cover
Contact Name
Machrus Ali
Contact Email
lppm.undar1965@gmail.com
Phone
+6281332154192
Journal Mail Official
publicpowerjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gus Dur No.29A, Mojongapitindah, Mojongapit, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61419
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Public
Published by Universitas Darul Ulum
ISSN : 28089774     EISSN : 28072782     DOI : https://doi.org/10.32492/jpp.v8i2
Scope of the journal; Urban Studies, Cultural Studies, Anthropology, Sociology, Public Policy, Political science, Communication, Economics, Law, Education
Articles 36 Documents
Peran Pemerintah Desa Gambiran Dalam Mengatasi Phk Massal Pt. Cj Feed And Care Indonesia Jupri Deri; Khudrotun Nafisah; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 7 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v7i2.7203

Abstract

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan masalah yang kompleks, karena mempunyai hubungan dengan masalah ekonomi maupun psikologi bagi tenaga kerja yang terkena dampak PHK. Permasalahan terjadi pada perusahaan pakan PT CJ Feed and Care Indonesia yang berdomisili di Desa Mojoagung yang mengalami penurunan omset secara drastis akibat pandemi, sehingga pada tahun 2022 dan 2023 secara bertahap melakukan PHK masal. Padahal karyawan di perusahaan ternak tersebut 80 persen berasal dari desa Gambiran Mojoagung, sehingga terjadi beban ekonomi pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan case study dengan menggunakan indepth interview dan observasi partisipan sebagai teknik pengumpulan data. Sementara untuk teknik penentuan informan penelitian ini menggunakan purposif sebagai teknik analisis data serta menggunakan Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian. Sedangkan, berdasarkan dari hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa (1) Peran pemerintah desa Gambiran mengatasi permasalahan PHK masal yang dilakukan PT. Cj Feed melalui peran partisipatif, artinya pemerintah desa yang awalnya di kritik keras turut serta dalam mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan fasilitasi secara intensif dengan pihak perusahaan dan karyawan yang berasal dari desa Gambiran melalui berbagai kesepakatan. Selain itu, bentuk peran pemerintah desa dalam mengatasi masalah tersebut dengan mendistribusikan karyawan terdapat pada pekerjaan formal maupun informal termasuk membuat kebijakan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat terdampak dengan berbagai bentuk dan program. (2) Diperoleh hasil konkrit dari kebijakan pemerintah desa tersebut adalah berkurangnya tekanan ekonomi yang awalnya dirasakan, karena dampak PHK massal membuat bersangkutan tidak punya penghasilan untuk menunjang kehidupan keluarga. Meskipun diakui hasil yang diperoleh saat ini masih jauh dari gaji bulanan saat menjadi karyawan karena ada yang 3, 4, sampai 5 juta perbulan, sedangkan gaji atau usaha mandiri saat ini yang dijalani berkisar antara 1,5-2,5 juta.
Modal Kepemimpinan Transformasi Dalam Inovasi Pembangunan Agro Wisata Sumber Celeng Bulurejo Diwek Jombang Supraptini; Endah Wahyuningsih; Muhammad Nur Hidayat
Journal of Public Power Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agrowisata Sumber Celeng (ASC) berdiri sejak 2017 berada di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang merupakan bagian dari unit usaha milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepemimpinan transformatif kepala desa dan implementasi pendekatam kolaborasi katalis yang telah dilaksanakan dalam membangun Agrowisata Sumber Celeng (ASC). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan ditentukan dengan cara purposif yang terdiri dari 7 informan yaitu kepala desa (mantan dan yang saat ini menjabat), staf BUMDesa, Tokoh Masyarakat dan juga perangkat desa. Data diperoleh dengan wawancara, observasi dan dengan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles and Haberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala desa memiliki peran yang sentral mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan saat ini serta terus berupaya meningkatkan partisipasi warga dan banyak pihak agar ASC semakin maju dan berkembang. Selain itu kepala desa juga adalah tokoh yang jujur, terpercaya dan memiliki kepedulian. Kemampuannya dalam membangun jaringan dan komunikasi yang baik membuat mudah dalam menjalin kerjasama untuk kesejakteraan masyarakatnya  
Keistimewaan Santri Abdi Dalem di Pondok Pesantren Maimunah Fil Madinah Mayangan Ahmad Dery Sulthonik Alamsyah; Khudrotun Nafisah; Mukari
Journal of Public Power Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v9i1.975

