cover
Contact Name
Fadil Abdillah Arifin
Contact Email
fadilabdillaharifin@umi.ac.id
Phone
+628123036161
Journal Mail Official
sinnunmaxillofacial.fkgumi@gmail.com
Editorial Address
Jalan Padjonga Dg. Ngalle No. 27 Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sinnun Maxillofacial Journal
ISSN : 2715260X     EISSN : 27145646     DOI : https://doi.org/10.33096/smj.v3i02.18
Core Subject : Health, Science,
Sinnun Maxillofacial Journal is a publication of scientific work in the field ofdentistry in a broad sense such as peridodontic, pedodontic, conservative, dental material, oral biology, oral surgery and maxillofacial, prosthodontic, orthodontic, dental radiolgy, dental medicine and community dentistry. In addition, the Journal was first established since 2019 by the Institute of Study and Management Center Journal of the Faculty of Dentistry UniversitAS Muslim Indonesia located in Makassar, South Sulawesi. Sinnun Maxillofacial Journal published on April and October with E-ISSN 2714-5646. This journal has also collaborated with Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Makassar in terms of assisting the advancement of dental health and disseminating research results.
Articles 73 Documents
Pengaruh Penyemprotan Cetakan Alginat Dengan Sodium Hipoklorit 0,5%, Lidah Buaya 50% Terhadap Dimensi Model Positif Eva, Andy Fairuz Zuraida; Chotimah, Chusnul; Abdi, Muhammad Jayadi; Biba, Andi Tenri; Amiruddin, Maqhfirah; Sartinah, Sartinah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.994 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.47

Abstract

Pendahuluan: Bahan cetak alginat merupakan salah satu bahan cetak yang banyak digunakan di kedokteran gigi. Pada penggunaan alginat perlu diperhatikan penularan infeksi yang berasal dari bahan cetak. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh penyemprotan hasil cetakan alginat dengan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera)50% terhadap dimensi model positif di laboratorium FKG UMI tahun 2018. Bahan dan Metode: Jenis penelitian True Eksperimental Laboratorium pada 27 sampel hasil cetakan alginat. Pengelompokan sampel terdiri dari 3 kelompok yaitu 1 kelompok tanpa perlakuan atau kontrol dan 2 kelompok perlakuan dengan teknik desinfeksi penyemprotan menggunakan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera)50% selama 10 menit. Pada masing-masing kelompok perlakuan terjadi perubahan stabilitas dimensional yang dilihat melalui pengukuran diameter dengan menggunakan jangka sorong digital. Hasil: Didapatkan hasil uji One Way Anova dimana hasil analisis data tersebut menunjukkan nilai p-value pada jarak AB yaitu 0,000 (p<0,05) kemudian untuk nilai p-value pada jarak BC yaitu 0,000 (p<0,05). Artinya , terdapat pengaruh yang signifikan pada penyemprotan hasil cetakan alginat dengan larutan Sodium hipoklorit 0,5% dan Perasan lidah buaya (Aloe vera) 50% terhadap dimensi model positif. Dengan demikian Ha diterima bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penyemprotan larutan Sodium hipoklorit 0,5% dan Perasan lidah buaya (Aloe vera) 50% terhadap dimensi model positif.Kesimpulan: Penggunaan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera) 50% menyebabkan perubahan dimensi cetakan alginat.
Perbedaan Usia Terhadap Posisi Foramen Mentalis Panoramik di RSGM TNI AL Yos Sudarso Makassar Tahun 2018 Mattalitti, St. Fadhillah Oemar; Lestari, Nurasisa; Pertiwisari, Amanah; Bima, Lukman; Husein, Husnah; Idul, Indira Ayu Suryandari
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.183 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.48

Abstract

Pendahuluan: Foramen mentalis adalah bagian dari struktur anatomi mandibula yang terdapat pada kedua sisi mandibula. Identifikasi dan pemahaman posisi foramen mentalis secara klinis sangat penting dalam praktik kedokteran gigi antara lain untuk kepentingan anastesi, perawatan fraktur area parasimfisis, osteotomi untuk keperluan ortodontik, penempatan implan serta dalam bidang forensik kedokteran gigi dapat membantu mengidentifikasi Victim (Korban) yang tidak diketahui identitasnya dalam menentukan usianya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan usia terhadap posisi foramen mentalis dari gambaran radiografi panoramik pada pasien di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso. Bahan dan Metode: Foto Panoramik, CD Room, DVD Writer, form penelitian, dan Software ImageJ. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis. Hasil: Penelitian ini menunjukkan usia 20-44 tahun lebih banyak berkunjung ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan giginya. Adapun posisi foramen mentalis ditemukan paling banyak di posisi 4 yaitu di bawah premolar 2, lalu diikuti oleh posisi 5 yaitu di antara premolar 2 dan molar 1. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis, didapatkan nilai p = 0.191 > a = 0.05 untuk regio kanan dan untuk regio kiri memiliki nilai siginifikansi perbedaan p = 0.482 > a = 0.05. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan usia terhadap posisi foramen mentalis ditinjau dari gambaran radiografi panoramik di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso Makassar.
Peningkatan Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Alginat Dengan Penambahan Pati Ubi Kayu dan Pati Sagu Syam, Syamsiah; Anas, Risnayanti; Abdi, Muhammad Jayadi; Biba, Andi Tenri; Chotimah, Chusnul; Purnomo, Hendra
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.175 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i01.49

