Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Penyuluhan Hipertensi Dan Pengukuran Kadar Gula Wanita Usia Diatas 40 Tahun Pada Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Bandar Lampung Rika Yulendasari; Rahma Elliya; Helmawati Helmawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.4960

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan kondisi medis dengan jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi di dunia bernilai tinggi. Kasus hipertensi di dunia diperkirakan  sebesar 22% dari total penduduk dunia. Hipertensi sendiri mentotali 2/3 dari penderitanya berasal dari negara ekonomi menengah ke bawah. Sedangkan diabetes adalah penyakit metabolik endokrin yang kronik progresif atau menahun, ditandai dengan adanya hiperglikemia kronik (gula darah tinggi). Indonesia menempti peringkat ke-7 dalam jumlah tertinggi diabetes tipe 2 hal ini melansir data dari International Diabetes Federation pada tahun 2020. Tujuan penyuluhan ini adalah mampu meningkatkan kesadaran para warga binaan Lapas Perempuan Kelas II A Bandar Lampung  untuk dapat hidup sehat dan meminimalisir dari dampak penyakit hipertensi dan dibetes mellitus. Sebagian besar peserta mendukung dan mengharapkan tindak lanjut baik dari penyuluhan. Selain itu pengukuran kadar gula pun berjalan sesuai rencana dan memperoleh hasil yang masih relatif baik meskipun masih terdapat hampir 30% dari jumlah peserta penyuluhan memiliki kadar gula di atas rata-rata. Peserta memiliki daya serap yang cukup baik dalam kegiatan ini, hal ini terlihat dari minat dan antusias peserta untuk lanjutan dari rangkaian kegiatan yang akan datang, serta menumbuhkan semangat ingin tahu dalam setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta kepada mentor, Terjalinnya keakraban dan suasana sesama peserta maupun dengan penyuluh. Kata Kunci: Hipertensi, Diabetes Mellitus, Lapas Perempuan, Penyuluhan, Hidup sehat ABSTRACT Hypertension is a medical condition with a high number of disease cases occurring in the world. Hypertension cases in the world are estimated to reach 22% of the total world population. Hypertension itself affects 2/3 of patients from low-middle economic countries. Diabetes is a chronic progressive or chronic metabolic endocrine disease, characterized by chronic hyperglycemia (high blood sugar). Indonesia ranks 7th in the number of people with type 2 diabetes, this is according to data from the International Diabetes Federation in 2020. This counseling aims to increase awareness of the inmates of Class II-A Bandar Lampung Women's Prison to be able to live healthily and minimize the impact of disease. . hypertension and diabetes mellitus. Most of the participants were supportive and expected good follow-up from the counseling. In addition, the measurement of sugar levels went according to plan and obtained relatively good results, although there were still almost 30% of the total counseling participants had sugar levels above the average. Participants have a fairly good absorption capacity in this activity, this can be seen from the interest and enthusiasm of the participants towards the continuation of the upcoming series of activities, as well as fostering curiosity in every question asked by participants to the supervisor, the formation of intimacy and atmosphere between participants as well as with extension workers. Keywords: Hypertension, Diabetes Mellitus, Women's Prison, Counseling, Healthy Living
Penyuluhan Kesehatan Keluarga Tentang Hipertensi Di Desa Rawas Kabupaten Pesisir Barat Eka Yudha Chrisanto; Rahma Elliya; Fradini Wandira
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.4942

