cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PENINGKATAN PENGETAHUAN CAREGIVER FORMAL PEMULA DALAM MERAWAT ORANG SAKIT MELALUI EDUKASI KESEHATAN Yulia Sihombing; Theresia Theresia; Elysabeth Sinulingga; Adventina Delima Hutapea; Mega Sampepadang; Gracia Aktri Margareth Manihuruk
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26770

Abstract

Abstrak: Kebutuhan akan caregiver meningkat terkait lebih banyak prevalensi penyakit tidak menular dan degeneratif serta populasi orang tua. Caregiver adalah orang yang membantu orang memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terlibat dalam perawatan dan pengobatan orang yang sakit dan menderita disabilitas akibat penyakitnya. Caregiver formal merupakan caregiver yang membantu pasien selain caregiver informal/familial caregiver. Kebutuhan akan jasa pendamping orang sakit (caregiver) formal semakin meningkat disebabkan oleh keluarga yang belum siap/mampu berperan sebagai familial caregiver. Tujuan PkM: Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan caregiver formal pemula yang berasal dari yayasan dalam merawat orang sakit. Metode: Metode pelaksanaan PkM adalah dengan memberikan edukasi tentang cara merawat orang sakit melalui seminar daring dan edukasi diberikan oleh anggota tim PkM. Kegiatan ini diikuti oleh caregiver formal yang berasal dari tiga mitra berlokasi di Jakarta, Tangerang dan Bali berjumlah 59 orang. Kegiatan dievaluasi dengan pre-posttest masing-masing sebanyak 10 pertanyaan. Hasil: Kegiatan PKM dilakukan dengan baik dan tepat waktu. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan caregiver formal pemula tentang merawat orang sakit meningkat, naik dari nilai rata-rata pretest 38.17 menjadi nilai rata-rata posttest 49.75. Kegiatan dirasakan berdampak bagi caregiver dengan respon antusias dalam pengajuan pertanyaan dalam sesi diskusi. Pelatihan ini dapat dilakukan berkelanjutan dengan pemberian pelatihan yang melatih keterampilan dan psikomotorik sesuai panduan kementrian kesehatan.Abstract: The The need for caregivers is increasing due to the greater prevalence of non-communicable and degenerative diseases and the aging population. Caregivers are people who help people fulfill their daily needs and are involved in the care and treatment of people who are sick and suffer from disabilities due to their illness. Formal caregivers are caregivers who assist patients in addition to informal/familial caregivers. The need for formal caregiver services is increasing due to families who are not able to act as familial caregivers. PkM Objectives: The purpose of this activity is to increase the knowledge of novice formal caregivers from foundations in caring for the sick. Methods: The method of implementing PkM is by providing education on how to care for the sick through online seminars and education provided by PkM team members. This activity was attended by formal caregivers from three partners located in Jakarta, Tangerang and Bali totaling 59 people. The activity was evaluated with a pre-posttest. Results: PKM activities are carried out well and on time. The results of the activity showed that the level of knowledge of novice formal caregivers about caring for the sick increased, rising from the pretest mean score of 38.17 to the posttest mean score of 49.75. The activity was felt to have an impact on caregivers with an enthusiastic response in asking questions in the discussion session. This training can be carried out continuously by providing training that trains skills and psychomotor skills according to the Ministry of Health guidelines.
PEMBERDAYAAN WIRAUSAHA PEREMPUAN TRANSMIGRASI DALAM PENGELOLAAN JAMUR TIRAM SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN TERPADU Yuwinti Nearti; Vanesha Rahmania; Nirmala Jayanti; Hadi Syaputra; Serly Oktarina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27548

