Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Bimbingan Family Education Sebagai Upaya Menjaga Keharmonisan Keluarga Karyawan Teknik di SMP Al Hikmah Surabaya Shodiqin, Muhammad; Zakki, Muhammad; Farid, Mohamad; Evendi, Wakid; Darajaatul Aliyah, Nelud
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 7 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i7.32428

Abstract

Keluarga merupakan satuan yang terkecil dalam masyarakat, yang dibentuk dan disiapkan melalui pernikahan yang sah sesuai dengan maksud dan tujuan syariat pernikahan, tentunya akan menghasilkan kebaikan dan kenyamanan dalam berkeluarga yang satu sama lain saling terjaga keharmonisannya yang dipengaruhi oleh kesejahteraan, emosional, sosial, dan bahkan faktor psikologi. Keluarga yang kokoh akan menghadirkan lingkungan keluarga yang positif, nyaman dan bahagia bagi semua anggota keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bimbingan Family Education Sebagai Upaya Menjaga Keharmonisan Keluarga Karyawan Teknik Di SMP Al Hikmah Surabaya. PKM ini mengambil lokasi di SMP Al Hikmah Surabaya, karena sekolah ini adalah salah satu sekolah islam yang terbaik di Surabaya, sehingga civitas akademika didalmnya harus tampil prima dan berkinerja positif, tanpa terkecuali apalagi karyawan-karyawan tehnik yang ada didalamnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah Asset-Based Community Development (ABCD) merupakan metode pemberdayaan berkelanjutan yang dilandaskan pada aset, kekuatan, dan potensi Masyarakat dengan melihat aspek kapasitas, asosiasi dan institusi atau kelembagaan dengan meningkatkan dan menggali kekuatan yang sudah ada di lembaga ini memberikan cara baru yang dimiliki oleh para karyawan tehnik di SMP Al Hikmah mengedepankan pada pendekatan internalisasi nilainilai agama, moral sosial dan psikologi keluarga. Adapun hasil yang didapat dari kegiatan PKM ini membekali dengan meningkatkan dan menggali kekuatan yang sudah ada di lembaga ini memberikan cara baru yang dimiliki oleh para karyawan tehnik di SMP Al Hikmah ini untuk dapat menyelesaikan permasalah-permasalahan dalam keluarga melalui upaya pembimbingan dan pelayanan pendampingan dalam family education dalam menjaga keharmonisan kepada para keluarga masing-masing dengan mengedepankan pada pendekatan internalisasi nilai-nilai agama, moral sosial dan psikologi keluarga.Dukungan para pihak di managemen SMP Al Hikmah Surabaya sangat dibutuhkan dalam membantu mereka dalam menyelesaikan perkara dalam keluarga sehingga keluarga tidak menjadi problem dalam meningkatkan kinerja dan semangat kerja di lembanga ini, serta mereka cakap dalam menyelesaikan permasalahan secara mandiri.
Inheritance Law in Indonesia: Challenges, Solutions, and the Role of Culture and Religion Aliyah, Nelud Darajaatul; Evendi, Wakid
Bulletin of Science, Technology and Society Vol. 2 No. 2 (2023): Bulletin of Science, Technology and Society (August)
Publisher : Metromedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The law of inheritance, known as faraid or mawaris in Islamic law, is a rule governing the transfer of ownership of the heir's property to the heir after the testator's death. In Indonesia, the inheritance law system is related to kinship and various cultures and religions influence its understanding and implementation. Conflicts often arise due to the variety of settlement systems, including Islamic law, customary, and civil law. This article highlights the need for a better understanding of inheritance law at all levels of society to reduce conflict and proposes solutions to improve understanding of inheritance in Indonesia's diverse context. The research method uses a qualitative-descriptive approach with data from various literature sources, including law, research, journals, and interviews with legal experts and scholars. This study aims to explore aspects of inheritance law in Indonesia, including cultural and religious implications as well as potential conflicts that can arise. Proposed measures to address inheritance law issues in Indonesia involve legal reform, education, promotion of gender equality, legal aid, dispute mediation, legal oversight, cross-sector collaboration, and accurate data collection. Just legal change and better understanding will help achieve fairness in inheritance sharing and promote harmony in Indonesia's diverse society. In conclusion, a good understanding of inheritance law, legal reform, education, and cross-sector cooperation are essential to overcome inheritance law problems in Indonesia (Basyir, 2001). This joint effort will have a positive impact on justice, gender equality, and the well-being of the Indonesian people.
Membentuk Generasi Religius Melalui Pelatihan Seni Hadrah Al Banjari dan Pembacaan Sholawat Maulid Diba’ Bayhaqi, Hasmi Nur; Nurdiansah, Iszanul Dani; Sidqi, Mochammad Hasan; Majid, Amir Bandar Abdul; El-Yunusi, M. Yusron Maulana; Juaini, Ahmad; Masnawati, Eli; Haniyah; Bashor, Muhammad; Evendi, Wakid; Khayru, Rafadi Khan
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2024): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v5i3.44404

Abstract

Kemerosotan moral, penurunan jati diri bangsa dan hilangnya nilai-nilai luhur di kalangan pemuda merupakan tantangan yang mendesak. Pola pikir, sikap, dan perilaku generasi muda sangat dipengaruhi oleh arus informasi global yang didominasi oleh budaya asing. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, sering kali terpapar pada berbagai pengaruh negatif yang dapat mengikis akhlak dan karakter religius mereka. Maka, usaha untuk peningkatan karakter religius pada anak usia muda yang menjadi generasi penerus sangat penting dilakukan. Seni al-banjari atau dikenal juga dengan sebutan habsyi merupakan salah satu seni tradisi Islam. Kesenian al-banjari ini meliputi lantunan syair, nasyid, dan pembacaan sholawat-sholawat kepada nabi disertai bunyi gendang atau rebana yang terdengar. Puisi dalam seni al-banjari memuat sholawat atau ucapan syukur yang ditujukan kepada nabi Muhammad SAW. Kesenian al-banjari biasanya ditampilkan pada saat hari raya Islam, antara lain tabligh akbar dan peringatan maulid nabi. Pelaksana melihat adanya potensi yang dimiliki santri, masyarakat, anak-anak dan remaja di sekitar dalam majelis dan pelatihan hadrah. Santri yang tergolong masih dalam jenjang sekolah dasar terlihat antusias untuk bermain banjari. Oleh karena itu, mereka perlu dibimbing agar meningkatkan seni religius, cinta pada Rosulullah serta bisa bermain banjari dengan benar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup sesuai dengan yang diajarkan oleh Rosulullah SAW.