Abstract

ABSTRAK Hipertensia adalah penyakit yang terjadi di berbagai negeri. Menurut (AHA)  American Heart Association, masyarakat amerika  20 taun keatas mengidap tekanan darah menuju jumlah 74,5 orang dan hampir 90-95 percent tak tau penyebabnya. Tujuannya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait pencegahan atau pengurangan terjadinya resiko yang timbul dari penyakit hipertensi di desa rawas kabupaten pesisir barat dengan memberikan materi terkait pola makan yang baik untuk pencegahan penyakit hipertensi, kemudian secara mandiri mengajak peserta untuk melakukan tindakan preventif. Bahan penyampaiannya Leaflet dan lembar balik. Metode awal yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat di desa rawas kab.pesisir barat. Hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan memungkinkan masyarakat untuk mandiri. Kata Kunci:  Keluarga, Hipertensi, Penyakit ABSTRACT Hypertension is a disease that occurs in various countries. According to the American Heart Association (AHA), Americans over 20 years of age suffer from hypertension, reaching 74.5 people and almost 90-95 percent of the cause is unknown.The goal is to improve skills and knowledge related to preventing or reducing the occurrence of risks related to hypertension in the village of Rawas, Pesisir Barat Regency, by providing material related to a healthy diet for hypertension prevention and then inviting participants to take preventive action on their own. Materials for delivery Leaflets and flipcharts are available. The first strategy used in this activity was to provide counseling to the residents of Rawas, Pesisir Barat Regency. The outcomes of this activity have the potential to raise public awareness and empower the community to be self-sufficient. Keywords:  Family, Hypertension, Disease
Pemberian Massage Effleurage Pada Pasien Hipertensi di Desa Sribawono Lampung Timur Eka Yudha Chrisanto; Susi Anisia Laila; Rahma Elliya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.2861

Abstract

ABSTRAK Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. Untuk membuat tubuh menjadi rileks dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti terapi musik klasik, yoga, tehnik nafas dalam, dan terapi massage untuk menurunan hipertensi. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian massage effleurage dapat untuk tekanan darah pada klien hipertensi. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi massage effleurage. Terdapat penurunan tekanan darah pada klien hipertensi setelah pemberian massage effleurage selama 7 hari di Sribawono, Lampung Timur. Dengan demikian, pemberian massage effleurage pada klien hipertensi sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah.Kata Kunci: Massage effleurage, Hipertensi  ABSTRACT The World Health Organization (WHO) said the number of people with hypertension will continue to increase along with the population increasing in the next 2025 estimated that around 29% of world citizens affected by hypertension. To make the body relaxed can be done in several ways such as classical music therapy, yoga, deep breathing techniques, and massage therapy to reduce hypertension. The purppose after counseling and demonstration, is expected to give effleurage massage for blood pressure in hypertensive's client. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstration massage effleurage. There was a decrease in blood pressure in hypertensive clients after giving effleurage massage for 7 days at Sribawono, East Lampung. Thus, giving effleurage massage to hypertensive clients is very effective in lowering blood pressure. Keywords: Massage effleurage, hypertension
Pemberian Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Dengan Masalah Keperawatan Ketidak Stabilan Kadar Gula Darah Di Tiyuh Dayaasri Tumijajar Tulang Bawang Barat Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy; Widia Afira; Prima Dian Furqoni; Rahma Elliya; Eka Yudha Crisanto; Linawati Novikasari; Triyoso Triyoso
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.2793

