Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Media Visual terhadap Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar Fauzia Novita Sari; Hamda Khairul Ikhwan; Nur Azmi Alwi; Salmaini Safitri Syam
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 4 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v4i3.2140

Abstract

Media visual diartikan sebagai media yang hanya mengaitkan indra penglihatan. Tipe-tipe media ini terdiri dari media cetak grafis, media cetak visual non-cetak, dan media verbal. Pertama, media visual verbal yaitu media yang menyampaikan pesan dalam wujud tulisan. Kedua, media visual non-verbal grafis menyajikan pesan non-verbal melalui bentuk-bentuk visual atau elemen grafis, seperti diagram, gambar (termasuk lukisan, foto, serta sketsa), grafik, bagan, diagram dan peta. Ketiga, media visual non-verbal tiga dimensi adalah media yang memiliki tiga dimensi, seperti model-model miniatur, mock-up, spesimen, dan diorama. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis keefektifan penggunaan media visual dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelusuran literatur, salah satunya adalah database elektronik yaitu Google Scholar. Penelitian ini didasarkan pada kajian dari 19 artikel klinis dan penelitian yang diterbitkan antara tahun 2015 hingga 2025. Berdasarkan lima artikel jurnal yang dianalisis, menunjukkan bahwa penggunaan media visual dalam proses pembelajaran efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif. bagi peneliti selanjutnya, kajian ini bisa diterapkan dengan lebih memfokuskan instrumen atau konteks tertentu hingga hasil yang diperoleh dapat lebih terfokus. Bagi seorang guru, dapat menggunakan media visual dalam pembelajaran nantinya, untuk meningkatkan keaktifan serta menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik, dengan memperhatikan media visual apa yang digunakan berdasarkan karakteristik siswa, lingkungan sekolah, dan latar belakang siswa itu sendiri.
Analisis Peran Media Digital Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di Sekolah Dasar Azzahra Putri; Annisa Zakia Ulfa; Nur Azmi Alwi; Salmaini Safitri Syam
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 4 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v4i3.2142

Abstract

Pendidikan adalah suatu perjalanan yang harus dilalui oleh setiap siswa demi meningkatkan pengetahuan serta mencapai kematangan dalam proses berpikir. Setiap siswa pasti ingin meningkatkan pengetahuannya lebih baik dari sebelumnya, saat terjadi pandemi (virus covid-19) di Indonesia proses belajar mengajar disekolah ditiadakan karena kita dilarang untuk bersosialisasi secara dekat, hal tersebut membuat siswa dipaksa untuk menggunakan media digital untuk belajar di rumah sebagai hasilnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi literatur untuk meneliti bagaimana media digital dapat meningkatkan antusiasme siswa sekolah dasar dalam belajar. Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber releven yang berkaitan dengan subjek yang diteliti. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran digital seperti video dan animasi mampu meningkatkan motivasi minat belajar siswa, mendorong rasa keingintahuan pada siswa dan menunjukkan adanya peningkatan siswa dalam keterlibatan dan perhatian selama pembelajaran. Namun demikian, keberhasilan media pembelajaran digital sangat bergantung akan kompetensi guru, karena guru dituntut untuk dapat memahami sikap dan cara belajar setiap siswa yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, untuk mengembangkan pendidikan berbasis teknologi yang berhasil dan efisien, diperlukan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, masyarakat, dan pemerintah.
Mengintegrasikan Media Picture and Picture dalam Nilai-Nilai Islami Sebagai Keterampilan, Pemahaman, dan Karakter di Sekolah Dasar Ulya Dwi Maharani; Riyani Hazizah; Nur Azmi Alwi; Salmaini Safitri Syam
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 4 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v4i3.2162

