p-Index From 2020 - 2025
4.948
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Aqlam: Journal of Islam and Plurality Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Basicedu AL-TANZIM : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM HIKMAH : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURNAL PENA EDUKASI MES: Journal of Mathematics Education and Science JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Indonesian Journal of Law and Economics Review Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Jurnal Kinerja Kependidikan (JKK) Devotion: Journal of Research and Community Service Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Development (IJECSED) Absorbent Mind Al-MIKRAJ: Jurnal studi Islam dan Humaniora Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Basicedu IDARAH : Jurnal Pendidikan dan Kependidikan Global Education Journal Jurnal Inovasi Teknologi Terapan Al Bahru Assoeltan: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Cocos Bio Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam ADM : Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa Iklila: Jurnal Studi Islam dan Sosial Al-Idaroh Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah Moderation: Journal of Islamic Studies Review Jurnal Kegiatan Pengabdian Mahasiswa (JKPM) ELEMENTICA: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan Dasar Rahmah
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al Bahru

KH. Ahmad Dahlan di Kelas Digital; Relevansi Pemikirannya Dalam Pendidikan Masa Kini Darimus, Darimus; Zuhri, Zuhri
ALBAHRU Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : MGMP PAI KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

K.H. Ahmad Dahlan dikenal sebagai tokoh gerakan pembaru dan reformis Islam meletakkan pendidikan Islam sebagai sarana dan upaya yang strategis untuk menyelamatkan umat Islam dari pemikiran yang statis di bawah penjajahan kolonial Belanda dan Jepang, menuju pemikiran yang dinamis untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Semangat perjuangan yang digagas oleh K.H. Ahmad Dahlan diimplementasikan dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang digunakan sebagai sentral kaderisasi bagi umat Islam Indonesia. K.H. Ahmad Dahlan berpendapat bahwa pendidikan yang mampu mengantarkan umat manusia menjadi manusia yang sempurna. Secara umum, ide-ide pembaharuan Ahmad Dahlan dapat diklasifikasikan kepada dua dimensi pendidikan masa kini, yaitu: Pertama, berupaya memurnikan (purifikasi) ajaran Islam dari khufarat, tahayul, dan bid’ah yang selama ini telah bercampur dalam akidah dan ibadah umat Islam. Kedua, mengajak umat Islam untuk keluar dari jejaring pemikiran tradisional melalui re-interpretasi terhadap doktrin Islam dalam rumusan dan penjelasan yang dapat diterima oleh rasio.
Implementasi Konsep Deradikalisasi pada Kurikulum Pendidikan Agama Islam Zuhri, Zuhri; Darimus
ALBAHRU Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : MGMP PAI KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agama Islam diakui sebagai agama yang komprehensif dengan dua sumber hukum utama, yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Deradikalisasi adalah langkah strategis untuk menghentikan penyebaran pemikiran ekstrem dan intoleran di masyarakat, terutama di kalangan siswa. Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peranan penting dalam membentuk karakter yang moderat, toleran, dan berakhlak baik. Artikel ini bertujuan menjelaskan penerapan konsep deradikalisasi dalam kurikulum PAI. Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan menganalisis berbagai referensi akademis yang berhubungan dengan pendidikan, radikalisasi, dan kurikulum PAI. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengintegrasian konsep deradikalisasi dapat dilakukan dengan menekankan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘aalamiin, internalisasi prinsip moderasi dalam beragama, dan penguatan sikap kritis terhadap ideologi yang bertentangan dengan keberagaman dan Pancasila. Pelaksanaan deradikalisasi dalam kurikulum PAI tidak hanya memberikan pengetahuan agama kepada siswa, tetapi juga membentuk sikap terbuka, damai, dan toleran dalam berinteraksi di masyarakat. Dengan demikian, kurikulum PAI berfungsi sebagai alat strategis dalam mengurangi kemungkinan munculnya radikalisme sejak awal.