cover
Contact Name
Teguh Prasetyo
Contact Email
teguh.dikdas@gmail.com
Phone
+6282314365556
Journal Mail Official
teguh.dikdas@gmail.com
Editorial Address
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Alamat: Blok Salasa RT 004/RW 005, Ds. Trajaya, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Indonesia| Telp. +62 822-1448-3006
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Published by Edupedia Publisher
ISSN : 29649838     EISSN : 2963072X     DOI : 10.56855
Core Subject : Education,
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar adalah jurnal nasional yang memuat hasil kajian atau penelitian bidang pendidikan dan pengajaran yang difokuskan pada jenjang Sekolah Dasar atau yang setara. Jurnal ini diterbitkan oleh Edupedia Publisher dan pertama kali terbit bulan Desember tahun 2022. Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar merupakan jurnal yang memuat hasil penelitian yang berkaitan dengan pengajaran atau pembelajaran di Sekolah Dasar, dengan sub fokus antara lain: (1) Strategi dan metode pengajaran tematik/non-tematik; (2) Pengembangan nilai moral dan agama; (3) Pendidikan jasmani dan olahraga; (4) Perkembangan fisik motorik, sosio-emosional, kognitif, dan bahasa; (5) Manajemen pembelajaran; (6) Media pembelajaran; (7) Penilaian pembelajaran; (8) Muatan/Kearifan lokal; (9) Pendidikan inklusif; (10) Parenting sekolah dasar; dan (11) Inovasi pendidikan.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar" : 20 Documents clear
Analisis Peran Pembina Pramuka dalam Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Kepramukaan Mawardini, Annissa; Annisa, Annisa; Ashila, Laila; Azzahra, Shakilla
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1314

Abstract

Pramuka adalah organisasi nonformal yang diselenggarakan di alam terbuka untuk menumbuhkan karakter siswa. Oleh karena itu Pramuka penting untuk dilaksanakan, maka dari itu tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pembina Pramuka dapat memotivasi siswa agar lebih antusias dalam mengikuti kegiatan kepramukaan. Metode yang peneliti gunakan untuk menghasilkan dalam penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kegiatan Pramuka memberikan dampak positif bagi siswa, antara lain meningkatkan kepercayaan diri, menumbuhkan rasa cinta alam dan lingkungan, melatih kerjasama, dan meningkatkan kemampuan PBB.
Market Day Sebagai Inovasi Implementasi Dalam Kurikulum Merdeka Untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di Sekolah Dasar Marlina, Mina; Prasetyo, Teguh; Hamamy, Fauziyatul
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1321

