Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH SWADAYA MASYARAKAT PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP) TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN Mochammad Qomaruddin
Jurnal DISPROTEK Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.732 KB) | DOI: 10.34001/jdpt.v5i2.148

Abstract

ABSTRACT Society participation toward territory infrastructure was very expected in order to give an income to region government for what definitely society needed to. It began in 2007 government declared the National Program of Society Endeavoring (PNPM) that had a target purpose for prosperity and urban society autonomy through the facilitators of PNPM Mandiri who were proactive, entering a field and making dialog directly with society. Due to the important role of facilitators of PNPM Mandiri, they were demanded to be sensitive of society response. To increase society response and autonomy in participation of infrastructure development, then PNPM Urban Autonomy particularly Jepara developed an approach or a participatory development methodology for instance PRA (Participatory Rural Appraisal. This approach emphasized to the changing of attitude and behavior. By guidance and direction from PNPM Mandiri, society autonomously was able to plan, to execute, and to evaluate infrastructure development in its region. Thus, the involvement of society endeavoring was very necessarily for its development. Not only particular parties, but people could also join in and get the outcome from the development. People would be happy and satisfied with the Program of PNPM Mandiri that could give a support for a success of execution of infrastructure development Keywords : PNPM Mandiri, road structure, society effort ABSTRAK Partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur daerah sangat diharapkan guna memberikan masukan kepada pemerintah daerah apa sebenarnya yang mereka butuhkan. Mulai tahun 2007 Pemerintah mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang mempunyai tujuan tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat perkotaan yaitu melalui tenaga fasilitator PNPM Mandiri yang bersifat pro-aktif, dengan cara terjun dan berdialog langsung dengan masyarakat. .Karena memiliki peranan yang sangat penting maka fasilitator PNPM Mandiri dituntut untuk peka terhadap respon masyarakat. Untuk meningkatkan respon dan kemandirian masyarakat dalam berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur maka PNPM Mandiri Perkotaan khususnya Kota Jepara mengembangkan pendekatan/metodologi pembangunan partisipatif yang salah satu di antaranya adalah PRA (Participatory Rural Appraisal). Pendekatan ini menekankan kepada perubahan sikap dan perilaku. Dengan adanya bimbingan dan arahan dari PNPM Mandiri, masyarakat dapat secara mandiri dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Dengan adanya keterlibatan swadaya masyarakat, maka suatu pembangunan akan bisa dirasakan secara merata, dan tidak hanya oleh pihak-pihak tertentu saja. Sehingga masyarakat merasa bahagia dan puas dengan adanya Program PNPM Mandiri yang mendorong keberhasilan pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Kata kunci : PNPM Mandiri, infrastruktur jalan, swadaya masyarakat
Pengembangan Desain Komunikasi Visual Melalui Motif Ukir Klasik Pesisir Berbasis Arsitektur Untuk Publikasi Wisata Pantai Eko Darmawanto; Mochammad Qomaruddin; Sholeh Fandi Hendriyono
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini motif ukir masih menjadi karakter yang kuat dalam mitologi di wilayah Jepara yang perlu dikokohkan dengan bentuk yang berbeda dan terintegrasi dengan dunia wisata sebagai pintu gerbang dalam memperkenalkan ikonik ukir kepada dunia luar. Kegiatan publikasi dengan unsur seni dan budaya saat ini belum menyentuh ranah unsur motif, sehingga desain yang bersifat ketimuran saat ini telah pudar dari yang seharusnya. Upaya penelusuran data berdasarkan realitas lapangan pada penelitian awal menunjukkan setidaknya terdapat sebaran wisata pantai Jepara yang memiliki potensi kuat dalam pengembangan desain publikasi dengan balutan motif. Dengan data yang komprehensif setidaknya diperoleh manfaat dalam penelitian ini yaitu: (1) perancangan desain melalui motif ukir sebagai penunjang publikasi wisata pantai dalam bentuk desain ikonik; (2) hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kebijakan untuk perubahan perbub no. 10 tahun 2014 di wilayah kabupaten Jepara terkait cakupan bangunan ikonik yang tidak hanya di lingkungan pemerintah semata melainkan juga objek wisata. Metode penelitian dengan menggunakan metode glass box, yakni desain yang terukur, sistematis, dan rasional dengan pendekatan budaya lokal dan analisis data menggunakan alur Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely (SMART).
Kajian Perbandingan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Terhadap Output Upah Dan Bahan Di Lapangan (Studi Kasus Pembangunan Pasar Di Jepara) nor hidayati; decky rochmanto; surya aninda; mochammad qomaruddin
Teknika Vol 18, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i1.6315