Abstract

Pendahuluan: Alginat adalah bahan cetakan yang sering digunakan dalam kedokteran gigi. Bahan cetak alginat masih memiliki kelemahan dalam akurasi stabilitas dimensi, dimana alginat memiliki stabilitas dimensi yang cepat berubah. Tujuan Penelitian: Peneltian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan pati ubi kayu dan pati sagu terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan alginat. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode True Eksperimental Laboratorium dengan rancangan cross-sectional. Dimana jumlah sampel minimal diestimasikan berdasarkan rumus Federer. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia. Hasil: Telah didapatkan berdasarkan uji one way anova diperoleh p-value sebesar 0,000 (p<0,05). Berdasarkan uji post hoc multiple comparison diperoleh perbedaan rata-rata antara pati ubi kayu ditambah alginat dengan kelompok kontrol sebesar 0,35500. Sedangkan untuk pati sagu ditambah alginat dengan kelompok kontrol sebesar 0,75500. Kesimpulan: Pada penelitian ini terdapat perubahan yang signifikan antara penambahan pati ubi kayu dan pati sagu terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan alginat.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Setelah Bermain Engklek Modifikasi Pada Usia 8-11 Tahun Arifin, Nur Fadhilah; Febriany, Mila; Aldilawati, Sari; Pamewa, Kurniaty; Masriadi, Masriadi; Khaeriah, Yaumil
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.382 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i01.51

Abstract

Pendahuluan : Suatu pengetahuan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, banyaknya informasi yang diperoleh, keadaan lingkungan, pengalaman, dan usia seseorang, hal ini karena pengetahuan dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang mengaplikasikan informasi yang didapatkan untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi kebiasaan. Permainan engklek adalah permainan dengan menggunakan cara melompat satu kaki pada bidang yang berbentuk bintang, bidang persegi dan dianggap menjadi pemenang apabila permainan mendapatkan sawah atau rumah terbanyak. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut sebelum dan setelah permainan engklek modifikasi pada siswa SDN Sambung Jawa Makassar Usia 8-11 Tahun. Bahan dan Metode: Metode penelitian pre experimental dengan menggunakan desain pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan di SDN Sambung Jawa Makassar sebanyak 123 sampel. Metode pengambilan sampel yaitu metode purposive sampling sesuai dengan kriteria. Hasil: Terdapat perbedaan nilai rata-rata tingkat pengetahuan sebelum permainan engklek modifikasi sebesar 8,27 (SD=±1,102) dan setelah permainan engklek modifikasi sebesar 9,85 (SD=±0,418). ( P-Value 0,000 ). Hal ini berdasarkan dari presentase nilai pengetahuan dimana 123 responden yang telah melakukan posttest mendapatkan hasil 100% berada dikategori pengetahuan tinggi. Permainan edukatif terbukti efektif dalam mendukung pembelajaran, terutama untuk meningkatkan pengetahuan. Kesimpulan : Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan setelah permainan engklek modifikasi pada siswa SDN Sambung Jawa Makassar.
Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi Terhadap Pengetahuan Anak Sekolah Dasar Tentang Kesehatan Gigi Mulut Ilmianti, Ilmianti; Mattulada, Indrya Kirana; Aldilawati, Sari; Aslan, Sarahfin; Febriany, Mila; Hamka, Muh. Mursyid
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.217 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i01.52

