cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 46 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)" : 46 Documents clear
Edukasi Buku Saku EDH (Early Detection Score) dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit Hipertensi di Desa Temajuk Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Amaludin, Mimi; Hidayat, Uti Rusdian; Arisandi, Defa; Akbar, Ali; Alfikrie, Fauzan; Anjarwadi, Ihsan Angga; Annisa, Nur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18021

Abstract

ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumberdaya manusianya harus didukung pengetahuan tentang resiko penyakit yang mungkin diderita diwilayah pesisir pantai yang salah satunya berupa hipertensi. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah pemberian edukasi buku saku EDH (Early Detection Score) dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi di Desa Temajuk. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan masyarakat tentang penyakit hipertensi. Peningkatan pengetahuan tentang hipertensi menjadi salah satu langkah menjadikan desa temajuk bukan hanya desa wisata tetapi desa sehat. Kata Kunci: Hipertensi, Pengetahuan, Buku Saku EDH  ABSTRACT In developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities but their human resources must be supported by knowledge about the risk of diseases that may be suffered in coastal areas, one of which is hypertension. The method of implementing community service is providing EDH (Early Detection Score) pocketbook education to increase public knowledge about hypertension in Temajuk Village. The results of community service obtained data on an increase in the community's awareness of hypertension. Increasing knowledge about hypertension is one of the steps to make Temajuk village not only a tourist but a healthy village. Keywords: Hypertension, Knowledge, EDH Pocket Guide
Program Pengabdian Masyarakat melalui Promosi Kesehatan tentang Keselamatan Berkendara untuk Pencegahan Kecelakaan pada Siswa Kelas XII di SMAN 1 Parongpong Kabupaten Bandung Barat Triwahyuni, Palupi; Ruturambi, Cheppy Marinus Daniel Johan; Afrilia, Afrilia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.17981

Abstract

ABSTRAK Kecelakaan lalu lintas berkontribusi besar sebagai salah satu penyebab kematian di Indonesia.  Dari jumlah tersebut, paling banyak terjadi pada usia remaja dan dewasa yang mengendarai sepeda motor. Pengabdian kepada masyarakat merupakan perwujudan yang nyata dari kewajiban dan tanggungjawab dosen yang melibatkan peran serta mahasiswa dalam melakukan Tri Darma Perguruan Tinggi. Wujud nyata tersebut diaplikasikan salah satunya dalam bentuk pengabdian dimana mahasiswa yang terbimbing oleh dosen memberikan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas XII di SMAN 1 Parongpong kabupaten Bandung Barat. Wujud pelaksanaan pengabdian tersebut adalah memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan tentang keselamatan berkendara untuk mencegah kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera bahkan kematian. Promosi dilakukan bagi siswa & siswi yang  merupakan kelompok usia remaja dimana kebanyakan dari sasaran menggunakan sepeda motor ke sekolah.  Masa remaja digambarkan sebagai periode transisi baik secara sosial, psikologis, ekonomi, dan biologis.  Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa promosi kesehatan tersebut, metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dengan menggunakan media spanduk, leaflet dan juga makalah ppt sehingga memudahkan sasaran untuk memahami informasi terkait materi yang dipaparkan. Sebelum pelaksanaan, maka didahului dengan studi pendahuluan terhadap perilaku berkendara di sekitar lokasi sekolah tersebut. Terdapat 35 orang pengendara sepeda motor tidak menggunakan lampu pada malam hari. Melakukan pengamatan secara langsung untuk melihat kebutuhan dari sasaran yaitu pendidikan kesehatan tentang keselamatan berkendara. Pada sesi tersebut dilakukan tanya jawab dan memberikan pre & post test sebagai evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran. Hasil perhitungan  nilai rata-rata pre-test adalah 72.9 sedangkan hasil perhitungan nilai rata-rata post-test sebesar 80.7. Terdapat peningkatan pengetahuan sasaran tentang keselamatan berkendara. Kata Kunci: Promosi Kesehatan, Keselamatan BerkendaraABSTRACT Traffic accidents contribute greatly as one of the causes of death in Indonesia.  Of this number, most often occur in teenagers and adults who ride motorbikes. Community service is a real manifestation of the obligations and responsibilities of lecturers which involves the participation of students in carrying out the Tri Darma of Higher Education. One of the real forms of this application is in the form of community service where students, guided by lecturers, provide health promotions to community groups. This activity was carried out on class XII students at SMAN 1 Parongpong, West Bandung district. The manifestation of this service is to provide health education through health promotion activities regarding driving safety to prevent accidents that can result in injury or even death. The promotion is carried out for students who are in the teenage age group, where most of the targets use motorbikes to school.  Adolescence is described as a period of transition both socially, psychologically, economically and biologically. In community service activities in the form of health promotion, the methods used are lectures, questions and answers using banners, leaflets and also ppt papers to make it easier for the target to understand the information related to the material presented. Before implementation, it was preceded by a preliminary study of driving behavior around the school location. There are 35 motorbike riders who do not use lights at night. Conduct direct observations to see the needs of the target, namely health education about driving safety. In this session, questions and answers were conducted and pre & post tests were given as an evaluation to determine the target's level of understanding. The calculation result of the average pre-test score was 72.9, while the calculation result of the average post-test score was 80.7. There is an increase in target knowledge about riding safety. Keywords: Health Promotion, Riding Safety
Pendekatan Biopsikososial untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan Mental, Seksual dan Reproduksi di Centra Muda Putroe Phang Maulanza, Hady; Yarah, Saufa; Muharrina, Cut Rahmi; Yolanda, Yolanda; Furi, Nidya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18330

