cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA LOKAL DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI INOVATIF PENCEGHAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA MASYARAKAT Wati, Henny Diana; Chayati, Cholilul; Suprayitno, Emdat
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26759

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan TP. PKK Desa Pandian dalam memanfaatkan dan mengolah tanaman herbal sebagai bahan alami pencegahan penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol. Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, diharapkan para mitra dapat lebih memahami manfaat tanaman obat dan mampu mengolahnya menjadi produk yang berguna bagi kesehatan masyarakat, sehingga meningkatkan kapasitas mereka dalam mendukung kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar.Metode yang digunakan mencakup sosialisasi, dan pelatihan pengolahan tanaman herbal. Mitra pengabdian berasal dari kelompok ibu-ibu Tim Penggerak PKK Desa Pandian yang beranggota 20 orang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sumber daya lokal untuk pencegah penyakit degeneratif sebesar 87,74% dan peningkatan pengolahan sumber daya lokal untuk pencegahan penyakit degeneratif secara inovatif sebesar 88,69%. Hasil ini diperoleh dari kemampuan mitra menjawab hasil pretest dan posttest kegiatan. Kegiatan ini membuka peluang ekonomi baru melalui pengolahan produk herbal yang dihasilkan. Dengan demikian, program ini berhasil menciptakan nilai positif yang sangat baik dari segi kesehatan dan segi ekonomi khususnya masyarakat Desa Pandian.Abstract: The purpose of this community partnership empowerment activity is to increase the understanding and skills of TP. PKK Pandian Village in utilising and processing herbal plants as natural ingredients to prevent degenerative diseases such as diabetes, hypertension, and cholesterol. Through this socialisation and training, it is hoped that partners can better understand the benefits of medicinal plants and be able to process them into products that are useful for public health, thus increasing their capacity to support the health of their families and the surrounding environment. The methods used include socialisation, and training on herbal plant processing. The service partners came from a group of 20 members of the Pandian Village PKK Team. The results of the activity showed an increase in community knowledge about the utilisation of local resources to prevent degenerative diseases by 87.74% and an increase in the processing of local resources to prevent degenerative diseases innovatively by 88.69%. These results were obtained from the partners' ability to answer the results of the pretest and posttest activities. This activity opens up new economic opportunities through the processing of herbal products produced. Thus, this programme succeeded in creating a very good positive value in terms of health and economic aspects, especially for the Pandian Village community.
PENGUATAN KAPASITAS KOMUNITAS KONSTRUKSI DENGAN SOSIALISASI SNI GEOTENIK 8460:2017 BERSAMA DENGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KARANGANYAR Chrismaningwang, Galuh; Surjandari, Niken Silmi; Purwana, Yusep Muslih; Setiawan, Bambang; Nurfauziyah, Imtinan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27459

Abstract

Abstrak: Penguatan kapasitas komunitas konstruksi sangat penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para profesional konstruksi terkait penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Geoteknik 8460:2017 melalui workshop dan sosialisasi yang melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karanganyar. Metode pelaksanaan kegiatan ini melibatkan sosialisasi melalui ceramah dan diskusi interaktif terkait SNI Geoteknik 8460:2017. Mitra dalam kegiatan ini adalah profesional konstruksi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 80 orang. Sistem evaluasi yang digunakan mencakup pemberian pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta serta post-test untuk mengevaluasi tingkat pemahaman setelah kegiatan selesai. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada skor post-test, dengan rata-rata peningkatan sebesar 8,08%. Kategori yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Uji Laboratorium dan Implementasi yang meningkat sebesar 13,69%, diikuti oleh Standar dan Tujuan SNI Geoteknik yang meningkat sebesar 12,81%. Kegiatan ini juga berhasil menciptakan wadah kolaborasi antara akademisi dan praktisi di sektor konstruksi. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan mutu dan keberlanjutan proyek infrastruktur di daerah tersebut.Abstract: Enhancing the capacity of the construction community is crucial in supporting sustainable infrastructure development in Karanganyar Regency, Central Java. This community service activity aims to improve the understanding of construction professionals regarding the implementation of the Indonesian National Standard (SNI) Geotechnical 8460:2017 through workshops and outreach programs involving the Department of Public Works and Public Housing (PUPR) of Karanganyar Regency. The implementation method includes socialization through lectures and interactive discussions related to SNI Geotechnical 8460:2017. The partners in this activity are construction professionals from the PUPR, Karanganyar Regency, totaling 80 participants. The evaluation system used includes the distribution of questionnaires, pre-tests to measure participants' initial knowledge, and post-tests to evaluate their level of understanding after the activity. The results showed a significant increase in post-test scores, with an average improvement of 8.08%. The category with the highest increase was Laboratory Testing and Implementation, which rose by 13.69%, followed by SNI Geotechnical Standards and Objectives, which increased by 12.81%. This activity also successfully created a platform for collaboration between academics and practitioners in the construction sector. Therefore, this activity contributes to the improvement of the quality and sustainability of infrastructure projects in the region.
PENGABDIAN MASYARAKAT SEBAGAI STRATEGI PENDAMPINGAN BELAJAR LITERASI DAN NUMERASI SISWA SMP Jehadus, Emilianus; Purnama, Maria Rosari Intan; Ningsi, Gabariela Purnama; Jeramat, Eufrasia; Jahul, Maria Felani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27413