Abstract

Pendidikan di sekolah dasar menghadapi tantangan kompleks dalam membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga berkarakter kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah inovasi pembelajaran dengan mengintegrasikan model Picture and Picture sebuah pendekatan kooperatif berbasis visual dengan nilai-nilai Islami guna meningkatkan keterampilan membaca pemahaman sekaligus menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai artikel ilmiah terkait model pembelajaran, literasi membaca, dan integrasi nilai moral dalam kurikulum. Hasil kajian menunjukkan bahwa kombinasi model Picture and Picture dengan muatan nilai Islami dapat menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kontekstual, dan bermakna. Model ini tidak hanya melatih peserta didik untuk berpikir kritis melalui aktivitas diskusi dan pengurutan gambar, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan kerja sama melalui contoh-contoh yang terintegrasi dalam materi pembelajaran. Selain itu, pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman bacaan, terutama ketika dilengkapi dengan media visual yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merekomendasikan agar guru SD menerapkan strategi ini secara sistematis, didukung oleh pengembangan bahan ajar yang memadai dan pelatihan guru untuk memaksimalkan dampaknya. Dengan demikian, inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi holistik untuk menjawab tantangan pendidikan abad 21 yang menuntut keseimbangan antara kecerdasan kognitif dan pembentukan karakter.
Pengaruh Ice Breaking Dan Media Visual Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Yola Afliani Putri; Ayu Widya Lestari; Salmaini Safitri Syam; Nur Azmi Alwi
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 4 No. 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v4i2.2169

Abstract

Proses pembelajaran di sekolah memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.Jika guru tetap mengandalkan metode ceramah secara utama dalam menyampaikan materi, keterlibatan siswa dalam pembelajaran cenderung rendah Situasi pembelajaran yang kurang menarik dapat menghambat konsentrasi dan fokus siswa, yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya pemahaman terhadap materi. Dalam hal ini, penggunaan media pembelajaran menjadi sangat penting karena proses belajar mengajar merupakan bentuk komunikasi antara guru sebagai penyampai informasi dan siswa sebagai penerima. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh icebreaking dan media visual terhadap minat siswa dalam belajar Matematika di kelas IV Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif, menggunakan teknik wawancara dengan wali kelas sebagai subjek penelitian . Temuan penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan icebreaking dan media visual dalam proses belajar dapat membantu meningkatkan kemampuan visual siswa serta menambah antusiasme mereka selama kegiatan pembelajaran . Dengan kata lain, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan icebreaking dan alat visual memberikan kontribusi yang baik dalam mendukung siswa memahami materi yang sulit dijelaskan secara langsung di ruang kelas.
Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Chantika Joelya Novisha; Khairul Fiqri; Salmaini Safitri Syam; Nur Azmi Alwi
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 4 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v4i3.2176

Abstract

- Guru memegang peran kunci dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung serta mendorong semangat siswa dalam belajar. Melalui penerapan metode pembelajaran yang inovatif, pemberian umpan balik yang membangun, serta kepedulian yang ditunjukkan kepada siswa, guru berperan dalam menumbuhkan motivasi belajar dari dalam diri siswa (motivasi intrinsik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi literatur guna mengidentifikasi dan menganalisis kontribusi guru terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa guru yang menjalankan perannya secara efektif mampu meningkatkan semangat belajar siswa dengan membangun hubungan yang baik, menciptakan atmosfer kelas yang positif, serta menjadi teladan yang baik. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif di jenjang sekolah dasar.
Penggunaan WordWall sebagai Game Edukasi untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 di Sekolah Dasar Siti Mumtazah; Salmaini Safitri Syam; Nur Azmi Alwi
Dinamika Pembelajaran : Jurnal Pendidikan dan bahasa Vol. 2 No. 3 (2025): Dinamika Pembelajaran : Jurnal Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/dilan.v2i3.1905

Abstract

The development of information technology encourages innovation in learning methods, one of which is through digital educational games. This study aims to assess the effectiveness of Wordwall educational game-based learning media in improving elementary school students' 21st century skills, such as critical thinking, creativity, collaboration, and communication. The method used is a literature study by analyzing various scientific sources and relevant research. The results showed that Wordwall is able to increase students' motivation and interest in learning through interactive features and a variety of games that are easily adapted to the subject matter. Obstacles faced include limited access to technology and teacher readiness, which can be overcome with intensive training and provision of adequate facilities. Therefore, Wordwall is proven to be effective and relevant as a learning media that supports the 21st century learning process in elementary schools. It is recommended that the utilization of Wordwall be optimized through continuous training for teachers and provision of adequate technological facilities to improve the quality of learning.
Analisis Kesulitan Peserta Didik dalam Pemecahan Masalah Matematis pada Soal Cerita di Sekolah Dasar Siti Aisyah; Salmaini Safitri Syam; Chandra Chandra
Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Vol. 3 No. 3 (2025): June : Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/morfologi.v3i3.1619

