Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA PENGEMBANGAN PRODUK SEPATU KULIT DENGAN METODE REKAYASA NILAI DALAM RANGKA PENGHEMATAN BIAYA Eko Sulistiyono; Agustin Sukarsono; Denny Kurniawati
CYBER-TECHN Vol. 16 No. 02 (2022): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data yang di ambil dari SPBU Warujayemg 23 april 2013 , terjadi penurunan pasokan solar hingga 55% di setiap SPBU. Kelangkaan BBM solar yg mengakibatkan kenaikan ongkos jasa ekspedisi, memungkinkan terjadinya kenaikan harga bahan baku.Ditunjang pula bahwa pengembangan produk mempunyai waktu siklus yang semakin pendek. Agar perusahaan tetap dapat bertahan, maka harus selalu dibuat inovasi-inovasi produk yang diharapkan akan mampu meningkatkan volume penjualan. Penghematan biaya (Cost Reduction) dengan metode rekayasa nilai (Value Engineering) banyak digunakan oleh perusahaan. Dengan metode ini akan diperoleh fungsi yang diminta. Penurunan biaya produk dapat dijadikan salah satu strategi dalam kompetisi di dunia usaha dengan tidak mengurangi mutu dari produk tersebut. Penelitian yang dilakukan terhadap produk sepatu kulit di Home Industri Kerajinan Kulit Figha, Magetan bertujuan untuk mengurangi biaya produksi pembuatan sepatu dengan cara mengubah-ubah Loss untuk material. Produk sepatu terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas (Upper) dan bagian bawah (Bottom). Komponen-komponen pembentuk sepatu kulit adalah tetap. Hal ini dikarenakan kualitas dari produk sepatu ini sudah tidak diragukan lagi dan juga desain sudah ditentukan oleh pemilik usaha. Hasil akhir yang diperoleh dengan analisa biaya adalah sebelum rekayasa nilai sebesar Rp. 73,500.00 dan setelah rekayasa nilai sebesar Rp. 72204,50, sehingga dapat diperoleh penghematan biaya sebesar Rp. 1295,50 dan perhitungan nilai fungsi sebesar 1,02 yang berarti biaya yang dikeluarkan adalah layak. Produksi sepatu kulit dalam setahun sebesar 900 pasang sepatu. Jadi penghematan yang diperoleh dalam setahun adalah sebesar Rp. 1295,50x 900 pasang/tahun = Rp. 1.165.950/tahun
ANALISIS PERBAIKAN MESIN CROWN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. Z Nailul Izzah; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 13 No. 02 (2019): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dan melihat faktor mana dari six big losses yang dominan mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin/peralatan. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness, sementara penyelesaian masalah dilakukan dengan mengumpulkan data yang terkait dengan waktu kerusakan mesin, waktu perawatan mesin, waktu pemasangan mesin dan waktu produksi mesin. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness sebesar 21,87%. Persentase dominan dari masing-masing faktor six big looses adalah Idling and minor stoppages sebesar 39,28%, dan breakdown loss sebesar 6,50%. Usulan perbaikan yang dihasilkan dari analisis diagram sebab akibat pada faktor-faktor yang menjadi prioritas utama adalah dengan melatih para operator, pemeliharaan mesin harus lebih intensif, pemeriksaan harus teliti, suhu ruangan harus sesuai dengan suhu mesin.