Abstract

Abstrak: Jamur tiram yang produksi semakin meningkat dan umur simpannya rendah maka perlu adanya pengolahan berupa abon. Abon jamur merupakan lauk siap saji atau makanan ringan serta sehat dengan karakteristik kering, renyah dan gurih. Tujuan kegiatan PkM ini untuk meningkatkan jumlah produk dari pengolahan jamur tiram menjadi abon dengan implementasi inovasi pada proses pengeringan, memperbaiki strategi pemasaran produk abon dengan packaging dan perizinan produk mengadopsi pemasaran serta pembukuan secara digital. Wirausaha perempuan transmigrasi terdiri dari 25 orang wirausaha yang tergabung dalam Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri terletak di Desa Muliasari Kecamatan Tanjung Lago. Metode pengabdian menggunakan pendekatan partisipatif aktif, diawali dengan kegiatan persiapan, dan sosialisasi, pelatihan, pendampingan jamur tiram jadi abon, pemasaran serta pembukuan digital. Hasil peningkatan mitra menunjukkan bahwa wirausaha perempuan transmigrasi bahwa 55,56% (SS) mendukung semua kegiatan dalam program pendampingan sedangkan 28% (KS) dikarenakan mitra belum memahami pembukuan secara online dan media sosial secara luas baik dalam bentuk konten maupun label abon yang menarik. Kegiatan pemberdayaan menunjukkan bahwa wirausaha perempuan transmigrasi telah berdaya dalam menerapkan mesin spinner, packaging, hand sealer dan timbangan digital dalam mengolah jamur tiram menjadi abon sudah dilatih dan dibimbing untuk memanfaatkan pemasaran dan pembukuan secara digital dengan membuat website, instagram, facebook, tiktok dan buku warung.Abstract: Oyster mushroom production is increasing and the shelf life is low, so it is necessary to process it in the form of shredded meat. Shredded mushrooms are a ready-to-eat side dish or light and healthy food with dry, crunchy and tasty characteristics. The aim of this PkM activity is to increase the number of products from processing oyster mushrooms into shredded meat by implementing innovations in the drying process, improving marketing strategies for shredded products by packaging and product licensing adopting digital marketing and bookkeeping. Transmigration women entrepreneurs consist of 25 entrepreneurs who are members of the BMT Trans Mekar Sari Mandiri Cooperative located in Muliasari Village, Tanjung Lago District. The service method uses an active participatory approach, starting with preparation activities and outreach, training, assistance with shredded oyster mushrooms, marketing and digital bookkeeping. The results of increasing partners show that women entrepreneurs transmigration that 55.56% (SS) supports all activities in the mentoring program while 28% (KS) is because partners do not understand online bookkeeping and social media widely, both in the form of content and attractive shredded labels. Empowerment activities show that transmigration women entrepreneurs are empowered in using machines spinner, packaging, hand sealer and digital scales in processing oyster mushrooms into shredded meat have been trained and guided to utilize digital marketing and bookkeeping by creating websites, Instagram, Facebook, TikTok and stall books.
PENYAMAAN PERSEPSI DAN KOMITMEN PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DESA SENTRA KOPI AGROFORESTRY Wahyuni, Sri; Londa, Maria Adelvin; Rachmawati, Avianita; Wahyuni, Yuyun; Siga, Frederikus; Saputri, Aziza Dwi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26724