Abstract

ABSTRAK Menurut International Diabetes Federation (IDF) (2015), saat ini Indonesia merupakan negara dengan urutan ke-7 jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia yaitu sebanyak 10,0 juta jiwa, dan pada tahun 2020 diperkirakan penderita diabetes di Indonesia akan naik ke nomor enam terbanyak di dunia dengan jumlah penderita 16,2 juta jiwa, dan dilaporkan bahwa kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, sudah hampir 10 % penduduknya menderita diabetes. Diabetes merupakan penyakit kronis yang serius dan terjadi baik saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur glukosa darah) maupun jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. pengobatan bisa dilakukan secara non farmakologi, diantaranya dengan menggunakan terapi pijat refleksi. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian pijat refleksi dapat untuk menurunkan glukosa darah. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi terapi pijat refleksi. Terdapat penurunan gula darah pada klien diabetes melitus setelah pemberian terapi pijat refleksi selama 3 hari di Tiyuh Dayaasri Tumijajar Tulang bawang barat. Dari evaluasi hari terakhir pemeriksaan kadar glukosa darah terjadi penurunan yaitu antara sebelum diberikan terapi dan sesudah diberikan terapi, diperoleh data pada nilai glukosa darah sebelum diberikan asuhan keperawatan yaitu hari pertama GDS: 215 mg/dl, setelah diberikan intervensi pijat refleksi selama kurun waktu 3 hari dan di beri waktu istirahat selama 4 hari tetapi tetap dalam pengontrolan pola makan, untuk memberikan efek rileks kemudian di cek gula darah kembali di hari ke 7 (tujuh),  dari hasil pemeriksaan didapatkan yaitu GDS: 189 mg/dl. Saran agar dapat menerapkan terapi pijat refleksi kepada penderita diabetes melitus dan sebagai pengobatan alternatif untuk menjaga kestabilan glukosa darah, untuk mengurangi efek samping penggunaan obat jangka panjang. Dengan demikian, pemberian pijat refleksi pada klien diabetes melitus sangat efektif dalam menurunkan gula darah.Kata kunci : Diabetes Melitus, Gula Darah, Terapi Pijat Refleksi   ABSTRACT According to the International Diabetes Federation (IDF) (2015), Indonesia is currently the 7th largest number of diabetics in the world with 10.0 million people, and 2020 estimated that diabetics at Indonesia will rise to number 6th in the world with 16.2 million sufferers, and it is reported that big cities like Jakarta, Surabaya, already almost 10% the population suffer of diabetes. Diabetes is a serious chronic disease and occurs both when the pancreas does not produce enough insulin (a hormone that regulates blood glucose) or if the body cannot use insulin produced effectively. treatment can be non-pharmacologically, including by reflexology therapy. The purpose after counseling and demonstration, is expected to provide reflexology to reduce blood glucose. The activities carried out in the form of counseling used leaflets and demonstration of reflexology therapy. There is a decrease in blood sugar in diabetes mellitus clients after giving reflexology therapy for 3 days at Tiyuh Dayaasri Tumijajar West Tulang Bawang. From evaluation of the last day,examination of blood glucose levels there was a decrease between before being given therapy and after being given therapy, obtained data on blood glucose values before being given nursing care that is the first day of GDS: 215 mg / dl, after being given a reflexology intervention for a period of 3 days and given a rest period of 4 days but still in control of eating patterns, to provide a relaxing effect then checked for blood sugar again on day 7 (seven), from the examination results obtained namely GDS: 189 mg / dl. Suggestions for adjust reflexology therapy to people with diabetes mellitus and alternative treatment to maintain blood glucose stability, to reduce the side effects of long-term drug use. Thus, giving reflexology to diabetes mellitus's client is very effective of lowering blood sugar. Keywords: Diabetes Mellitus, Blood Sugar, Reflexology Therapy
PENYULUHAN PENYAKIT ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEMILING BANDAR LAMPUNG Rilyani Rilyani; Rahma Elliya; Triyoso Triyoso; Muhammad Ricko Gunawan
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i1.1080