PERENCANAAN DAN ANALISIS PEMBUATAN MESIN PENYAYAT BAN BEKAS Santoso, Eko Budi; Syaichu, Achmad; Sukarsono, Agustin

Publisher : Prodi Teknik Mesin Universitas Yudharta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jmmt.v6i1.6108

Abstract

Ban bekas merupakan salah satu jenis limbah karet yang sulit diuraikan didalam tanah sehingga keberadaannya sangat mengganggu. Hal ini akan semakin parah jika tidak ada tindakan untuk pengolahan limbah ban bekas. Padahal ban bekas dapat diolah menjadi bahan dasar untuk produk kerajinan. Untuk merubah ban bekas menjadi produk kerajinan ban diperlukan proses penyayatan. Oleh karena itu diperlukan mesin yang mampu menyayat ban bekas. Pemanfaatan limbah ban bekas yang diformulasikan dalam bentuk belahan atau sayatan yang memanjang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan bermacam-macam alat kebutuhan rumah tangga yang awet dan murah, diantaranya yaitu gladhak (tali timba), jok kursi dan lain-lain, sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai ekonomi para pengrajin ban bekas oleh karena itu dilakukan perencanaan dan perbujutan dalam pembuatan mesin penyayat limbah ban bekas. Metode uji coba sangat penting dilaksanakan yaitu untuk mengetahui besarnya gaya yang diperlukan dalam proses penyayatn limbah ban bekas sehingga limbah ban bekas dapat dijadikan produk yang diformulasikan dalam bentuk sayatan memanjang sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan alat rumah tangga dari ban bekas. Percobaan penyayatan ban bekas dilakukan dengan cara membelah awal ban bekas yang pada pangkal sayatan terdapat pisau vertikal kemudian ujung ban bekas ditarik menggunakan neraca pegas yang otomatis akan menyayat pangkal belahan ban bekas dengan gaya potong 27 kg pada penunjuk neraca pegas. Berdasarkan uji coba maka dapat di tentukan mesin penyayat ban bekas ini berpenggerak motor bensin 5,5 hp yang di konversikan dengan gearbox rasio 1:70 yang pada putaran 25 rpm dapat menyayat ban bekas sepanjang 6,751 meter dalam waktu 1 menit.
Implementasi Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) Terhadap Efektivitas Waktu Kerja (Studi di Bengkel Las POMOSDA Tanjunganom, Nganjuk) Roudhotul Badiah; Agustin Sukarsono
Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP) Vol. 3 No. 01 (2025): Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP)
Publisher : Program Studi Teknik Industri STT POMOSDA Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Japo Techno POMOSDA merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur yang mengolah besi dan baja mulai dari bahan mentah menjadi setengah jadi dan produk jadi sebagai komponen pendukung pembuatan produk dan produk yang dihasilkan diantaranya produksi kursi, pagar besi, meja dan juga di bengkel tersebut menerima pemesanan berbagai macam produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode 5S dalam membantu efektivitas kerja dalam produksi. Sehingga proses kerja bisa lebih efektif dan menciptakan perubahan yang signifikan untuk tataletak fasilitas mesin dibengkel las JAPO Techno. Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan salah satu untuk mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan lebih mudah dan nyaman, salah satu yang harus dibangun adalah budaya kerja yang baik. Budaya kerja di perusahaan perlu diciptakan dan dibutuhkan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman karena perusahaan belum mengimplementasika metode 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Metode 5S merupakan beberapa tahap untuk mengatur kondisi tempat kerja yang berdampak terhadap efektivitas kerja. Besaran nilai persen setelah terjadi penerapan metode 5S dalam perubahan tata letak fasilitas mesin dibengkel las JAPO Techno mengalami perubahan yang signifikan sebesar 74,3 %. Perubahan design lay out paling banyak berpengaruh tehadap pengurangan waktu pada proses kerja yaitu terletak pada proses stasiun ukur sebanyak 6 menit, grenda+inspeksi sebanyak 6 menit dan juga pencarian tools saat pergantian dies sebanyak 6 menit.
