cover
Contact Name
Andika Aprilianto
Contact Email
andika4ikhac@gmail.com
Phone
+6282140072121
Journal Mail Official
rie.p3ii@gmail.com
Editorial Address
Lt.1 Pascasarjana Universitas Kh Abdul Chalim Mojokerto. Jl. Tirtowening Bendungan Jati Pacet Mojokerto
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
ISSN : -     EISSN : 28078233     DOI : https://doi.org/10.31538/andragogi
Core Subject : Education,
Andragogi Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran is a journal published by Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto is published twice times a year (March and September) as a media for scientific communication of academicians in the study of Teaching and Learning based on Interdisciplinary Research. Editors invite academicians to contribute their thoughts either in the form of research results, in-depth study, and book reviews following the discipline owned. The script is original and has not been published in other media. The manuscripts are preferably from research results and written in either English or Arabic.
Articles 57 Documents
Islam di Media Sosial sebagai Komodifikasi dan Implikasinya terhadap Pendidikan Islam Hakim, Faisol; Harapandi Dahri
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1813

Abstract

Perkembangan media sosial telah secara signifikan mengubah cara penyebaran ajaran Islam, di mana nilai-nilai keislaman semakin mengalami komodifikasi melalui berbagai platform digital. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana komodifikasi tersebut terjadi serta implikasinya terhadap pendidikan Islam. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menyintesis berbagai sumber akademik terkait digitalisasi Islam, monetisasi dakwah, dan pergeseran otoritas keagamaan di era digital. Hasil kajian menunjukkan beberapa bentuk komodifikasi yang konkret. Pertama, monetisasi konten dakwah terjadi melalui platform seperti YouTube dan TikTok, di mana para pendakwah memperoleh penghasilan dari iklan, donasi, fitur langganan berbayar, serta penyediaan konten religius eksklusif yang hanya bisa diakses pengguna tertentu. Kedua, selebritisasi ulama tampak dari bagaimana sebagian tokoh agama membangun personal branding dan pengaruh berbasis jumlah pengikut, dengan menyusun konten yang berorientasi pada daya tarik massa, seringkali mengorbankan kedalaman teologis. Ketiga, simbol-simbol Islam digunakan dalam industri fashion dan gaya hidup, misalnya penggunaan desain hijab, kaligrafi Arab, atau kutipan ayat Al-Qur’an dalam produk pakaian, seringkali tanpa disertai pemahaman atau konteks keagamaan yang memadai. Praktik-praktik ini mendorong terjadinya penyederhanaan ajaran Islam, dengan menitikberatkan pada aspek visual dan interaksi digital, alih-alih substansi akademik dan spiritual. Selain itu, tren ini juga mengubah cara masyarakat menilai kredibilitas keagamaan, dari yang sebelumnya berbasis sanad keilmuan menjadi berbasis popularitas digital seperti jumlah pengikut dan tingkat engagement. Melihat fenomena ini, kajian ini menekankan pentingnya penguatan literasi digital keislaman agar peserta didik mampu mengevaluasi dan memverifikasi informasi Islam secara kritis. Diperlukan integrasi literasi digital dalam kurikulum pendidikan Islam guna menjaga integritas akademik dan teologis dalam proses dakwah dan pembelajaran di era digital.
The Impact of Religious Leadership on Islamic Education Development Nasution, Puli Taslim; Nur, Kholidah
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1833