Abstract

Abstrak: Kemampuan literasi numerasi merupakan keterampilan dasar yang esensial bagi individu untuk menyelesaikan berbagai tantangan sehari-hari. Selain penting bagi perkembangan individu, literasi dan numerasi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat. Mengingat pentingnya keterampilan ini, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Untuk tujuan tersebut, tim pengabdian dari Unika Santu Paulus Ruteng melaksanakan program pendampingan belajar menggunakan metode inovatif, seperti video animasi matematika dan kegiatan literasi bersama. Mitra dalam kegiatan ini adalah SMPK St. Petrus Ruteng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengajaran (ceramah dan diskusi) dan nonton video animasi bersama. Program ini melibatkan 24 siswa. Dalam kegiatan ini, tim pengabdiang menggunakan angket untuk mengevaluasi kemampuan literasi, kemampuan numerasi, motivasi, minat dan kecemasan siswa terhadap matematika. Angket diberikan sebelum dan sesudah pendampingan. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata kemampuan literasi dari 15% menjadi 29%, kemampuan numerasi dari 10% menjadi 23%, motivasi dari 7% menjadi 32%, serta minat belajar matematika dari 13% menjadi 24%. Selain itu, kecemasan terhadap pembelajaran matematika menurun dari 36% menjadi 25%. Temuan ini diperkuat oleh observasi tim selama program berlangsung. Meskipun pendampingan selama satu bulan memberikan dampak positif, program lanjutan tetap diperlukan untuk memastikan peningkatan berkelanjutan dalam kemampuan literasi dan numerasi, motivasi, minat belajar, serta penurunan kecemasan siswa terhadap pembelajaran matematika.Abstract: Numeracy and literacy skills are fundamental competencies essential for individuals to tackle various daily challenges. In addition to being crucial for personal development, literacy and numeracy also contribute significantly to the social and economic progress of communities. Recognizing the importance of these skills, stakeholders in the education sector need to take strategic steps to enhance students' literacy and numeracy abilities. To achieve this goal, a community service team from Unika Santu Paulus Ruteng implemented a learning assistance program using innovative methods such as animated mathematics videos and joint literacy activities. The partner for this program was SMPK St. Petrus Ruteng. The methods employed in this initiative included teaching (lectures and discussions) and watching animated videos together. The program involved 24 students. In this activity, the community service team used questionnaires to evaluate students' literacy and numeracy skills, motivation, interest, and anxiety toward mathematics. The questionnaires were administered both before and after the learning assistance program. The results showed significant improvements: the average literacy skill increased from 15% to 29%, numeracy skill from 10% to 23%, motivation from 7% to 32%, and interest in learning mathematics from 13% to 24%. Additionally, anxiety toward mathematics learning decreased from 36% to 25%. These findings were reinforced by the team’s observations during the program. Although the one-month assistance program had a positive impact, further programs are necessary to ensure sustainable improvement in literacy and numeracy skills, motivation, interest in learning, and the reduction of students' anxiety toward mathematics.
MANAJEMEN KECEMASAN PADA IBU HAMIL DENGAN DIAGNOSA PERSALINAN SECTIO CAESAREA Anggeriyane, Esme; Maghfirah, Anida; Febiola, Fla Nabila; Andini, Nur Anisa; Choirunnisa, Sabrina; Noviyanti, Elvira
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27937