PERENCANAAN DAN ANALISIS PEMBUATAN MESIN PENYAYAT BAN BEKAS Santoso, Eko Budi; Achmad Syaichu; Agustin Sukarsono

Publisher : Prodi Teknik Mesin Universitas Yudharta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jmmt.v6i1.6129

Abstract

Ban bekas merupakan salah satu jenis limbah karet yang sulit diuraikan didalam tanah sehingga keberadaannya sangat mengganggu. Hal ini akan semakin parah jika tidak ada tindakan untuk pengolahan limbah ban bekas. Padahal ban bekas dapat diolah menjadi bahan dasar untuk produk kerajinan. Untuk merubah ban bekas menjadi produk kerajinan ban diperlukan proses penyayatan. Oleh karena itu diperlukan mesin yang mampu menyayat ban bekas. Pemanfaatan limbah ban bekas yang diformulasikan dalam bentuk belahan atau sayatan yang memanjang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan bermacam-macam alat kebutuhan rumah tangga yang awet dan murah, diantaranya yaitu gladhak (tali timba), jok kursi dan lain-lain, sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai ekonomi para pengrajin ban bekas oleh karena itu dilakukan perencanaan dan perbujutan dalam pembuatan mesin penyayat limbah ban bekas. Metode uji coba sangat penting dilaksanakan yaitu untuk mengetahui besarnya gaya yang diperlukan dalam proses penyayatn limbah ban bekas sehingga limbah ban bekas dapat dijadikan produk yang diformulasikan dalam bentuk sayatan memanjang sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan alat rumah tangga dari ban bekas. Percobaan penyayatan ban bekas dilakukan dengan cara membelah awal ban bekas yang pada pangkal sayatan terdapat pisau vertikal kemudian ujung ban bekas ditarik menggunakan neraca pegas yang otomatis akan menyayat pangkal belahan ban bekas dengan gaya potong 27 kg pada penunjuk neraca pegas. Berdasarkan uji coba maka dapat di tentukan mesin penyayat ban bekas ini berpenggerak motor bensin 5,5 hp yang di konversikan dengan gearbox rasio 1:70 yang pada putaran 25 rpm dapat menyayat ban bekas sepanjang 6,751 meter dalam waktu 1 menit.
ANALISIS NILAI TAMBAH RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) TELUR AYAM RAS (Study kasus Di Desa Watudandang Kecamatan Prambon) Agustin Sukarsono; Mohammad Rifa’i
CYBER-TECHN Vol. 17 No. 01 (2023): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Supply chain merupakan sebuah sistem pengaturan yang berkaitan dengan aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi dalam proses pendistribusian telur ayam ras dari mulai pembelian DOC, peternak, hingga dijual kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aliran produk, keuangan dan informasi dalam rantai pasok telur, menghitung nilai tambah yang diberikan oleh setiap mata rantai dalam rantai pasok telur, menganalisis mata rantai dengan nilai tambah terendah, untuk meningkatkan konektivitas. Untuk meningkatkan nilai tambah. Metode penelitian ini menganalisis nilai tambah dengan menggunakan metode deskriptif dan metode referensi cepat.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasok telur ayam ras memiliki pelaku utama dan pelaku pendukung. Ketiga aliran rantai pasok telur ayam ras yaitu aliran barang, aliran uang dan aliran informasi di lokasi penelitian terlihat baik. peternak sebagai pelaku utama mata rantai yang memperoleh nilai tambah sebesar Rp 2.690.000 dari penjualan telur 210 kg telur. Pedang besar memperoleh nilai tambah Rp 85.000 dari penjualan 100 kg telur. pedagang eceran 1 memperoleh nilai tambah Rp 45.00 dari penjualan 25 kg telur dan pedagang eceran 2 memperoleh nilai tambah Rp 13.000 dari penjualan 10 kg telur. Nilai tambah per kg dari peternak Rp 17.500, pedagang besar Rp 1.000 dan pedagang eceran 1 maupun pedagang eceran 2 Rp 2.000. yang membedakan antara pedagang eceran 1 & pedagang eceran 2 adalah nilai nominal yang di bebankan kepada konsumen, pedagang eceran 1 harga jual telur Rp 25.000 sedangkan pedagang eceran harga jual telur Rp 24.000.
Analisa Pengendalian Kualitas Produk Teh Kelor Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus CV. Makarti Pomosda Nganjuk) Agustin Sukarsono; Muhammad Subhan
Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP) Vol. 1 No. 01 (2023): Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP)
Publisher : Program Studi Teknik Industri STT POMOSDA Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian kualitas sangat penting bagi perusahaan dan perlu direalisasikan agar perusahaan dapat mengetahui terjadinya penyimpangan dalam proses produksi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memberikan solusi terhadap peningkatan standar proses produksi perusahaan adalah dengan metode six sigma. Penggunaan metode ini bertujuan untuk meminimalisir defect sehingga kegagalan yang terjadi akan menurun setiap periodenya. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan CV. Makarti Pomosda, sebuah perusahaan yang diharapkan dengan perbaikan menggunakan metode six sigma mampu memberikan kepuasan bagi para konsumennya. Data atribut kualitas produk tersebut diperoleh dari pengumpulan jumlah kecacatan produk yang terjadi pada setiap proses produksi selama tahun 2017. Hasil perhitungan Analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) setelah perbaikan, keefektifan waktu proses produksi meningkat sebesar 6,25% atau sekitar 2340 menit atau 39 jam. Berdasarkan hasil penelitian Risk Priority Number (RPN) stasiun kerja packaging memiliki nilai RPN 12 setelah melalui tahapan perhitungan FMEA, sehingga perusahaan lebih menghemat anggaran sebesar 5% atau sekitar Rp. 2.520.000 per periode produksi.