Abstract

Dalam merancang kebutuhan suatu plafon diperlukan kalkulasi terperinci untuk mendapatkan jumlah material yang dipakai maupun upah pekerja yang dibutuhkan. analisa harga satuan pekerjaan konstruksi diperlukan sebagai mengetahui efisiensi anggaran dan tepat sasaran. Analisis/perhitungan tersebut juga berpengaruh terhadap keluaran atau output yang akan didapatkan oleh pemilik proyek baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Pada saat ini ada beberapa standarisasi metode perhitungan analisis harga satuan pekerjaan, diantaranya analisa BOW, SNI, dan analis satuan pekerjaan yang berdasarkan permen PUPR. Makud dan tujuan dari Penelitian manganalisis harga sesuai studi lapangan dan membandingkan AHSP yang diperoleh dari literatur yang sudah ada dengan pengamatan lapangan. Lingkup dari penelitian ini adalah pada pekerjaan tanah, pekerjaan dinding bata kalipucang/clering, pekerjaan plesteran dan acian pekerjaan beton meliputi sloof, kolom, balok, pekerjaan baja, pekerjaan penutup lantai dan pekerjaan pengecatan. Hasil dari penelitian Untuk besaran selisih antara 74% untuk item pekerjaan dengan selisih paling besar dan selisih 7% untuk item pekerjaan yang paling kecil. Untuk item pekerjaan dengan selisih diatas 50% didominasi oleh pekerjaan bekisting atau pencetak beton, pekerjaan dinding dan pengecatan sedangkan item pekerjaan dengan selisih paling sedikit adalah pekerjaan beton dan pembesian yang meliputi  pemasangan besi polos, besi profil dan pemasangan folding door.
ANALISIS PENERAPAN REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOTEL PERMAI BANJARNEGARA Nur Khanifah; Nasyiin Faqih; Ashal Abdussalam; Mochammad Qomaruddin
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 1 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i1.5132

Abstract

Suatu pekerjaan konstruksi perlu adanya evaluasi perencanaan dengan tujuan untuk penghematan biaya tanpa mengurangi kualitas mutu bangunan tersebut. Maka perlu dilakukan Rekayasa Nilai dalam suatu proyek konstruksi agar dapat memperoleh penghematan yang sesuai. Dalam rencana kerja (Job Plan) rekayasa nilai ada beberapa tahapan yaitu : tahap informasi, tahap spekulasi/kreatif, tahap analisis dan tahap rekomendasi/penyajian. Informasi yang didapatkan yaitu data proyek antara lain Rencana Anggaran Biaya, lalu dari Rencana Anggaran Biaya dilakukan urutan analisis dengan metode pareto untuk memperoleh pekerjaan yang memiliki biaya tinggi. Setelah memperoleh pekerjaan yang memiliki biaya tinggi lalu dilakukan analisis fungsi untuk mengelompokan fungsi sesuai yang dibutuhkan untuk mendapatkan rasio cost/worth. Apabila usulan alternatif tersebut dapat digunakan maka dilanjutkan dengan biaya daur hidup untuk mendapatkan penghematan biaya kemudian dilakukan estimasi biaya pada tahap analisis lalu disajikan dalam tahap rekomendasi/penyajian. Dari analisis rekayasa nilai pada pekerjaan balok, plat lantai, dan kolom, pada proyek pembangunan Gedung Hotel Permai Banjarnegara menghasilkan biaya total sebelum analisis rekayasa nilai pada pekerjaan balok sebesar Rp. 6.457.876.617, pada perkerjaan plat lantai sebasar Rp. 5.241.070.950, pada pekerjaan kolom sebesar Rp. 2. 649.763.619. Setelah dilakukan analisis rekayasa nilai mendapatkan penghematan biaya pada pekerjaan balok sebesar Rp. 1.168.138.027, pada pekerjaan plat lantai sebesar Rp. 56.150.537 dan pada pekerjaan kolom sebesar Rp. 467.442.190.
Perencanaan Jembatan Komposit Bentang 50 M Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Khotibul Umam; Yayan Adi Saputro; Maulana Anwar Safi’i; Tira Roesdiana; Mochammad Qomaruddin
Teknika Vol 18, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i2.7812