Abstract

Abstrak: Sosialisasi dan FGD untuk meningkatkan soft skill mitra dalam rangka penyamaan persepsi dan membangun komitmen dalam pelaksanaan program merupakan salah satu tahapan penting dari rangkaian aktivitas program pendampingan pengembangan desa sentra kopi agroforestry. Persepsi, pemahaman dan komitmen yang baik menjamin ketercapaian dari tujuan program serta keterlibatan mitra pada setiap aktivitas. Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan dari rangkaian kegiatan PKM pendampingan desa mitra. Kegiatan ini dilakukan diawal program melalui penyampaian materi berkenaan dengan aktivitas yang akan berlansung selama 3 tahun dan capaiannya. Mitra sasaran adalah Kelompok Tendambonggi 2 dan Gaharu sebanyak 40 orang. Selain sosialisasi, FGD juga dilakukan untuk pemetaan dan distribusi peran setiap peserta dalam pelatihan maupun pendampingan selama program berjalan. Kegiatan ini berlangsung di Kantor DesaTendambonggi selama7 jam aktivitas. Hasil kegiatan meningkatkan pemahaman mitra tentang program sebesar 53,45%, dan 100% mitra memperoleh peran dan tanggungjawab untuk setiap sesi program. Sementara itu, kesertaan petani dilihat dari kehadiran petani dalam mengikuti aktivitas program sebanyak 6x kegiatan sebesar 95%.Abstract: Socialization and FGD to improve partners' soft skills in order to equalize perceptions and build commitment in program implementation is one of the important stages of a series of activities for the development of agroforestry coffee center villages. Good perception, understanding and commitment ensure the achievement of program objectives and partner involvement in each activity. This activity is one of the stages in a series of PKM activities assisting partner villages. This activity is carried out at the beginning of the program by delivering material regarding activities that will take place over 3 years and their achievements. The target partners are the Tendambonggi 2 and Gaharu groups with 40 people. Apart from socialization, FGDs were also carried out to map and distribute the roles of each participant in training and mentoring during the program. This activity took place at the Tendambonggi Village Office for 9 hours of activity. The results of the activity increased partners' understanding of the program by 53.45%, and 100% of partners acquired roles and responsibilities for each program session. Meanwhile, farmer participation can be seen from the presence of farmers in taking part in 6x program activities, amounting to 97.5%. 
PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI JAWA BARAT DALAM PEMANFATAAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL SERBUK INSTAN Nursal, Fith Khaira; Amalia, Anisa; Setiawan, Edi; Khaulah, Khaulah; Tania, Cici; Khalbu, M. Abdullah; Karsiti, Karsiti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27133

Abstract

Abstrak: Desa Sukawangi terkenal sebagai sentra penghasil kopi terbesar di provinsi Jawa Barat. Hasil panen yang tinggi menyebabkan limbah kulit kopi menumpuk di pemukiman warga dan menjadi masalah lingkungan. Solusi dari masalah limbah ini adalah pengolahan menjadi produk minuman fungsional kesehatan. Tim Dosen UHAMKA melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) memberikan edukasi dan pelatihan pengolahan limbah kulit kopi sebagai minuman instan kesehatan, sekaligus bernilai jual ekonomis, serta dapat dapat dikategorikan sebagai produk halal. Tujuan kegiatan meningkatkan hardskill mitra dalam mengolah limbah pasca panen kopi. Mitra merupakan kelompok tani (poktan) yang terdiri dari 25 orang warga desa yang sehari-hari aktivitasnya petani kopi dan peternak. Kegiatan PkM dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung kepada mitra tentang manfaat kulit kopi dan proses pembuatan produk hingga kemasan, serta strategi pemasaran secara digital. Kegiatan diikuti dengan antusias dan hasil evaluasi berupa wawancara dan angket yang diberikan, peningkatan keterampilan peserta dibandingkan sebelum mereka mengikuti pelatihan (pemahaman meningkat sebesar 80%).Abstract: Sukawangi Village is known as the largest coffee-producing centre in West Java province. High harvest results in coffee skin waste piling up in residential areas and becoming an environmental problem. The solution to this waste problem is processing it into a functional health drink product. The UHAMKA Lecturer Team through community service activities provides education and training on processing coffee skin waste as an instant health drink, as well as having economic value, and can be categorized as a halal product. The purpose of the activity is to improve the hard skills of partners in processing post-harvest coffee waste. Partners are farmer groups consisting of 25 villagers whose daily activities are coffee farmers and livestock breeders. The activities were carried out using lecture methods and direct practice to partners about the benefits of coffee skin and the process of making products to packaging, as well as digital marketing strategies. The activity was followed enthusiastically and the results of the evaluation in the form of interviews and questionnaires given, increased participant skills compared to before they took the training (understanding increased by 80%). 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN AKSES PANGAN BERGIZI MELALUI BUDIDAYA LELE DAN KANGKUNG Lilik Hidayanti; Luh Desi Puspareni; Asep Andang; Mochamad Herdi Nurzaman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27215