Analisa Kerusakan Mesin Boiler Mechmar Kapasitas 30 Ton, Tahun Pembuatan 2006, Di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Purun Mill PT. Agro Indomas Kalimantan Tengah Agustin Sukarsono; Denny Kurniawati; Teuku Batha Ibrahim
Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP) Vol. 1 No. 01 (2023): Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP)
Publisher : Program Studi Teknik Industri STT POMOSDA Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan atau yang lebih dikenal dengan kata maintenance dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai. Boiler adalah suatu pesawat yang dibuat untuk menghasilkan uap yang dipergunakan di luar pesawatnya. mesin boiler yang terjadi di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Purun Mill, PT. Agro Indomas, Kalimantan Tengah. Dalam prinsip diagram pareto juga dikenal sebagai aturan 80/20, bahwa dalam melakukan 20% dari pekerjaan dapat menghasilkan 80% manfaat dari melakukan seluruh pekerjaan. Dari hasil data pengamatan yang telah dilakukan bahwa 80% kerusakan selama tahun 2017 yang dominan pada mesin boiler mechmar adalah pada bagian wet ash (sprocket) dengan prosentase sebesar 33%, disusul feeding screw (sprocket) dan elevator (sprocket) sebesar 23%, distributing 13%, kemudian yang terakhir adalah pada bagian frame grate (bata api) sebesar 7%. jadi perawatan (maintenance) difokuskan pada bagian wet ash, fedding screw dan elevator.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Di SMA Pomosda Nganjuk Agustin Sukarsono; Samsul Anam; Erna Habibah; Bakti Yulisar
Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP) Vol. 1 No. 02 (2023): Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP)
Publisher : Program Studi Teknik Industri STT POMOSDA Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pendidikan di Indonesia belum memadai dan mencapai tujuan yang diharapkan. Bahkan dari segi Sumber Daya Manusia SDM) pun dinilai belum memadai dan jauh dari hal yang dinginkan. Setiap instansi pen-didikan dibutuhkan instrumen yang dapat menunjang untuk meningkatkan kinerja dan kualitas bangsa. Menilai kinerja pegawai dapat dilakukan dengan mengukur secara kualitatif dan kuantitatif hasil kerja pegawai, yaitu dengan cara melihat prestasi dan kontribusi yang diberikan pegawai dalam bekerja.gaya kepemimpinan berpengaruh positif kuat dan signifikan terhadap kinerja guru di SMA POMOSDA.Peningkatan musyawarah akan menyebabkan pengaruh peningkatan terhadap kinerja pegawai. Dengan nilai koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,614 yang berarti mempunyai pengaruh yang kuat dan nilai koefisien determinasinya sebesar 0,378. Persamaan yang didapat adalah Y= 14,962+ 0,336X. apabila Musyawarah(X) sama dengan nol (tidak ada), maka kinerja pegawai (Y) sebesar 14,962. Koefisien regresi positif (searah), sebesar 0,360 artinya, jika gaya kepemimpinan(X) meningkat sebesar 1 satuan, maka kinerja guru (Y) akan meningkat sebesar 0,360. Artinya, jika gaya kepemimpinan meningkat sebesar 0,360 maka kineja guru akan meningkat sebesai 0,360. hasil uji hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa T hitung >T tabel atau 4,474 > t tabel 2,037 dan nilai signifikansi < dari p value atau 0,00 < 0,005 yang artinya bahwa gaya kepmimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Produksi Royal Moringa (Studi Kasus PT. Moringa Organik Indonesia Ltd. – Blora Jawa Tengah) Deny Kurniawati; Agustin Sukarsono; Fahmi Mubarok
Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP) Vol. 1 No. 02 (2023): Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pomosda (JTMIP)
Publisher : Program Studi Teknik Industri STT POMOSDA Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kemajuan industri pangan dewasa ini mengalami perkembangan yang cepat seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan industry pangan dalam menciptakan produk banyak ditemui masalah berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh makanan. Sehingga dapat mengakibatkan ancaman bagi kesehatan dan keselamatan konsumen. PT. Moringa Organik Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada pemberdayaan masyarakat melalui tanaman kelor untuk mengatasi malnutrisi dan stunting di Indonesia. Produk yang dihasilkan adalah Royal Moringa atau serbuk daun kelor dengan derajat kehalusannya mencapai 500 mesh. Dasar penerapan jaminan keamanan pangan pada perusahaan manufaktur diawali dengan praktik Good Manufacturing Practices (GMP). Berdasarkan hasil penelitian, dengan dasar menurut Peraturan Menteri Perindustrian No. 75/M-IND/PER/7/2010. Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) yang telah dilakukan oleh PT. Moringa Organik Indonesia telah konsisten menjaga dan melindungi proses produksi dengan baik. Rata-rata skor yang diperoleh melalui penilaian dengan metode kesenjangan (Gap Anlysis) sebesar 94,07%. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT. Moringa Organik Indonesia dalam proses produksi Royal Moringa berkategori baik dan konsisten. Adapun usulan rekomendasi tindak lanjut sebagai aspek-aspek penyimpangan yang perlu diperbaiki sejumlah 24 usulan rekomendasi.
Co-Authors -, Sumarsono Achmad Syaichu Achmad Syaichu Achmad Syaichu Achmad Syaichu, Achmad Ahmad Zaki Aini Nurul Alganisa Nurfatma Emiya Anang Efendi Anang Efendi Anshori Tajikusumawan Anshori Tajikusumawan Ardath Prahara Setyan Ardath Prahara Setyan Attaqi, Amirul Irsyad Bakti Yulisar Bakti Yulisar Cici Putri Handayani Cici Putri Handayani Daroini, Ahsin Deny Kurniawati Deva Rio Mahardika Deva Rio Mahardika Diyah Ayu Meisari Diyah Ayu Meisari Diyah Ayu Meisari Eddy Ernanto Eddy Yuriancha Eddy Yuriancha Eko Budi Santoso Eko Budi Santoso Eko Budi Santoso Eko Budi Santoso Eko Budi Santoso Eko Sulistiyono Eko Sulistiyono Erna Habibah Erna Habibah Evi Nurbaya, Evi Fahmi Mubarok Febri Khoirul Anwar Irawan, Putut Ade Lika Mar,atush Sholikah Lika Mar,atush Sholikah Listianti, Triana Retno M. Asmin Firmansyah M. Asmin Firmansyah Mohammad Rifa’i Mohammad Rifa’I Mohammad Riyon Hidayat Mohammad Riyon Hidayat Monika, Marta Muflihah, Nur MUHAMMAD SUBHAN Muhammad Taufan Eko Prasetyo Muzayyanah, Dyah Roifatul Nailul Izzah Nailul Izzah Nur Mufilhah Nur Mufilhah Nur Wakit, Nur Nurul Aini Nurul Aini Nurul Aini Oktavia Ayu Fadhilah Pradana, Johan Alfian Pratiwi, Lindasari Purnomo Sidik Purnomo Sidik Rahayu Dwi Setianingsih Rahayu Dwi Setianingsih Retno Eka Pramitasari Rifa’I Mohammad Rismayatul Husna Rismayatul Husna Roudhotul Badiah SAMSUL ANAM Sukarni Sukarni Sukarni Sukarni Teuku Batha Ibrahim Tito Baskoro Tito Baskoro Uswatun Hasanah USWATUN HASANAH Wahyu HD, Bambang Widodo Widodo Yesi Nurul Hotimah Yeti Sinta Dewi Yeti Sinta Dewi Yuli Agustrimah Yuli Minartiwi Yuli Minartiwi Yuli Minartwi Yuli Minartwi