cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jmpengabmas@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi,Universitas Mandala Waluya Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari, Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
ISSN : 27224902     EISSN : 27453588     DOI : https://doi.org/10.35311/jmpm
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat (JMPM) merupakan jurnal (Open Journal System) untuk hasil-hasil kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat berupa penerapan berbagai bidang ilmu diantaranya pendidikan, teknik, pertanian, sosial dan kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 309 Documents
Penyuluhan DAGUSIBU: Pengelolaan dan Penggunaan Obat yang Baik dan Benar di Panti Bina Lanjut Usia Sentani Claudius Hendraman Boli Tobi; Ishak Semuel Beno; Elisabet Bre Boli; Krisna Dewi; Mustika Endah Pratiwi
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.399

Abstract

Penurunan fungsi organ-organ fisik pada lansia mempengaruhi derajat kesehatan lansia sehingga sangat rentan terjadi komplikasi penyakit. Penggunaan obat oleh pasien usia lanjut dengan komplikasi penyakit menjadi tantangan yang kompleks dan memerlukan pertimbangan cermat antara manfaat dan potensi bahaya. Perolehan dan penggunaan obat sekaligus dalam jumlah yang banyak oleh pasien komplikasi dikenal dengan istilah polifarmasi. Polifarmasi dapat menyebabkan permasalahan dan ketidakpatuhan dalam dalam penggunaan obat. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penyuluhan DAGUSIBU untuk meningkatkan pemahaman lansia tentang pengelolaan dan penggunaan obat yang baik dan benar. Kegiatan penyuluhan dimulai dari tahap advokasi dengan pihak panti, observasi awal mengenai pola perilaku lansia dalam mengelola dan menggunakan obat, tahap pemberian materi dan tahap evaluasi. Hasil observasi awal diperoleh informasi bahwa beberapa perilaku lansia masih belum baik dan benar dalam mengelola dan menggunakan obat. Pemberian materi DAGUSIBU meliputi aspek perolehan, penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat yang baik dan benar. Hasil evaluasi menunjukkan lebih dari 90% lansia yang menjadi peserta kegiatan pengabdian telah memahami cara pengelolaan dan penggunaan obat yang baik dan benar. Melalui kegiatan penyuluhan ini, lansia di panti bina lanjut usia Sentani telah mendapatkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengelolaan dan penggunaan obat yang baik dan benar. Penyuluhan ini diharapkan dapat membentuk karakter lansia yang mandiri dalam pemeliharaan kesehatan sebagai upaya peningkatan kualitas hidup.
Upaya Peningkatan Resiliensi Dan Literasi UMK Melalui Fasilitasi Pembuatan Sertifikat Halal Di Desa Karangbanjar Widadatul Ulya; Arinda Sekar Kinasih; Yanuar Fatma Rizkiyani; Anggun Lintang Sedya Cahyani; Nofalia Widiyanti
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.400

Abstract

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu focus utama pemerintah agar mampu bertahan dalam segala tantangan global mendatang, sehingga UMKM menjadi salah satu pembahasan pokok dalam UU Cipta Kerja. Melalui UU Cipta Kerja, Pemerintah mengatur kewajiban pemenuhan legalitas usaha UMKM. Desa Karangbanjar memiliki sejumlah kelompok UMK yang perlu didukung dalam hal peningkatan literasi, legalitas usaha dan kemampuan resiliensinya, karena dari hasil penelitian diketahui masih belum memiliki literasi yang cukup dan legalitas usaha yang belum lengkap. Oleh sebab itu, peneliti menganggap penting dilakukan upaya peningkatan resiliensi dan literasi UMK melalui fasilitasi pembuatan sertifikat halal produk UMK Desa Karangbanjar. Hal ini dilakukan melalui program pengabdian kepada Masyarakat. Dari hasil program pengabdian kepada Masyarakat telah diperoleh tiga sertifikat halal yang diajukan melalui program self declare tahun 2023 dengan fasiltator Pendamping PPH Ibu Widadatul Ulya. Metode pendampingan sertifikasi halal ini memanfaatkan program Sehati dari BPJPH. Adapun tiga Sertifikat Halal yang diperoleh antara lain untuk produk Produk Keripik Jiwel “Bu Jariyah”, Produk Gula Merah “Bu Tarwati”, serta Produk Rengginang “Bu Sairoh”
Pengaruh Media Edukasi Poster ISPA terhadap Pengetahuan Siswa di Desa Baru Batu, Kabupaten Pangkep Rosa Devitha Ayu; Zikrul Sa’ban; Dyah Furnama Aqida; Heldi Anjelina Malolo; Wulan Aprilia Utami; Zalsah Puteri Annisa; Nur Afifah Basrani Rajab
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.401