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan akses ke makanan bergizi dan mengatasi kekurangan gizi. Proyek pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra melakukan budidaya ikan lele dan kangkung dalam ember (Budikdamber ) di, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Program ini melibatkan 100 peserta, sebagian besar perempuan dengan usia rata-rata 45 tahun dan pendidikan sekolah dasar. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan (ToT, pelatihan, dan pembagian paket Budikdamber), pendampingan, keberlanjutan program, dan evaluasi keberhasilan. Evaluasi keberhasilan dilakukan dengan pemberian kuesioner pre test dan post test serta observasi adopsi program. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor pengetahuan mitra dari 32 (pre test) menjadi 6,97 (post test). Mitra juga telah mampu membudidayakan ikan lele dan kangkung dalam ember dengan bukti setiap ember menghasilkan 8-12 kg lele setelah 1,5 hingga 2 bulan. Pemberdayaan masyarakat melalui Budikdamber secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan kemmapuan mitra dalam membudidayakan ikan lele dan kangkung dalam ember sehingga diharapkan terjadi peningkatan akses terhadap pangan bergizi secara berkelanjutan. Peningkatan ekonomi lebih lanjut dapat dicapai dengan mengolah produk Budikdamber menjadi makanan bernilai tambah seperti japilus dan nugget. Proyek ini didanai oleh DRTPM Kemendikbud Ristek melalui skema Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) dan didukung oleh LP2M-PMP UNSILAbstract: Community empowerment is crucial for improving access to nutritious food and addressing malnutrition. This community service project aimed to improve knowledge and adoption program the cultivation of catfish and water spinach in buckets (Budikdamber) in Tasikmalaya, West Java province. The project involved 100 participants, predominantly women with an average age of 45 years and primary school education. The program phases included preparation, implementation (training of trainers, Budikdamber training, and distribution of Budikdamber packages), mentoring, program sustainability, and evaluation of success. Evaluation of success was carried out by administering pre-test and post-test questionnaires as well as observing program adoption. The results of the service showed that there was an increase in the partner knowledge score from 32 (pretest) to 6.97 (posttest). Partners have also been able to cultivate catfish and water spinach in buckets, with evidence that each bucket produces 8-12 kg of catfish after 1.5 to 2 months Community empowerment through Budikdamber can effectively increase the knowledge and abilities of partners in cultivating catfish and water spinach in buckets so that it is hoped that there will be increased access to nutritious food in a sustainable manner. Further economic improvement can be achieved by processing Budikdamber products into value-added foods such as japilus and nuggets.The project was funded by the DRTPM Kemendikbud Ristek through the Fostered Village Empowerment (PDB) scheme and supported by LP2M-PMP UNSIL.
PENINGKATAN PRODUKSI TAPIOKA MELALUI PENGADAAN MESIN DAN PENYULUHAN KETERAMPILAN SUMBER DAYA MANUSIA DI ANWAR JAYA Kisroh Dwiyono; Viktor Vekky Ronald Repi; Subur Karyatun; Syultan Putra Pratama Ramadhan; Havaliani Rivaldi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27875

