Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAN KONTRIBUSI HUTAN KEMASYARAKATAN DALAM PENYEDIAAN CADANGAN KARBON DI DAS JANGKOK Markum Markum; K. Hairiah; D. Suprayogo; E. Ariesoesiloningsih
BUANA SAINS Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.603 KB) | DOI: 10.33366/bs.v12i2.133

Abstract

People who live around Jangkok Watershed in Lombok in general practices agroforestry system under Community Based Forest Management (CBFM) scheme. Objective of this reseach is to estimate changes of carbon stock in relation to extension of CBFM land. This research was carried out in 2009-2010. Estimation of carbon emition is based on analysis of carbon stock changes using RaCSA (Rapid Carbon Stock Appraisal) method that consists of 2 steps: (1) Estimate temporarily land forest cover change through analysis of Landsat satellite from 1995 to 2009, (2) Measuring of carbon stock of land forest cover in various density. Based on remote sensing interpretation Within 14 year period of time, density of land forest cover in Jangkok Watershed has been changing. Forest with high density decrease 43% mean while area for moderate and low density increase by 20% and 17% respectively. Carbon stock for the forest with high density is represented by primary forest about 360 t C/ha, Mahogany forest has 395 t C/ha. Forest with moderate density found in Candlenut forest produces 161 t C/ha and in CBFM about 147 t C/ha with age of tree on average 14 years. Carbon stocking CBFM is varied, the highest was found in area with Candlenut as dominant trees (161 t C/ha), followed area by Mahogany and fruits produced 159 t C/ha, by with Cacao (146 t C/ha), dominant by fruit tree (120 t/ha). Total carbon stock in Forest areas of Jangkok Watershed (12.680 ha) is about 2.02 M t with 25.1% is from CBFM
ANALISIS KEBIJAKAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) DI SENARU KABUPATEN LOMBOK UTARA Markum; Sitti Latifah; Budhy Setiawan
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 3 No. 4 (2017): Desember 2017
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru adalah ijin peruntukan kawasan hutan pendidikan yang dimandatkan kepada Universitas Mataram. Saat ini di KHDTK seluas 225,7 ha. Kawasan ini sudah dikukuhkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.392/Menhut-II/2004, tanggal 18 Oktober 2004. Namun dalam implementasinya, ditemui beberapa persoalan krusial, antara lain: terdapatnya bangunan tanpa ijin, perambahan, penebangan kayu illegal, bahkan klaim lahan oleh HTI. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi bentuk-bentuk pelanggaran di dalam kawasan KHDTK Senaru, 2) Mendeskripsikan peran dan tugas penanganan pelanggaran oleh para para pihak pemangku kehutanan, 3) Merumuskan langkah-langkah tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Metode yang digunakan adalah kaji dokumen dan survei. Teknik pengumpulan data menggunakan Rountable discussion, dan Focus Group Discussion kepada pengurus dan anggota kelompok tani yang ada di Senaru, sebanyak 30 orang. Analisis data dilakukan dengan uraian deskriptif, mengacu pada pertanyaan kunci yang telah disusun. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi adalah terjadinya pemindah tangan hak kelola masyarakat, dan ada indikasi overlapping ijin kawasan dengan HTI, (2) peran dan tugas para pihak perlu dideskripsikan kedalam surat perjanjian antara pengelola KHDTK Senaru dengan masyarakat sehingga ada kejelasan dalam pengelolaan, dan (3) instrumen pendukung yang dibutuhkan untuk tata kelola KHDTK Senaru adalah tersedianya kelembagaan pelaksana, instrumen perencanaan jangka panjang dan jangka pendek, skema kerjasama dengan masyarakat, dan dukungan SOP dan sarana prasarana pengawasan dan pengamanan hutan.
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Tata Kelola Kelembagaan dan Usaha Aren Pada Hutan Kemasyarakatan di Aik Bual Lombok Tengah Markum; Andy C. Ichsan; Dwi Sukma Rini; Maiser Saputra
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.643 KB)

Abstract

Three main problems still faced by sugar palm farmers in Aik Bual Village, namely the crop cultivation system has not been well planned; Social Forestry Business Group institutions are not yet independent; and product performance is not yet competitive. The objectives of community service activities are: a) to facilitate KUPS in implementing better palm cultivation; b). improve the skills of KUPS administrators in implementing independent institutional governance, and c) facilitate the production of more varied and quality palm processed products. The activity approach uses an active participation method, which involves farmers, KUPS administrators and producers of processed palm products who are beneficiaries, in the process of activities, involving 25 participants. The material presented in the service includes a). Sustainable forest management based on Social Forestry; b). building an independent and developing KUPS institution; c). developing a variety of sap processed products and market opportunities; and D). conservation techniques in community forest-based palm habitat management. The results of the dedication show that a). Sugar plant cultivation system is carried out through natural growth from tillers, growth is quite good, and to optimize the cultivation of sugar is directed to plant propagation by taking into account the availability of nutrients and sufficient sunlight, as well as 6 m spacing. b). so that groups are more independent, especially in developing businesses, encouraged the need to develop cooperation by creating trust through contract agreements, and carrying out product promotions through low-cost social media; c). In order to increase sales volume and make product competition more competitive, it is necessary to carry out a strategy to increase packaging performance and reduce selling prices.
PENYULUHAN SISTEM KELEMBAGAAN EKO WISATA BERDASARKAN PERATURAN KEBIJAKAN DI DESA AIK BERIK KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Markum Markum
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.919 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v1i1.20

Abstract

Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan social, budaya, ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Oleh sebab itulah suatu Wilayah yang sudah di tetapkan menjadi sebuah Wilayah/Desa  Ekowisata tentunya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat setempat, jika bisa mengelolannya dengan baik, terutama masalah kelembagaan dari Ekowisata tersebut. Oleh sebab itulah kami mencoba memberikan sebuah edukasi kepada masyarakat di Desa Aik Berik untuk bisa memahami tentang kelembagaan Ekowisata sesuai dengan peraturan Menteri dalam Negeri No 33 tahun 2009 tentang pedoman pengembangan Ekowisata Daerah. Adapun metode edukasi yang kami lakukan, kami memberikan sebuah penyuluhan kepada masyarakat, dengan cara mendatangi para warga Desa Aik Berik, baik yang terlibat dalam pengembangan Ekowisata tersebut, maupun warga biasa. Dengan adannya edukasi seperti ini, kami beraharap kepada warga yang hidup di kawasan Daerah Ekowisata Desa Aik Berik, untuk bisa menjaga  kelestarian alam,, dan bisa memberi kenyamanan kepada para pengunjung.______________________
Dinamika Pemanfaatan Ruang dan Konflik Tenurial di Kawasan Konservasi Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat Markum; Rosiady H. Sayuti; Sitti Hilyana; Galang Anugrah
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.12.3.445-455

Abstract

Much has been studied about the agrarian issues and its conflicts in Indonesia, but few of them have been explored in the context of small islands designated as a conservation areas. To fill the gap, this paper aims to analyze the dynamics of spatial utilization and tenurial conflict in the conservation area of Moyo Island, West Nusa Tenggara. Based on qualitative methods, the data was gathered through observation, in-depth interviews with 20 key informants, and secondary sources. This study reveals that spatial utilization practices on Moyo Island are problematic which has triggered a conflict as consequence. Forest areas have been openly and collectively encroached on by the local community to become agricultural land due to a lack of control by the local government as the authority. Meanwhile, extensive fishing practices and tourism activities are threatening the long-term viability of coral reefs in coastal areas. These difficulties are also intertwined with tenurial conflicts between local communities and Nature Conservation Agency of West Nusa Tenggara regarding land boundaries as well as the problem among local people and the private sector purchasing and selling property under the table. All in all, this study offers policy recommendations to resolve those problems on conservation area of Moyo Island.
Efektivitas Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Pada Berbagai Strata Luasan Lahan Di Kawasan Hutan Sesaot Lombok Barat: The Effectiveness of Community Forest Management in Various Strats of Land Area in the Sesaot Forest Area of West Lombok Markum Markum; Andi C Ichsan; Husni Idris
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i1.423

Abstract

What is the exact area of community forestry (HKm) land that can be effectively managed by farmers? The objectives of the study were 1) to identify HKm land management practices by farmers based on vegetation density and income at various strata of land area, 2) to analyze the effectiveness of HKm land management in various strata of land area, 3) to analyze the factors that influence the effectiveness of land management in various strata. strata of land area The method used in this research is descriptive through a series of observations, interviews and Focus Group Discussions. The number of respondents interviewed was 42 people. The variables studied included environmental aspects such as plant density, economic aspects in the form of production values and effectiveness assessment using scoring techniques, with the decision criteria being very effective, effective, quite effective, less effective and ineffective. Based on the results of the study, it can be concluded that (1) plant density in various land strata in strata I (<0.25 ha), strata II (0.25-0.5), strata III (>0.5-1ha) and Strata III (>0.5-1ha). IV(> 1 ha) were 382, 387,389 and 378 plants/ha, respectively. Meanwhile, the income of each farmer is (Rp/ha/year): 46,494,744; 25,479,880; 39,704,174 and 31,358,023. From various land strata, the level of effectiveness of the management is categorized as effective for land strata I, III, and IV and quite effective for land strata II. The factor that influences the effectiveness of land management is land area, where there is a tendency that the smaller the land area, the more effective the management. Other factors are the application of agroforestry patterns, other land tenure, availability of labor and age of farmers. Suggestions put forward for land distribution policies should consider the area between 0.5 - 1 ha, because it has provided sufficient income for farmers.
Strategi pengembangan objek wisata alam air terjun Kalela di Desa Beru Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat Ali Sardani; Markum Markum; Hairil Anwar
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.9860

Abstract

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan provinsi yang memiliki potensi wisata yang melimpah. Air Terjun Kalela merupakan salah satu dari potensi wisata alam yang dimiliki oleh NTB yang terletak di Desa Beru Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Ko'Ta Jantop. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kawasan dan menyusun strategi pengembangan wisata Air Terjun Kalela di Desa Beru Kecamatan Jereweh. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan responden penelitian adalah anggota pokdarwis, pengunjung dan masyarakat sekitar kawasan. Analisis data menggunakan Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA). Komponen yang dinilai yaitu Daya tarik objek wisata, Aksesibilitas, Kondisi Sekitar kawasan, akomodasi dan sarana prasarana penunjang. Hasil dari penelitian ini yaitu Air Terjun Kalela memperoleh nilai tingkat kelayakan rata-rata sebesar 82,66 % (layak), dengan nilai tertinggi pada aspek daya tarik 100% (layak), ulasan 100% (layak). Aspek kondisi sekitar kawasan dan sarana prasarana masih dalam kategori layak dengan nilai sebesar 75% (layak) dan yang paling rendah berada pada aspek aksesibilitas yaitu 63,33% (belum layak). Strategi pengembangan objek wisata Air Terjun Kalela dapat dilakukan dengan menggunakan strategi S – O yaitu Pengembangan objek wisata dengan cara mengoptimalkan potensi-potensi wisata yang dimiliki. Aspek kondisi sekitar kawasan dan sarana prasarana masih dalam kategori layak dengan nilai sebesar 75% (layak) dan yang paling rendah berada pada aspek aksesibilitas yaitu 63,33% (belum layak). Strategi pengembangan objek wisata Air Terjun Kalela dapat dilakukan dengan menggunakan strategi S – O yaitu Pengembangan objek wisata dengan cara mengoptimalkan potensi-potensi wisata yang dimiliki. Aspek kondisi sekitar kawasan dan sarana prasarana masih dalam kategori layak dengan nilai sebesar 75% (layak) dan yang paling rendah berada pada aspek aksesibilitas yaitu 63,33% (belum layak). Strategi pengembangan objek wisata Air Terjun Kalela dapat dilakukan dengan menggunakan strategi S – O yaitu Pengembangan objek wisata dengan cara mengoptimalkan potensi-potensi wisata yang dimiliki.
Asistensi Pembelajaran Berbasis IT Untuk Guru Sekolah Dasar di SDN 10 Cibadak Sukabumi Markum, Markum; Maharbid, Dian Anggraeni; Ala, Faridatul; Pujayanah, Intan Sari; Sapitri, Nabilla
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpm.v3i2.3609