Abstract

Abstrak: Masa kehamilan dimulai sejak terjadinya pembuahan hingga proses kelahiran. Meskipun kehamilan disebut sebagai proses alamiah, namun proses kehamilan dapat disertai dengan kondisi patologis yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin sehingga dapat menimbulkan cemas dan khawatir pada ibu hamil, terlebih pada ibu hamil dengan diagnosa persalinan sectio caesarea. Teknik guided imagery adalah salah satu intervensi yang baik untuk ibu hamil dalam memanajemen kecemasan dengan melakukan relaksasi tarik napas dalam kemudian mengajak diri untuk hadir dalam sugesti positif. Kegiatan ini bertujuan agar ibu hamil dapat mengelola kecemasan dan ketenangan emosional guna meningkatkan keterampilan softskill dan hardskill dalam menghadapi kecemasan menjelang persalinan dengan sasaran kegiatan pada 19 ibu hamil di Desa Tatah Belayung Baru Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi interaktif, praktik serta evaluasi keterampilan mempraktekkan intervensi guided imegery. Penilaian evaluasi keterampilan dengan Standar Operasional Prosedur guided imagery dengan 3 kategori; baik, cukup dan kurang berdasarkan format penilaian observer, tahapan praktik serta sikap. Penilaian kegiatan dilakukan oleh fasilitator yang bertugas dan evaluasi akhir peserta berada pada kategori baik (74%).Abstract: The pregnancy period starts from fertilization until the birth process. Even though pregnancy is said to be a natural process, the pregnancy process can be accompanied by pathological conditions that can endanger the health of the mother and fetus, so it can cause anxiety and worry in pregnant women, especially in pregnant women diagnosed with cesarean section delivery. The Guided Imagery technique is a good intervention for pregnant women in managing anxiety by relaxing, taking deep breaths and then inviting yourself to be present with good suggestions. This activity aims to provide training in anxiety management techniques for pregnant women with the target of the activity being to refer to 19 pregnant women in Tatah Belayung Baru Village, Banjar Regency. The methods used are lectures, interactive discussions, practice, and evaluation of guided imagery intervention skills. The skills evaluation assessment is divided into 3 categories; good, sufficient, and poor based on the observer assessment form, practice stages, and attitudes. The assessment of this activity was assisted by the facilitator and in the final evaluation most of the assessment categories were good (74%).
EDUKASI UNTUK PENINGKATAN SIKAP REMAJA DALAM PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL Suhariyati, Suhariyati; Oktavianti, Laelia; Alisahyan, Nur Safirani; Sholeha, Sayyidah Istiqomah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.26709

Abstract

Abstrak: Remaja adalah individu yang berusia antara 10-19 tahun. Pelecehan seksual adalah tindakan menyimpang yang berkaitan dengan perilaku seksual dalam bentuk ucapan, tulisan, simbol, isyarat, dan tindakan yang memiliki konotasi seksual. Korban kekerasan seksual pada anak, paling banyak terjadi pada usia 13-17 tahun. Masa remaja dianggap masa yang rentan, karena sebagian besar remaja memiliki pemahaman yang rendah tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan sikap remaja dalam penanganan kekerasan seksual. Metode pada pengabdian masyarakat ini melalui edukasi yang diikuti oleh 20 remaja Karang Taruna Bunga Mekar Desa Siman. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdapat peningkatan sikap yang positif dalam penanganan kekerasan seksual dari 25,0% menjadi 90,0%. Edukasi dapat meningkatkan sikap remaja dalam penanganan kekerasan seksual di komunitas. Edukasi ini diharapkan bisa meningkatkan sikap keberanian remaja untuk melaporkan kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat.Abstract: Adolescents are individuals aged between 10-19 years. Sexual harassment is a deviant act related to sexual behavior in the form of speech, writing, symbols, gestures, and actions that have sexual connotations. Victims of sexual violence in children, most often occur at the age of 13-17 years. Adolescence is considered a vulnerable period, because most adolescents have a low understanding of sexual and reproductive health. The purpose of this community service activity is to improve adolescent attitudes in handling sexual violence. The method in this community service is through education which is followed by 20 adolescents from Karang Taruna Bunga Mekar, Siman Village. The results of this community service activity showed an increase in positive attitudes in handling sexual violence from 25.0% to 90.0%. Education can improve adolescent attitudes in handling sexual violence in the community. It is hoped that this education will increase the courage of teenagers to report sexual violence that occurs in society.
PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI YAYASAN SOSIAL MELALUI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH DAN EKONOMI DIGITAL Suwandi, Agri; Zariatin, Dede Lia; Susilawati, Susilawati; Mahandika, Dhidik
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27538