Abstract

ABSTRAKAnemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41, 8 %. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kasus anemia yang paling sering terjadi adalah anemia defisiensi besi. Dalam Konvensi Anemia Sedunia tahun 2017 lalu, dinyatakan bahwa  sekitar 41,8% ibu hamil di dunia mengalami kondisi anemia. Dan 60% kasus anemia pada ibu hamil ini dikarenakan kekurangan zat besi. Anemia pada ibu hamil memang umum terjadi. Kondisi ini disebabkan meningkatnya volume darah selama kehamilan. Namun, kasus anemia yang parah bisa menempatkan ibu dan bayi dalam bahaya. Risiko anemia pada ibu hamil tidak main-main, ibu hamil yang mengalami anemia menghadapi risiko kematian dalam masa kehamilan. Setiap tahunnya, terjadi 500 ribu kematian ibu pasca melahirkan  di seluruh dunia, sebanyak 20-40% penyebab utama kematian tersebut adalah anemia. Kata kunci : Anemia, Ibu Hamil, Penyuluhan ABSTRACTAnemia is the biggest public health problem in the world, especially for women of reproductive age (WUS). According to WHO globally the prevalence of anemia in pregnant women worldwide is 41, 8%. Anemia occurs when the body lacks red blood cells which function to spread oxygen throughout the body. The most common case of anemia is iron deficiency anemia. In the World Convention on Anemia in 2017, it was stated that around 41.8% of pregnant women in the world had anemia. And 60% of cases of anemia in pregnant women are due to iron deficiency. Anemia in pregnant women is common. This condition is caused by increased blood volume during pregnancy. However, severe cases of anemia can put the mother and baby in danger. The risk of anemia in pregnant women is not playful, pregnant women who experience anemia face the risk of death during pregnancy. Every year, there are 500 thousand deaths of postpartum mothers throughout the world, as many as 20-40% the main cause of death is anemia.Keywords: Anemia, Pregnant Women, Counseling
Pemberian Massage Punggung Terhadap Klien Hipertensi Di Kota Bandar Lampung Muhammad Ricko Gunawan; Evi Marta; Rahma Elliya
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.2860

Abstract

ABSTRAKBadan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. Untuk membuat tubuh menjadi rileks dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti terapi musik klasik, yoga, tehnik nafas dalam, dan terapi massage untuk menurunan hipertensi. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian massage punggung dapat untuk tekanan darah pada klien hipertensi. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi massage punggung. Terdapat penurunan tekanan darah pada klien hipertensi setelah pemberian massage punggung selama 7 hari di bandar lampung. Dengan demikian, pemberian massage punggung pada klien hipertensi sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah. Kata Kunci: massage punggung, hipertensi ABSTRACTThe World Health Organization (WHO) said the number of people with hypertension will continue to increase along with the population increasing in the next 2025 estimated that around 29% of world citizens affected by hypertension. To make the body relaxed can be done in several ways such as classical music therapy, yoga, deep breathing techniques, and massage therapy to reduce hypertension. The purpose after counseling and demonstration, it is hoped that a back massage can be used for blood pressure in hypertensive clients. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations of back massage. There was a decrease in blood pressure in hypertensive clients after giving back a massage for 7 days at Bandar Lampung. Thus, giving back massage to hypertensive clients is very effective in lowering blood pressure. Keywords: back massage, hypertension
Efektifitas Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Banjarsari Serang Banten M Arifki Zainaro; Sekardhyta Ayuning Tias; Rahma Elliya
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.2843

Abstract

ABSTRAKHipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Beberapa penanganan dalam hipertensi yaitu penanganan non farmakologis yaitu teknik relaksasi napas dalam, pijat refleksi kaki, hipnoterapi dan relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation), beberapa keistimewaan dari teknik relaksasi otot profresif ini yaitu menurunkan ketegangan otot, sakit kepala, menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic. Tujuan penelitian, untuk mendapatkan pengalaman dan kompetensi lebih dalam pemberian asuhan keperawatan komprehensif pemberian terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR)  terhadap penurunan tekanan darah. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR). Terdapat penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR) pada penderita hipertensi. Dengan demikian, terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR) sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah.                                                                                            Kata Kunci: Progressive Muscle Relaxation (PMR), Hipertensi, Tekanan Darah ABSTRACTHypertension is a state of increased systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic more than equal to 90 mmHg. Some treatments in hypertension are non-pharmacological treatments namely deep breathing relaxation techniques, foot reflexology massage, hypnotherapy and progressive muscle relaxation (Progressive Muscle Relaxation). diastolic. The goal of the study was to gain more experience and competence in the provision of comprehensive nursing care in the provision of Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy for reducing blood pressure. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations of Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy. There is a decrease in blood pressure after Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy in patients with hypertension. Thus, Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy is very effective in lowering blood pressure. Keywords: Progressive Muscle Relaxation (PMR), Hypertension, Blood Pressure
PENYULUHAN KESEHATAN PENANGANAN RESIKO ANAK TERSEDAK DI DUSUN 02 ARYO JIPANG KELURAHAN SUKAJAYA LEMPASING LAMPUNG SELATAN TAHUN 2019 Rilyani Rilyani; Setiawati Setiawati; Rahma Elliya; Riska Wandini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2095