Abstract

Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan masyarakat tentang konsep pembelajaran berbasis IT dan penerapannya dalam dunia pendidikan. Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman tentang dasar-dasar pembelajaran berbasis IT kepada para guru sekolah dasar, agar mereka dapat lebih efektif dalam mendukung perkembangan pendidikan anak-anak. Pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah penyelenggaraan seminar mengenai pembelajaran dasar berbasis IT untuk para guru sekolah dasar. Dengan demikian, hasil dari program ini adalah peningkatan pemahaman guru-guru sekolah dasar tentang pembelajaran berbasis IT, dan diharapkan bahwa mereka akan berperan lebih aktif dalam menerapkan konsep ini dalam pengajaran mereka. Seminar ini akan berlangsung selama satu hari, dan para guru akan terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran berbasis IT.
Asistensi Pembelajaran Literasi Dan Numerasi Dasar Bagi Orang Tua Siswa Di Kawasan Renzo Edupark Ubj Cibadak Sukabumi Maharbid, Dian Anggraeni; Markum, Markum; Gumala, Yosi; Pujayanah, Intan Sari; Sapitri, Nabilla
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpm.v3i1.3610

Abstract

Latar belakang pengabdian ini karena banyaknya masyarakat yang belum mengenal istilah literasi dan numerasi begitu juga dengan penerapannya dalam pembelajaran. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan asistensi pembelajran terkait keterampilan dasar literasi dan numerasi kepada orang tua siswa sehingga mereka dapat mendukung pendidikan anak-anak mereka dengan lebih efektif. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah asistensi pembelajaran Literasi dan Numerasi dasar kepada orang tua siswa yang dilakukan melalui tiga tahapan. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah 33 orang tua siswa. Hasil pengabdian ini adalah diperolehnya pemahaman literasi dan numerasi oleh orang tua siswa dan diharapkan orang tua dapat berperan aktif dalam meningkatkan pembelajaran literasi dan numerasi, kegiatan asistensi berlangsung selama 1 hari dimana ortu turut aktif dalam implementasi pembelajaran literasi dan numerasi.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA HUTAN DI KAWASAN HUTAN KEMASYARAKATAN OI RIDA DESA MARIA UTARA KECAMATAN WAWO KABUPATEN BIMA Afrizal, Afrizal; Markum, Markum; Setiawan, Budhy
MAKILA Vol 18 No 1 (2024): Makila: Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v18i1.11977

Abstract

Non-Timber Forest Products (NTFP) are one of the resources that the community in Community Forest can manage. Optimal and efficient use of forest resources will significantly influence improving the standard of living of people who utilize forest resources. However, the community still needs to do it optimally. Forest resources contained in forests have important values that can meet social, environmental, ecological, and economic needs. This study aims to determine the types and utilization of NTFPs in Oi Rida Community Forest, analyze farmers' incomes, and analyze farmer categories based on the World Bank's poverty approach. The research method used to fulfill the research data was a structured interview with 38 HKm respondents. The results showed that there were 18 types of NTFPs with a total plant presence of 10,657 tons/ LLG, including candlenut, coffee, avocado, durian, cloves, bamboo, lamtoro, ginger, turmeric, chili, porang, ginger, vanilla, lemongrass, cassava, keladi, banana, and honey. Total income of Rp. 178,845,583 LLG per year with an average of Rp. 4,706,463 LLG per year. The amount of income from the use of HHBK converted into rupiah, spent to obtain goods or services of US $ 1.25 or equivalent to Rp 18,332.43 per day, and the average income of Rp 4,706,463 per year to Rp 4,222 per day. This income value is classified as non-prosperous farmers (poor) because the income per person daily does not meet US $ 1.25 or equivalent to Rp. 18,332.43.