Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Isra’iliyat Dalam Tafsir Al-Quran Khairul Umam; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1250

Abstract

Penelitian ini membahas fenomena Israiliyyat dalam penafsiran Al-Qur’an yang telah menjadi bagian penting sekaligus kontroversial dalam tradisi tafsir Islam. Israiliyyat merupakan narasi-narasi yang bersumber dari kitab-kitab Yahudi dan Kristen yang masuk ke dalam literatur tafsir. Penelitian ini bertujuan menguraikan definisi, sejarah masuknya Israiliyyat, serta sikap para mufassir terhadap penggunaan riwayat tersebut. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian, kisah Israiliyyat dalam Al-Quran berasal dari kaum Yahudi dan Nasrani yang datang ke tanah Arab hingga memeluk agama Islam yang merupakan orang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang agama sebelumnya sehingga ikut menafsirkan ayat-ayat Al-Quran tentang kisah umat terdahulu, Namu terdapat kisah israiliyyat yang diterima, ditolak dan didamkan. pendapat para ulama mengenai tafsir ini adalah boleh diamalkan apabila sesuia dengan syariat Islam dan begitu juga sebaliknya jika bertentangan dengan syarita Islam maka tidak boleh diamalkan
Implementasi Kaidah Mutlaq Dan Muqayyad Dalam Menafsirkan Al-Qur’an Febriani, Reni; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1261

Abstract

Mutlaq dan Muqayyad menjadi kaidah tafsir yang berguna bagi mufassir dalam menasirkan Al-Qur’an untuk mengambil makna dan hikmah dari Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan kaidah tafsir mutlaq dan muqayyad dalam menafsirkan Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka (library research) yang mengeksplorasi berbagai sumber ilmiah dan relevan. Data dianalisis dengan deskriptif untuk menjelaskan penerapan kaidah mutlaq dan muqayyad dalam menafsirkan ayat Al-Qur’an. Hasil penelitian ditemukan bahwa penerapan kaidah multaq dan muqayyad memiliki peranan penting dalam menafsirkan Al-Qur’an. Manfaat mufassir dalam menguasai kaidah mutlaq dan muqayyad agar dapat memahami makna al-Qur’an dari segi makna yang dikandungnya karena dalam al-Qur’an terdapat suatu makna yang dapat dibatasi dalam artian arti tersebut memiliki kekhususan dalam bentuk katanya. Jika dalam mufassir tidak menguasai kaidah ini akan mengakibatkan kebingungan dalam menafsirkan al-Qur’an dan menjadi kebingungan umat islam dalam melaksanakan atau menjalankan perintah yang terdapat dalam Al-Qur’an yang sesuai dengan pesan-pesan ilahi yang Allah sampaikan di dalam Al-Qur’an
Pemikiran Pendidikan Islam Zainuddin Labay El-Yunusy dan Relevansinya di Era Digital Muhamad Rahman Selvarian; Djefrin E. Hulawa; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 3 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i3.1351

Abstract

Sistem pendidikan Islam tradisional di Indonesia, khususnya yang berbasis surau di Minangkabau, dinilai tidak lagi memadai dalam menjawab tantangan modernisasi dan perkembangan zaman. Untuk menjawab persoalan ini, Zainuddin Labay El-Yunusy memperkenalkan pembaruan pendidikan melalui pendirian Madrasah Diniyah pada tahun 1915 yang mengintegrasikan sistem klasikal, kurikulum terpadu, dan manajemen kelas yang terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran pendidikan Islam Zainuddin Labay El-Yunusy serta menganalisis relevansinya dalam konteks pendidikan di era digital. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Zainuddin tentang sistem pendidikan terorganisir, integrasi ilmu agama dan umum, serta adaptasi terhadap teknologi memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan pendidikan Islam kontemporer. Implikasi dari kajian ini menegaskan pentingnya menjadikan pemikiran Zainuddin sebagai pijakan dalam merancang sistem pendidikan Islam yang modern, adaptif, dan berakar pada nilai-nilai keislaman
Qur’anic Ecotheology and the Ethics of Forest Protection in Indonesia Nur, Afrizal; bin Husin, Hayati; Alwizar; Yasir, Muhammad
Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis Vol. 26 No. 2 (2025): Juli
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/qh.v26i2.6312