Abstract

ABSTRAK Tersedak merupakan kondisi tersumbatnya saluran pernafasan oleh benda asing yang berupa makanan, mainan, dan lain-lain. Tersedak dapat terjadi bila makanan atau benda asing yang seharusnya menuju kerongkongan tetapi malah berakhir di tenggorokan karena berbagai sebab. Ada sekitar 80 % AFB (aspirated foreign body) pada anak adalah disebabkan oleh bahan makanan. Dan ada sekitar 10% AFB (aspirated foreign body) itu disebabkan oleh benda logam dan mainan. Tujuannya denga memberikan penyuluhan tentang penanganan resiko anak tersedak di dusun 02 aryo jipang kelurahan sukajaya lempasing pesawaran lampung selatan. Metode penyuluhan menggunakan leaflet, lembar balik, dan mendemonstrasikan cara penanganan anak tersedak di rumah. Setelah dilakukan penyuluhan maka terdapat peningkatan ibu tentang cara penanganan anak tersedak di rumah. Kata Kunci : Tersedak, Kesehatan, Penyuluhan  ABSTRACT Choking is a condition of obstruction of the respiratory tract by foreign objects in the form of food, toys, and others. Choking can occur if food or foreign matter that is supposed to go into the esophagus but ends up in the throat for various reasons. There are around 80% of AFB (aspirated foreign body) in children due to food ingredients. And there are around 10% AFB (aspirated foreign body) that is caused by metal objects and toys. The aim is to provide counseling about the handling of the risk of choking children in 02 aryo jipang hamlet, sukajaya. lempasing village, pesawaran, southern Lampung. Extension methods use leaflets, flipcharts, and demonstrate how to handle choking children at home. After counseling, there is an increase in mothers about how to handle choking children at home. Keyword: Choking, Health, Counseling
Program Teknik Relaksasi untuk Nyeri Akut dengan Masalah Post Apendiktomi di Desa Talang Jawa Lampung Selatan Mega Haryanti; Rahma Elliya; Setiawati Setiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.7295

Abstract

ABSTRAK Radang usus buntu, peradangan akut usus buntu vena, adalah penyebab paling umum dari operasi perut darurat yang disebut usus buntu. Pada pasien pasca operasi usus buntu, pasien umumnya mengalami masalah nyeri karena setiap operasi menyebabkan jaringan (luka) pecah, luka merangsang rasa sakit yang disebabkan oleh sekresi prostaglandin dan leukotrien dari jaringan luka, merangsang sistem saraf pusat, kemudian diteruskan ke sumsum tulang belakang. melepaskan impuls nyeri. Tujuan kegiatana ini untuk mengurangi nyeri post apendiktomi dapat dilakukan dengan teknik non farmakologi. Terapi pendamping untuk masalah nyeri akut melalui teknik relaksasi benson di desa Talang Jawa Lampung Selatan. Metode pada kegiatan ini menggunakan studi kasus. Subjek yang digunakan 3 orang dengan post apendiktomi yang memiliki keluhan nyeri akut di desa Talang Jawa Lampung Selatan. Terapi relaksasi benson diberikan sebelum pemberian analgetik dengan durasi 10-30 menit sebanyak 3 hari dalam satu minggu. Sebelum dan sesudah pemberian terapi relaksasi benson diukur skala nyeri menggunakan Numeric rating scale (NRS). Hasil pada 3 pasien mengalami penurunan intensitas skala nyeri. Kesimpulan bahwa relaksasi benson terbukti efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi apendiktomi. Kata Kunci: Apendisitis, Apendiktomi, Nyeri, Relaksasi Benson ABSTRACT Appendicitis, an acute inflammation of the appendix vein, is the most common cause of emergency abdominal surgery called appendicitis. In post-appendicitis patients, patients generally experience pain problems because each operation causes the tissue (wound) to rupture, the wound stimulates pain caused by the secretion of prostaglandins and leukotrienes from the injured tissue, stimulates the central nervous system, then is passed on to the spinal cord. releasing pain impulses. The purpose of this activity to reduce post-appendectomy pain can be done with non-pharmacological techniques. Companion therapy for acute pain problems through Benson relaxation techniques in the village of Talang Jawa, South Lampung. The method in this activity uses a case study. The subjects used were 3 people with post-appendectomy who had complaints of acute pain in the village of Talang Jawa, South Lampung. Benson relaxation therapy is given before administering analgesics with a duration of 10-30 minutes 3 days a week. Before and after the administration of Benson relaxation therapy, the pain scale was measured using the Numeric Rating Scale (NRS). The results in 3 patients experienced a decrease in the intensity of the pain scale. The conclusion is that Benson relaxation is proven to be effective in reducing pain intensity in post-appendectomy patients. Keywords: Appendicitis, Appendectomy, Pain, Benson Relaxation
Asuhan Keperawatan Penerapan Tekhnik Relaksasi Otot Progresif untuk menurunkan Kecemasan Pada Remaja Hidayah, Alisah Rahmah; Elliya, Rahma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15681