Abstract

This study explores the role of religious leaders in promoting Islamic education and fostering community harmony, particularly in communities where social norms and religious values are not widely upheld. As moral role models and spiritual guides, religious leaders are crucial in addressing behavioural issues and raising religious awareness within society. The research uses a quantitative approach, with simple linear regression analysis using SPSS software to examine the relationship between religious leadership and the development of Islamic education. The analysis reveals that 64.9% of the variance in the development of Islamic education can be attributed to the influence of religious leaders, while other factors influence the remaining 35.1%. These findings indicate that religious leaders can significantly impact educational outcomes through guidance and active community engagement. However, the study also highlights the need for better strategies to increase public enthusiasm for religious activities, particularly in communities that are less aware of or do not practice proper religious behaviour
Enhancing Fourth Grade Learning Outcomes Through the Jigsaw Model with Styrofoam Media Nasution, Afridah; Rahmi Seri Hanida; Novebri
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to improve the learning outcomes of fourth-grade students through the application of the Jigsaw Model combined with styrofoam media in the learning of Theme 9 Subtheme 3. The background of this research is the low active participation of students and the limited variety of teaching methods used by teachers at SD Negeri 076 Kayu Jati Panyabungan. This research uses a quantitative approach with the classroom action research (CAR) method, which is carried out in two cycles. The subjects of the study are 30 students from class IVa. The data collection technique used was a learning outcome test, while data analysis was conducted using Microsoft Excel and SPSS version 21. The research results show that the average student learning outcomes in the pre-cycle were 87%, and there was a significant increase of up to 963% in cycle II. The independent sample t-test showed a calculated t-value of 13.59164, greater than the t-table value, indicating a significant difference in learning outcomes before and after the implementation of the model. These findings reinforce that the use of the Jigsaw Model with styrofoam media can effectively improve student learning outcomes. This study recommends the use of a cooperative learning model based on concrete media to enhance student engagement and understanding at the elementary school level.  
Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMK Sutomo, Agus; Ngasbun Egar
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru SMK Negeri di Kota Pekalongan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode explanatory research. Sampel berjumlah 130 guru PNS yang dipilih secara proporsional acak dari total populasi sebanyak 193 guru. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan kepala sekolah, dan kepuasan kerja guru berada dalam kategori cukup baik. Secara parsial, lingkungan kerja memberikan kontribusi sebesar 27,2%, budaya organisasi 52,4%, dan kepemimpinan kepala sekolah 35,4% terhadap kepuasan kerja guru. Secara simultan, ketiga faktor tersebut memberikan kontribusi sebesar 56,1%. Penelitian ini menyarankan agar sekolah menciptakan lingkungan kerja yang nyaman secara fisik maupun nonfisik, menerapkan budaya sekolah yang adil dan konsisten, serta meningkatkan kualitas kepemimpinan melalui pelatihan dan perencanaan kerja. Upaya tersebut sangat penting untuk memotivasi guru, meningkatkan kinerja, dan menciptakan budaya kerja yang positif. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan fasilitas sekolah, penerapan aturan yang adil, serta penguatan peran kepala sekolah dalam menciptakan kepuasan kerja guru yang lebih baik
Mengoptimalkan Kepuasan Kerja Guru melalui Gaya Kepemimpinan yang Inovatif, Komitmen Organisasi, dan Komunikasi Efektif di Sekolah Purwati, Feni; Yovitha Yulianti Ningsih; Nurkolis
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah, komitmen organisasi, dan komunikasi efektif terhadap kepuasan kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Se-Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Latar belakang penelitian ini berfokus pada pentingnya tiga faktor tersebut dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi peningkatan kinerja dan kepuasan guru. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode explanatory research. Sampel yang digunakan terdiri dari 82 guru dengan teknik sampel jenuh. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, komunikasi efektif, dan kepuasan kerja guru berada dalam kategori "cukup", sedangkan gaya kepemimpinan kepala sekolah berada dalam kategori "baik". Berdasarkan analisis regresi linier berganda, secara parsial, gaya kepemimpinan berkontribusi sebesar 75,9%, komitmen organisasi 74,4%, dan komunikasi efektif 77,1% terhadap kepuasan kerja guru. Secara simultan, ketiga faktor tersebut memberikan kontribusi sebesar 84,1% terhadap kepuasan kerja guru. Kategori "cukup" pada komitmen organisasi dan komunikasi efektif mengindikasikan perlunya peningkatan dalam pengelolaan kedua faktor ini. Penelitian ini menyarankan agar sekolah memperbaiki pengelolaan tugas sesuai kewenangan dan tanggung jawab guru, serta memperkuat pembinaan, pengawasan, dan evaluasi untuk menginternalisasi nilai-nilai dan etika kerja yang tinggi. Selain itu, penting untuk membangun komunikasi yang lebih efektif antara pihak sekolah dan guru, serta memberikan penghargaan yang sesuai dengan kompetensi guru, termasuk insentif di luar gaji. Implikasi dari penelitian ini menyoroti pentingnya penerapan peraturan dan tata tertib sekolah yang lebih baik, serta penerapan nilai-nilai dan norma yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang lebih positif dan mendukung kepuasan kerja guru.
An Effort to Enhance Student Learning Outcomes through the Part Method Approach in the Physical Education, Health, and Recreation Study Program Solissaa, Jonas
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1888