Abstract

ABSTRAK Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas layanan kesehatan mental dan reproduksi remaja di komunitas Centra Muda Putroe Phang (CMPP) melalui pendekatan biopsikososial. Isu kesehatan seksual dan reproduksi berpengaruh signifikan terhadap kesehatan mental remaja, sehingga peningkatan kompetensi fasilitator CMPP menjadi hal yang krusial. Program dilaksanakan melalui beberapa tahapan, meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, dan pendampingan. Pelatihan menggunakan pendekatan interaktif seperti diskusi kelompok, role play, dan penggunaan media edukasi (lembar balik, buku saku, dan celemek anatomi reproduksi). Penerapan teknologi berupa buku catatan konselor remaja untuk mendukung layanan konseling berbasis biopsikososial. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta; nilai rata-rata post-test peserta meningkat dari 59 ke 82 untuk kesehatan reproduksi, dan dari 55 ke 88 untuk kesehatan mental. Pelatihan ini juga meningkatkan kepercayaan diri fasilitator dalam memberikan layanan konseling dan edukasi yang lebih empatik dan responsif. Program ini berhasil meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental dan reproduksi di CMPP, mendukung terciptanya lingkungan yang lebih inklusif bagi kesejahteraan remaja. Kata Kunci: Kesehatan Mental, Layanan Kesehatan Reproduksi, Pendekatan Biopsikososial, Peningkatan Kapasitas  ABSTRACT This program aims to enhance the capacity of mental health and reproductive health services for youth within the Centra Muda Putroe Phang (CMPP) community through a biopsychosocial approach. Issues in sexual and reproductive health significantly impact youth mental health, highlighting the critical need for improved facilitator competency within CMPP. The program comprises several phases: socialization, training, technology integration, and ongoing support. Training methods include interactive approaches such as group discussions, role play, and educational media (flip charts, pocket guides, and anatomical aprons). Technology implementation consists of a youth counseling logbook to support biopsychosocial-based Counseling services. Training outcomes indicate substantial improvement in participants' understanding and skills; the average post-test score rose from 59 to 82 for reproductive health and 55 to 88 for mental health. Training also increased facilitators' confidence in delivering more empathetic and responsive counseling and educational services. This program successfully improved the quality of mental and reproductive health services at CMPP, fostering a more inclusive environment for youth well-being. Keywords: Youth Mental Health, Reproductive Health Services, Biopsychosocial Approach, Capacity Building
Edukasi Preventif Penyalahgunaan Napza Pada Remaja : Pendekatan Pengabdian Masyarakat Untuk Dampak Berkelanjutan di Desa Kademangan Idealistiana, Lia; Fauzi, Achmad; Anita, Nur; Ronny, Ronny; Maria, Dely; Ladopurab, Maksimus Bisa; Widianti, Mira Adita; A, Mella Yuria R.; Fauzia, Jimny Hilda; Avicena, Rasyid; Utami, Nazera Nur; Wulansari, Cita Reast; Rini, Pierlita; Rini, Tetra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.19275

