Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pengelolaan Limbah Nanas Tangkit Menjadi Eco-enzyme di Desa Tangkit Baru Muaro Jambi Fitratul Aini; Hasnaul Maritsa; Ashif Irvan; Ahmad Sazali; Tia Wulandari
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 3 (2022): JAMSI - Mei 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.376

Abstract

Desa Tangkit Baru merupakan sentra produksi nanas terbesar di Jambi dan dijuluki dengan Desa emas sejuta nanas. Penduduk di desa ini banyak membuka home industri (UMKM) yang memanfaatkan bahan baku nanas menjadi berbagai inovasi olahan nanas, seperti dodol, selai dan manisan dengan sekali produksi menghabiskan 500-1000 buah nanas yang limbahnya dibuang ke lingkungan. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengolah limbah nanas yang tidak termanfaatkan menjadi produk Eco-enzyme yang benilai jual. Pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap observasi dan perencanaan, tahap implementasi kegiatan, serta tahap evaluasi. Kelompok sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok UMKM dari CV Tulimario dan CV Yusra di desa Tangkit Baru. Hasil dari kegiatan ini adalah edukasi warga dalam m engoptimalkan pengelolaan limbah nanasmenjadi produk yang benilai tinggi sepertiEco-enzyme. Dengan kegiatan PKM yang telah dilakukan ini, kelompok UMKM di Desa Tangkit Baru dapat memanfaatkan limbah dari kulit nanas sebagai bioproduk inovasi dalam mengembangkan produk industri lokal khususnya agroindustri nanas secara berkelanjutan.
SCREENING ANTAGONISTIK ACTINOBACTERIA SEBAGAI AGEN BIOKONTROL TERHADAP Ganoderma boninense : Screening of antagonistic actinobacteria as biocontrol agent against Ganoderma boninense Hasnaul Maritsa; Hesti Riany
Jurnal Silva Tropika Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jsilvtrop.v6i1.23471

Abstract

ABSTRACT Actinobacteria (Actinomycetes) is a unique group among microbe and prokaryotes. They have both characteristics of fungi and bacteria. Actinobacteria could produce a wide range of secondary metabolites such as antibiotics, antifungal, antiprotozoal, antiviral, anticholesterol, antihelminth, anticancer, and immunosuppressant. It may cause a better combination as a biocontrol agent for plants. This research aimed to investigating potential actinomycetes as biocontrol agents of fungal plant pathogens, especially Ganoderma boninense. The method in this research consists of a few steps. Those are samples collection from soil and water in the primer forest and plantation soil (palm oil), samples isolation, actinobacteria characterization, and evaluation of the antifungal activity. The result has shown that 29 fungal isolates were found in this study. The percent growth inhibition (PGI) of actinobacteria isolates variated from 0-81,58%. And their inhibition mechanisms were antibiosis and competition. Keywords: actinomycetes, antimicrobial, fungal plant pathogen   ABSTRAK Actinobacteria (Actinomycetes) adalah kelompok unik dari kelompok mikroba dan prokariota. Actinobacteria memiliki karakteristik jamur dan bakteri dan dapat menghasilkan berbagai metabolit sekunder seperti antibiotik, antijamur, antiprotozoal, antivirus, antikolesterol, antihelminth, antikanker, serta imunosupresan. Kemampuanya ini dapat dimanfaatkan untuk campuran pada agen biokontrol tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktinomisetes sebagai agen biokontrol jamur patogen tanaman, khususnya Ganoderma boninense. Metode dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu pengambilan sampel dari tanah dan air di hutan primer dan tanah perkebunan (kelapa sawit), isolasi sampel, karakterisasi aktinobakteri, dan evaluasi aktivitas antijamur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 29 isolat jamur yang ditemukan. Persentase hambatan pertumbuhan (PGI) isolat aktinobakteri bervariasi antara 0-81,58%. Dan mekanisme penghambatannya adalah antibiosis dan kompetisi.  Kata kunci: actinomycetes, antimikroba, jamur patogen tanaman
Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Lingkungan Masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi Fitratul Aini; Hasnaul Maritsa; Ashif Irvan Yusuf; Tia Wulandari; Ahmad Sazali
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 2 (2023): JAMSI - Maret 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.701