Abstract

Abstrak: Sampah plastik merupakan penyumbang ke dua jenis sampah terbanyak setelah sampah organik. Salah satu upaya selain pengurangan penggunaan plastik adalah dengan mengolahnya menjadi produk yang bernilai ekonomi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan kemampuan hard skills dalam berinovasi mengolah limbah sampah plastik menjadi suatu produk bernilai tambah yang dapat dijual dan dipasarkan melalui platfor digital. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian terdiri dari dua jenis, yaitu: ceramah diskusi dan simulasi berupa pelatihan. Mitra yang menjadi sasaran pengabdian adalah kelompok masyarakat non-profit di yayasan sosial dengan jumlah peserta didik yang mengikuti kegiatan sebanyak 15 orang. Evaluasi tingkat keberhasilan pengabdian dilakukan dengan analisis hasil penyebaran kuesioner sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil analisis menunjukkan, bahwa terjadi peningkatan persentase pengetahuan peserta didik dari 85% menjadi 99% dan peningkatan keuntungan nilai jual produk olahan limbah botol dari Rp. 0,4 menjadi Rp. 5.379,2. Berdasarkan data tersebut, kegiatan pengabdian memiliki dampak yang positif terhadap mitra dalam mencapai kemandirian ekonomi sesuai dengan SDGs chapter 8 dan 12.Abstract: Plastic waste ranks as the second largest contributor to overall waste, following organic waste. In addition to minimizing plastic consumption, another initiative is to convert it into products that hold economic value. Community service activities aim to enhance hard skills in innovating to transform plastic waste into a product with added value, suitable for sale and marketing through digital platforms. The community service initiative utilizes two primary approaches: presentation discussion and simulation or training. The community service initiative focuses on non-profit community organizations within social foundations, engaging a total of 15 participants in the activity. The success of the community service was assessed through an analysis of the results from questionnaires distributed prior to and following the activity. The analysis results indicated a rise in knowledge percentage from 85% to 99%, alongside an increase in the profit value of processed bottle waste products from IDR 0.4 to IDR 5,379.2. The data indicates that community service activities positively influence partners in attaining economic independence in line with SDGs chapters 8 and 12. 
KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI PENATAGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KELOMPOK TERNAK SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN RESISTENSI MIKROBA DAN LINGKUNGAN Naelasari, Dian Neni; Harmoni, Dewi Natalia Sri; Nurmaningsih, Nurmaningsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27047

Abstract

Abstrak: Pangan masih sangat mendapatkan perhatian terbesar adalah komoditas (daging) sapi. Meningkatnya kebutuhan konsumsi daging sapi di masyarakat menyebabkan peternak sapi harus memperhatikan kualitas sapinya. Ternak dan Produk yang dihasilkan harus berstandar aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Kunjungan pendahuluan didapatkan informasi dari beberapa anggota peternak bahwa jika ternak sakit maka ternak akan di biarkan sembuh sendiri, namun jika keadaan ternaknya tidak kunjung sembuh maka diberikan obat oleh dokter hewan setempat serta kelompok ternak belum pernah mendapatkan edukasi dan informasi mengenai penggunan antibiotik untuk ternak dan peternak. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peternak terhadap penggunaan antibiotik secara bijak serta mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran sapi. Mitra pada pengabdian ini yaitu Kelompok Ternak Reyan Baru. Metode pengabdian terdiri dari ceramah dan praktik secara langsung. pengabdian terdiri dari 3 tahapan rangkaian kegiatan yaitu tahap awal atau persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap evaluasi menggunakan pretest dan postest untuk mengukur Tingkat pengetahuan peternak serta melakukan diskusi atau tanya jawab antara tim pengabdi dan peserta. Hasil pengabdian didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan tentang penatagunaan antibiotik sebesar 82,5% pada kategori baik. Kelompok Ternak Reyan Baru sangat komunikatif dan mengapresiasi program ini.Abstract: Food that still gets the biggest attention is the commodity (meat) beef. The increasing need for beef consumption in society causes cattle breeders to pay attention to the quality of their cattle. Livestock and products produced must be of safe, healthy, intact and halal (ASUH) standards. Preliminary visits obtained information from several farmer members that if the livestock was sick then the livestock would be left to heal on its own, but if the condition of the livestock did not improve then medication would be given by the local veterinarian and livestock groups have never received education and information regarding the use of antibiotics for livestock and breeders. This service aims to increase farmers' understanding and knowledge of the wise use of antibiotics and reduce environmental pollution due to cow feses. The service method consists of 3 stages of a series of activities, namely the initial or preparation stage, the implementation stage, and the evaluation stage. The results of the service showed that there was an increase in knowledge about antibiotic stewardship by 82.5% in the good category. The Reyan Baru Livestock Group is very communicative and appreciates this program.
TRANSFER TEKNOLOGI MEMBRAN PENGOLAHAN AIR MINUM KAYA OKSIGEN DI PONDOK PESANTREN: UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS AIR MINUM DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Purwanto, Mochammad; Hidayat, Jefri Pandu; Rini, Intan Dwi Wahyu Setyo; Kiswoyo, Didik
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27726