Abstract

ABSTRAK Kurangnya sosialisasi tentang dampak negatif NAPZA menjadi salah satu penyebab minimnya pengetahuan remaja tentang bahaya zat terlarang. Studi yang dilakukan oleh Marlatt dan Witkiewitz (2002) menunjukkan bahwa edukasi yang tepat di tingkat komunitas dapat membantu mencegah peningkatan penggunaan zat berbahaya pada remaja. Di Desa Kademangan, pemahaman tentang bahaya NAPZA masih rendah, dan sebagian besar remaja tidak memiliki keterampilan hidup untuk menghadapi tekanan lingkungan yang berisiko. Desa Kademangan memiliki angka penggunaan zat berbahaya (NAPZA) yang cukup tinggi, terutama di kalangan remaja yang berada pada fase rentan. Meningkatkan pengetahuan serta kesadaran remaja tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan Napza. Metode pelaksanaan yang di gunakan yaitu pendekatan partisipatif dan edukatif. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini dari 40 remaja menunjukan bahwa rata-rata  remaja memiliki pengetahuan dan pemahaman dampak tentang penyalahgunaan Napza sebagian besar memiliki pengetahuan kurang sebanyak 15% dan sebanyak 18% remaja memiliki pemahaman kurang tentang dampak penyalahgunaan Napza, namun setelah diberikan edukasi pengetahuan dan pemahaman remaja meningkat menjadi 85% pengetahuan dan 80% pemahaman responden. Edukasi Preventif Penyalahgunaan Napza pada Remaja yang dilaksanakan di Desa Kademangan menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja terkait bahaya penyalahgunaan Napza. Kata Kunci: NAPZA, Remaja, Pengetahuan  ABSTRACT Lack of socialization about the negative impacts of drugs is one of the causes of the lack of knowledge among teenagers about the dangers of illegal substances. A study conducted by Marlatt and Witkiewitz (2002) shows that appropriate education at the community level can help prevent an increase in the use of dangerous substances in adolescents. In Kademangan Village, understanding of the dangers of drugs is still low, and most teenagers do not have the life skills to face the pressures of a risky environment. Kademangan Village has a fairly high rate of use of dangerous substances (NAPZA), especially among teenagers who are in the vulnerable phase. Increase youth knowledge and awareness about the impacts and dangers of drug abuse. The implementation method used is a participatory and educational approach. The results of this community service from 40 teenagers show that on average teenagers have knowledge and understanding of the impact of drug abuse, most of them have less knowledge as much as 15% and as many as 18% of teenagers have less understanding about the impact of drug abuse, but after being given education Teenagers' knowledge and understanding increased to 85% knowledge and 80% understanding of respondents. Preventive education on drug abuse among teenagers carried out in Kademangan Village showed significant results in increasing teenagers' knowledge and understanding regarding the dangers of drug abuse. Keywords: NAPZA, Teenager, Knowledge
Cegah Anemia bagi Remaja Putri sebagai Upaya Pencegahan Dini Stunting Ryadinency, Resty; Hamdan, Dian Furqani; Yamin, Rismayanti; Djano, Nur Asphina R.; Rosdiana, Rosdiana; Arif, Wahyuni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18110

Abstract

ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stunting adalah anemia. Pencegahan Stunting dapat dimulai dengan peningkatan pengetahuan tentang anemia. Peningkatan pengetahuan masyarakat dapat dilakukan melalui edukasi tentang anemia dalam rangka pencegahan stunting sejak dini. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta peran serta masyarakat dalam program pencegahan dan deteksi dini stunting pada remaja putri calon ibu. Metode yang dilakukan adalah menilai pengetahuan tentang anemia dan stunting pada siswa remaja putri. Pengetahuan diukur dengan menggunakan pre-test sebelum kegiatan edukasi dan post-test setelah diberikan penyuluhan. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang diikuti oleh 23 responden dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang anemia dan stunting (p=0,000). Edukasi yang diberikan pada peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan diharapkan meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan agar mampu mencegah timbulnya stunting di masyarakat dengan cara mengatasi timbulnya anemia. Kata Kunci: Remaja Putri, Pengetahuan, Anemia, Stunting ABSTRACT One factor that can cause stunting is anemia. Stunting prevention can begin with increasing knowledge about anemia. Increasing public knowledge can be done through education about anemia in order to prevent stunting from an early age. This community service activity is carried out to increase knowledge and understanding as well as community participation in stunting prevention and early detection programs for young women and mothers-to-be. The method used was to assess knowledge about anemia and stunting in young female students. Knowledge is measured using a pre-test before educational activities and a post-test after being given counseling. Based on the results of the pre-test and post-test which were attended by 23 respondents, it can be stated that there is an influence of counseling on increasing teenagers' knowledge about anemia and stunting (p=0.000). The education provided to participants can increase knowledge and hopefully increase awareness about health in order to be able to prevent the emergence of stunting in the community by overcoming the emergence of anemia. Keywords: Teenage Girl, Knowledge, Anemia, Stunting
Empowerment of Youth Cadres in HIV/AIDS Prevention Efforts at Youth Health Post of Nurul Anwar Boarding School, Komba, Sentani Hasnia, Hasnia; Vitania, Wiwit; Pratami, Yustika Rahmawati; Lestari, Susi; Nasrianti, Nasrianti; Said, Fathia Fakhri Inayati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.17994