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, adalah kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut secara tidak langsung akan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Media komunikasi informasi dan edukasi yang terdiri dari media visual, audio, dan audio-visual merupakan salah satu upaya untuk mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: untuk memberikan gambaran dan gagasan dari hasil literatur review media komunikasi, informasi, dan edukasi terhadap peningkatan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review. Literatur yang digunakan berupa jurnal, teksbook, dan laporan kasus yang dikumpulkan dengan menggunakan pencarian seperti Google Scholar, Science Direct, NCBI, dan Proquest. Pencarian kata kunci yang dimasukkan, jika telah memenuhi kriteria maka judul dari jurnal tersebut terpilih untuk dianalisis. Hasil: Menggunakan media komunikasi, informasi dan edukasi yang menarik dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut. Media komunikasi, informasi, dan edukasi pada anak merupakan media yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak khususnya anak usia sekolah dasar. Pendidikan kesehatan gigi dengan menggunakan media komunikasi, informasi, dan edukasi yang menarik dapat meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut. Kesimpulan: Media komunikasi, informasi, dan edukasi sesuai dengan kemajuan teknologi multimedia seperti media visual, media audio, dan media audio-visual dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut.
Hubungan Obat Anti Hipertensi Golongan Ca- Antagonis (Amlodipine) dan Golongan Inhibitor Ace (Captopril) Terhadap Terjadinya Xerostomia Di Puskesmas Maccini Sombala Eva, Andy Fairuz Zuraida; Novawaty, Eva; Selviani, Yusrini; Bachtiar, Rachmi; Puspitasari, Yustisia; Rahmayanti, Siti Nelvi
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.23 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i01.53

Abstract

Pendahuluan : Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap penyakit kardiovaskuler. Kondisi hipertensi adalah ketika tekanan darah sistolik seseorang mencapai ?140 mmHg dan atau darah diastoliknya ?90 mmHg pada pemeriksaan berulang. Obat anti-hipertensi dapat mempengaruhi aliran saliva secara langsung dan tidak langsung. Penggunaan obat antihipertensi dapat menimbulkan efek samping salah satunya adalah xerostomia. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara hubungan obat anti hipertensi golongan Ca-antagonis (amlodipine)dan golongan Inhibitor Ace ( katopril) terhadap terjadinya xerostomia Metode : Menggunakan metode obsevasi analitik dengan rancangan Cross Sectional study. Uji menggunakan uji One Way Anova. Hasil : Hasil Penlitian ini menunjukkan golongan obat Ca-antagonis (Amlodipine) dan golongan inhibitor ACE (Katopril) berdasarkan uji statistic memperoleh nilai tidak signifikan p = 0,423>0,05. Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara golongan obat yang dikonsumsi dengan terjadinya xerostomia namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah aliran saliva yang mengonsumsi golongan obat amlodipine dan katopril.
Hubungan Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Terhadap Tindakan Kontrol Infeksi Pada Pasien Pencabutan Gigi Lestari, Nurasisa; Novawaty, Eva; Wijaya, Muh. Fajrin; Mattalitti, St. Fadhillah Oemar; Astuti, Lilies Anggarwati; Febrianti, Febrianti
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.1 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i01.54

Abstract

Pendahuluan : Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan pembedahan yang melibatkan jaringan tulang dan jaringan lunak dari rongga mulut, tindakan tersebut dibatasi oleh bibir, pipi dan terdapat faktor yang dapat mempersulit dengan gerakan lidah dan rahang bawah. Berbagai macam cara dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi silang antara lain dengan pemakaian proteksi diri yaitu masker, kacamata pelindung, sarung tangan, baju praktek, maupun penutup rambut dan kebersihan lingkungan tempat kerja yang meliputi cara pembersihan alat dan lingkungan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan mahasiswa kepaniteraan terhadap tindakan kontrol infeksi pada pasien pencabutan gigi. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian bersifat observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi UMI di RSIGM YW-UMI Makassar. Hasil: Sebagai mahasiswa kepaniteraan diketahui terdapat 5,71% dengan pengetahuan yang cukup, dan diketetahui terdapat 94,29% dengan pengetahuan baik. Sedangkan untuk tindakan kontrol infeksi mahasiswa kepaniteraan diketahui terdapat 65,71% dengan tindakan yang cukup dan diketahui terdapat 34,29% dengan tindakan yang baik. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji statistic chi-square diperoleh p-value sebesar 0,044. Karena p-value < alpha (0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa kepaniteraan tentang kontrol infeksi dengan tindakan kontrol infeksi pada pasien pencabutan gigi
Hubungan Dimensi Vertikal Oklusi dengan Jarak Pupil-Rima Oris pada Mahasiswa Pre Klinik Lestari, Nurasisa; Chotimah, Chusnul; Anas, Risnayanti; Wijaya, Muh. Fajrin; Biba, Andi Tenri; Utama, Mohammad Dharma; Puspitasari, Yustisia; Ramadayanti, Nur
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.078 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i02.55