Abstract

Green Life merupakan suatu wacana yang sedang dikembangkan diseluruh dunia. Pengembangan konsep kembali ke alam ini dilaksanakan di berbagai bidang, salah satunya pada lingkungan kehidupan sehari-hari. Salah bentuk penerapan Green life dalam kehidupan sehari-hari yaitu memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang dapat dimanfatkan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu Program Studi Biologi Universitas Jambi melakukan pelatihan pada kelompok PKK di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi untuk memanfatkan limbah air kelapa menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Kegiatan pembuatan POC dari limbah air kelapa ini juga merupakan salah satu bentuk penerapan teknopreneurship pada masyarakat dengan pengenalan dan praktek langsung pembuatan POC yang hasilnya bisa dipakai untuk tanaman dan bahkan bisa juga dikomersilkan sebagai produk unggulan. Pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap observasi dan perencanaan, tahap implementasi kegiatan, serta tahap evaluasi. Hasil yang didapat adalah POC yang diproduksi dapat menjadi solusi terhadap pemakaian pupuk kimia yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan pemanfaatan limbah air kelapa. Melalui kegiatan PKM yang telah dilakukan ini, besar harapan kami kelompok PKK di Kelurahan Penyengat rendah Kota Jambi secara berkelanjutan dapat memanfaatkan dan mengolah limbah air kelapa menjadi bioproduk inovasi dalam mengembangkan produk industri lokal.
PENGEMBANGAN MINUMAN HERBAL FUNGSIONAL PADA IBU PKK KELURAHAN AUR KENALI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MITRA OLEH PROGRAM STUDI BIOLOGI FST UNIVERSITAS JAMBI Mahya Ihsan; Hasna Ul Maritsa; Tia Wulandari; Ahmad Sazali; Ashif Irvan Yusuf; Salwa Nalirsa
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.100-106

Abstract

Jamu atau ramuan herbal merupakan ramuan tradisional yang menjadi ciri khas budaya Indonesia dan telah diwariskan kepada generasi penerus secara turun-temurun. Dalam proses pembuatannya, jamu dibuat berdasarkan resep dari leluhur dan berperan upaya melestarikan keanekaragaman hayati yang berkhasiat obat serta turut melestarikan kebudayaan Indonesia sebagai ciri khas tradisi yang dimiliki. Yogurt merupakan minuman fungsional yang baik terhadap kesehatan gastrointestinal dan kardiovaskular. Telah diteliti, kombinasi jamu dan yogurt mampu meningkatkan kadar antioksidan yang berperan dalam melindungi radikal bebas. Aur Duri adalah salah satu kelurahan yang berada disekitar 10 km dari Kampus Universitas Jambi Mendalo dan juga merupakan tempat domisili peneliti pengabdi. Beberapa penjual jamu gendong adalah ibu-ibu produktif kerap ditemui pengabdi dikelurahan ini.. Metode yang dilakukan adalah metode pengenalan terhadap produk inovasi,pelatihan dan pembekalan terhadap produk inovasi, monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian berdasarkan prestest dan posttest kuisioner menunjukkan bahwa mitra antusias dan memahami terhadap materi yogurt dan dapat mempraktekkan sendiri dirumah masing masing, feedback kegiatan berjalan lancar dan berkeberlanjutan.
Sosialisasi dan Pemanfaatan Limbah Pinang Sebagai Sumber Hormon Etilen Untuk Meningkatkan Produksi Buah Pinang Betara (Areca catechu Var. Betara) Di Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Asra, Revis; Suprayogi, Dawam; Adriadi, Ade Adriadi; Maritsa, Hasnaul; Defrizal, Defrizal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pinang Masak Vol. 5 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpm.v5i1.33511