Abstract

Abstrak: Tapioka merupakan salah satu bahan makanan yang sangat banyak kegunaannya dalam industri makanan seperti kue, makanan jenis bakso, mie, bihun dan sebagainya. Kegiatan PKM ini perlu dilakukan karena kondisi bahan baku singkong mencukupi di sekitar pabrik cukup mendukung. Perlu diberikan bantuan mesin tapioca yang baru dan peningkatan ketrampilan anggota karyawannya. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan produksi tapioka dan meningkatkan ketrampilan SDM anggota karyawannya baik secara soft skill dan hard skill seperti pengetahuan mengenai pentingnya tapioka dan hard skill seperti ketrampilan membuat tapioka secara professional. Metode yang digunakaan untuk kegiatan PKM ini adaah ceramah dan praktek dalam proses produksi tapioka secara profesional. Adapun mitra yang terlibat dalam PKM ini adalah satu kelompok pengrajin “Anwar Jaya” yang mempunyai 12 orang anggota sebagai karyawannya. Sistem evaluasi yang dilakukan untuk mengontrol keberlangsungan pabrik tapioka ini adalah melihat jumlah bahan baku yang terserap dan volume pemasaran produk tapioka secara kontinyu setiap sebulan sekali melalui wawancara petani singkong penyuplai bahan baku dan wawancara dengan pabrik tapioka sebagai pembeli tapioka “Anwar Jaya”. Hasil setelah dilakukan PKM menunjukkan peningkatan produksi dan pemasaran tapioka di “Anwar Jaya” sebesar 50%. Kegiatan ini sudah terlaksana dengan baik sesuai jadwal rencana dan hasil produksi tapioka yang diharapkan.Abstract: Tapioca is a food ingredient with many uses in the food industry, such as in cakes, meatball products, noodles, vermicelli, and others. This PKM (Community Service Program) activity is necessary because the availability of cassava raw materials around the factory is sufficient to support it. It is essential to provide new tapioca processing machines and improve the skills of the workforce members. The goal of this PKM activity is to increase tapioca production and enhance the skills of human resources, both in soft skills and hard skills, such as knowledge of the importance of tapioca and hard skills like making tapioca professionally. The methods used for this PKM activity are lectures and practical training in the professional tapioca production process. The partner involved in this PKM is a group of artisans, "Anwar Jaya," which has 12 members as employees. The evaluation system used to monitor the sustainability of this tapioca factory is to observe the amount of raw materials absorbed and the volume of tapioca product marketing continuously, every month, through interviews with cassava farmers (raw material suppliers) and interviews with the tapioca factory as the buyer of tapioca, "Anwar Jaya." The results after the PKM activity show a 50% increase in tapioca production and marketing at "Anwar Jaya." This activity has been successfully implemented according to the scheduled plan, and the expected tapioca production results have been achieved.
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN MINUM TABLET TAMBAH DARAH DAN GERAKAN SADAR GIZI PADA REMAJA DENGAN MEDIA KOMIK KESEHATAN Nissa Noor Annashr; Riska Sarofah; Aveny Septi Astriani; Reyhandra Habib Yanuar; Krisna Yanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27119

Abstract

Abstrak: Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menunjukkan Puskesmas Purbaratu memiliki prevalensi anemia 31,96%, dimana remaja putri yang minum TTD (Tablet Tambah Darah) hanya 51,86% pada tahun 2023. Angka tersebut paling rendah di Kota Tasikmalaya. SMA N 3 Tasikmalaya adalah SMA yang berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap positif siswi mengenai manfaat TTD dan pentingnya memiliki kesadaran gizi. Mitra kegiatan ini adalah SMA N 3 Tasikmalaya. Peserta kegiatan adalah siswi kelas XI sebanyak 104 orang. Metode pelaksanaan kegiatan melalui pengisian soal pre-test sebanyak 10 soal pengetahuan dan 8 soal sikap, pendistribusian komik kesehatan, penayangan video, edukasi kesehatan menggunakan metode ceramah dan power point di ruang aula SMAN 3, serta tahap evaluasi meliputi pengisian soal post-test sebanyak 10 soal pengetahuan dan 8 soal sikap. Kegiatan pengabdian masyarakat menghasilkan adanya peningkatan proporsi siswi yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik dari 12,5% pada pre-test menjadi 80,8% pada post-test. Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 15,3750 pada pre-test menjadi 18,1538 pada post-test.Abstract: Data from the Tasikmalaya City Health Office showed that the Purbaratu Health Center had an anemia prevalence of 31.96%, where adolescent girls who take TTD (Iron Supplement Tablets) were only 51.86% in 2023. This figure was the lowest in Tasikmalaya City. SMA N 3 Tasikmalaya is a high school located in the Purbaratu Health Center work area. The purpose of this community service activity was to increase the knowledge and positive attitudes of female students regarding the benefits of TTD and the importance of having nutritional awareness. The partner for this activity s SMA N 3 Tasikmalaya. The participants of the activity were 104 grade XI female students. The method of implementing the activity was through filling in pre-test questions of 10 knowledge questions and 8 attitude questions, distributing health comics, showing videos, health education using lecture and power point methods in the hall OF SMA 3 and the evaluation stage included filling in post-test questions of 10 knowledge questions and 8 attitude questions. Community service activities resulted in an increase in the proportion of female students who had good knowledge from 12.5% in the pre-test to 80.8% in the post-test. In addition, there was an increase in attitude scores from 15.3750 in the pre-test to 18.1538 in the post-test.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY DI SMA KOTA TEGAL Muhamad Ibnu Hasan; Nanda Bachtiar; Ardhi Henda Karmandika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.23974