Abstract

Program Market Day merupakan inovasi dalam implementasi Kurikulum Merdeka melalui Proyek Penguatan Profil Siswa Pancasila (P5) yang dilaksanakan di SDN Cimpaeun 3 Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi dan inovasi program dalam menanamkan nilai-nilai kewirausahaan pada siswa seperti kerjasama, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, kejujuran, kerjasama, dan percaya diri. Pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Market Day efektif sebagai media pembelajaran praktik bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, transaksi jual beli, dan pemahaman pengelolaan keuangan tentang bisnis sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam kegiatan sehari-hari pada Kurikulum Merdeka.
Analisis Peran Guru dalam Pembelajaran Berdifferensiasi di Sekolah Dasar Intan, Nur; Dani, Rahmat; Suryati, Suryati; Adiansha, Adi Apriadi
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan pembelajaran yang bertujuan memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam berdasarkan perbedaan kemampuan, minat, dan gaya belajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Subjek penelitian terdiri dari guru sekolah dasar, kepala sekolah, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki peran yang signifikan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran berdiferensiasi. Guru bertindak sebagai perencana, fasilitator, dan evaluator dalam proses pembelajaran. Dalam peran perencana, guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis diferensiasi yang mencakup variasi dalam tujuan pembelajaran, metode pengajaran, dan asesmen. Sebagai fasilitator, guru menggunakan berbagai strategi, seperti pengelompokan siswa berdasarkan tingkat kemampuan, pembelajaran berbasis proyek, dan penggunaan media pembelajaran yang beragam. Sementara itu, dalam peran sebagai evaluator, guru melakukan asesmen formatif dan sumatif secara berkala guna mengidentifikasi kebutuhan dan kemajuan siswa. Namun, pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi menghadapi beberapa tantangan, di antaranya keterbatasan waktu, jumlah siswa yang besar, dan kurangnya sumber daya pendukung. Sebagai upaya mengatasi tantangan tersebut, guru memanfaatkan dukungan dari kepala sekolah, kolaborasi antar guru, serta penggunaan teknologi pendidikan. Penelitian ini merekomendasikan adanya pelatihan berkelanjutan dan dukungan kebijakan dari pemerintah guna memperkuat implementasi pembelajaran berdiferensiasi.
Implementasi Model Realistic Mathematics Education (RME) sebagai Solusi Kontekstual Peningkatan Hasil Belajar Matematika Safari, Yusuf; Syafawani, Ummi Rasyida
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek implementasi model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap hasil belajar matematika siswa Sekolah Dasar (SD). Latar belakang penelitian berangkat dari permasalahan rendahnya capaian belajar siswa yang disebabkan oleh dominasi model pembelajaran konvensional yang kurang mendorong keterlibatan aktif dan tidak mengaitkan materi dengan konteks nyata. Model RME dipilih karena menitikberatkan pada keterkaitan materi pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari siswa, mendorong keterlibatan aktif peserta didik, dan juga mendorong pengembangan kemampuan berpikir kritis serta kreativitas. Informasi dalam studi ini dikumpulkan melalui tinjauan pustaka dengan menerapkan pendekatan sederhana. Sumber data berasal dari berbagai basis data ilmiah, termasuk Google Scholar, Crossref, dan Openlex. Sebanyak 10 artikel yang relevan dengan topik penelitian dianalisis dalam kajian ini. Berdasarkan hasil kajian, implementasi model RME menunjukkan pengaruh positif yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar matematika. RME terbukti mampu memperdalam pemahaman konsep, meningkatkan partisipasi aktif siswa, menumbuhkan kepercayaan diri, mengembangkan literasi numerasi, serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat lanjut (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Oleh karena itu, model ini direkomendasikan sebagai pendekatan pembelajaran yang kreatif dan alternatif untuk memperbaiki kualitas pendidikan matematika di tingkat Sekolah Dasar.
Penerapan Kegiatan STEAM untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini dalam Konteks Kesiapan Belajar Lyna Sari, Dwi; Agustriana, Nesna; Daryati, Melia Eka
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan kegiatan STEAM dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B di TKIT Auladuna, Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada model Kemmis dan McTaggart, yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 20 anak, dengan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi selama dua siklus. Pada tahap pra-siklus, skor rata-rata keterampilan motorik halus anak adalah 34,7. Setelah intervensi pada Siklus I, rata-rata skor meningkat menjadi 39,65, dan pada Siklus II, rata-rata skor mencapai 44,65. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan kegiatan STEAM secara signifikan meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B di TKIT Auladuna. Peningkatan keterampilan motorik halus ini dipengaruhi oleh penerapan kegiatan STEAM yang mengintegrasikan sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika untuk merangsang keterampilan motorik anak. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan STEAM efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak kelompok B di TKIT Auladuna 1, Kota Bengkulu.
Perspektif Guru: Pengembangan Pemahaman Konsep Abstrak Siswa Melalui Implementasi Model Pembelajaran Concept Learning Pada Mata Pelajaran IPS Syafawani, Ummi Rasyida; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif guru terhadap penerapan model pembelajaran concept learning dalam mengembangkan pemahaman konsep abstrak siswa sekolah dasar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam serta analisis dokumen terhadap enam guru sebagai partisipan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep abstrak, seperti demokrasi, keadilan sosial, serta hak dan kewajiban warga negara, seringkali sulit dipahami oleh siswa karena bersifat non-konkret. Model concept learning dinilai efektif dalam mengembangkan pemahaman konsep abstrak siswa melalui penyajian contoh nyata, diskusi kelompok, praktik langsung, dan pertanyaan pemantik. Namun demikian, implementasi model ini menghadapi berbagai tantangan, seperti perbedaan gaya belajar siswa, keterbatasan alat peraga, waktu pembelajaran yang terbatas, serta rendahnya motivasi belajar. Oleh karena itu, guru perlu melakukan pengawasan yang intensif, pengelolaan waktu yang efisien, serta mengombinasikan model ini dengan metode lain agar dapat mengakomodasi perbedaan karakteristik siswa dan meningkatkan efektivitas pembelajaran IPS secara menyeluruh.
Persepsi Guru Sekolah Dasar dalam Memperkuat Pemahaman Konsep Abstrak IPS melalui Model SAVI Marlina, Mina; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1564