Abstract

Kajian yang diambil dalam penelitian ini adalah peran-peran yang lakukan oleh santri abdi dalem dalam pola hubungan yang ada pada Pondok Pesantren Maimunah Fil Madinah serta pengaruhnya terhadap privilege santri abdi dalem. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Maimunah Fil Madinah, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang dikaji menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik milik George Herbert Mead dan didukung oleh teori Pertukaran Sosial milik Peter M. Blau. Informan dalam penelitian ini terdiri atas santri putra dan santri abdi dalem putra yang ada di Pondok Pesantren Mimunah Fil Madinah. Penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan terkait peran santri abdi dalem, yang terdiri dari tiga peran utama, yakni sebagai penjaga tradisi dan teladan bagi seluruh santri, berperan penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang ada di pesantren; sebagai penghubung antargenerasi, memfasilitasi komunikasi dan transfer pengetahuan; sebagai asisten kiai yang membantu pelaksanaan berbagai aktivitas di pesantren. Peran-peran ini memberikan privilege, di antaranya santri ndalem mendapatkan kepercayaan khusus dan kedekatan dari kiai dan juga dari santri lainnya; memiliki akses eksklusif ke ndalem/tempat tinggal kiai; membentuk status sosial di antara pengasuh dan santri, menciptakan hierarki yang jelas dalam struktur komunitas pesantren; mendapatkan fasilitas yang lebih baik.
Konflik Kepala Desa Dengan Perangkat Desa Di Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang Nur’aini Ruba’i; Farichatun Nisa'; Muhammad Syafi'ul Munir
Journal of Public Power Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v9i1.976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan dampak dinamika konflik yang terjadi antara kepala desa dengan Perangkat Desa di Dukuhmojo, Mojoagung, Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik Simon Fisher yaitu Prakonflik, Konfrontasi, Krisis, Akibat Konflik dan Pasca Konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam dinamika konflik yang terjadi antara Kepala Desa Dukuhmojo dengan Perangkat Desanya, yaitu: Pertama, Bentuk konflik manifest berupa resistensi yang terlihat dari perangkat desa terkait kehadiran kepala desa baru, berupa pertentangan secara verbal dalam rapat desa, menghambat berbagai program dan kebijakan hingga menunjukkan sikap ketidaksukaan melalui sikap yang ditunjukkan keseharian. Kedua, Bentuk konflik laten berupa rasan-rasan yang terjadi di kalangan para perangkat hingga sering menjelek-jelekkan ke beberapa kalangan warga Dukuhmojo. Sehingga, dalam konflik yang terjadi antara kepala desa dengan perangkat desa Dukuhmojo menciptakan kondisi tidak kondusif dalam jalannya pemerintahan serta pesimisme di tengah masyarakat atas pembangunan yang akan dilakukan kepala desa, meskipun pada akhirnya dengan berbagai cara yang dilakukan kepala desa mampu menyelesaikan dengan cara pendekatan sistemik maupun pendekatan personal.  
Perubahan Interaksi Sosial Pengguna Aplikasi Tiktok Siswa SMK Negeri 3 Jombang Mohammad Iqbal Hanafi; Elva Zakiyatul Fikria; Nensy Triristina
Journal of Public Power Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v9i1.977