Abstract

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan salah satu perioritas masalah kesehatan masyarakat yang ada di Desa Bara Batu,Kacamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep. Menurut WHO, ISPA merupakan peringkat keempat dari 15 juta penyebab kematian pada setiap tahunnya. Sebagaian besar prevalensi ISPA menyerang anak atau orang tua. Cara penanganan ISPA yang efektif yaitu dengan melakukan edukasi terhadap pentingnya pencegahan dan bahaya yang ditimbulkan. Salah satu media edukasi yang tepat untuk siswa yaitu poster karena kalimat yang digunakan lebih ringan dan disertai gambar. Olehnya itu tujuan pengabdian ini untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah pembagian poster edukasi ISPA terhadap skor dan kategori pengetahuan siswa. Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan rancangan one group pre dan post-test. Penarikan sampel menggunakan non probability random sampling dengan metode accidental sampling didapatkan 25 sampel. Hasil analisis menunjukkan karakteristik responden paling banyak pada umur 10-12 tahun yaitu 65,5% dan didominasi oleh perempuan sebanyak 65,5%. Hasil uji menunjukkan terdapat peningkatan skor pengetahuan dari 4,03±1,08 menjadi 5,55±1,24, p<0,001. Selain itu terdapat pula perubahan pengetahuan dari kurang baik menjadi baik yaitu 17 (58,6%), p<0,005. Sehingga disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pembagian poster edukasi ISPA terhadap skor dan kategori pengetahuan siswa SDN 33 Kalamesue Desa Bara Batu.
Penyuluhan Mengenai Makanan Aman Bagi Penderita Gastritis Fitri Savitri; Ivan Santoso; Winda Hanafid
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i1.407

Abstract

Penderita gastritis harus memenuhi kebutuhan zat gizi yang merupakan salah satu bentuk terapi yaitu terapi gizi. Pemenuhan vitamin dan mineral dapat menghindarkan penderita gastritis dari defisiensi zat gizi. Untuk mengatasi hal tersebut penderita gastritis harus mengonsumsi makanan sehat untuk pemenuhan zat gizi baik mirko maupun makro yang dapat membantu penyembuhan gastritis. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai makanan aman bagi penderita gastritis. Metode yang digunakan adalah melalui penyuluhan oleh dosen dan mahasiswa kepada perwakilan masyarakat di wilayah Kelurahan Duren Sawit sebanyak 34 orang. Masyarakat diberikan kuesioner pre-test sebelum dilakukan penyuluhan dan diberikan kuesioner post-test setelah penyuluhan untuk melihat peningkatan pengetahuan. Hasil pengolahan data menunjukan peningkatan rata-rata persentase jawaban benar sebelum dan sesudah penyuluhan adalah sebesar 31%. Pengetahuan masyarakat mengenai makanan aman bagi penderita gastritis untuk kategori baik saat pre-test 0% dan mengalami peningkatan sebanyak 65% pada saat post-test, untuk kategori cukup pada saat pre-test dan post-test masing-masing sebesar 29%. Sedangkan untuk kategori kurang pada saat pre-test 71% dan mengalami penurunan signifikan sebanyak 65% pada saat post-test. Hasil uji wilcoxon menunjukan adanya perbedaan yang signifikan terkait pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan mengenai makanan aman untuk penderita gastritis. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan mengenai makanan aman untuk penderita gastritis dimana ketercapaian peningkatan pengetahuan dilihat dari adanya peningkatan jawaban benar. Terjadi peningkatan skor posttest untuk 9 dari 10 pernyataan dan diantaranya memiliki peningkatan maksimal yaitu 100%. Sebanyak 32 orang mengalami kenaikan nilai dari pre-test ke post-test serta sebanyak 85,3% responden menunjukan peningkatan kategori pengetahuan secara keseluruhan.
Edukasi Nutrisi penting Vitamin Yang Dibutuhkan Terhadap Ibu Hamil Dan Menyusui Untuk Memaksimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan Dan Mencegah Stunting Di Desa Powelua Kurnia Utami, Indah; Ali, Indra; Puspita Dewi, Niluh
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.390