Abstract

Pendahuluan: Dokter gigi bertanggung jawab untuk menentukan nilai DVO dengan tepat dalam melakukan perawatan. Pada pelaksanaannya, penentuan DVO bukanlah sesuatu yang mudah terutama pada pasien usia lanjut yang telah lama mengalami edentulous total atau sebagian. Studi korelasi antara jarak landmark antropometrik (pupil rima oris) dengan dimensi vertikal (subnasion-gnathion) dapat membantu dokter untuk menentukan dimensi vertikal yang benar pada perawatan pasien seperti yang memerlukan restorasi gigi tiruan lengkap. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan dimensi vertikal oklusi dengan jarak pupil-rima oris pada mahasiswa pre klinik. Bahan dan Metode: Jenis penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan studi cross-sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dilakukan pada 60 mahasiswa program sarjana Fakultas Kedokteran Gigi UMI yang telah memenuhi kriteria. Pada pengukuran Dimensi Vertikal Oklusi (DVO) dan pengukuran jarak pupil-rima oris diukur langsung pada subjek menggunakan digital caliper. Hasil: Uji Spearman’s Correlationmenunjukkan bahwa terdapat hubungan jarak pupil-rima oris dengan pengukuran dimensi vertikal oklusi (p= 0,000; p<0,05) dan r=0,626 yang berarti bahwa tingkat korelasi yang sedang. Kesimpulan: Pengukuran jarak pupil-rima oris dapat digunakan sebagai alternatif untuk menetapkan nilai dimensi vertikal oklusi sebenarnya karena berdasarkan hasil penelitian terdapat korelasi yang signifikan antara dimensi vertikal oklusi dengan jarak pupil-rima oris dengan tingkat korelasi yang sedang.
Pengaruh Jus Buah Pir (Pyrus commumunis) Terhadap Perubahan Warna Resin Komposit Aslan, Sarahfin; Masriadi, Masriadi; Arifin, Fadil Abdillah; Mattulada, Indrya Kirana; Puspitasari, Yustisia; Mattalitti, Sitti Fadhillah Oemar; Hardiyanti, Hardiyanti
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.574 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i02.56

Abstract

Pendahuluan: Pada era globalisasi masyarakat indonesia mulai sadar akan kesehatan gigi dan mulut, kesadaran masyarakat tersebut tidak hanya mengenai penyakit gigi dan mulut, melainkan juga masalah estetik gigi, estetik yang baik dapat dilakukan dengan banyak cara salah satunya tindakan penumpatan, bahan tumpatan yang biasa digunakan yaitu resin komposit. Umumnya dokter gigi memilih resin komposit sebagai bahan tambal karena sifat estetik yang sewarna dengan gigi sehingga memberikan hasil yang memuaskan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari buah pir terhadap perubahan warna resin komposit. Bahan dan Metode: Sampel penelitian ini adalah komposit nanohibrid dengan ketebalan 4 mm dan diameter 5 mm. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Laboratorium yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa Pre-post Test Control Design. Jenis penelitian yang dilakukan adalah True Eksperimental Laboratorium. Uji statistic menggukanakan Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan warna pada resin komposit setelah direndam dalam jus buah pir dimana nilai rata-rata setelah direndam dalam jus buah pir pada kelompok kopi yaitu 12,00 pada kelompok teh 12,778 dan pada kelompok fanta 7,667 dan berdasarkan uji statistic memperoleh nilai signifikan P<0.00. Kesimpulan: Hipotesis alternatif penelitian ini diterima, dan hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan warna pada resin komposit setelah direndam dalam sari buah pir.
Perbedaan Indeks Debris Sebelum dan Sesudah Konsumsi Buah Pir Pada Anak 7-9 Tahun Pamewa, Kurniaty; Febriany, Mila; Hasanuddin, Nur Rahmah; Mattalitti, St. Fadhillah Oemar; Bachtiar, Rachmi; Saputri, Iin Indriani
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.581 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i02.57

Abstract

Pendahuluan. Salah satu faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu debris atau sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi. Buah pir (Pyrus communis) juga mengandung senyawa katekin yang mampumenghambat perlekatan bakteri Streptococcus mutans pada pembentukan gigi serta mendenaturasi protein sel bakteri sehingga bakteri tersebut mati. Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan indeks debris sebelum dan sesudah konsumsi buah pir pada anak usia 7-9 tahun di SD Inpres Tidung Makassar. Bahan dan Metode. Pra eksperimental dengan rancangan penelitian menggunakan pretest-posttest one groups only dan pengambilan sampel dengan purposive sampling. Populasi penelitian adalah siswa-siswi SD Inpres Tidung Makassar pada usia 7-9 tahun. Hasil. Penelitian dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil rata-rata indeks debris sebelum konsumsi buah pir 1.474 (SD=±0.447) dan sesudah konsumsi buah pir 0.340 (SD=±0.298). Hasil uji Wilcoxon mendapatkan 0,000 (p<0,05) hal ini menandakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p-value yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 artinya terdapat perbedaan indeks debris sebelum dan sesudah konsumsi buah pir pada anak usia 7-9 tahun. Kesimpulan. Terdapat perbedaan indeks debris sebelum dan sesudah konsumsi buah pir pada anak usia 7-9 Tahun di SD Inpres Tidung Makassar.