not involved a large number of respondents.   Keywords: Instrument, Provoked Scale, Research   Abstrak   Petugas polisi satuan Pengendali Masa (DALMAS) merupakan satuan kepolisian dengan tugas melakukan pengamanan terhadap aksi demonstrasi. Kondisi unjuk rasa yang rusuh menjadi kenyataan yang harus dihadapi mereka saat bertugas. Aksi rusuh dari demonstran tidak hanya memunculkan resiko besar, tetapi dalam aksi rusuh juga terjadi upaya-upaya yang dapat memancing anggota DALMAS menjadi emosional dan agresi, dengan kata lain terprovokasi. Variabel terprovokasi menjadi suatu kajian yang sangat menarik, namun dari sekian banyaknya hasil penelitian mengenai perilaku agresi belum ditemukan skala pengkuran yang dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif. Penelitian ini mencoba untuk menyusun konstruk dan butir untuk dapat mengukur keadaan terprovokasi. Konstruk pengkuran disusun dan diuji kesesuaiannya dengan melibatkan 5 orang panelis penilai, dan selanjutnya sebanyak 35 anggota DALMAS dilibatkan untuk melakukan uji coba untuk mengetahui keterhandalan butir. Hasilnya berhasil mendapatkan sejumlah butir yang dapat digunakan untuk mengukur keadaan terprovokasi, bitur pengkuran memperlihatkan kehandalan yang cukup akurat. Meskipun butir-butir yang ada sudah mampu mengukur variabel, namun hasil ini belum melibatkan responden dalam jumlah yang besar.   Kata kunci: Instrumen, Skala Terprovokasi, Penelitian
Analisis Beban Kerja dan Stres Traumatik pada Anggota Polisi Unit Kriminal Tugimin Supriyadi; Erik Saut H Hutahaean; Sandra Adetya; Anifah Anifah
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 10 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.169 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v10n2.p105-113

Abstract

The police officers working at the crime units often face a heavy workload due to the uncertainty of their work hours and the difficult situations they should deal with during their duties in solving criminal cases. This can cause them being prone to experience stress due to their exposure to situations that can cause trauma. This study aims to analyze the workload and traumatic stress in police officers serving in the crime units. Subjects involved in this study were 73 officers from eight crime divisions. All subjects were male and are serving their duties in Jakarta. Data were collected using a survey method and analyzed using correlation and a simple linear regression tests. The result shows that most subjects have  workload and stress levels in the medium category. The correlation test shows that there is a positive relationship between workload and traumatic among subjects, while the simple linear regression test shows that workload has a significant contribution in predicting the participants traumatic stress. This result confirms previous studies which conclude that the workload experienced by police officers impacts on their stress.   Keywords: Workload, traumatic stress, police officersAbstrak: Anggota kepolisian yang bertugas di bagian unit kriminal sering menghadapi beban kerja yang berat karena harus mengalami ketidakpastian jam kerja dan situasi sulit yang tidak jarang melampaui ambang batas mereka ketika menyelesaikan kasus-kasus kriminal. Hal ini dapat berimplikasi pada kemungkinan terpaparnya para personel polisi dengan situasi traumatik. Hal tersebut menyebabkan polisi yang bertugas di bagian ini rawan mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beban kerja dan stres traumatik pada anggota kepolisian yang bertugas di unit kriminal. Subjek yang terlibat berjumlah 73 orang berasal dari delapan divisi kriminal. Semua subjek berjenis kelamin laki-laki dan bertugas di Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan metode survei dengan menyebarkan angket dan dianalisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi linier sederhana. Hasil menunjukkan rata-rata subjek memiliki beban kerja dan tingkat stres dalam kategori sedang. Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara beban kerja dan stres traumatik pada subjek, sedangkan hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa beban kerja berkontribusi secara signifikan terhadap stres traumatik subjek. Hasil penelitian ini mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa beban kerja anggota berdampak pada stres yang dialami.
Merancang Alat Perekam Data Denyut Jantung Dan Tayangan 360 Dalam Satu Layar Monitor Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Ryan Bastoro; Tiara Anggita Perdini; Hema Dayita Pohan
Techno.Com Vol 21, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/tc.v21i3.5778