Abstract

Stunting merupakan jenis masalah pada anak akibat gizi buruk, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh malnutrisi pada ibu hamil atau semasa anak dalam masa pertumbuhan. Desa Powelua salah satu desa terpencil yang kurang mendapat perhatian dari Masyarakat luar. Akibat dari akses jalan dan medan yang sulit untuk menempuh desa ini, sehingga kondisi desa ini sangat tertinggal dibanding dengan desa lainnya yang juga berada pada kecamatan tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mensosialisasikan pentingnya nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk mencegah stunting. Metode kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi kepada warga menggunakan leaflet mengenai nutrisi penting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, kemudian sesi tanya jawab dan pembagian kuisioner untuk mengukur pemahaman warga. Hasil dari kegiatan, masyarakat sangat antusisas dan dapat menambah pengetahuan melalui kuisioner posttest yang dibagikan. Dari hasil perhitungan posttest didapatkan 41% masyarakat mengetahui pentingnya nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Powelua.
Pembuatan Permen Herbal (Gummy Candy) Kunyit Sebagai Penambah Nafsu Makan Di Desa Powelua, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah: Turmeric Gummy Candy to Increase Appetite in Powelua Village, Donggala Regency, Central Sulawesi magfirah; Utami, Indah Kurnia; Polakitan, Grace; Afdal, Faidil
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.391

Abstract

Desa Powelua Kec. Banawa Tengah Kab. Donggala adalah salah satu desa dengan kategori 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dan merupakan salah satu penyumbang terhadap tingginya angka stunting di kabupaten donggala. Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan bahan alam yaitu kunyit yang dapat menambah nafsu makan karena Rimpang kunyit memiliki kandungan kimia yaitu zat kurkuminoid sebagai penambah nafsu makan dalam bentuk permen herbal (gummy candy) yang lebih enak rasanya. Metode yang digunakan berupa sosilisasi dengan memberikan penyuluhan menggunakan banner yang dilanjutkan dengan sesi diskusi, tanya jawab dan pretest postest. Kegiatan PKM bertempat di balai Desa powelua yang dihadiri oleh masyarakat setempat dan perangkat desa guna memfasilitasi jalannya kegiatan. Hasil dari kegiatan, Masyarakat sangat antusias dan dapat menambah pengetahuan melalui kuisionor posttest yang dibagikan. Dari hasil perhitungan pre-test sebesar 30,95% dan hasil posttest yang didapatkan 75,24% Masyarakat mengetahui cara pencegahan stunting dengan pemanfaatan kunyit sebagai herbal penambah nafsu makan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini sangat bermanfaat bagi Masyarakat Desa Powelua.
Education on Indicators of Clean and Healthy Living Behavior in the Powelua Village Community, Donggala Regency, Central Sulawesi Palipadang, Matra Novalia; Dipayana, I Made; Fince, Maria; Ferdelita, Putri
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.402

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun social. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya untuk memperkuat seseorang, kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu penyuluhan penerapan PHBS pada masyarakat. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk memberikan informasi tentang PHBS agar pengetahuan dan sikap tentang Penerapan PHBS di masyarakat. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu ceramah menggunakan media visual berupa leaflet tentang 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Sasaran pelaksanaan pengabdian ialah masyarakat Dusun 3 Desa Powelua Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah yang dilakukan pada bulan Juni 2024 selama satu hari. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner, dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Analisis hasil pengabdian masyarakat yaitu analisis univariat berupa gambaran pengetahuan dan sikap tentang 10 indikator PHBS. Hasil pengabdian masyarakat diperoleh tingkat pengetahuan masyarakat tentang PBHS sebelum diberikan penyuluhan mayoritas cukup, dan setelah diberikan penyuluhan PBHS pengetahuan meningkat dimana mayoritas memiliki pengetahuan Baik. Penerapan PHBS perlu ditingkatkan agar individu bisa menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di lingkungannya Kata kunci: PHBS; Indikator; Powelua
Edukasi Pemanfaatan Jahe Untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh di Desa Powelua, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah Yanuarty, Rezky; A. Toding, Ficanata; Nurhaliza, Siti
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.406

Abstract

Sistem imun atau daya tahan tubuh merupakan suatu pertahanan tubuh untuk melindungi diri dari bahaya lingkungan sekitar yang dianggap sebagai benda asing bagi tubuh seperti bakteri, virus, jamur, parasit, protozoa, yang dapat menyebabkan infeksi bagi tubuh. Sistem imun dapat dijaga dan ditingkatkan dengan mengkonsumsi vitamin maupun herbal alam atau tanaman tradisional yang berkhasiat sebagai imunomodulator. Salah satu tanaman tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah jahe (Zingiber officinale). Rimpang jahe mengandung salah satu senayawa yaitu gingerol. Gingerol dalam tubuh berkhasiat sebagai antiinflamasi yang sangat baik bagi tubuh. Selain itu memiliki kandungan fenolik yang berkhasiat untuk mengatur imunitas dengan cara sintesis sitokin pro inflamasi serta mempengaruhi regulasi sel imun. Kegiatan PKM bertujuan untuk memberikan edukasi pemanfaatan jahe serta cara penggunaannya. Dilakukan dengan cara sosialisasi penyampaian materi secara ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanaya jawab. Melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian sembako. Hasil yang diperoleh setelah melakukan sosialisasi, diadakan post test diperoleh 86.50% dengan hasil sangat baik, dengan hasil tersebut masyarakat memahami pemanfaatan jahe serta mengetahui pengolahannya, sehingga dapat membuat minuman dari jahe untuk menjaga daya tahan tubuh. Untuk menjalin kerjasama maka akan dibuatkan kebun TOGA yang akan digunakan masyarakat di Desa Powelua. Kata Kunci: Jahe, Daya Tahan Tubuh, Edukasi
Implementasi Program Magang Desa Berbasis Lingkungan: Edukasi Pilah Sampah Berbantuan Alat Peraga Dan Pusat Pembenihan Sayuran Azahar, Ridho; Saputra, Bagus; Nurul Saputri, Annisa; Rezekine Meidea Naosis, Akehke; Insani, Nurul
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.410

