Articles
Peran Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Meningkatkan Pengaruh Return on Equity terhadap Nilai Perusahaan
Istikhoroh, Siti;
Suhardiyah, Martha
Majalah Ekonomi Vol 21 No 2 Desember (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstract The purpose of this study is to analyze the role of Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure in improving Return on Equity (ROE) effect on company value on real estate and property companies that go public. The sample is 38 real estate and property companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the period 2013-2015, which was chosen by purposive sampling. The study was conducted using moderated regresion analysis technique. Based on the test results it can be concluded that ROE has effect on the company value and CSR disclosure can increase the ROE effect on company value. Keywords: Return on Equity, CSR disclosure, Company Values
CREATIVE ACCOUNTING DAN CORPORATE GOVERNANCE KAITANNYA DENGAN KECURANGAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus pada Industri Property dan Realestate di Surabaya)
Istikhoroh, Siti
Majalah Ekonomi Vol 16 No 2 (2012): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kecurangan akuntansi dalam pelaporan keuangan menjadi pusat perhatian dunia terkait dengan banyaknya perusahaan terkemuka yang runtuh karena manipulasi laporan keuangan. Akibatnya, kepercayaan public terhadap laporan keuangan semakin memudar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa beberapa faktor yang diprediksi mempengaruhi kecurangan akuntansi tersebut, yaitu Creative Acoounting dan Corporate Governance. Penelitian dilakukan pada perusahaan property dan realestate di Surabaya dengan populasi sebanyak 22 perusahaan dan sampel sebanyak 15 perusahaan yang ditetapkan secara random.Menggunakan analisa regresi linier berganda, penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara creative accounting (X1), dan corporate governance (X2) terhadap kecurangan akuntansi (Y) dengan nilai Fhitung sebesar 4.667 signifikan sebesar 0.032. Kedua variabel berpengaruh sebesar 66.1% terhadap kecurangan akuntansi. Pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara creative accounting (X1) terhadap kecurangan akuntansi (Y) dengan nilai thitung sebesar 2.340 dan tidak adanya pengaruh yang siginikan antara corporate governance (X2) terhadap kecurangan akuntansi (Y) dengan nilai thitung sebesar 1.478.Hasil penelitian berimplikasi, secara teoritis maupun praktis/manajerial. Pada tataran teoritis, studi ini mendukung penelitian-penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa creative accounting berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi tetapi tidak membuktikan adanya pengaruh dalam corporate governance. Perbedaan hasil penelitian mungkin disebabkan oleh responden yang berbeda. Sedangkan pada tataran manajerial/praktis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan tentang batasan kosmetik yang diijinkan dalam laporan keuangan sehingga tidak menimbulkan kecurangan akuntansi.
RELEVANSI INTELLECTUAL CAPITAL SEBAGAI KOMPONEN PENGUKUR MARKET VALUE PERUSAHAAN
Istikhoroh, Siti;
lasiyono, untung
Majalah Ekonomi Vol 18 No 2 (2014): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peran intellectual capital dalam menentukan market value perusahaan. Perekonomian global menuntut perusahaan supaya mengubah arah bisnis yang pada awalnya didasarkan pada labor based business menjadi knowledge based business. Implikasinya, identifikasi dan pengelolaan knowledge dalam bentuk intangible asset menjadi sangat penting untuk dipublikasikan. Masyarakat perlu memahami kemampuan manajemen dalam mengintegrasikan pengetahuan dan inovasi yang dimiliki dan segera mengapresiasikan persepsinya dalam bentuk penilaian market value.Sebagai satu-satunya alat penilai kinerja financial yang dipublikasikan, ternyata laporan keuangan belum mampu memberikan informasi detail tentang nilai intangible asset. Beberapa penelitian justru menyebutkan bahwa nilai intangible asset bisa dijelaskan melalui pendekatan intellectual capital. International Federation of Accountants (IFAC) bahkan mengestimasi bahwa di masa yang akan datang kesuksesan perusahaan akan lebih ditentukan oleh intellectual capital bukan oleh laba maupun jumlah asset yang dimiliki.Menyikapi fenomena tersebut, maka para pengembang teori akuntansi maupun pemangku kebijakan akuntansi perlu merumuskan standar pelaporan intellectual capital dalam pelaporan keuangan. Nilai intellectual capital bisa dilaporkan sebagai disclosure atas laporan keuangan maupun sebagai salah satu akun intangible asset sehingga kualitas laporan keuangan sebagai penentu nilai perusahaan bisa ditingkatkan.