Abstract

Pinang betara (Areca catechu Var. Betara) merupakan varietas pinang unggul di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi yang dipasarkan di berbagai Pasar lokal Provinsi hingga diekspor ke berbagai Negara, seperti India dan Pakistan. Masyarakat di daerah ini kebanyakan memiliki usaha bertani pinang dan merupakan sumber utama pendapatan rumah tangga petani dibandingkan kegiatan di bidang selain pertanian pinang. Namun dalam menjalankan usaha ini, petani mengalami hambatan salah satunya kurangnya kontinuitas produksi buah pinang. Ada saat dimana pohon pinang berkurang buahnya bahkan ada pinang yang berhenti berbuah. Hal inidisebabkan kurangnya pengetahuan petani akan hormone etilen. Sementara sumber untuk produksi hormone etilen ada dilingkungan mereka sendiri. Pemanfaatan hormone etilen alami ini dapat merangsang dan meningkatkan buah pinang. Disamping itu proses pematangan buah akan lebih cepat jika menggunakan hormone etilen alami ini. Potensi limbah pinang seperti pelepah, daun, dan sabut pinang sebagai sumber etilen alami tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Oleh karena itu kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan pengetahuan petani akan pemanfaatan limbah pinang sebagai sumber hormone etilen alami untuk meningkatkan produksi buah pinang. Jika produksi buah pinang meningkat, maka perekonomian masyarakat Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga akan meningkat. Hasil Pengabdian menunjukkan masyarakat petani pinang di desa ini antusias memanfaatkan limbah pinang dalam mendukung pertumbuhan pinang sebagai hormone etilen alami. Hasil diskusi menyatakan bahwa panen buah pinang yang diperoleh warga mengalami peningkatan produksi buah hingga 30 %.
Screening and Determination of Potential Cellulolytic Bacteria from Mangrove Ecosystem Ummi Mardhiah Batubara; Suparjo Suparjo; Hasna Ul Maritsa; Eko Pujianto; Meli Herlini
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 27 No. 2 (2022): June
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.27.2.264-271

Abstract

Mangrove ecosystem is a coastal wetland has biodiversities such as flora, fauna, and microorganisms. Microorganisms are an importants component in the mangrove ecosystem and have many roles, including source the nutrition, decomposer, and a source of biotechnology products. Cellulolytic bacteria are a group of cellulase-producing bacteria capable of breaking down cellulose into glucose monomers. This study aims to screen and determine the diversity of cellulolytic bacteria from the mangrove ecosystem. The research method has been experimental by exploring the cellulolytic bacteria in soil and sediment from the mangrove ecosystem. Three sampling locations were selected such as the litter soil, soil in the root, and soil in the tidal area. The screened of potential bacteria-producing cellulase was obtained by bacteria growth on Carboxy Methyl Cellulose (CMC) agar medium. The isolates were cultured for 48 hours at 37°C. Then, the bacteria that produced the cellulolytic activity were characterized by morphological and physiological characteristics. The results were adjusted according to Bergey's Manual of Determinative Bacteriology. The determination showed that six isolates had the same characteristics as Bacillus, Cellulomonas, Lactobacillus, and Micrococcus. The cellulolytic activity index showed that three isolates were sequentially MS06 (9,73), MS03 (6,30), and MS08 (5,41).
The Diversity of Terrestrial Ferns in the Customary Forest of Depati Karo Jayo Tuo, Jambi Nazila, Jumiatun; Husnudin, Uni Baroroh; Ihsan, Mahya; Hariyadi, Bambang; Maritsa, Hasna Ul
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v7i2.23967

Abstract

The Depati Karo Jayo Tuo Customary Forest represents a rich ecosystem of Sumatran rainforest biodiversity. Observations reveal dense canopy cover and various terrestrial fern species, yet information regarding the diversity of terrestrial ferns remains limited. Exploratory research is essential to uncover the biodiversity of terrestrial ferns in this area, including their conservation to support effective conservation strategies, protect species and ecosystems. This study aims to identify the diversity of terrestrial fern species and evaluate their conservation status. The research employs the cruise method in the trekking path of the forest. Environmental factors measured include soil temperature, soil moisture, pH, air temperature, humidity, and light intensity. Species identification is based on the identification keys of ferns. Conservation status was analyzed based on IUCN and CITES. The study found 49 species divided into Filicinae class (45 species, 24 genera, 18 families, 5 orders) and Lycopodiinae (4 species, 1 genus, 1 family, 1 order). According to the IUCN, 32 species are categorized as Not Evaluated, 2 species as Least Concern (LC), and 15 species remain uncategorized. CITES data revealed that one species is listed under Appendix II, so it is important to protect biodiversity in the Depati Karo Jayo Tuo Customary Forest.
PENERAPAN TEKNIK BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER (BUDIKDAMBER) DI LINGKUNGAN MASYARAKAT DESA TALANG INUMAN MUARA BULIAN Aini, Fitri; Asra, Revis; Maritsa, Hasnaul; Yusuf, Ashif Irvan; Sazali, Ahmad
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ww5wt760