Abstract

Upaya dalam meningkatkan mobilisasi masyarakat perlu adanya pembangunan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai sejalan dengan pertumbuhan teknologi dan industri. Masalah yang sering terjadi dalam pembangunan jalan raya terutama pembangunan jalan raya di Dukuh Ngesing RT 21 RW 04 dan Dukuh Telahap RT 09 RW 02 Desa Kecapi terhalangnya oleh rintangan berupa sungai sehingga perlu dibangun bangunan penghubung seperti jembatan. Tahapan perencanaan diawali dengan survey pendahuluan, Perencanaan struktur atas jembatan dan Perencanaan struktur bawah jembatan. Hasil yang diperoleh dari perencanaan struktur atas jembatan menggunakan pipa sandaran 3 inch. Sandaran pipa panjang 20 cm lebar 15 cm tinggi 100 cm dengan tulangan D10-100 mm dan D10-150. Lantai trotoar lebar 70 cm tebal 20 cm dengan tulangan D12-200 mm dan D12-200. Lantai kendaraan lebar 7,4 m tebal 20 cm dengan susunan tulangan atas bawah D22-250 mm  dan D16-450 mm. Gelagar Memanjang (Girder) dengan dimensi WF 850.300.39.19 dan Gelagar Melintang (Diafragma) dengan dimensi WF 250.125.9.6. Untuk struktur bawah jembatan menggunakan pier dengan dimensi panjang 7,5 m tinggi 7,5 m lebar 1,75 m susunan tulangan D32 – 120 mm, D25 – 170 mm, dan tulangan hoops D13-500 mm, pile cap dengan dimensi panjang 11 m tinggi 1,5 m lebar 7 m susunan tulangan atas bawah D32 – 300 mm, dan D28 – 150 mm. Pada mutu beton pier dan pile cap menggunakan kuat tekan pada f’c 30 MPa dan mutu besi tulangan pada fy 400 MPa. Tiang pancang dengan mutu beton f’c 30 MPa diameter 40 cm membutuhkan 8 tiang dengan kedalaman sesuai perhitungan dan hasil sondir.  
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BARU LIMA LANTAI RS PKUM WONOSOBO Ahmad Muzaki; Nasyiin Faqih; Ahmad Alfin; Mushthofa Mushthofa; Mochammad Qomaruddin
Device Vol 14 No 1 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v14i1.7032

Abstract

Melonjaknya kebutuhan pelayanan kesehatan di RS PKUM Wonosobo diperlukan peningkatan layanan kesehatan. Direncanakan gedung lima lantai menggunakan struktur beton rigid serta atap menggunakan struktur baja profil. Perencanaan struktur gedung mengacu pada SNI 2847:2019 dan SNI 1729:2020. Beban yang bekerja ditinjau berdasarkan SNI 1727:2019 dan SNI 1726:2019. Pengambilan data perencanaan, menentukan standart acuan, menentukan sistem struktur, preliminary design, menganalisa menggunakan program SAP2000 dan SPColumn, menentukan kebutuhan tulangan, serta mendesain fondasi.Perencanaan konstruksi terlebih dahulu menentukan sistem rangka pemikul momen. Struktur pada gedung dianalisa menggunakan aplikasi SAP2000 dan dihitung berdasarkan gaya dalam yang terjadi. Dari pengolahan data digunakan atap: WF 390.300, profil kanal 150.75.9.12,5; balok: B1 50×70 cm, B2 40×60 cm, B3 35×50 cm, BA1 25×50 cm, BA2 25×45 cm, BA3 20×40 cm, BA4 15×25 cm, BC1 30×40 cm; tebal pelat: P-1 120 mm, P-2 120 mm, P-3 120 mm, P-T 120 mm, P-B 120 mm, P-Atap 100 mm, P-Dasar 100 mm; tebal shearwall 350 mm; kolom: K1 70×70 cm, K2 60×60 cm; dan fondasi footplate 250×250×80 cm.
The Analysis Of Bela H. Banathy’s Model And Its Relevance To Islamic Education Learning In Schools Hakim, Luqman; Jamil, Alvian Nur; Qomaruddin, Mochammad; Rifa'i, Ahmad Suzaki
AL-WIJDÃN Journal of Islamic Education Studies Vol. 9 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Faculty of Islamic Sciences, Raden Rahmat Islamic University Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58788/alwijdn.v9i2.4008

Abstract

Learning Islamic religious education is an essential part of achieving national education goals. Meanwhile, choosing a learning model is important in achieving success in Islamic Religious Education. This research aims to reveal how applying the Bela H. Banathy learning model in Islamic religious education can improve the quality of learning. This qualitative research uses a literature study approach. The data analysis method uses descriptive analysis methods to reveal the application of the learning model developed in 1968 by Bela H. Banathy in learning Islamic religious education in schools. The research results show that the Bela H. Banathy learning system is relevant to learning Islamic religious education. This model uses an approach oriented towards student learning outcomes by developing the concept of a spiral or learning cycle. Implementation of this model is carried out through six stages, namely: (1) formulating goals, (2) developing tests, (3) analyzing learning activities, (4) designing a teaching system, (5) carrying out test development activities, (6) and making improvements based on Banathy's evaluation results. The Banathy model has advantages in formulating goals according to student abilities and a structured and measurable learning system. This model can provide meaningful learning experiences, improve critical thinking skills and creativity, and use a holistic learning approach. On the other hand, weaknesses include the need for more steps in designing learning and the tendency to ignore previously learned knowledge.   Keywords: Learning Model, Bela H. Banathy, Islamic Religious Education
REDESIGN PEMBANGUNAN GEDUNG B TAHAP 1 RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE BETON PRACETAK Faqih, Nasyiin; Purwati, Anika; Abdussalam, Ashal; Mushthofa, Mushthofa; Qomaruddin, Mochammad; Febrianty, Ruliana
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i2.7147

Abstract

Seiring dengan terus meningkatnya perkembangan zaman populasi masyarakat juga ikut meningkat, ada beberapa masalah yang timbul di kota besar, salah satunya masalah kesehatan.. Dengan fasilitas yang sudah ada pada gedung lama (existing) kurang memadai, dalam hal ini Pihak RSUD terdorong untuk memberikan fasilitas yang lebih memadahi dengan dilakukannya pengadaan pembangunan gedung baru. Sebagai Studi Perencanaan pada Penelitian ini menggunakan metode beton pracetak.. Perencanaan merujuk pada pedoman yang berlaku di Indonesia yaitu SNI 03-1727-2020, SNI 1726-2019, SNI 2847-2019. Metodologi penelitian yang saya gunakan diawali dari tahap persiapan, pengumpulan data, menentukan desain bangunan dan pembebanan, Penentuan dimensi struktur, Analisa momen dengan menggunakan program SAP2000 v.14, pembuatan Gambar kerja perhitungan RAB struktur, dan diakhiri dengan Pembuatan Rencana Schedule.
The Influence Of Sedimentation On The Use Of The Pacal Reservoir In Bojonegoro District, East Java, Indonesia Mushthofa; Indriani, Yulia; Nisa, Khoiru; Roesdina, Tira; Qomaruddin, Mochammad; Faqih, Nasyiin
Journal of Renewable Engineering Vol. 1 No. 3 (2024): JORE- June
Publisher : Pt. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/pmd87r84

Abstract

Pacal Reservoir is located in Kedungsource Village, Temayang District, Bojonegoro Regency, which functions to dam water from the Kedung River, which is a tributary of the Bengawan Solo River. Sedimentation is one of the main problems that occur in reservoirs, which causes a decrease in the operational life of the reservoir. Changes in land use can affect the sedimentation of the Pacal reservoir. This is caused by factors such as erosion, transportation and sedimentation that occur on the land. Changes in land use can increase land erosion, which can then increase sedimentation in reservoirs. This research aims to determine the level of sedimentation and its effect on the useful life of the Pacal Reservoir. From the research results, several conclusions were drawn relating to the sedimentation rate value in Pacal Reservoir in the 2013-2022 period as follows: The volume of suspended load was 24217.74 tons/year; Bed load volume is 45205.50 m³/yr; then the total value of sediment inflow is 92025.99 tons/year; The total sediment spread is 0.98 mm/yr. From the results of sedimentation calculations, the estimated remaining useful life of Pacal Reservoir is 30 years. 
Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Kalikarung Kalibawang Wonosobo Faqih, Nasyiin; Kharianto, Aan; hermawan, hermawan; Qomaruddin, Mochammad; Mushthofa, Mushthofa
Device Vol 14 No 2 (2024): November
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v14i2.7651

Abstract

Desa Kalikarung, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten wonosobo, Jawa Tengah merupakan salah satu desa yang sumber mata airnya melimpah namun karena kurangnya pengelolaan dari pihak desa sehingga desa kalikarung mengalami krisis air bersih ketika musim kemarau datang . Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan jaringan air bersih di Desa Kalikarung di rencanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sampai 15 tahun. Proyeksi Jumlah Penduduk renncana di lakukan dengan menggunakan 3 metode yaitu Geometrik, Arimatika dan eksponensial. Dan kemudian di lanjutkan perhitungan secara manual dan analisis menggunakan softwere QGIS dan EPANET 2.2.Perencanaan jaringan air bersih ini memerlukan data-data seperti keadaan sumber air, pengukuran debit, jumlah konsumen serta lokasi peletakan bak. Untuk menentukan elevasi dan panjang pipa dapat menggunakan aplikasi QGIS dan EPANET untuk memodelkan jaringan di lapangan. Mata air di Desa Kalikarung memiliki debit 13,51 lt/dt yang akan di gunakan untuk mengaliri penduduk sebanyak 3719 di tahun 2039 dengan metode perhitungan Exsponensial dengan rasio pertumbuhan 0,36% Dengan debit rencana yang akan di alirkkan ke Desa Kalikarung sebesar 6,86 lt/dt sampai tahun 2039. Kemudian gambar pemodelan di lakukan di aplikasi QGIS kemudian di export ke EPANET Perencanaan jaringan pipa distribusi tersebut menggunakan pipa jenis PVC dengan besarnya diameter disesuaikan dengan kebutuhan aliran debit.Berdasarkan hasil analisis EPANET dibutuhkan 1 PRV(Pressure Reducing Valve) untuk mmengatur tekanan air pada jaringan pipa yang mempunyai tekanan besar pada pipa dan untuk biaya perencanaan dibutuhkan sebesar Rp 2.416.867.000 dengan tarif seting per sambungan sebesar 2.200.00/m3