Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

AGRICULTURAL ECONOMIC ANALYSIS REGARDING THE FUNCTION OF FOOD ESTATE POLICY IN CREATING A FOOD INDEPENDENT INDONESIA Amruddin, Amruddin; Widiasih, Suprapti; Hamidah, Emmy; Sunarty Pareira, Magdalena; Kalalo, Rieneke Ryke
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 4 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i4.16274

Abstract

ABSTRACT This research is a qualitative research with a descriptive approach, namely an approach that describes the main problems with descriptive methods comprehensively and in detail. The data used in this is secondary data that researchers obtain from credible sources, namely scientific journals, books, scientific magazines, and various other sources that are commonly used in every scientific research. The existing data is analyzed by the stages of data collection, data selection, data reduction, and drawing conclusions. The result in this article show the existence of a food estate policy in creating modern agriculture and making Indonesia a food independent country can be realized as long as all existing concepts can be implemented properly. Keywords: Algicultural Economic, Food Estate, Food Independent Indonesia
Cultural Analysis of Sweet Potato Farming for Food Development in Lamongan Regency, Indonesia Emmy Hamidah; Bambang Heri Isnawan; Idum Satia Santi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 12 (2024): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i12.9126

Abstract

Sweet potatoes have an excellent opportunity to develop food consumption diversification programs based on local resources, carbohydrate sources, sources of various nutrients, industrial raw materials and animal feed, and different processed products. This study aims to analyze the development of food socially and culturally. The research was conducted using a survey method in Kalitengah District, Lamongan, Indonesia. Sampling was done purposively in 4 sweet potato center villages, with 165 farmer respondents. Data analysis uses descriptive analysis. The results of the study show that the age of sweet potato farmers is relatively old, an average of 53 years, while the education level of farmers is low, with 75.80% having a primary school education. 75.80% of farmers have over 30 years of experience cultivating sweet potatoes, and everything has been done culturally for generations. Farmers consume sweet potatoes that have not yet become a culture, which is 74.50%. A recommendation for valuable improvements is to train farmers on fertilizers and storage facilities. Efforts to develop sweet potato cultivation will be instrumental in policy making. In the future, it is hoped that the community will be able to improve the culture of consuming sweet potatoes.
Pelatihan Pengelolaan Keuangan di Era Digital pada UMKM di Sukodadi Kabupaten Lamongan Aninam, Johny; Hamidah, Emmy; Satia Santi, Idum
SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 02 (2025): SABAJAYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SABA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digitalisasi pengelolaan keuangan menjadi kunci penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang. Meskipun UMKM berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, banyak di antara mereka yang masih menghadapi kesulitan dalam pengelolaan keuangan akibat rendahnya literasi keuangan, keterbatasan akses terhadap teknologi, serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya digitalisasi. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan tersebut dan menyarankan program pelatihan yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan digital, sekaligus mempersiapkan UMKM untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi. Kegiatan pengabdian ini mencakup pelatihan komprehensif dengan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti presentasi, diskusi, dan praktik langsung, serta pendekatan blended learning untuk meningkatkan partisipasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil menarik perhatian dan meningkatkan keterampilan 50 pelaku UMKM dari berbagai sektor, yang diiringi dengan tingkat kehadiran tinggi dan umpan balik positif. Meskipun masih ada peserta yang memerlukan dukungan tambahan, adopsi teknologi digital terbukti penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan UMKM, yang selanjutnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Oleh karena itu, perlu ada penyelenggaraan pelatihan berkelanjutan yang mencakup materi pemasaran digital dan penciptaan jaringan dukungan untuk memastikan penerapan keterampilan secara efektif di lapangan.
Optimizing Millennial Farmers' Harvest Results by Maximizing Internet of Things Programs in Lamongan Regency Emmy Hamidah; Saifuddin Zuhri; Idum Satia Santi; Etty Sri Hertini; Yani Prabowo
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 5 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v7i5.7978