Abstract

This study aims to improve student learning outcomes in swimming skills through the section method approach. The subjects of the study were students of the Physical Education, Health, and Recreation Study Program, Pattimura University, Ambon in 2024. This study used a Classroom Action Research (CAR) design with two action cycles. Data collection instruments included observation and performance tests of basic freestyle swimming technique skills assessed using a standardized assessment rubric. The results showed that the application of the section method approach contributed significantly to improving student learning outcomes. In cycle I, the learning completion rate reached 65%, where 14 out of 20 students successfully met the completion criteria. After improvements and optimization of the approach in cycle II, the completion rate increased to 100%, indicating that all students achieved the set successful standards. This increase reflects the effectiveness of the section method in improving students' basic swimming technique abilities. With the achievement of success indicators in cycle II, this study concludes that the section method can be used as an alternative effective learning strategy in developing students' basic swimming technique competencies. These findings are expected to be a reference for lecturers and physical education practitioners in optimizing the learning process, especially in water sports.
Analisis Pengaruh Profesionalisme Guru, Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Peningkatan Mutu Sekolah Pahing; Yovitha Yulianti Ningsih
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profesionalisme, budaya organisasi, dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah di SMK Negeri Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode explanatory research. Sampel penelitian berjumlah 130 guru PNS yang dipilih secara proporsional random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme, budaya organisasi, kepemimpinan kepala sekolah, dan mutu sekolah berada dalam kategori cukup baik. Secara parsial, profesionalisme memberikan kontribusi sebesar 12,1%, budaya organisasi 43%, dan kepemimpinan kepala sekolah 33,5% terhadap mutu sekolah, yang mengindikasikan bahwa faktor budaya organisasi memiliki pengaruh terbesar. Secara simultan, ketiga faktor tersebut memberikan kontribusi sebesar 49,8% terhadap mutu sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar sekolah meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan berkelanjutan, supervisi yang konstruktif, dan penghargaan atas kinerja guru. Selain itu, budaya organisasi perlu dibangun secara positif dengan pembiasaan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan inovasi di lingkungan sekolah. Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan profesionalisme guru, pembangunan budaya organisasi yang positif, dan pengembangan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan mutu sekolah.
The Impact of Sociocultural Factors on English Language Learning in Language Intensive Programs Muhammad Irfan Aminulloh; Mohammad Sofyan Adi Pranata
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1953

Abstract

This study aims to analyze the influence of sociocultural factors on English language learning at the Santri Intensive Development Institution (LIPs) dormitory of SMP Nurul Jadid, under the auspices of Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton. The examined factors include cultural identity, socioeconomic status, family and community support, peer influence, educational policies, and global media exposure. A qualitative case study approach was employed, involving 50 students, 10 English teachers, and 15 parents as participants. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, open-ended questionnaires, and document analysis. The findings reveal that cultural and Islamic values shape students’ attitudes toward English, often creating tension between preserving local identity and learning a foreign language. Socioeconomic status significantly affects students’ access to digital learning resources. Support from families, communities, and peers contributes to learning motivation, while contextualized educational policies enhance the effectiveness of English instruction. Exposure to English-language media positively impacts students’ language skills and attitudes, although the digital divide remains a major barrier.The study recommends the integration of local and Islamic values into English language learning, improved access to media and learning technologies, and the active involvement of families and communities to support a more holistic and culturally relevant educational experience.
Peran Supervisi dalam Meningkatkan Pemahaman Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Isfiana Oktaria Nasihatul Umami; Addin Arsyadana
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1954

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran supervisi dalam meningkatkan pemahaman kurikulum di MTs Miftahul Ulum Tanjunganom Nganjuk. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya supervisi pendidikan sebagai instrumen penting untuk menjamin efektivitas implementasi kurikulum, terutama dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan keragaman kebutuhan siswa. Supervisi tidak hanya berfokus pada supervisi, tetapi juga berfokus pada pengembangan profesional guru dan evaluasi kurikulum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi studi dokumen (seperti kurikulum operasional madrasah, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran), observasi kelas untuk menilai implementasi kurikulum, serta wawancara dengan kepala madrasah, guru, dan pengawas. Data dianalisis secara tematik dengan mengidentifikasi komponen kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan, peran pengawas, dan mengevaluasi efektivitas melalui metode seperti tes standar, survei, observasi, analisis dokumen, dan penilaian portofolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan kurikulum di MTs Miftahul Ulum meliputi pembinaan guru, pemantauan pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan, dan evaluasi kinerja. Pelaksanaan supervisi melalui observasi, diskusi, dan pelatihan profesional terbukti dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
Pendidikan Moderasi Beragama sebagai Pilar Penguatan Karakter dan Toleransi di Sekolah Alhafizh, Insan; Dede Setiawan
Andragogi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/adrg.v5i1.1987

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis penerapan pendidikan moderasi beragama di SMP Budi Bahasa, sebuah sekolah menengah pertama multikultural di Indonesia. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, analisis dokumen, dan studi pustaka, penelitian ini menggali bagaimana nilai-nilai moderasi beragama diintegrasikan dalam kurikulum, budaya sekolah, dan interaksi sehari-hari antara siswa dan guru. Prinsip utama seperti tawassuth (sikap tengah), i’tidal (keadilan), tasamuh (toleransi), dan la’unf (anti kekerasan) tercermin dalam rencana pembelajaran, perayaan hari besar keagamaan yang inklusif, serta program ekstrakurikuler yang mendukung keberagaman. Meskipun demikian, tantangan muncul pada interaksi informal siswa, khususnya kecenderungan membentuk kelompok eksklusif berdasarkan latar belakang agama atau budaya. Untuk mengatasi hal ini, sekolah menjalankan program diskusi lintas agama dan proyek bersama, serta memperkuat peran guru dalam membimbing siswa menghadapi stereotip dan intoleransi. Dampaknya adalah terciptanya lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dengan menawarkan model penerapan moderasi beragama yang relevan untuk sekolah multikultural serta menekankan strategi konkret mengatasi tantangan sosial demi membentuk peserta didik yang toleran dan berwawasan kebangsaan.