Abstract

Mathematics is often referred to as a field of knowledge developed through logical reasoning and is considered essential in everyday life, particularly in problem-solving. One effective way to apply problem-solving skills in mathematics education is through the use of word problems. This study aims to explore and analyze the various obstacles students encounter when solving mathematical word problems. The research employs a descriptive qualitative approach, with data collection methods including tests, interviews, and a project involving the construction of a staircase using standard units of length. The subjects of the study were four third-grade elementary school students in Batusangkar who had previously studied standard units of length. The findings reveal that students faced a range of difficulties, such as challenges in understanding the problems, failure to organize solution steps systematically, and limited comprehension of the concept of standard measurement units. Additionally, a lack of interest in learning was found to negatively impact students’ ability to solve word problems. Therefore, conceptual understanding and increased motivation to learn are crucial factors in enhancing students’ mathematical problem-solving abilities.
Analisis Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Mila Hanifa; Chandra Chandra; Salmaini Safitri Syam
Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Vol. 3 No. 3 (2025): June : Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/morfologi.v3i3.1620

Abstract

This study aims to analyze the initial writing skills of grade 1 Elementary School students. Initial writing is the initial stage for students in recognizing letter shapes, composing syllables, and being able to write simple words and sentences. The method used in this study is descriptive qualitative with observation and documentation techniques. The results of the analysis show that the writing skills of grade 1 students vary greatly, influenced by fine motor readiness, the learning environment, and the role of teachers in providing appropriate exercises. Most students still have difficulty in writing letters with the correct and neat shape. Therefore, an interesting and repetitive learning strategy is needed so that students can improve their writing skills gradually.
Penggunaan Model Predict-Observ- Expail (POE) dalam Mengatasi Miskonsepsi Siswa SD materi Efek Rumah Kaca Dwinta Syifva Liandi; Adrias Adrias; Salmaini Safitri Syam
Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Vol. 3 No. 3 (2025): June : Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/morfologi.v3i3.1672

Abstract

Misconseption are errors in understanding concepts than often occur in the context of science learning, particulary on the greenhouse effect, this study aims to address student’s misconceptions by implementing thePredict-Observe-Explain (POE) learning model in grade VI elementary school students. The study employed the Penelitian Tindakan Kelas (PTK) method based on the kemmis and McTggart model, which consists of four main stage: planning, implementation, observation, and reflection. The reseach subjek consisted of students from grade VI from SDN 13 Cingkariang. Data wewre Collected using Questionnaires and analyzed quantitatively based on pre-test and post-test result. The findings revealed the prior to that application of the POE model, only 15% of students had agoog understnading of the greenhouse effect, while 40% had partial understanding, and 45% did not understand the concept at all. After implementing the POE model, student’s understanding improve significantly, with 70% able to make accurate predictions. 80% actively involved in observation, ang 35% able to explain the greenhouse effect comprehensively. The implementation of the POE model has proven to be effective in correcting misconcepsions and improving student’s understanding through active and exploratory learning.
Penilaian Kognitif dan Psikomotor pada Materi Membaca Pemahaman dengan Fokus Berpikir Evaluative di Sekolah Dasar Nur Aini Asliatul Aziz; Chandra Chandra; Salmaini Safitri Syam
BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan Vol. 3 No. 2 (2025): BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/blaze.v3i2.2685

Abstract

Assessment is an integral part of the learning process that functions to determine the extent to which learning objectives have been achieved. This article discusses the assessment of cognitive and psychomotor domains in reading comprehension material with a focus on evaluative thinking. The main focus in evaluative reading is the ability of students to assess, criticize, and provide responses to information or texts read. Cognitive assessment is directed at measuring analytical, synthesis, and evaluation skills, while psychomotor assessment touches on aspects of real skills such as delivering oral responses or making written summaries. This study is expected to be a reference for educators in compiling holistic and balanced assessment instruments.