Abstract

Abstrak: Cedera merupakan masalah kesehatan yang harus mendapatkan perhatian dan penanganan khusus, termasuk cedera pada anak yang bertanggung jawab atas 950.000 kematian pada anak-anak dan remaja di setiap tahun. Riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh Kemenkes RI (2013) menunjukkan bahwa prevalensi cedera paling banyak terjadi di jalan raya (42,8%) yang diikuti di rumah (36,5%), area pertanian (6,9%) serta di sekolah (5,4%). Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan melalui metode role play sehingga mampu tercipta lingkungan sekolah yang memberikan tindakan yang tepat sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki saat terjadi kecelakaan.Mitra kami dalam melakukan penyuluhan adalah 24 siswa kelas XI di SMA Kota Tegal, Jawa Tengah dengan karakteristik sekolah adalah terletak di jalan utama kota Tegal dengan karakteristik bangunan sekolah lantai tiga dengan satu pintu keluar dan masuk yang langsung berbatas jalan raya. Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini adalah dengan penyuluhan dan bermain peran (Role Play). Tingkat pengetahuan siswa di evaluasi melalui pertanyaan sebelum maupun setelah kegiatan. Hasil pengabdian berupa peningkatan pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan.Abstract: Injuries are a health problem that requires special attention and treatment, including injuries to children which are responsible for 950,000 deaths in children and adolescents every year. Basic health research conducted by the Indonesian Ministry of Health (2013) shows that the highest prevalence of injuries occurs on roads (42.8%), followed by at home (36.5%), agricultural areas (6.9%) and at school ( 5.4%). The main aim of this activity is to increase students' knowledge about first aid in accidents through the role play method so that a school environment can be created that provides appropriate action according to the knowledge they have when an accident occurs. Our partners in providing counseling are 24 class XI students at Kota High School Tegal, Central Java, the characteristic of the school is that it is located on the main road of the city of Tegal with the characteristics of a three-story school building with one exit and entrance that directly borders the main road. The method used in health education is counseling and role playing. Students' knowledge level is evaluated through questions before and after the activity. The results of the service are in the form of increased knowledge about first aid in accidents.
REFLEKSI ORMAWA IIB DARMAJAYA: KEARIFAN LOKAL DI KEMILING.COM Ardiansyah, Muhamad Iqbal; Putra, Rizky Samjaya; Nadhir, Ahnaf Ronaldo; Amrullah, Ahmad Nur Hakim; Marbun, Elsa Agustin; Adytama, Muhammad Rezky; Oscar, Gusnanda; Ramadhan, Rizki Aditya; Assyfa, Zahra Putri; Valensia, Alda Caesar; Sari, Desi Ratna; Yama, Tri Melda; Sahri, Muhammad; Maensya, Alendra Natuah; Kurniawan, Hendra; Pratama, Yan Aditiya
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26872