Abstract

Abstrak: Teknologi membran menjadi solusi yang efisien dan ramah lingkungan, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai sistem pengolahan air minum kaya oksigen (AMIKO) di Pondok Pesantren. Mitra pada program ini adalah Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan yang memiliki 554 santri yang tersebar pada berbagai jenjang pendidikan formal, diantaranya Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Ibtidayah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air minum berkualitas bagi santri dan ustadz/ustadzah, mendukung kesehatan, dan kelancaran kegiatan belajar mengajar. Sistem ini, selain dapat memenuhi kebutuhan air minum yang sehat, juga dapat menjadi peluang unit usaha mandiri yang dikelola oleh pesantren. Dengan demikian, program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan para santri tetapi juga memberikan keterampilan dan kemandirian dalam pengelolaan air minum. Metode yang digunakan pada program ini adalah sosialisasi pentingnya air minum sehat dan pelatihan teknis penggunaan alat sistem pengolahan air minum berbasis teknologi membran. Kegiatan sosialisasi telah dilakukan kepada para santri dan ustadz/ustadzah berkaitan dengan pentingnya air minum yang berkualitas beserta karakteristiknya dan penjelasan tentang sistem pengolahan air minum berbasis teknologi membran. Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui perkembangan mitra adalah dengan melalui pembagian kuesioner. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta setelah dilaksanakan sosialisasi pentingnya air minum sehat sebesar 32% dan sistem pengolahan air minum berbasis teknologi membran sebesar 96%.Abstract: Membrane technology is an efficient and environmentally friendly solution, so it has the potential to be developed as an oxygen-rich drinking water treatment system (AMIKO) in Islamic Boarding Schools. The partner in this program is the Syaichona Cholil Balikpapan Islamic Boarding School which has 554 students spread across various levels of formal education, including Kindergarten (TK), Madrasah Ibtidayah (MI), Junior High School (SMP), Senior High School (SMA), Vocational School (SMK) and Tarbiyah College of Science (STIT). This program aims to meet the need for quality drinking water for students and ustadz/ustadzah, support health, and smooth teaching and learning activities. This system, in addition to being able to meet the need for healthy drinking water, can also be an opportunity for an independent business unit managed by the Islamic boarding school. Thus, this program not only improves the health of students but also provides skills and independence in managing drinking water. The methods used in this program are socialization of the importance of healthy drinking water and technical training on the use of membrane technology-based drinking water treatment system tools. Socialization activities have been carried out to students and ustadz/ustadzah related to the importance of quality drinking water along with its characteristics and an explanation of the membrane technology-based drinking water treatment system. The evaluation used to determine the development of partners is through the distribution of questionnaires. The results of this activity showed an increase in participant understanding after the socialization of the importance of healthy drinking water by 32% and the membrane technology-based drinking water treatment system by 96%.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI DAN DIGITALISASI PEMASARAN PADA KOMUNITAS MOMPRENEURS Juwita, Rina; Arsyad, Annisa Wahyuni; Farmawati, Windie Karina; Rohmah, Ainun Nimatu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27106