Abstract

ABSTRACT The many reproductive health problems of adolescents, then the provision of information, services and education on reproductive health of adolescents becomes very important. Adolescent problems that are closely related to reproductive health are often rooted in the lack of information and understanding and awareness to achieve reproductive health. Adolescent access to these service places is very low. To overcome health problems that occur in adolescents, comprehensive efforts are needed, namely by forming a youth health post. Youth cadres have an important role in providing information to the community, especially about adolescent health. The important role of peers is as a source of knowledge other than that obtained within the family. Peers are a form of a teenager's external environment. If adolescents have peers who have good behavior and knowledge about HIV/AIDS, it will contribute greatly to preventing adolescents from contracting HIV/AIDS, so it is necessary to provide assistance and information to youth cadres so that they can help disseminate the information provided. The method used is through an analytical approach, problem identification, intervention planning and implementation, namely empowering youth cadres in preventing HIV/AIDS by providing information and teaching cadres to conduct basic health checks, namely general condition checks. Providing education about HIV/AIDS, risk behavior for HIV/AIDS transmission (free sex, drugs and alcohol) found that youth cadres were very enthusiastic and interested in learning the guidance provided so that youth cadres would be more confident in carrying out their duties as youth cadres at the Youth Health Post. Keywords: Youth Cadres, Education, HIV/AIDS, HIV/AIDS transmission risk behavior and HIV/AIDS prevention.
Edukasi Perawatan Kaki Diabetik Pasien Rawat Jalan Poli Interna dan Poli Endokrin UPT RSUD Labuang Baji Makassar Sakinah, Sri; Junaidin, Junaidin; Alhidayat, Nurun Salaman; Arifuddin, Arifuddin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18840

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit krosnis yang prevalensinya terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes adalah masalah pada kaki, yang dikenal sebagai kaki diabetik. Kondisi ini dapat berupa luka kronis, infeksi, hingga amputasi, yang tidak hanya berdampak pada kualitas hidup pasien tetapi juga memberikan beban ekonomi yang signifikan (Yusdiana Dalimunthe et al., 2019). Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang Perawatan kaki Dibetik   dan  diharapkan  pasien  dapat   membatu   anggota   keluarga   yang   memiliki penyakit diabetes untuk melakukan perawatan kaki diabetik di rumah. Metode yang digunakan dalam penyuluhan perawatan kaki diabetik dirancang untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami, diterapkan, dan relevan dengan kebutuhan peserta. Pendekatan ini menggabungkan metode pendidikan kesehatan yang interaktif, praktis, dan berpusat pada peserta, sehingga memberikan dampak positif dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan perilakuMelalui penyuluhan yang sistematis dan terstruktur, diharapkan para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jangka panjang, penyuluhan ini berpotensi mengurangi angka kejadian komplikasi kaki diabetik, mengurangi kebutuhan amputasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes. Sebagai kesimpulan, kegiatan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat membantu peserta dalam menjaga kesehatan kaki, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup mereka sebagai penderita diabetes. Dengan perawatan kaki yang tepat dan kewaspadaan terhadap gejala, komplikasi kaki diabetik dapat dicegah. Kata Kunci: Edukasi, Diabetes Melitus, Perawatan Kaki, Kaki Diabetik  ABSTRACT Diabetes mellitus is a chronic disease whose prevalence continues to increase throughout the world, including in Indonesia. A complication that often occurs in diabetes sufferers is foot problems, known as diabetic foot. This condition can range from chronic wounds, infections, to amputations, which not only impact the patient's quality of life but also impose a significant economic burden (Yusdiana Dalimunthe et al., 2019). After receiving counseling, participants will be able to understand about diabetic foot care and it is hoped that patients will be able to help family members who have diabetes to carry out diabetic foot care at home. The methods used in diabetic foot care education are designed to ensure that the messages conveyed can be understood, applied and relevant to the needs of participants. This approach combines interactive, practical and participant-centered health education methods, thereby providing a positive impact in changing knowledge, attitudes and behavior. Through systematic and structured counseling, it is hoped that participants will not only gain theoretical knowledge, but also be able to apply this knowledge in everyday life. In the long term, this education has the potential to reduce the incidence of diabetic foot complications, reduce the need for amputations, and improve the quality of life of diabetes patients. Overall, this activity provides practical knowledge and skills that can help participants maintain healthy feet, prevent complications, and improve their quality of life as diabetes sufferers. With proper foot care and awareness of symptoms, diabetic foot complications can be prevented. Keywords: Education, Diabetes Mellitus, Foot Care, Diabetic Foot
Pemberdayaan Kader dan Keluarga Berbasis Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Sholikah, Siti Mar’atus; Nurwulansari, Fitria; Aini, Elfira Nurul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.17754