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Propinsi Jambi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Alih fungsi lahan menjadi komplek perumahan atau fungsi lain untuk menampung pertambahan populasi masyarakat mengakibatkan disetiap sudut kota di Propinsi Jambi termasuk Muara Bulian ditemukan banyak komplek perumahan. Minimnya halaman yang tersisa, membuat lahan tersebut tidak maksimal pemanfaatannya. Alternatif bagi masyarakat di Desa Talang Inuman Muara Bulian memaksimalkan sisa lahan dengan membuat teknik budidaya ikan dalam ember (BUDIKDAMBER) yang tidak membutuhkan lahan luas. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu penyuluhan kepada masyarakat, memperkenalkan teknik budidaya ikan dalam ember (BUDIKDAMBER) dan penanaman sayur organik serta mengajak masyarakat di lingkungan Desa Talang Inuman Muara Bulian untuk menjadikan BUDIKDAMBER sebagai salah satu bentuk usaha atau teknopreneurship. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) oleh Tim Pengabdian Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi maka target yang ingin dicapai adalah mitra mampu memanfaatkan lahan terbatas secara maksimal dengan beternak dan bertanam sayur menggunakan Teknik BUDIKDAMBER. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan menghasilkan luaran berupa artikel di media online tentang bagaimana teknik BUDIKDAMBER. Dengan demikian, ikan dan sayuran organik yang dihasilkan oleh mitra diharapkan dapat memenuhi kebutuhan harian bahkan bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat di lingkungan desa Talang Inuman Muara Bulian.
Screening and Determination of Potential Cellulolytic Bacteria from Mangrove Ecosystem Batubara, Ummi Mardhiah; Suparjo, Suparjo; Maritsa, Hasna Ul; Pujianto, Eko; Herlini, Meli
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 27 No. 2 (2022): June
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.27.2.264-271

Abstract

Mangrove ecosystem is a coastal wetland has biodiversities such as flora, fauna, and microorganisms. Microorganisms are an importants component in the mangrove ecosystem and have many roles, including source the nutrition, decomposer, and a source of biotechnology products. Cellulolytic bacteria are a group of cellulase-producing bacteria capable of breaking down cellulose into glucose monomers. This study aims to screen and determine the diversity of cellulolytic bacteria from the mangrove ecosystem. The research method has been experimental by exploring the cellulolytic bacteria in soil and sediment from the mangrove ecosystem. Three sampling locations were selected such as the litter soil, soil in the root, and soil in the tidal area. The screened of potential bacteria-producing cellulase was obtained by bacteria growth on Carboxy Methyl Cellulose (CMC) agar medium. The isolates were cultured for 48 hours at 37°C. Then, the bacteria that produced the cellulolytic activity were characterized by morphological and physiological characteristics. The results were adjusted according to Bergey's Manual of Determinative Bacteriology. The determination showed that six isolates had the same characteristics as Bacillus, Cellulomonas, Lactobacillus, and Micrococcus. The cellulolytic activity index showed that three isolates were sequentially MS06 (9,73), MS03 (6,30), and MS08 (5,41).
The Diversity of Terrestrial Ferns in the Customary Forest of Depati Karo Jayo Tuo, Jambi Nazila, Jumiatun; Husnudin, Uni Baroroh; Ihsan, Mahya; Hariyadi, Bambang; Maritsa, Hasna Ul
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v7i2.23967

Abstract

The Depati Karo Jayo Tuo Customary Forest represents a rich ecosystem of Sumatran rainforest biodiversity. Observations reveal dense canopy cover and various terrestrial fern species, yet information regarding the diversity of terrestrial ferns remains limited. Exploratory research is essential to uncover the biodiversity of terrestrial ferns in this area, including their conservation to support situs slot777 terpercaya effective conservation strategies, protect species and ecosystems. This study aims to identify the diversity of terrestrial fern species and evaluate their conservation status. The research employs the cruise method in the trekking path of the forest. Environmental factors measured include soil temperature, soil moisture, pH, air temperature, humidity, and light intensity. Species identification is based on the identification keys of ferns. Conservation status was analyzed based on IUCN and CITES. The study found 49 species divided into Filicinae class (45 species, 24 genera, 18 families, 5 orders) and Lycopodiinae (4 species, 1 genus, 1 family, 1 order). According to the IUCN, 32 species are categorized as Not Evaluated, 2 species as Least Concern (LC), and 15 species remain uncategorized. CITES data revealed that one species is listed under Appendix II, so it is important to protect biodiversity in the Depati Karo Jayo Tuo Customary Forest.