Abstract

Indonesia’s alarming rate of forest degradation, amounting to approximately 1.45 million hectares lost in the past five years, has far-reaching ecological, climatic, and socio-cultural consequences. Beyond the environmental dimension, this crisis raises profound theological concerns, especially within the Islamic worldview, which frames human beings as khalifah (stewards) entrusted with preserving the Earth. The Qur’an emphasizes the importance of ecological balance (mīzān) and explicitly condemns destruction (fasād) on Earth, suggesting that environmental care is a moral and spiritual obligation. This study explores the relevance of Islamic Eco theological principles to Indonesia’s Law No. 18 of 2013 on the Prevention and Eradication of Forest Destruction. Using a hermeneutic analysis of selected Qur’anic verses (Al-Baqarah [2]:164, Al-Aʿrāf [7]:56, and Al-Aḥzāb [33]:72), combined with comparative legal analysis, the research highlights the alignment between religious ethics and statutory forest protection. While the law reflects procedural strength, it lacks integration with deeper Eco theological values that could inspire stronger public commitment. It is understandable that legal frameworks often rely on institutional enforcement, yet in religious societies such as Indonesia, faith-based approaches can enhance policy legitimacy and moral motivation. This study argues for the integration of Qur’anic values, such as stewardship, moderation, and accountability, into environmental education and legal application. Doing so may transform forest conservation from a mere regulatory task into an act of spiritual devotion and collective responsibility. Further empirical research is needed to examine how such integration plays out in practice within local communities, offering valuable insights for more holistic and culturally grounded environmental governance.
Perkembangan Analisis Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam Perspektif Ibnu Sahnun Fahriah, Fathia Saidah; Alwizar; Hulawa, Djeprin E.
Wibawa : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Wibawa
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/wib.v5i2.388

Abstract

Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik agar sejalan dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis. Pemikiran Ibnu Sahnun menjadi salah satu landasan historis dalam perkembangan pendidikan Islam, terutama dalam menekankan pentingnya etika, akhlak, dan tanggung jawab sosial dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran pendidikan Islam Ibnu Sahnun serta relevansinya terhadap sistem pendidikan Islam modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Data dikumpulkan melalui penelaahan sumber primer seperti karya Ibnu Sahnun, serta literatur sekunder yang relevan. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif-analitis menggunakan tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Ibnu Sahnun menekankan tiga aspek utama pendidikan, yaitu (1) tanggung jawab moral dan profesionalitas guru, (2) pentingnya kurikulum yang mengintegrasikan ilmu agama dan umum, serta (3) tujuan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan akhlak mulia, kedisiplinan, dan keimanan. Relevansi pemikiran Ibnu Sahnun terhadap pendidikan Islam masa kini terlihat pada upaya integrasi nilai-nilai spiritual dan rasional dalam sistem pendidikan modern yang berkarakter dan humanis.
Konsep Double Movement Fazlur Rahman dalam Rekonstruksi Pendidikan Islam Kontekstual di Era Modern Nursima, Nini; Hulawa, Djeprin E.; Alwizar
Wibawa : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Wibawa
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/wib.v5i2.485

Abstract

Pendidikan Islam menghadapi tantangan untuk tetap relevan di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang menuntut integrasi antara nilai-nilai keagamaan dan realitas sosial. Salah satu pendekatan yang dapat menjawab persoalan tersebut adalah teori Double Movement yang dikembangkan oleh Fazlur Rahman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep Double Movement dan relevansinya dalam rekonstruksi pendidikan Islam yang kontekstual di era modern. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik studi kepustakaan (library research), yang berfokus pada analisis karya-karya primer Fazlur Rahman serta kajian sekunder dari literatur pendidikan Islam kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori Double Movement yang terdiri atas dua gerakan hermeneutic pemahaman teks wahyu dalam konteks historis dan aktualisasi nilai-nilainya dalam kehidupan modern dapat menjadi dasar pengembangan pendidikan Islam yang kontekstual, humanis, dan transformatif. Konsep ini mampu menjembatani antara idealitas ajaran Al-Qur’an dan realitas sosial dengan menekankan dimensi moral, etika, dan rasionalitas. Namun demikian, implementasinya menghadapi tantangan berupa resistensi terhadap pendekatan hermeneutik dan keterbatasan pemahaman guru terhadap integrasi nilai-nilai Qur’ani dalam kurikulum. Oleh karena itu, diperlukan reformulasi kurikulum, pelatihan pendidik, serta penguatan paradigma pendidikan Islam yang berbasis nilai dan relevan dengan perkembangan zaman