Abstract

ABSTRAK Kesehatan mental merupakan hal yang sering terjadi pada usia remaja salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan dapat ditimbulkan dari berbagai faktor salah satunya faktor predisposisi dan presipitasi yang dapat menimbulkan berbagai macam persoalan remaja bahkan ke tahap yang paling serius seperti bunuh diri. Oleh karenanya kecemasan harus segera ditangi agar tidak menimbulkan berbagai macam kejadian serius yang menimpa kehidupan remaja. Penatalaksanaan kecemasan ada berbagai macam seperti farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan non farmakologis yaitu teknik relaksasi nafaas dalam tujuannya adalah untuk melemaskan otot-otot tubuh sehingga kecemasan dapat dikurangi. Dapat mengetahui hasil dari penerapan Asuhan keperawatan penerapan tekhnik relaksasi otot progresif untuk menurunkan kecemasan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuanantitatif dengan metode one group pretest-postest untuk mengetahui hasil penerapan intervensi relaksasi otot progresif sebelum dilakukan tindakan, selama dilakukan tindakan dan setlah dilakukan tindakan dengan pasien kelolaan yang akan di rekrut sejumlah 2 orang yang memenuhi kriteria inklusi. penelitian Hasil setelah dilakukan intervensi pada pasien Nn. B tingkat kecemasan 33 (kecemasan berat) menjadi 27 ( kecemasan sedang) dengan kriteria penurunan tekanan darah, nadi menurun, akral terasa hangat, pasien mulai dapat berfokus pada saat diberikan terapi dan mengikutinya, sakit kepala menurun, tidak tampak gemetar, sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan serta pada pasien Nn. R didapatkan hasil dari tingkat kecemasan 27 (kecemasan sedang) menjadi 20 (kecemasan ringan) dengan kriteria terjadi penuruunan tekanan darah, nadi mulai turun, akral teraba hangat, pasien mengatakan sudah mulai merasa tenang dan tidur nyenyak, pasien tampak membaik dan mulai interaktif. Adanya penurunan kecemasan pada remaja Setelah dilakukan intervensi relaksasi otot progresif selama 4x dalam seminggu. Kata Kunci: Relaksasi Otot Progresif, Kecemasan, Remaja  ABSTRACT Mental health is something that often occurs in adolescents, one of which is anxiety. Anxiety can be caused by various factors, one of which is predisposing and precipitating factors which can cause various kinds of adolescent problems, even to the most serious stages such as suicide. Therefore, anxiety must be addressed immediately so as not to cause various kinds of serious incidents that befall teenagers' lives. There are various types of anxiety management, such as pharmacological and non-pharmacological. Non-pharmacological management, namely breathing relaxation techniques, aims to relax the body's muscles so that anxiety can be reduced. Can find out the results of applying Immune Care Principles of progressive muscle relaxation techniques to reduce anxiety. This research uses a quantitative type of research with a one group pretest-posttest method to determine the results of applying progressive muscle