Pertimbangan moral dan Relevansinya terhadapPersepsi Etis dilakukannya Praktek manajemen Laba
Istikhoroh, Siti;
lasiyono, untung
Majalah Ekonomi Vol 17 No 1 (2013): Juli
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kecurangan akuntansi dalam pelaporan keuangan menjadi pusat perhatian dunia terkait dengan banyaknya perusahaan besar yang runtuh karena manipulasi laporan keuangan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemicu tindakan tidak terpuji tersebut antara lain adalah praktik manajemen laba yang didalamnya terdapat proses creative accounting di mana beberapa pihak secara bersama-sama memanipulasi data keuangan demi mendapatkan keuntungan manajerial. Dilema etika selalu muncul dalam praktik manajemen laba. Mesktpun ada yang menganggap bahwa manajemen laba cenderung menyesatkan stakeholder, namun pada sisi lain dianggap sebagai tindakan yang wajar dalam memanfaatkan .fleksibilitas aturan pelaporan keuangan. Dilema etika inilah yang sering dimanfaalkan oleh akuntan kurang bermoral untuk melegalkan tindakan tersebut. Artikel ini bertujuan memberikan masukan tentang perlunya pertimbangan moral dalam praktik manajemen laba kepada penentu kebijakan pelaporan keuangan. Pertimbangan tersebut mengarah pada sensitivitas dan motivasi moral untuk membantu memecahkan dilema etis praktik manajemen laba dalam perspektif profesionalitas akuntan.
Menyikapi Perbedaan Laba Menurut PSAK dan FISKAL : Perlukah Dibuat Pembukuan Ganda?
Istikhoroh, Siti;
waryanto, r. bambang dwi
Majalah Ekonomi Vol 17 No 2 (2013): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sebagai satu entitas, perusahaan/badan usaha wajib menyelenggarakan pembukuan untuk melaporkan kinerja finansial kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dihasilkan ada dua jenis, yaitu laporan keuangan komersial yang disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Keuangan (PSAK) dan laporan keuangan fiskal yang disusun berdasarkan Peraturan Perpajakan. Jika laporan keuangan komersial ditujukan untuk kepentingan bisnis, maka laporan keuangan fiskal disusun untuk mengetahui jumlah pajak yang harus dibayar. Perbedaan aturan pembukuan menurut PSAK dan Fiskal menyebabkan perbedaan jumlah laba yang dilaporkan dalam dua laporan keuangan tersebut. Tidak selamanya orang yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah orang yang mengerti akuntansi. Orang akuntansi memahami perbedaan tersebut, namun orang awam tidak. Untuk menjamin bahwa kinerja finansial yang dilaporkan sesuai dengan kenyataan, masyarakat (awam) menuntut pelaporan keuangan yang valid dan reliabel. Perusahaan harus mampu menghasilkan laporan keungan tunggal yang bisa digunakan untuk semua kepentingan. Sebuah langkah strategis yang disebut dengan Rekonsiliasi Fiskal dapat dilakukan perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan tunggal tersebut.
STRATEGI MENINGKATKAN KINERJA PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) DI JAWA TIMUR DENGAN MEMBANGUN KOMPETENSI ORGANISASI
lasiyono, untung;
istikhoroh, siti
Majalah Ekonomi Vol 16 No 1 (2012): Juli
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenis perusahaan jasa dihadapkan pada perubahan lingkungan bisnis global yang memicu intensitas persaingan antara sesama penyedia jasa pendidikan tinggi. Untuk menjaga eksistensinya, masing-masing akan berusaha menawarkan jasa berkinerja tinggi dengan menciptakan kompetensi organisasi. Beberapa faktor diprediksi mempengaruhi kompetensi yaitu lingkungan bisnis (X1), pembelajaran organisasi (X2), dan reputasi (X3). Bersama-sama dengan kompetensi (Y1) yang terbentuk, ketiga faktor diprediksi akan mempengaruhi rencana strategis (Y2). Populasi penelitian sebanyak 283 PTS Jatim dengan sampel sebanyak 72 PTS yang ditetapkan berdasarkan teknik quota sampling. Analisa data menggunakan statistik regresi Tinier berganda diperoleh kesimpulan bahwa ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap kompetensi maupun rencana strategis. Faktor reputasi berpengaruh dominan terhadap kompetensi tetapi tidak berpengaruh secara parsial terhadap rencana strategis. Pada tataran teoritis penelitian ini mendukung beberapa penelitian terdahulu, sedangkan pada tataran praktis berfungsi sebagai masukan bagi pimpinan PTS di Jawa Timur tentang pentingnya membentuk kompetensi superior sebagai bagian dari tingkat keunggulan bersaing yang berkelanjutan dalam rangka memenangi persaingan.