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam persepsi guru sekolah dasar terhadap penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dalam memperkuat pemahaman konsep-konsep abstrak dalam pembelajaran IPS. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tiga guru kelas V di SDN Karang Asem 01 yang telah menerapkan model tersebut. Penelitian menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan ketiga jawaban responden untuk memastikan hasil penelitian dari sudut pandang yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru memahami SAVI sebagai pendekatan yang mengaktifkan seluruh aspek potensi belajar siswa, mulai dari aktivitas fisik, pendengaran, penglihatan, hingga kemampuan berpikir. Menurut guru, model ini efektif dalam memperjelas materi abstrak, mendorong keberanian siswa dalam berpendapat, serta menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik individu siswa. Meskipun demikian, penerapannya masih menghadapi hambatan seperti keterbatasan sarana pembelajaran dan tantangan adaptasi siswa terhadap metode yang bervariasi. Secara umum, model SAVI dianggap memiliki kontribusi signifikan dalam memperkuat pemahaman konsep abstrak dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar.
Pandangan Mahasiswa Mengenai Model Pembelajaran Yang Efektif Untuk Menanamkan Nilai Budaya Lokal Ashila, Laila; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan mahasiswa mengenai model pembelajaran yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap mahasiswa PGSD semester VI dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang dianggap efektif meliputi Project-Based Learning (PJBL), Problem-Based Learning (PBL), dan model inkuiri. Nilai-nilai seperti sopan santun, gotong royong, toleransi, cinta tanah air, dan kearifan lokal menjadi aspek utama yang perlu ditanamkan sejak dini. Pendekatan kontekstual melalui media, proyek, observasi lingkungan, diskusi kelompok, dan studi lapangan dinilai mampu memperkuat pemahaman siswa. Inovasi pembelajaran budaya lokal di era digital dapat dilakukan dengan menyisipkan unsur budaya dalam teknologi, seperti penggunaan foto, video, blog, dan augmented reality (AR). Kesimpulannya bahwa model pembelajaran yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal adalah model yang melibatkan partisipasi aktif siswa, seperti PJBL, PBL, dan pembelajaran Inkuiri.
Transformasi Value Learning Dalam Memecahkan Masalah Pada Peserta Didik Yang Aktif Menggunakan Media Sosial Fathin, Dhiya Ulfah; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1566

Abstract

Transformasi pembelajaran berbasis nilai value learning menjadi urgensi dalam menghadapi tantangan sosial yang dihadapi peserta didik di era digital, khususnya melalui media sosial yang kini menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana media sosial dapat dimanfaatkan sebagai ruang pembelajaran nilai yang kontekstual dan reflektif. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur terhadap sepuluh mahasiswa aktif yang menggunakan media sosial dalam pembelajaran. Menurut perspektif mahasiswa terhadap peserta didik, hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi peserta didik di media sosial mendorong penguatan nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, toleransi, serta kemampuan berpikir kritis dan reflektif. Media sosial tidak hanya menjadi sarana ekspresi, tetapi juga wahana pembentukan karakter melalui pengalaman langsung menghadapi dilema sosial digital. Proses ini membentuk peserta didik menjadi individu yang lebih sadar nilai, bijak dalam bersikap, dan mampu menyelesaikan konflik secara etis. Dengan demikian, transformasi value learning melalui media sosial berperan strategis dalam membentuk generasi yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga memiliki ketangguhan moral dan sosial untuk berperilaku bijak dan bertanggung jawab di era digital saat ini.
Perspektif Guru Mengenai Model Pembelajaran Inovatif Yang Tepat dalam Pengembangan Kepedulian Adat Istiadat Siswa Rahmawati, Hasna Dwi; Utami, Irma Inesia Sri
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i1.1567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif guru mengenai model pembelajaran inovatif yang dianggap tepat dalam pengembangan kepedulian siswa terhadap adat istiadat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara semi-terstruktur kepada tiga guru SD Perjuangan Terpadu yang memiliki pengalaman dalam pembelajaran berbasis budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memandang model Project-Based Learning (PJBL) dan Problem-Based Learning (PBL) sebagai model inovatif yang efektif dalam menumbuhkan kepedulian siswa terhadap adat istiadat karena mendorong keaktifan, kreativitas, kerja sama, dan keterlibatan langsung siswa dalam proses belajar. Berbagai strategi seperti diskusi kelompok, pembuatan karya seni, permainan tradisional, penggunaan media budaya, serta praktik langsung membantu siswa memahami nilai budaya secara kontekstual dan menyenangkan. Kendala dalam penerapan model inovatif ini antara lain keterbatasan fasilitas, anggaran, dan keterampilan guru dalam perencanaan pembelajaran. Meskipun demikian, guru memiliki komitmen untuk terus mengembangkan pembelajaran inovatif agar dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna sekaligus menumbuhkan kepedulian siswa dalam melestarikan budaya lokal melalui pembelajaran kreatif dan kontekstual di sekolah dasar.

Page 1 of 2 | Total Record : 20