relaxation interventions before carrying out the procedure, during the procedure and after the procedure is carried out with managed patients who will recruit 2 people who meet the inclusion criteria. research results after intervention on patient Ms. B anxiety level 33 (severe anxiety) to 27 (moderate anxiety) with the criteria of decreased blood pressure, decreased pulse, acral feeling warm, the patient began to be able to focus when given therapy and so on, headaches decreased, did not appear shaky, has begun to adapt to environment as well as in patients Ms. R results obtained from an anxiety level of 27 (moderate anxiety) to 20 (mild anxiety) with the criteria of a decrease in blood pressure, the pulse began to fall, the acral felt warm, the patient said he had begun to feel calm and sleep soundly, the patient appeared to be improving and was starting to be interactive. There was a decrease in anxiety in adolescents after progressive muscle relaxation intervention was carried out 4 times a week. Keywords: Progressive Muscle Relaxation, Anxiety, Adolescents
Co-Authors Adelta, Yosi Adhani, Neisa Ainur Rahma Andi Rahmadi Andoko Andoko Andoko Andoko, Andoko Anggun Istawala Anjani, Ni Wayan Oktavia Aprina Aprina Aryanti Aryanti Aryanti Wardiah Aryanti Wardiyah Aryanti Wardiyah, Aryanti Ayu Martiana Budiarti Chelda Ernita Chrisanto, Eka Yudha Cindy Desmonika Desi Risnarita Desmonika, Cindy Diah Wahyuni Dila, Ratu Ratna Djunizar Djamaludin Eka Novita Sari Eka Novita Sari, Eka Novita Eka Sartika, Eka Eka Trismiana Eka Trismiyana Endah Fajrianti Erlianti, Febi Ernita, Chelda Erpiyana, Refsi Evi Marta Fadhlie Ibrahim Febi Erlianti Febri Dwi Widyawati Febri Yogi Munanda Fradini Wandira Fransisca Melyana Furqoni, Prima Dian Gunawan, M. Ricko Helmawati Helmawati Heni Kartika Sari Hermawan, Dessy Hidayah, Alisah Rahmah Hilmiah Hilmiah Ilham Agung Sakti Imam Farid Farian Husada Indra Maulana Ismi Mu'alifah Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Istawala, Anggun K, Umi Rohmayati Keswara, Umi Romayati Leni Haryanti M. Arifki Zainaro Mahda Rizka F.R Mardani Mardani Mariyam, Siti Herlina Marlena Marliyana Marliyana Maya Maya Mega Haryanti Meliana Hidayati Muhammad Johan Bastomi Muhammad Rafli Mutiara Arini Ariska Najamuddin Dalimunthe Niluh Sumo Nopriani Novikasari, Linawati Prima Dian Furqoni Prima Dian Furqoni Prima Dian Furqoni Prima Dian Furqoni Rika Juana Rilyani Rilyani Rilyani, Rilyani Riska Wandini, Riska Rizka, Mahda Saputra, Dian Angen Sari, Lisa Depita Sastria Handayani Satria Baharuddin Sekardhyta Ayuning Tias Setiawati Setiawati Setiawati Setiawati Silvia, Eka Sinurat, Siti Farida Siti Nursondang Slivia, Eka Sri Haryani Sumo, Ni Luh Susi Anisia Laila Teguh Pribadi Teguh Pribadi Trismiana, Eka Trismiyana, Eka Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso, Triyoso Wahid Tri Wahyudi Widia Afira Wijayanti Wijayanti Winarno , Rudi Yanti Fitria Yopita Sari Yulendasari, Rika Yulianto Yulianto Yulina Yulina Yuniati Yuniati Yunidha Puspita Sari