Abstract

ABSTRAK Kehamilan resiko tinggi dapat berpengaruh terhadap keadaan ibu dan janin serta berisiko dapat menyebabkan proses persalinan menjadi patologis. kondisi kesehatan ibu hamil berperan penting dalam pencegahan komplikasi kehamilan. Strategi pemerintah untuk mencegah risiko komplikasi kehamilan adalah dengan pendekatan keluarga berbasis Buku KIA sejak masa kehamilan. Pada tahun 2021, AKI 4/100.000 KH. Cakupan Kunjungan Kehamilan (K6) di desa Popoh belum mencapai target 100% yaitu tercapai 33,33%. Komplikasi kehamilan targetnya 15-20%, tercapai 38,89% dan penanganan komplikasi kebidanan tercapai 57,14% dari target 100%. Sedangkan deteksi resiko tinggi kehamilan oleh masyarakat tercapai 5,56% dari target 20%. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui pemberdayaan kader dan keluarga berbasis buku KIA sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di desa Popoh Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Penyuluhan dilaksanakan selama tiga hari diikuti kader 23 orang dan keluarga ibu hamil 18 orang dengan ceramah tanya jawab, pre test dan post test. Hasil kegiatan adalah peningkatan kualitas Kader yaitu peningkatan pengetahuan dengan nilai rata-rata post tes 92%, keterampilan dengan nilai rata-rata 83,53%, dan terbentuknya komitmen bersama dalam mendukung pemanfaatan buku KIA sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan. Luarannya peningkatan pemahaman dan keterampilan kader serta keluarga, HKI, Modul dan jurnal. Saran: sosialisasi mengenai deteksi dini upaya komplikasi kehamilan pada Kader dan keluarga yang belum mengikuti penyuluhan serta menerapkannya pada lingkungan sekitar terhadap ibu hamil. Kata Kunci: Kader, Keluarga, Pencegahan Komplikasi Kehamilan, Penyuluhan.  ABSTRACT High-risk pregnancies could affect the condition of the mother and fetus and could lead to pathological labor processes. The health condition of pregnant women played an important role in preventing pregnancy complications. The government's strategy to prevent the risk of pregnancy complications was through a family-based approach using the MCH Book from the pregnancy period. In 2021, the MMR was 4/100,000 live births. The coverage of Pregnancy Visits (K6) in Popoh village had not reached the target of 100%, achieving only 33.33%. The target for pregnancy complications was 15-20%, but 38.89% was achieved, and the handling of obstetric complications reached 57.14% of the target of 100%. Meanwhile, the detection of high-risk pregnancies by the community reached 5.56% of the target of 20%. The goal of this activity was to increase community knowledge and awareness through the empowerment of cadres and families based on the MCH book as an effort to prevent pregnancy complications in Popoh village, Wonoayu District, Sidoarjo. The counseling was conducted over three days and was attended by 23 cadres and 18 families of pregnant women with lectures, Question and Answer sessions, pre-tests, and post-tests. The results of the activity included an improvement in the quality of cadres, marked by an increase in knowledge with an average post-test score of 92%, skills with an average score of 83.53%, and the formation of a joint commitment to support the use of the MCH book as an effort to prevent pregnancy complications. The outcomes were an increase in understanding and skills of the cadres and families, intellectual property rights, modules, and journals. Suggestions: socialization regarding the early detection of efforts to prevent pregnancy complications among cadres and families who had not participated in the counseling and applying it to the surrounding environment for pregnant women. Keywords: Cadres, Families, Prevention of Pregnancy Complications, Counseling.
Sosialisasi Edukasi Jenis Pelayanan Terapi Komplementer dalam Mengatasi Nyeri Persalinan Kala I Nugrahaningtyas, Jacoba; Wijayanti, Heny Noor; Rahayu, Puspito Panggih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18277

