Abstract: This Research aims to improve critical thinking skills by applying guided inquiry models and differentiated learning. The critical thinking skills were analyzed through five indicators, namely: providing simple explanations, building basic skills, drawing conclusions, providing further explanations, and developing strategies and tactics (Ennis, 1995). The research was motivated by observation results indicating that 69 percent or the majority of students in one class did not possess critical thinking skills. However, critical thinking skills are considered one of the components that need to be developed in 21st-century skills (Zubaidah, 2020), in line with the implementation of the independent curriculum (Indarta et al., 2022). The research adopted the design of classroom action research by Kemmis and Taggart, implemented in three cycles, using guided inquiry and differentiation strategies, with learner characteristics analyzed through learning motivation. Each cycle involved actions to enhance critical thinking skills. The success of the actions was determined by the improvement of critical thinking skills and the learning mastery. The results showed an increase in critical thinking skills from 76 percent (cycle 1) to 80 percent (cycle 2), and further to 87 percent (cycle 3), while learning mastery also improved from 54 percent (cycle 1) to 69 percent (cycle 2), and finally reached 100 percent (cycle 3). Abstrak: Penelitian yang bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menerapkan model inkuiri terbimbing dan pembelajaran berdiferensiasi. Kemampuan berpikir kritis akan dianalisis melalui 5 indikator, yaitu: memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, membuat kesimpulan, membuat penjelasan lanjut, membuat strategi dan taktik (Ennis, 1995). Penelitian dilatarbelakangi dengan hasil observasi yang menunjukan dalam satu kelas 69 persen atau mayoritas belum memiliki kemampuan berpikir kritis. Padahal kemampuan berpikir kritis ialah salah satu komponen yang perlu dikembangkan dalam keterampilan abad 21 (Zubaidah, 2020), seiring dengan diterapkannya kurikulum merdeka (Indarta et al., 2022). Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan kelas desain dari Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam 3 siklus, menggunakan model inkuiri terbimbing dan strategi diferensiasi yang karakteristik peserta didiknya dianalisis melalui motivasi belajar. Setiap siklus dilakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Keterberhasilan tindakan akan dilihat dari meningkatnya kemampuan berpikir kritis dan ketercapaian ketuntasan belajar secara klasikal. Hasil yang diperoleh kemampuan berpikir kritis meningkat dari 76 persen (siklus 1) menuju 80 persen (siklus 2) selanjutnya ke 87 persen (siklus 3), sedangkan ketuntasan belajar juga meningkat dari 54 persen (siklus 1) menuju 69 persen (siklus 2) dan selanjutnya ke 100 persen (siklus 3).