Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Kaedah Mantuq dan Mafhum sebagai Strategi Pemahaman Teks Al-Qur'an dan Hadis dalam Pendidikan Agama Islam Siti Halimatus Sa’adah; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1195

Abstract

Pemahaman terhadap teks al-Qur'an dan hadis merupakan salah satu kompetensi penting dalam Pendidikan Agama Islam (PAI). Kaedah mantuq dan mafhum sebagai bagian dari kajian ushul fikih memberikan pendekatan logis dan sistematis dalam menafsirkan makna yang tersurat (mantuq) dan makna yang tersirat (mafhum) dari suatu teks. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana penerapan kaedah mantuq dan mafhum dapat digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap isi ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur'an dan hadis. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kaedah ini tidak hanya membantu siswa dalam memahami hukum-hukum Islam, tetapi juga mendorong kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kontekstual. Oleh karena itu, integrasi kaedah mantuq dan mafhum dalam pembelajaran PAI penting dilakukan untuk membentuk peserta didik yang memahami agama secara mendalam, rasional, dan aplikatif. Integrasi kaedah mantuq dan mafhum dalam pembelajaran PAI menjadi langkah strategis untuk membentuk pemahaman mendalam dan kontekstual terhadap teks al-Qur’an dan hadis, serta mendorong pengembangan kompetensi berpikir kritis dan reflektif peserta didik dalam menghadapi dinamika zaman
Kaidah Nasakh Berdasarkan Tinjauan Teoritis dan Implementasinya dalam Penafsiran Al-Qur'an Cita Suci; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1205

Abstract

Nasakh merupakan salah satu konsep penting dalam studi tafsir dan ushul fiqh, terutama dalam merespons ayat-ayat Al-Qur’an yang tampak bertentangan secara hukum. Kehadirannya menjadi solusi metodologis terhadap dinamika pewahyuan yang berlangsung secara bertahap. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kaidah nasakh secara teoritis dan mengevaluasi bagaimana kaidah tersebut diimplementasikan dalam penafsiran Al-Qur’an. Metode yang digunakan adalah studi pustaka (library research), dengan menelusuri literatur primer dan sekunder dari buku-buku ushul fiqh, serta jurnal ilmiah terkait, yang kemudian dianalisis menggunakan pendekatan analisis isi dan deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaidah nasakh memiliki definisi, dasar hukum, serta syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk menetapkan suatu ayat sebagai nasikh atau mansukh. Terdapat beragam pembagian dan bentuk nasakh dalam khazanah keilmuan Islam. Implementasi kaidah ini dalam penafsiran Al-Qur’an tidak bersifat tunggal, melainkan dipengaruhi oleh pendekatan mufasir. Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, misalnya, menolak gagasan bahwa ada ayat yang dibaca namun sudah tidak berlaku hukumnya, dan lebih memilih pendekatan harmonisasi dibanding pembatalan mutlak. Hal ini menunjukkan bahwa nasakh harus diterapkan secara kritis dan kontekstual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kaidah nasakh penting dalam menjaga relevansi hukum Islam dengan perkembangan zaman
Pendekatan Kaedah Bahasa untuk Menumbuhkan Pemahaman Al-Qur’an dalam Pendidikan Agama Islam Nur Annisa; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya pendekatan kaedah bahasa dalam menumbuhkan pemahaman yang mendalam terhadap Al-Qur’an dalam konteks pendidikan agama Islam. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai literatur yang relevan, baik dari kitab tafsir, buku linguistik Arab, maupun tulisan ilmiah terkait pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman Al-Qur’an tidak cukup hanya dengan terjemahan literal, tetapi memerlukan pendekatan yang mempertimbangkan struktur gramatikal (nahwu dan sharaf), makna kata (semantik), serta konteks ayat. Pendekatan kaedah bahasa mampu menjadi jembatan antara teks suci dan realitas pembelajar, sehingga proses pembelajaran Al-Qur’an dalam pendidikan agama Islam dapat lebih kontekstual, akurat, dan bermakna. Penelitian ini merekomendasikan integrasi pendekatan linguistik dalam kurikulum pendidikan agama Islam agar peserta didik memiliki kemampuan tafsir yang lebih mendalam dan terhindar dari kesalahan penafsiran
Tafsir Al-Qur’an Berdasarkan Sumbernya: Kajian Kepustakaan terhadap Metode bi al-Ma’tsur, bi al-Ra’yi, dan bi al-Isyari Nasrun; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1235