Abstract

Lingkungan hidup yang sehat dan lestari merupakan kebutuhan dasar yang harus dijaga demi kesejahteraan masyarakat. Permasalahan lingkungan menjadi tantangan serius bagi masyarakat diantaranya adalah pengelolaan sampah dan degradasi lahan. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pemilahan sampah memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan anak-anak terutama siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Siswa tidak mendapatkan teladan ataupun pembelajaran secara langsung sehingga tidak mampu menempatkan dan membedakan sampah sesuai dengan jenisnya yaitu organik dan anorganik. Selain itu, banyak lahan yang kehilangan kesuburan akibat sampah dan kurangnya vegetasi yang memadai. Program Magang Desa ini bertujuan untuk mengedukasi siswa sekolah dasar tentang pemilahan sampah secara langsung dengan berbantuan alat peraga agar terwujudnya siswa yang sadar lingkungan dan melakukan pembenihan serta penanaman untuk memanfaatkan lahan yang terdampak oleh sampah. Program Magang Desa dilaksanakan di desa Kolam, SD dan SMP Yayasan Prima Mandiri. Metode yang digunakan pada Program Magang Desa ini adalah ceramah, praktik, diskusi dan perlombaan. Hasil Program Magang Desa menunjukkan bahwa: Pertama, memberikan pengetahuan pemilahan sampah kepada siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dengan memberikan edukasi di dalam kelas, mempraktikkan pemilihan sampah dalam mengategorikan berbagai sampah di luar kelas dan melakukan perlombaan berupa cerdas cermat untuk melihat pemahaman siswa terhadap edukasi yang telah diberikan. Kedua, terciptanya 80 pembenihan sayuran dengan memanfaatkan lahan yang tidak terpakai akibat dampak dari sampah.
Pelatihan Pembuatan Teh Herbal Kombinasi daun Kelor Dan Kulit Jeruk Nipis Di Desa Puasana, Kec.Moramo Utara, Kab.Konawe Selatan rahmaniar, dian; Hasanuddin, Silviana; Yuliastri, Wa Ode; Anggriani Syafrie, Firhani; Putri, Tenri Zulfa Ayu Dwi; Kadrina, Desi; Asri, Nur Ainun
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.412

Abstract

Pemanfaatan tanaman sekitar sebagai produk herbal merupakan salah satu kegiatan yang penting dilakukan guna pemanfaatan tanaman dari bahan alam. Pelatihan pembuatan teh herbal dari daun kelor dan kulit buah jeruk dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat program studi farmasi kepada ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan informasi tentang manfaat daun kelor (Moringa oleifera Lam) dan Kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan meningkatkan keterampilan tentang cara mengolah daun kelor (Moringa oleifera Lam) dan Kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) menjadi bahan baku pembuatan teh herbal. Metode yang digunakan pada pelatihan ini yaitu diawali dengan proses diskusi mengenai tanaman dan produk dari tanaman serta dan tes baik sebelum maupun sesuah penuluhan. tertulis sebelum edukasi kemudian penyuluhan dan pelatihan pembuatan teh herbal Pada tahap penyuluhan dan edukasi tim pengabdian mendeskripsikan tentang pentingnya teh herbal bagi kesehatan, manfaat teh herbal dari daun kelor dan kulit buah jeruk, keunggulan produk dan cara pembuatan teh herbal ini. Hasil pelatihan tersebut adalah masyarakat memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai cara mengolah dan mengemas teh secara benar melalui pemaparan materi, diskusi, dan sesi tanya jawab selama sesi edukasi. Berdasarkan hasil uji tanya jawab melalui kuesioner menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yaitu dari 34% menjadi 94%.