Abstract

Abstrak: Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini berfokus pada pemberdayaan perempuan kepala keluarga (PEKKA) di komunitas MomPreneurs Kota Samarinda. Program ini menangani beberapa tantangan utama seperti akses terbatas terhadap teknologi, rendahnya literasi digital, serta kesulitan dalam melakukan inovasi produk. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan keterampilan kewirausahaan melalui tiga kegiatan inti: (1) bimbingan teknis, (2) pelatihan usaha, dan (3) pendampingan pengembangan usaha. Program ini melibatkan 15 perempuan peserta yang sesuai dengan kriteria antara lain merupakan perempuan kepala keluarga, memiliki usaha yang berada dalam tahap awal pengembangan, berkenan mengembangkan usahanya dalam bentuk kelompok usaha bersama dan memiliki komitmen kuat untuk membangun usaha. Hasil program menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan pemasaran digital, inovasi produk, dan manajemen usaha. Evaluasi program ini dilakukan secara formatif selama berlangsungnya kegiatan dan sumatif melalui tes awal dan akhir program, serta evaluasi peningkatan omzet usaha. Hasil tes menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 80%, serta peningkatan omzet hingga 35% selama program berlangsung.Abstract: This community service program (PKM) focuses on empowering female heads of households (PEKKA) in the MomPreneurs community in Samarinda through the application of technology and digital marketing. The program addresses several key challenges, such as limited access to technology, low digital literacy, and difficulties in product innovation. The main objective of this program is to enhance entrepreneurial skills through three core activities: (1) technical guidance, (2) business training, and (3) business development mentoring. The program involves 15 women participants who meet specific criteria, including being the head of their household, having a business in the early stage of development, being willing to develop their business as a joint business group, and having a strong commitment to grow their business. The program results indicate significant improvements in digital marketing skills, product innovation, and business management. Evaluation of the program was conducted both formatively, throughout the activities, and summatively via pre- and post- assessments and turnover growth metrics. Results indicated the 80% improvement of participants’ business knowledge and skills, along with an increase in turnover of up to 35% over the program period.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK DAPUR SEHAT ATASI STUNTING MELALUI EDUKASI DAN PELATIHAN GIZI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING Nai, Hildagardis Meliyani Erista; Lubijarsih, Maria Amrijati; Pujiastuti, Theresia Tatik; Febriani, Dita Hanna
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27857

Abstract

Abstrak:Stunting menjadi masalah prioritas mitra yang ditangani. Dapur balita di RW 12 belum terbentuk. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan kelompok DASHAT di RW 12 dan peluncuran dapur balita untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan gizi mitra. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan kejadian stunting yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Metode pengabdian meliputi sosialisasi, pelatihan pembuatan Makanan Pendamping ASI 4 bintang, eduaksi gizi 8000 Hari Pertama Kehidupan dan pelatihan pengukuran anthropometri panjang badan, tinggi badan, dan LiLA. Mitra kegiatan ini adalah kader Posyandu Widosari 12 yang berjumlah 6 orang dan menjadi bagian dari kelompok DASHAT. Hasil dari kegiatan adalah terbentuknya kelompok DASHAT sebanyak 20 orang, launching dapur balita di Posyandu Widosari 12 dengan nomor registrasi 180, kelompok DASHAT dapat membuat dua menu MPASI 4 bintang, kelompok DASHAT mengalami peningkatan pengetahuan gizi 32,26%, keterampilan pengukuran panjang badan 9,59%, keterampilan pengukuran tinggi badan 2,48%, dan keterampilan pengukuran LiLA 74,8%. Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan gizi dan keterampilan pengukuran panjang badan dan LiLA antara sebelum dan setelah diberikan edukasi dan pelatihan pada kelompok DASHAT.Abstract: Stunting is a priority problem for partners to handle. The toddler kitchen in RW 12 has not yet been formed. The aim of this community service activity is to empower the DASHAT group in RW 12 and launch a toddler kitchen to increase partners' nutritional knowledge and skills. This activity was carried out as an effort to prevent stunting which is still a public health problem in Indonesia. Service methods include socialization, training in making 4 star complementary foods for breast milk, nutritional education for the First 8000 Days of Life and training in anthropometric measurements of body length, height and MUAC. The partners for this activity are Posyandu Widosari 12 cadres, totaling 6 people and who are part of the DASHAT group. The results of the activities were the formation of a DASHAT group of 20 people, the launching of a toddler kitchen at Posyandu Widosari 12 with registration number 180, the DASHAT group was able to create two 4 star MPASI menus, The DASHAT group experienced an increase in nutritional knowledge of 32.26%, body length measurement skills of 9.59%, height measurement skills of 2.48%, and LiLA measurement skills of 74.8%.There were significant differences in nutritional knowledge and skills in measuring body length and LiLA between before and after being given education and training in the DASHAT group.