Abstract

Penafsiran Al-Qur’an merupakan kegiatan ilmiah yang telah berkembang sejak masa awal Islam hingga kini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis tiga metode utama penafsiran Al-Qur’an berdasarkan sumbernya, yaitu Tafsir bi al-Ma’tsur, Tafsir bi al-Ra’yi, dan Tafsir bi al-Isyari. Mengingat kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam, penelitian ini berupaya mendalami bagaimana setiap pendekatan penafsiran menawarkan perspektif dan metodologi yang berbeda. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan (library research), penelitian ini mengkaji literatur klasik dan kontemporer, termasuk kitab-kitab tafsir, artikel ilmiah, dan dokumen pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tafsir bi al-Ma’tsur menekankan pada penjelasan yang bersumber dari Al-Qur’an sendiri, hadis Nabi, dan pemahaman sahabat; Tafsir bi al-Ra’yi memanfaatkan nalar dan ijtihad yang tetap dalam koridor syariat Islam; sedangkan Tafsir bi al-Isyari lebih menitikberatkan pada pengalaman spiritual dan makna batin ayat-ayat Al-Qur’an. Meskipun memiliki perbedaan, ketiga metode ini saling melengkapi dalam memberikan pemahaman yang utuh dan kontekstual terhadap pesan ilahi. Penelitian ini juga menemukan adanya kesenjangan dalam integrasi ketiga pendekatan ini di lembaga pendidikan Islam. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi pendidik dan pengambil kebijakan untuk merumuskan strategi pembelajaran Al-Qur’an yang menggabungkan unsur linguistik, rasional, dan spiritual, sehingga mampu menghadirkan pemahaman Al-Qur’an yang lebih mendalam, kritis, dan relevan dengan kebutuhan zaman
Konsep Ilmu Menurut Al-Qur’an: Kajian Pustaka atas Ayat-Ayat Keilmuan Nadi Afriani; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1237

Abstract

Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam mengandung banyak ayat yang membahas pentingnya ilmu, proses perolehan ilmu, serta kedudukan orang-orang berilmu dalam kehidupan individu dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep ilmu menurut Al-Qur’an melalui pendekatan kajian pustaka terhadap ayat-ayat keilmuan. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan menganalisis literatur klasik dan kontemporer, baik berupa buku tafsir, karya ulama, maupun artikel ilmiah terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa ilmu dalam Al-Qur’an memiliki makna yang luas, mencakup ilmu wahyu dan ilmu rasional yang keduanya harus disinergikan. Ilmu dipandang sebagai sarana untuk mengenal Allah, memperbaiki akhlak, dan membangun peradaban. Al-Qur’an memberikan tempat istimewa bagi orang-orang yang berilmu sebagai pewaris para nabi dan penuntun umat. Kajian ini diharapkan dapat memperkuat paradigma keilmuan Islam yang integratif dan berorientasi pada kemaslahatan umat
Analisis Kaedah Amar dan Nahi serta Sighat Taklif dalam Ilmu Tafsir: Kajian Pustaka Muhammad Saikhudin; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1238

Abstract

Penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an tidak dapat dilepaskan dari kaedah-kaedah yang telah dibangun oleh para ulama tafsir dan ushul fikih. Di antara kaedah penting dalam menafsirkan ayat-ayat hukum adalah kaedah amar (perintah), nahi (larangan), dan sighat taklif (ungkapan kewajiban atau larangan). Kajian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam makna, bentuk, dan implikasi kaedah-kaedah tersebut dalam penafsiran Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode library research (kajian pustaka), yaitu dengan menelaah berbagai sumber primer seperti kitab tafsir klasik dan kontemporer, serta literatur ushul fikih yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amar dan nahi tidak selalu bermakna wajib dan haram secara mutlak, melainkan bergantung pada konteks ayat, dalil penguat, dan pendekatan ulama. Sementara itu, sighat taklif menjadi dasar penting dalam menentukan status hukum suatu perintah atau larangan. Pemahaman yang tepat terhadap kaedah ini sangat penting untuk menghasilkan penafsiran yang akurat dan bertanggung jawab terhadap teks Al-Qur’an, khususnya dalam aspek hukum Islam
Tinjauan Literatur atas I’jazul Qur’an sebagai Mukjizat Abadi Nabi Muhammad SAW Mohd Khotibuddin El Islamy; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep I’jazul Qur’an sebagai mukjizat abadi Nabi Muhammad SAW, yang menjadi bukti kerasulan dan sumber inspirasi bagi umat manusia sepanjang masa. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode library research, penelitian ini menelusuri dan menganalisis berbagai sumber klasik dan kontemporer terkait kemukjizatan Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa I’jazul Qur’an meliputi aspek bahasa (balaghah), isi kandungan (muatan ilmiah, hukum, dan akhlak), serta keabadiannya yang menentang penjelasan hanya melalui nalar manusia. Mukjizat Al-Qur’an berbeda dari mukjizat para nabi sebelumnya yang bersifat temporer dan fisik, karena Al-Qur’an terbukti ilmiah, rasional, dan tetap relevan sepanjang zaman. Para ulama telah mengklasifikasikan I’jazul Qur’an ke dalam beberapa bentuk, seperti i’jaz lughawi (bahasa), i’jaz ‘ilmi (ilmu pengetahuan), dan i’jaz syar’i (hukum), yang masing-masing menjadi penguat kebenaran wahyu. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa Al-Qur’an bukan hanya mukjizat yang menjadi bukti kerasulan, tetapi juga pedoman hidup universal dan tantangan ilmiah yang tidak tertandingi hingga hari ini, sehingga keabadiannya memperkuat posisinya sebagai sumber utama ajaran Islam yang harus terus dikaji dan diamalkan oleh umat Islam.
Kajian Pustaka tentang Isi dan Fungsi Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup Umat Islam Heriah Fitria; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1240

Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diyakini sebagai wahyu Allah SWT dan menjadi pedoman hidup yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari akidah, ibadah, muamalah, hingga hubungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam isi dan fungsi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research, yang menggunakan berbagai literatur klasik dan kontemporer seperti Tafsir al-Misbah, Tafsir Ibnu Katsir, dan Tafsir al-Maraghi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui telaah pustaka, dan data dianalisis menggunakan analisis isi (content analysis) secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an memiliki fungsi yang komprehensif sebagai petunjuk (hudan), penyembuh (syifa), kasih sayang (rahmah), pembeda (furqan), dan peringatan (dzikr), sehingga relevan sepanjang zaman dalam kehidupan individu dan sosial. Kesimpulannya, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an melalui pembelajaran dan tadabbur yang konsisten, agar Al-Qur’an benar-benar menjadi pedoman hidup yang aplikatif dan holistik bagi umat Islam
Kontribusi Metode Tafsir Al-Tahlili dan Al-Ijmali terhadap Pengembangan Tafsir Tematik: Kajian Pustaka Ahmad Asyaifuddin Akbar; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1241

Abstract

Al-Qur’an memiliki kedudukan penting sebagai pedoman hidup umat Islam yang mengatur aspek akidah, ibadah, muamalah, akhlak, hingga peradaban, namun pemahaman yang komprehensif mengenai kontribusi metode tafsir al-tahlili dan al-ijmali dalam mendukung tafsir tematik (maudhu’i) masih jarang dibahas secara mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana metode tafsir al-tahlili dan al-ijmali berkontribusi pada pengembangan tafsir tematik yang adaptif dengan dinamika sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui library research yang menganalisis literatur klasik dan kontemporer seperti Tafsir al-Misbah, Tafsir Ibnu Katsir, dan Tafsir al-Maraghi. Data dikumpulkan melalui telaah pustaka dan dianalisis menggunakan content analysis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode al-tahlili, dengan analisis ayat per ayat yang mendalam dan komprehensif, memberikan landasan penting dalam menelusuri tema-tema Al-Qur’an secara detail, sedangkan metode al-ijmali yang menafsirkan secara ringkas namun menyeluruh, membantu dalam menyusun struktur tematik yang koheren dan mudah dipahami. Keduanya saling melengkapi dalam pengembangan tafsir tematik yang relevan dengan konteks modern. Kesimpulannya, integrasi metode tafsir al-tahlili dan al-ijmali tetap memiliki relevansi yang tinggi dan dapat menjawab kebutuhan penafsiran tematik yang lebih kontekstual dan sistematis.
Analisis Lafaz Kaidah ‘Ām dan Takhsis dalam Ushul Fikih brahim; Alwizar
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1243

Abstract

Kajian mengenai lafaz kaidah ‘ām (umum) dan takhsis (pengkhususan) menjadi penting dalam ilmu ushul fikih, khususnya dalam proses penetapan hukum syariah yang akurat dan relevan. Perbedaan bentuk dan redaksi lafaz ‘ām dan takhsis dapat menimbulkan variasi dalam interpretasi hukum, sehingga diperlukan kajian mendalam terhadap kedua kaidah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep, jenis, dan ciri-ciri lafaz ‘ām dan takhsis, serta mengaitkannya dengan penerapan kaidah tersebut dalam penafsiran ayat-ayat hukum Islam. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan deskriptif-analitis dan analisis isi, melalui penelaahan literatur klasik dan kontemporer yang membahas kaidah ‘ām dan takhsis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lafaz ‘ām merupakan ekspresi umum yang cakupannya luas dan tidak dibatasi oleh jumlah tertentu, sedangkan takhsis berfungsi membatasi keumuman lafaz ‘ām pada kondisi tertentu. Implementasi kaidah ini menuntut kehati-hatian dalam mengidentifikasi qarinah (indikator pengkhususan) dan konteks ayat, sehingga terhindar dari kesalahan dalam menetapkan hukum. Implikasi, pentingnya penguasaan linguistik dan metodologis bagi para mufassir dan fuqaha dalam menjaga kesinambungan syariat dan memastikan keadilan serta kemaslahatan umat Islam di era modern