Abstract

Topik kajian dalam penelitian ini adalah tentang perubahan interaksi sosial pengguna aplikasi TikTok serta dampak yang ditimbulkan dikalangan remaja. Penelitian ini dilakukan di kota Jombang, Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik penentuan informan melalui teknik purposive yang kemudian dikaji menggunakan teori fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Informan dalam penelitian ini terdiri dari siswa dari SMK Negeri 3 Jombang. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa ada beberapa perubahan interaksi sosial pengguna TikTok yaitu (a) Eksplorasi Identitas Melalui Konten Kreatif, (b) Validasi Sosial dan Pembentukan Rasa Diri, (c) Koneksi Global dan Komunitas, (d) Perbandingan Sosial dan Kesehatan Mental, (e) Dukungan Sosial dan Empati, (f) Dinamika Hubungan Pribadi dan Kolaborasi, (g) Pengaruh Interaksi Online terhadap Realitas Sosial, (h) Pengalaman Stres dan Konflik Sosial, (i) Evolusi Makna Interaksi Sosial, (j) TikTok sebagai Ruang Interaksi Sosial. Sedangkan dalam poin kedua tentang dampak dari pengguna TikTok diantaranya menimbulkan dampak negatif dan positif. Dampak positifnya yaitu (a) penggunaan TikTok membantu siswa untuk memudahkan dalam proses pembelajaran di sekolah, (b) penggunaan TikTok dapat membantu siswa menjalin komunikasi dengan teman jauh serta berinteraksi dengan teman baru, (c) penggunaan TikTok dapat menjadi wadah dalam pengembangan kreativitas dan ekspresi diri siswa, (d) penggunaan TikTok membantu siswa untuk selalu up to date. Sedangkan dampak negatifnya adalah (a) TikTok dapat menggangu konsentrasi belajar siswa karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan dalam menggunakan TikTok, (b) dapat membuat siswa termakan dengan berita hoax, (c) dapat menyebabkan pemborosan waktu atau buang-buang waktu, (d) dapat menggangu waktu istirahat, (e) dapat menimbulkan perilaku konsumtif.
Transisi Demokrasi Indonesia Pasca Orde Baru Persepektif Giorgio Agamben Bambang Widianto Akbar; Winda Nurlaily Rafikalia Iskandar; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses transisi demokrasi di Indonesia pada 1998 menimbulkan suasana ketiadaan norma (anomie), yang memancing adanya situasi kacau (chaos) dalam masyarakat Indonesia kala itu. Di tengah suasana tanpa norma ini terjadi ‘peniadaan’ hukum, aturan seolah ditanggalkan, dan negara seakan absen kehadirannya dalam mengatur masyarakat. Di masa seperti inilah terjadi apa yang disebut oleh Giorgio Agamben sebagai ‘Demokrasi & Kedaruratan’. Sebuah analisis yang intinya menjelaskan bahwa sebuah negara yang berada dalam keadaan genting akan menangguhkan kepastian hukum, mengabaikan prinsip pemisahan kekuasaan, melanggar hak-hak sipil. Dalam situasi ini, terjadi gesekan dalam masyarakat yang tidak dapat dihindari. Dalam konteks Indonesia, hal seperti ini diperparah dengan meletusnya konflik komunal di berbagai daerah, yang menimbulkan masalah baru bagi sebuah negara yang sedang berupaya membangun demokrasinya. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menganalisis fenomena ini dengan menghubungkannya dengan pemikiran Giorgio Agamben mengenai ‘Demokrasi & Kedaruratan’. Dari hasil penelitian ditemukan hasil bahwa masa transisi demokrasi pasca runtuhnya Orde Baru di tahun 1998 terjadi penangguhan hukum, pengabaian hak-hak sipil dan berbagai pelanggaran lainnya. Ragam krisis yang terjadi sebelum penggulingan rezim Orde Baru belum terselesaikan sepenuhnya sehingga memicu berbagai gejolak yang kemudian menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Sebuah ujian tersendiri bagi Indonesia memasuki milenium baru. Hal ini seakan terus berlanjut walau kini Indonesia telah menerapkan otonomi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. Maraknya kekerasan terhadap masyarakat daerah di masa kini bisa dianggap sebagai ‘warisan’ dari kekerasan negara yang acapkali dilakukan saat corak kekuasaan masih bersifat terpusat (sentralisasi). Masa transisi telah melahirkan gelombang kekerasan yang seakan tidak pernah berakhir, dan semuanya itu berangkat dari situasi darurat kala terjadinya peralihan rezim di Indonesia.            

Page 4 of 4 | Total Record : 36