Abstract

Penelitian variabel psikologis cenderung banyak menggunakan kuesioner penelitian, karena dilakukan menggunakan pendekatan penelitian survey. Padahal ada beberapa data yang terkait dengan keadaan psikologis tidak dapat diungkap secara nyata atau secara real time, misalnya adalah denyut jantung yang berubah akibat pemberian stimulus tertentu. Penelitian ini berusaha untuk mencoba mengkolaborasikan beberapa alat yang terpisah untuk digunakan sebagai alat pengumpul data denyut jantung sebagai dampak tayangan video. Perangkat yang digunakan merupakan perangkat yang mudah didapatkan dan dioperasikan, juga tidak memerlukan pemrograman untuk menggunakannya. Berdasarkan pendakatan trial-eror dan pelajari video tutorial, dan juga literatur lainnya. Penelitian ini berhasil mengkolaborasikan perangkat yang untuk digunakan dalam mengobservasi efek tayangan terhadap reaksi denyut jantung melalaui satu tampilan layar monitor. Alat ini disusun sebatas dengan mengkolaborasikan beberapa perangkat sesuai dengan fungsinya, dan tingkat keberhasilannya terbatas kepada kesanggupan perangkat dalam menampilkan data di layar computer.
Co-Authors Adelia, Edis Adetya, Sandra Adi Fahrudin Adi Fahrudin Adi Fahrudin Adi Fahrudin Agustin, Meida Alya Sagita, Nabila Andreas Corsini. W Nugraha Anifah Anifah Anifah Anifah Astriani, Ririn Aulia, Della Bastoro, Ryan Bayani Rahmawati, Betha Bram Rialdi Siregar Bram Rialdi Siregar Cahyono Cahyono Dayita Pohan , Hema Erniyanti, Windi Kirana Farida Novitasari Fata Nidaul Khasanah Febrieta, Ditta Finanto, Mic Flie Nathalia Randy Gus Muiid, Azwin Hannafiani, Hannafiani Hema Dayita Pohan Hema Dayita Pohan Hermansyah, Ivan Hidarsah, Ida Hoirunnurmalasari Hosaini Hosaini Husmiati Yusuf Inrianto, Inrianto Iskandar Zulkarnaen Iskandar Zulkarnaen Ismawati Ismawati Kholifa, Elo Nur Kurniawan, Reny Lestari, Hanafiani Loso Judijanto Maria Chrisnatalia Martha, Marcia Maulani, Rahmi Puji Mawardani, Hanifah Mentari Merida, Sarita Candra Muhammad Abduh Mulyadi Mulyadi Mulyanto, Erwan Muminin, Amirul Muzzamil , Ferdy Muzzamil, Ferdy Novitasari, Farida Nugraha, Susiana Nur Rizaldi, Muhammad Nuraida, Tia Nura’raafa, Alfalah Putri Nurhaliza, Danya Perdhana, Timorora Sandha Perdini, Tiara Anggita Pertiwi, Yuarini Wahyu Pohan, Hema Dayita Prakasa, Muhammad Difa Pramana, I Made Candra Budi Prasojo Prasojo Prasojo, Prasojo Pratama, Adittya Yoga Putra Purwaningtyas, Azzra Nabila Puspitasari, Aulia Rahma Putra, Trias Fachman Putri , Rizki Amalia P Randy, Flie Nathalia Rijal Abdillah Rini Indryawati Rizki Amalia P Putri Rohmahwati, Desy Romaria Marbun Ryan Bastoro Ryan Bastoro Ryan Bastoro S, Harrifki Anugrah Salsabillah, Jihan Sandra Adetya Saputra, Farhan Setiasih, Windi Soehardi Soehardi Soehardi Soehardi Sukreni, Tulus Sulthan, Sulthan Bakhtiar Nur Wahid Supriyadi, Tugimin Supriyari, Tugimin Taufik Hidayat Thamrin, Djuni Tiara Anggita Perdini Tiara Anggita Perdini Tiara Anggita Perdini Tiara Anggita Perdini Tiara Anggita Perdini Timorora Sandha Perdhana Tulus Sukreni Ulfatun Wahidatun Nisa Untari, Dhian Tyas Woestho, Choiroel Yulia Fitriani, Yulia