EFEKTIVITAS RIGHT ISSUE UNTUK MENINGKATKAN HARGA SAHAM (Studi Kasus pada PT. Summit Indo Lestari, TbK)
Istikhoroh, Siti
Majalah Ekonomi Vol 15 No 2 (2011): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam perjalannanya, seringkali perusahaan yang sudah go public (emiten) masih memerlukan tambahan modal untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk keperluan tersebut, emiten dapat melakukan penawaran umum terbatas atau yang lebih dikenal dengan istilah right issue. Dengan right issue .maka perusahaan memiliki alternative meningkatkan jumlah modal saham dari pemegang saham barn tetapi kepentingan pemegang saham lama terlindungi terhadap kemungkinan penurunan persentase kepemilikan saham setelah emisi dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah harga saham PT. Summit Indo Lestari Tbk. Sementara sampelnya adalah harga saham PT. Summit .Indo Lestari Tbk mulai tanggal 18 Mei 2006 sampai dengan tanggal 10 Agustus 2006 (selama 61 hari kerja). Data diolah dengan menggunakan teknik paired simple t test. Dui analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1) Harga saham PT. Summit Indo Lestari Tbk selama melakukan kebijakan right issue cenderung mengalami kenaikan, balk pada tahap right-on, ex-right, right-off maupun _pada tahap right-out, dan 2) hasil pengujian hipotesis menunjukkan kebijakan right issue mempengaruhi harga saham.
Reaksi Pasar atas Event Pengumuman Laba pada Perusahaan yang Melakukan Income Smoothing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 s/d 2008
Istikhoroh, Siti
Majalah Ekonomi Vol 14 No 1 (2011): Juli
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian membahas mengenai reaksi pasar terhadap praktik income smoothing (perataan laba) sebagai bagian dari earnings management (manajemen laba) di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 s/d 2008. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan dari situs Bursa Efek Indonesia (http1.www.jsx.co.id). Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi beberapa criteria antara lain mencantunkan tanggal pengumuman laba di bursa, selama periode estimasi dan peristiwa tersedia data harga saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), selama periode penelitian perusahaan tidak melakukan corporate action. Variabel penelitian adalah unexpected earnings yang dinilai menggunakan model penaksiran laba zero growth model serta Abnormal Return dan Cummulative Abnormal Return yang dinilai menggunakan market model. Untuk mengelompokkan perusahaan sebagai perusahaan yang melakukan income smoothing atau tidak melakukan, digunakan pendekatan indeks Eckel. Dalam hubungannya dengan tindakan income smoothing, reaksi pasar atas pengumuman laba smoother (perusahaan yang melakukan income smoothing) adalah tidak signifikan secara statistik. Sedangkan reaksi pasar atas pengumuman laba non smoother (perusahaan yang tidak melakukan income smoothing) adalah signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5% untuk perusahaan yang memiliki negative earnings surprise pada laba operasi zero growth model, serta positive earnings surprise pada laba operasi market expectation model. Hasil uji beda antara reaksi pasar atas pengumuman laba nonsmoother (perusahaan yang tidak melakukan income smoothing) dengan reaksi pasar atas pengumuman laba smoother (perusahaan yang melakukan income smoothing) adalah tidak berbeda secara signifikan. dengan tingkat signifikansi 5%.
PERLUNYA STANDAR DAN INFORMASI AKUNTANST YANG USEFULNESS DALAM PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Istikhoroh, Siti
Majalah Ekonomi Vol 12 No 1 (2010): Juni
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tulisan ini menguraikan tentang perlunya Standar Akuntansi, Praktek Korporasi clan mengarah pada Good Corporate Governance (GCG), serta bagaimana Informasi Akuntansi yang Usefulness dapat di dapat oleh para pengguna. narcipan penulisan tulisan ini bisa di jadikan masukan sebagai panduan bahwa betapa pentingnya suatu Standar Akuntansi, Paktek Korporasi serta Peran Akuntan dalam menyediakan Informasi Akuntansi yang Usefulness.
PRO DAN KONTRA PENERAPAN ADOPSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)
Ardhiani, Mutiara Rachma;
istikhoroh, siti
Majalah Ekonomi Vol 23 No 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
A growing world economy makes many new multinationals and cross-country investments, so it requires an accounting standard that can be applied throughout the world. International Financial Reporting Standards (IFRS) are accounting standards that are widely adopted by most countries. IFRS was created as an effort to strengthen the global financial architecture and look for long-term solutions to the lack of transparency in financial information. In addition, with the establishment of the financial statements of IFRS is expected to have good quality information. But in reality, there are two parties with conflicting views regarding the adoption of this standard.