Abstract

ABSTRAK Persalinan merupakan suatu proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia yang cukup bulan tanpa disertai penyulit. Dalam melewati persalinan ibu akan merasakan nyeri persalinan. Nyeri persalinan ini dapat menimbulkan kecemasan pada ibu, menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga membuat kebutuhan oksigen ibu meningkat, kenaikan tekanan darah dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ibu akan mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stress, sehingga diperlukan upaya untuk dapat mengatasi nyeri persalinan yaitu dengan meningkatkan pemahaman ibu tentang cara mengatasi nyeri persalinan kala I dengan pelayanan terapi komplementer. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, dan pemahaman ibu tentang mengatasi rasa nyeri persalinan kala I dengan pelayanan terapi komplementer. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan, demonstrasi dan observasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2024, dengan melibatkan dosen, mahasiswa  dan asisten bidan. Sasaran 13 orang ibu hamil trimester III di PMB Watik Subagyo. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata nilai pre test dari 13 responden sebesar 75 dengan kategori pengetahuan cukup, sedangkan rata-rata nilai post test sebesar 89 dengan kategori pengetahuan baik. Kegiatan pemberian edukasi ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin secara berkesinambungan hingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik dan menggunakan media yang lebih inovatif lagi dalam pemberian terapi komplementer sehingga dapat diaplikasikan secara mandiri oleh ibu hamil di rumah. Kata Kunci: Edukasi, Terapi Komplementer, Nyeri Persalinan  ABSTRACK Childbirth is the process of expelling the baby, placenta and amniotic membranes from the mother's womb at term without any complications. During the birth process, the mother will feel labor pain. This labor pain can cause anxiety in the mother, causing hyperventilation, thereby increasing the mother's need for oxygen, increasing blood pressure and reducing intestinal and bladder motility. The mother's condition will affect the mother's condition in the form of feelings of fatigue, fear, worry and stress, so efforts are needed to overcome labor pain, namely by increasing the mother's understanding of how to deal with first stage labor pain with complementary therapy services. The aim of this activity is to increase mothers' knowledge and understanding about managing first stage labor pain with complementary therapy services. The method used is by providing counseling, demonstration and observation. This service activity will be carried out in July 2024 involving lecturers, students and midwife assistants. The target is 13 third trimester pregnant women at PMB Watik Subagyo. The results obtained were that the average pre-test score of the 13 respondents was 75 in the sufficient knowledge category, while the average post-test score was 89 in the good knowledge category. It is hoped that this educational activity can be carried out routinely and continuously until there is a change in behavior for the better and using more innovative media in providing complementary therapy so that it can be applied independently by pregnant women at home. Keywords: Education, Complementary Therapy, Labor Pain
Implementasi Model Best Practice Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Pekon Argopeni Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Lampung Hermawan, Dessy; Listyaningsih, Erna; Susanto, Susanto; Zainaro, M. Arifki; Furqoni, Prima Dian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18725

Abstract

Berdasarkan hasil kajian studi kasus yang dilaksanakan oleh Direktorat Analisis Dampak Kependudukan selama kurun waktu tiga tahun terakhir, kita bisa melihat bahwa kegiatan yang dianggap efektif dalam mempercepat penurunan stunting adalah intervensi gizi, baik yang dilaksanakan melalui PMT, edukasi gizi dan pembiasaan makan gizi seimbang melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), dan kegiatan sejenis yang berdampak langsung pada keluarga berisiko stunting. Implementasi Model Best Practice Kampung Keluarga Berkualitas (KB) bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat di kampung KB melalui pendekatan terintegrasi yang mencakup aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Mekanisme kerja implementasi Best Practice Kampung Keluarga Berkualitas meliputi kegiatan persiapan, pembekalan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan dan rekomendasi kebijakan. Dalam pelaksanaan Implementasi Model Best Practice kegiatan CTPS (cuci tangan pakai sabun), kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita), kegiatan Germas, kegiatan posyandu masyarakat aktif, permainan edukatif dapat meningkatkan kognitif, menyuapi aktif, kegiatan Dashat selutruh kegiatan menunjukan perubahan para peserta ke arah peningkatan yang positif.

Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue