Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

KOMUNIKASI GERAKAN SOSIAL MELALUI PENYADARAN PETANI DALAM KONFLIK AGRARIA Ahmad Jazilil Mustopa; Dwi Sadono; Dwi Retno Hapsari
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No. 01 (2020): Februari 2020
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.809 KB) | DOI: 10.46937/18202028111

Abstract

Indonesia mempunyai sejarah panjang terkait konflik agraria yang menyertakan petani di dalamnya. Salah satunya seperti yang terjadi di Caringin, Sukabumi dimana petani berhadapan dengan perusahaan dalam konflik agraria. Petani menganggap ada dominasi ketidakadilan karena tanah yang mereka garap ternyata surat hak gunanya adalah atas nama perusahaan. Kondisi ini memunculkan gerakan sosial perlawanan dari petani yang dalam prosesnya banyak dipengaruhi oleh peran intelektual organik yang terdiri dari Organisasi non Pemerintah serta mahasiswa yang dibantu oleh tokoh tani lokal. Pengaruh tersebut salah satunya berupa penyadaran kepada petani. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi para aktor dalam proses penyadaran petani yang terbagi dalam kesadaran magis, naif dan kritis melalui komunikasi dialogis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus konflik agraria yang terjadi di Caringin Sukabumi antara petani sebagai penggarap lahan dan PT. SNN sebagai pemegang hak guna bangunan (HGB) atas lahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi dialogis membawa perubahan kesadaran petani menjadi lebih kritis walaupun kesadaran naif masih melekat sehingga memunculkan jenis kesadaran baru berupa kesadaran naif kritis.
GAYA KOMUNIKASI KETUA KELOMPOK WANITA TANI (STUDI KASUS KWT PUSPASARI DI KOTA BOGOR) nfn Sopian; Sarwititi Sarwoprasodjo; Aida Vitayala S; nfn Hubeis; Dwi Retno Hapsari
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan Vol 22, No 1 (2021): Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Publisher : Institution: Ministry of Communication and Information Technology of Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31346/jpikom.v22i1.2593

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Bogor berperan penting dalam praktik pertanian perkotaan. Akan tetapi, jumlah KWT mengalami penurunan dan salah satu penyebabnya adalah peran dari Ketua KWT. Selain telah berdiri cukup lama di Kota Bogor dan tetap eksis hingga kini, KWT Puspasari juga pernah menorehkan prestasi yang mengharumkan Kota Bogor di tingkat provinsi. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini mengungkap gaya komunikasi dan gaya kepemimpinan ketua KWT Puspasari. Hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan diskusi kelompok menunjukkan bahwa Ketua KWT Puspasari menerapkan gaya komunikasi yang action-oriented, process-oriented, people-oriented, dan ideas-oriented. Selain itu, Ketua KWT Puspasari memperlihatkan berbagai gaya komunikasi kepemimpinan yang khas yaitu: 1) menyesuaikan diri dengan keadaan anggota/kelompok, 2) menunjukkan kerelaan berkorban, 3) memperlihatkan kemauan keras, 4) memberikan keteladanan, 5) menunjukkan rasa bangga terhadap anggota, 6) berorientasi pada kebersamaan, 7) menghendaki anggota agar aktif dan kreatif, 8) mendorong inisiatif/inovasi/kreativitas, 9) memperlihatkan sosok serba bisa, dan 10) memanfaatkan peluang. Sepuluh gaya komunikasi kepemimpinan ini memperlihatkan adanya inspirasi, motivasi, atau keteladanan dari Ketua KWT sehingga para anggota mengikuti kepemimpinannya.
KOMPAS.COM DECONSTRUCTION ON RESHUFFLE STATEMENTS AS A POLITICAL POLICY DURING THE COVID-19 PANDEMIC Joshua Fernando; Sarwititi Sarwoprasodjo; Dwi Retno Hapsari; Matahari Irandiputri; Ratih Kurnia Hidayati
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 7, No 2 (2021): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/bricolage.v7i2.2681

Abstract

The COVID-19 pandemic seems to be a challenge for every country in determining its political-strategic direction. The political policies taken are determining the sustainability of the lives of hundreds of millions of Indonesians. During the COVID-19 pandemic, the reshuffle issue continued to surface and made media coverage very important. Kompas.com is present as a major media that continues to record the development of the reshuffle issue amid the pandemic. This study aims to look at the framing of three reports of kompas.com in different time frames, regarding the reshuffle issue during the COVID-19 pandemic. This study used a qualitative research method with  theory of deconstruction of perspective Jacques Derrida and was sorted using Robert N. Entman's framing analysis. The results of this study found that kompas.com tried to construct public thinking by making opinion articles as an emphasis on news discourse reshuffles which made a shift of people's views to the possibility that resulted in a reshuffle that became a reality.
Aplikasi Drone Wawasan Tani untuk Pertanian di Simpang Lima, Sungai Besar, Selangor Nuri Ikhwana; Dwi Retno Hapsari
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 1 No. 1 (2019): November 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.747 KB)

Abstract

The main points of agricultural development include technology that is constantly developing. Utilization of technology today makes agriculture can increasingly develop effectively and be able to compete with market prices in the modern era. Drone for spraying fertilizer is one of the technologies applied by the area around the Wawasan Tani Cooperative, Simpang Lima, Sungai Besar, Selangor. This community service aims to determine the application of drones in agriculture and decision making on the application of Farmer Insights Drone. This service method uses qualitative data in the form of primary data from interviews and field observations as well as secondary from journal literature and books. Based on the data, the Farmers' Insights drone has been successfully applied by 70% of people in this region. Some people are not aware of this innovation because access to information has not yet reached the entire community. This innovation will continue to be expanded as a form of the role of cooperatives in protecting the community.
Pemulihan Ekonomi Keluarga UMKM Lokal melalui Pelatihan Desain Kemasan Produk dan Pemasaran Online di Desa Pekandangan Jaya, Kabupaten Indramayu Ade Taryudi; Dzieky Maulana; Hafifah Hafifah; Junah Kistia; Nur Hanifah; Dwi Retno Hapsari
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 3 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4197.554 KB)

Abstract

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are trading businesses managed by business entities or individuals. MSMEs in Pekandangan Jaya Village have difficulty in marketing products, looking for raw materials so that productivity is low. In overcoming these constraints, the objectives of the IPB Goes to Field (IGTF) 2020 program organized by the Institute for Development and Research to the Community (LPPM) of Bogor Agricultural University provide an opportunity to be able to help MSMEs solve the problem. SMART MSME program, which is implemented by empowering MSMEs and youth cadets through subprograms, namely the formation of UMKM Berkah Bersama group, Online Marketing Class, Product Packaging Graphic Design Training for MSMEs, and simple sales bookkeeping. In addition, the results of the SMART MSME program, namely the establishment of online marketing platforms (tokopedia and instagram), partners understand about design using graphic design applications, and packaging on partners successfully updated into products of higher selling value. Keywords: raw materials, digital marketing, training, micro small and medium enterprises.
Optimalisasi Potensi Home Industry melalui Digitalisasi Marketing (Kasus: Produksi Emping Rumahan Kampung Pagutan, Desa Sukakerta, Cianjur) Muhammad As’ary; Parhan Mugini; Muhammad Fikri Fakhrurozi; Sugiarti Sugiarti; Garnieta Febrianty Utami; Dwi Retno Hapsari
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 3 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4197.582 KB)

Abstract

Emping is a kind of Indonesian snack or snack in the form of chips made from melinjo seeds. The abundance of these chips is an opportunity to become a business. However, the pandemic has hampered the marketing of the chips. IPB Goes To Field is present as a program that facilitates students to be able to directly help the community in answering the problems it faces. Data collected through interview methods and direct observation to related partners to determine the natural conditions and conditions of the community around the partner's residence. Research shows that the increase in online media marketing is a great opportunity to develop the chip selling market. In addition, the taste innovation in chips is also enjoyed by various groups. The optimization is in the form of canvas model business training, digital marketing and procurement of media and business support equipment. Keywords: business, digitalization, emping
Literasi Informasi Media Digital pada Komunitas Adat di Era Internet of Things (IOT): Studi Kasus Masyarakat Adat Baduy Luar di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Galung Triko; Dwi Retno Hapsari; Krishnarini Matindas
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 20 No. 02 (2022): Juli 2022
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46937/20202241086

Abstract

Masyarakat Baduy Luar (Outer Baduy) secara umum telah mengalami perubahan lingkungan sosial pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Berbeda dengan masyarakat Baduy Dalam (Inner Baduy) yang masih konsisten menolak pengaruh globalisasi demi menjaga kelestarian lingkungan dan keberlangsungan budaya. Bagi masyarakat Baduy Luar penggunaan media digital handphone dan alat modern sebenarnya adalah larangan adat, tetapi mereka tetap memaksakan menggunakannya karena kebutuhan dan kelonggaran dari pemuka adat (Kokolot). Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku komunikasi dan kemampuan literasi informasi media digital masyarakat Baduy Luar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan studi literatur untuk data sekunder. Tahapan analisis melalui reduksi data dengan tiga pengodean utama yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Penyajian data secara naratif dengan pengujian keabsahan data menggunakan analisis triangulasi, dan penarikan kesimpulan. Sebagai kesimpulan, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor adat istiadat memiliki implikasi yang sangat kuat terhadap kemampuan literasi informasi media digital, hambatan komunikasi yang terjadi, dan perilaku komunikasi bermedia digital masyarakat Baduy Luar di era Internet of Things (IoT).
Analysis of the Convergence Communication Model on Waste Bank Program Stakeholders in South Tangerang City, Indonesia Mirza Shahreza; Sarwititi Sarwoprasodjo; Hadi Susilo Arifin; Dwi Retno Hapsari
Nyimak: Journal of Communication Vol 4, No 2 (2020): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1731.737 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v4i2.2878

Abstract

This research aims to analyze a convergent communication model that supports the sustainability of the waste Bank community in South Tangerang City. The type of research conducted is qualitative descriptive research. Data obtained through observation and in-depth interview. The results illustrate that the convergence communication model in the waste bank program has three supporting stakeholders carrying three interests, that is, who sees the theme of the environment as a source (ruler), objects (city government/ Environmental office) and  Spirit  (waste bank Community) that finally formed a converged communication, namely the equality of delivery and acceptance of the message so that it becomes mutual understanding,  and interdependence that positions the waste Bank as a public space in discussing environmental themes, especially waste management problems. Keywords: environmental communication, convergent communication, stakeholders, waste bankABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebuah model komunikasi konvergen yang mendukung keberlanjutan komunitas Bank sampah di kota Tangerang Selatan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui pengamatan, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menggambarkan bahwa model komunikasi konvergensi pada program Bank sampah terdapat tiga pemangku kepentingan pendukungnya membawa tiga kepentingan, yaitu, yang melihat tema lingkungan sebagai sumber (penguasa), objek (pemerintah/ Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan) dan spirit (komunitas Bank sampah) yang akhirnya membentuk komunikasi konvergen, yaitu kesetaraan penyampaian dan penerimaan pesan sehingga menjadi saling pengertian, serta saling ketergantungan yang memposisikan Bank sampah sebagai ruang publik dalam membahas tema lingkungan, terutama masalah pengelolaan sampah. Kata Kunci: komunikasi lingkungan, komunikasi konvergensi, pemangku kepentingan, bank sampah 
Participatory Communication and Affecting Factors on Empowering Women Farmers in The Urban Farming Program at Bogor City and Bogor Regency Selly Oktarina; Sumardjo Sumardjo; Ninuk Purnaningsih; Dwi Retno Hapsari
Nyimak: Journal of Communication Vol 6, No 1 (2022): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1769.25 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v6i1.5156

Abstract

Urban farming is essential as an effort to overcome land limitations and weak productivity in the food supply. Urban farming from a communication perspective is an empowerment effort that directly involves the community in its implementation. This study aims to analyze the participatory communication of women farmers and analyze factors that affect the application. This study was conducted in Bogor City and Bogor Regency. This study is explanatory survey research with a quantitative approach and supported by qualitative data. The data obtained is by cluster sampling with urban, semi-urban, and rural clusters on 231 respondents. Data were analyzed using the score, Difference Test, and Structural Equation Model (SEM). The results show that the participatory communication level in the urban farming program is medium, referring to the dialogue atmosphere, dialogue participation, and convergence level. The factors that significantly influence participatory communication are characteristics, champion competence, the exposure of media communication, and institutional support.Keywords: Communication, dialogue, participation, urban farming ABSTRAKUrban farming penting sebagai upaya mengatasi keterbatasan lahan dan lemahnya produktivitas dalam penyediaan pangan. Urban farming dari perspektif Komunikasi merupakan upaya pemberdayaan yang melibatkan secara langsung masyarakat dalam pelaksanaannya. Fokus penelitian ini adalah menganalisis komunikasi partisipatif wanita tani dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan program urban farming. Penelitian dilakukan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Penelitian ini bersifat survey explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan didukung data kualitatif. Pengambilan sampel secara cluster sampling dengan klaster kelurahan yang dikelompokkan berdasarkan urban, semi urban dan rural terhadap 231 orang wanita tani. Analisa data dilakukan dengan metode skor, uji beda serta analisis structural model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi partisipatif wanita tani dalam program urban farming berada pada kriteria sedang yang dilihat dari suasana dialog, partisipasi dialog dan tingkat konvergensi. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap komunikasi partisipatif adalah pendidikan formal, luas lahan, kompetensi pemberdaya, terpaan media komunikasi, dan dukungan lembaga.Kata Kunci: Dialog, komunikasi, partisipasi, urban farming
MAKNA PENGAWASAN BARU DALAM SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA ALAM (TINJAUAN SOSIOLOGI DIGITAL) Dwiki Faiz Sarvianto; Lala M. Kolopaking; Dwi Retno Hapsari
Jurnal Neo Societal Vol 7, No 1 (2022): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.345 KB) | DOI: 10.52423/jns.v7i1.22974

Abstract

Peranan perangkat digital saat kini turut memasuki pada upaya mengurangi risiko atau mitigasi di kala bencana. Hal tersebut tergambarkan pada sistem peringatan dini yang manfaatnya telah dapat dirasakan sampai level individu sebagai pengguna perangkat digital. Pengawasan di dalamnya pun harus diberikan penjelasan agar individu pemantau aktivitas alam menyadari penggunaan sistem yang ada. Apabila tidak turut menghadirkan makna pengawasan yang dialamatkan pada sistem peringatan dini, maka pengabaian di dalamnya terhadap proses sistem peringatan dini akan mengundang kerugian sebagaimana dampak bencana alam. Analisis ini ditulis melalui pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskripsi serta teknik studi literatur yang berhubungan dengan konseptual pengawasan. Hasilnya, tak hanya melekat pada sistem peringatan dini saja, pengawasan yang ada pada perangkat itu membuat makna di dalamnya turut mengubah konsep pengawasan yang selama ini ada. Dari sisi struktur, kemudahan, waktu, dan fungsionalitasnya hal tersebut telah mengalami transformasi. Walaupun demikian, tak serta merta adanya pengawasan langsung membuat sistem peringatan dini berjalan optimal, melainkan masih terdapat catatan tantangan yang harus disikapi jika ingin dimasifkan peranannya di luar kebencanaan.