Abstract

Abstrak: Pengembangan kepariwisataan berbasis teknologi digital sangat penting untuk mendukung potensi ekonomi dan pelestarian budaya di Kecamatan Kemiling, Bandarlampung. Oleh karena itu, Program Penguatan Kompetensi Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) IIB Darmajaya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Digital (hardskill) dan Tata Kelola Manajemen (softskill) mitra, yaitu komunitas lokal yang terdiri dari 32 peserta Pelaku Pariwisata, UMKM, dan Pelestari Budaya. Metode yang digunakan meliputi Focus Group Discussion (FGD), pelatihan Literasi Digital dan Keamanan Siber, dan Pelatihan Tata Kelola Manajemen. Dalam mengevaluasi kegiatan ini, PPK Ormawa IIB Darmajaya menggunakan angket pre-test dan post-test, menunjukkan peningkatan skor pelatihan literasi digital dari 8.8 ke 8.9 dan pelatihan Tata Kelola Manajemen dari 8.62 ke 8.87. Program ini juga menghasilkan sistem informasi berupa website dan aplikasi mobile untuk mempromosikan potensi lokal, diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal serta mendukung pelestarian budaya.Abstract: The development of digital technology-based tourism is very important to support economic potential and cultural preservation in Kemiling District, Bandarlampung. Therefore, The Organizational Strengthening Program for Student Organizations (Bahasa: Program Penguatan Kompetensi Organisasi Kemahasiswaan or PPK Ormawa) IIB Darmajaya is to improve the Digital Literation skills (hard skills) and Management Governance (soft skills). This activity is local communities consisting of 32 participants (Tourism Enthusiasms, MSMEs, and Culture Enthusiasms). The methods of this activity are Focus Group Discussions (FGD), Digital Literacy and Cybersecurity training, and Management Governance Training. In evaluating this activity, PPK Ormawa IIB Darmajaya uses pre-test and post-test questionnaires. It shows an increase in digital literacy and cybersecurity training scores from 8.8 to 8.9 and Management Governance training from 8.62 to 8.87. This program also produces an information system on website and mobile application to promote local potential to strengthen the local economy and support cultural preservation.
BECAK LISTRIK MODULAR UNTUK MENDUKUNG NIAGA UMKM DAN WISATA KAMPUNG OASE Rasmana, Susijanto Tri; Putranto, Rifki Dwi; Nasution, Anita Hakim; Candra, Adi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28141

Abstract

Abstrak: Kampung Oase Suroboyo merupakan sebutan untuk Kampung Oase Ondomohen, Kampung Oase Songo, dan Kampung Oase Tembok Gede. Tiga Kampung Oase saling bekerjasama dalam mengelola wisata perkampungan. Namun terdapat kendala untuk melakukan sharing produk UMKM karena jarak antar kampung yang relatif jauh. Untuk itulah dari tim pengabdian masyarakat Universitas Telkom kampus Surabaya berupaya membantu dengan membuatkan kendaraan modular ramah lingkungan yang bertujuan meningkatkan penjualan UMKM sekaligus kerjasama Kampung Oase Suroboyo. Kendaraan mirip becak yang didesain dapat digunakan untuk berjualan serta mengangkut orang maupun barang. Pada kegiatan ini transfer teknologi yang diberikan berupa pelatihan penggunaan dan perawatan kendaraan listrik. Dengan menggunakan kendaraan modular listrik penjualan UMKM dapat meningkat sebesar 52%. Selain itu penggunaan teknologi ini juga mendukung tujuan pembangunan yang berkelanjutan untuk energi bersih, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan kehidupan di perkotaan.Abstract: Kampung Oase Suroboyo refers to Kampung Oase Ondomohen, Kampung Oase Songo, and Kampung Oase Tembok Gede. These three Kampung Oase collaborate in managing village tourism. However, there are challenges in sharing UMKM (Micro, Small, and Medium Enterprises) products due to the relatively long distance between the villages. To address this, a community service team from Telkom University, Surabaya campus, has worked to assist by creating an eco-friendly modular vehicle aimed at improving UMKM sales and fostering collaboration among Kampung Oase Suroboyo. This vehicle, similar to a pedicab, is designed to be used for selling goods as well as transporting people and goods. The technology transfer in this initiative includes training on the use and maintenance of electric vehicles. By using the modular electric vehicle, UMKM sales have increased by 52%. Furthermore, this technology supports sustainable development goals related to clean energy, economic growth, and urban living improvements.