Abstract

                This study is a type of qualitative research with a descriptive approach, namely an approach that describes one by one the main topics in this study. The topics in this study are related to Millennial Farmers, the Internet of Things, and agricultural production results used in this study. The data used in this study are secondary data that researchers obtained indirectly through scientific articles, books, magazines, and other sources used in this study. The data obtained were analyzed by stages of data collection, data selection, data reduction, and drawing conclusions with a more complete explanation in the results and discussion sections. Why is it the choice of millennial farmers? Because millennial farmers are the generation that is most sensitive to and literate in technology. In addition, millennial farmers have a longer term to develop compared to previous generations. In addition, why should it be Lamongan district? Because Lamongan is the largest rice contributor in East Java.
AI untuk Pendidikan: Workshop Modul Ajar Deep Learning bagi Guru Haryono, Heny Ekawati; Almubarokah, Nurul Hidayah; Faridah, Luluk; Mustofa, Mustofa; Hamidah, Emmy; Sasomo, Budi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.173

Abstract

Workshop  ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Fisika SMA dalam menyusun modul ajar Deep learning berbasis kecerdasan buatan (AI). Metode yang digunakan meliputi penyampaian materi konseptual mengenai pembelajaran mendalam dan pemanfaatan AI, diikuti dengan praktik langsung pembuatan modul ajar yang aplikatif dan relevan dengan kurikulum. Kegiatan ini melibatkan 37 guru Fisika SMA se-Kabupaten Lamongan dan didukung oleh MGMP Fisika serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Hasil workshop menunjukkan peningkatan pemahaman guru terhadap konsep pembelajaran mendalam dan keterampilan teknis dalam menggunakan AI sebagai alat bantu. Selain itu, peserta mampu menghasilkan modul ajar yang interaktif dan kontekstual sesuai kebutuhan peserta didik. Kesimpulannya, workshop ini efektif dalam mendukung transformasi pembelajaran berbasis teknologi dan dapat dijadikan model pengembangan profesional guru yang berkelanjutan.
Revenue Analysis Of Intecropping Farming Between Corn And Sweet Potato Hamidah, Emmy; Santi, Idum Satia; Abdullah, Rizqi Putu
Tropical Plantation Journal Vol 4, No 2 (2025): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56125/tpj.v4i2.61

Abstract

The study of income analysis of intercropping between corn and Sweet potato in Kediren Village, Kalitengah District, Lamongan Regency aims to determine the income of sweet potato farming and sweet corn farming. This research was conducted from September to November 2024 The method used in this study was a survey. Data collection was carried out through interviews and observations. Sampling used a non-probability sampling technique. The population in this study amounted to 30 people so that all respondents were taken as samples. The location of the study in Kediren Village, Kalitengah District, Lamongan Regency was determined purposively because it met the criteria set by the researcher. Thus, it is expected to answer the existing problems. Based on the research results, it can be seen that the production costs of farmers who carry out corn and sweet potato intercropping in Kediren Village, Kediren District, Lamongan Regency, it can be seen that the total cost of corn and sweet potato intercropping is Rp. 32,337,400,--. Corn income is 18,618,400,-- and sweet potato is Rp. 13,719,000,--. The difference in income between corn and sweet potatoes is Rp 4,899,400,-. This study shows that the harvest that is only planted with corn, the income is Rp 32,000,000,- compared to intercropping between corn and sweet potatoes, the income is Rp 54,200,000,-
Pemberdayaan UMKM Kuliner Tradisional dalam Meningkatkan Eksistensi Produk Melalui Media Digital di Kawasan Pariwisata Sudirman; Hamidah, Emmy; Zuhri, Saifuddin
SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 05 (2025): SABAJAYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SABA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan eksistensi UMKM kuliner tradisional di Kota Palu, melalui pemanfaatan media digital sebagai sarana promosi dan pemasaran. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya literasi digital, terbatasnya akses terhadap pelatihan, serta kurangnya strategi promosi berbasis budaya lokal yang dihadapi pelaku UMKM. Metode pelaksanaan mencakup pelatihan branding, pembuatan konten digital, pemanfaatan media sosial dan marketplace, simulasi digitalisasi usaha, serta sesi diskusi dan konsultasi individu. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap strategi digital marketing, kemampuan produksi konten visual, serta penggunaan media sosial secara aktif. Selain itu, peserta mampu mengidentifikasi tantangan dan merumuskan solusi adaptif berbasis konteks lokal. Kegiatan ini juga memicu terbentuknya komunitas digital UMKM yang mendukung kolaborasi dan pertukaran informasi secara berkelanjutan. Program ini menegaskan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan pendampingan jangka panjang dalam mendukung transformasi digital UMKM kuliner tradisional, khususnya dalam menghadapi tantangan era ekonomi kreatif dan digitalisasi pariwisata.