Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT

SIKAP INDONESIA DALAM MERESPON KONSEP INDO PASIFIK SERTA RELASINYA DENGAN KONDISI PANDEMI COVID-19 Ahmad Zaky Haidir; Panji Suwarno; Surya Wiranto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.55 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i3.2626

Abstract

Keamanan maritim menjadi hal yang urgent bagi Indonesia mengingat area kedaulatannya yang bersentuhan langsung dengan laut serta memiliki hubungan bilateral dengan negara-negara lain khususnya ASEAN dalam berbagai hal, baik diplomasi maupun pertukaran sumber daya. Dalam situasi pandemi Covid-19 tentu keselamatan nasional serta sektor-sektor yang terlibat dalam kemaritiman harus terjaga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur untuk membahas efek Covid-19 terhadap keselamatan masyarakat Indonesia sesuai dengan konsep maritime security, khususnya matriks keamanan maritim oleh Bueger. Hasil dari penelitian ini adalah Indonesia harus menerapkan protokol-protokol yang perlu di lakukan berkaitan dengan keamanan nasional dan keamanan maritim dari segi ancaman pandemi, dengan menerapkan regulasi di pelabuhan dan penerapan aturan-aturan dalam pelayaran.
PENEGAKAN KEDAULATAN DAN HUKUM TERHADAP MASUKNYA UNDERWATER UNMANNED VEHICLE (UUV) DI PERAIRAN SELAYAR INDONESIA Sekar Tanjung Ajita; Surya Wiranto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.914 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i4.3114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penegakan kedaulatan dan penegakan hukum terhadap masuknya Underwater Unmanned Vehicle (UUV) atau Sea Glider yang berada di Perairan Selayar Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Metode penelitian hukum normatif atau metode penelitian hukum kepustakaan adalah metode atau cara yang digunakan dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada. Hasil penelitian menunjukan bahwa belum dilakukanya penegakan hukum terhadap masuknya UUV atau Sea Glider di Perairan Selayar Indonesia dikarenakan belum adanya dasar hukum untuk melakukan penegakan hukum.
PERAN PANGLIMA LAOT DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN SOSIAL MASYARAKAT PESISIR ACEH Elly Irhana Savitri; Surya Wiranto; Endro Legowo
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.295 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3463

Abstract

Meningkatnya permasalahan keamanan maritim di wilayah Aceh menjadikan suatu masalah sosial di lingkungan masyarakat, Panglima Laot di Aceh memiliki salah satu peran untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kemaritiman. Artikel ini akan menganalisis peran Panglima Laot dalam meningkatkan ketahanan sosial masyarakat Aceh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Pengumpulan data dengan menggunakan berbagai sumber pustaka yang terkait dengan topik penelitian. Seperti yang kita ketahui bahwa Panglima Laot mempunyai peran dalam menjaga wilayah pesisir dan kelautan di wilayah Sabang. Adanya kecenderungan muncunya permasalahan maritim yang merupakan indikator adanya menurunnya kondisi ketahanan sosial masyarakat. Panglima Laot secara internal berperan dalam menjaga hubungan sosial antar masyarakat nelayan di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, dengan adanya peraturan adat yang berlaku dan dihadapkan dengan metode penangkapan ikan yang berlaku di masyarakat nelayan maka dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia dapat bersahabat dengan alam. Secara eksternal Panglima Laot juga mempunyai peran yang luar biasa bagi masyarakat nelayan yaitu sebagai media fasilitator jika terjadi permasalahan yang terjadi dilingkungan masyarakat nelayan ataupun dengan pihak-pihak lain sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan sosial.
STRATEGI KERJASAMA PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT GUNA MENGHADAPI ANCAMAN KONFLIK LAUT CINA SELATAN DALAM RANGKA MENJAGA HAK BERDAULAT NKRI Bambang Wasito; Surya Wiranto; Gentio Harsono
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.583 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3576

Abstract

The South China Sea (SCS) conflict was concern caused by national boundary and had potential natural resources. United States rejected China's disputed claims to offshore resources in July 2020 with increasing its exercises and patrols about freedom of navigation. Indonesia as Indo-Pacific region also deploys a geopolitical strategy with America order to maintain the country's sovereignty so that necessary to know the factors and strategies of defense cooperation between them two about SCS conflict. This is qualitative research with descriptive and ex post facto methods. Research data obtained by interview, observation and literature study. Validity of data was tested by triangulation method and analyzed accorded Hubberman and Saldana (2014)’s theory such as SWOT, PESTLE and AHP. The results show that strength of internal factors that can increase or hinder cooperation was existence of resource cooperation management agency (1.9). The weakness of internal factors was ego sectoral (1.89) but can be covered by strengths based on the IFAS matrix. The external factor that influences was free and active politics with an EFAS Matrix score of 4. The AHP calculation shows that the SO (Strengths-Opportuniny) strategy was the first ranks(0.50) such as Implementation of human resource management by maximizing capabilities of state institutions accordance with political culture, maximize institutional supervision and control based international issues as well as intensive cooperation and assessment.