cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jip@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Department of Pharmacy Building 2nd Floor, Faculty of Medicine and Health Sciences, 3rd Campus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Islamic Pharmacy
ISSN : 24605182     EISSN : 25276123     DOI : http://dx.doi.org/10.18860/jip
Core Subject : Health, Science,
Welcome to Journal of Islamic Pharmacy (e-ISSN : 2527-6123) formerly Jurnal Farmasains (p-ISSN : 2460-5182) Department of Pharmacy, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia. The journal was established in 2015 and online publication was begun in 2016. Since 2016, the journal has been published in English and only receives manuscripts in English.
Articles 156 Documents
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif P-Aminophenol dalam Sediaan Sirup Parasetamol dengan Metode HPLC Putri, Astrid Kusuma; Yuwono, Mochamad
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.20840

Abstract

Parasetamol (PA) atau acetaminophen (N-acetyl-p-aminophenol) merupakan obat yang secara luas digunakan sebagai antipiretik dan analgesik, berasal dari derivat sintesis nonopioid p-aminofenol (4-APh). PA dimungkinkan lebih mudah terdegradasi menjadi 4-APh pada sediaan sirup PA, 4-APh dapat menunjukkan efek samping seperti nefrotoksisitas dan toksisitas teratogenik dan dapat menyebabkan methemoglobinemia. High-performance liquid chromatography (HPLC) adalah bentuk spesifik dari kromatografi kolom yang umum digunakan dalam biokimia dan analisis untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur senyawa aktif. Pada penelitian ini akan dilakukan optimasi pemisahan PA dan produk degradasinya, 4-APh dengan menggunakan kolom LiChrospher® Reverse Phase (RP) 18. Kemudian dilakukan validasi metode dengan menentukan presisi, linieritas, batas deteksi dan batas kuantifikasi, serta akurasi dari pemisahan PA dan 4-APh. Setelah tingkat validitas terpenuhi, dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif 4-APh dalam sampel sediaan PA sirup yang beredar di pasaran. Analit dipisahkan pada kolom RP-18 LiChrospher® (250 mm x 4,00 mm id, ukuran partikel 5 μm). Fase gerak MeOH dan buffer fosfat 0,01M pH 4,07 (26:74 v/v) dengan laju alir 1 ml/menit, dengan suhu oven 30°C cocok untuk pemisahan dan penentuan 4-APh dalam simulasi sirup PA. Deteksi UV dilakukan pada 275,8 nm. Parameter kromatografi seperti waktu retensi, faktor kapasitas, faktor tailing, jumlah pelat teoritis, %RSD dari luas puncak dan faktor resolusi ditentukan. Metode yang dikembangkan ternyata linier pada rentang konsentrasi 1,01 – 6,06 μg/ml untuk 4-APh (r2= 0,9996, Vxo = 1,48%). Batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ) untuk 4-APh masing-masing adalah 0,18 μg/ml dan 0,54 μg/ml. Kriteria penerimaan validasi terpenuhi dalam semua prosedur. Kemudian metode yang dikembangkan berhasil diterapkan untuk menentukan 4-APh dalam tiga sirup PA generik di Indonesia, hasil menunjukkan bahwa sirup PA generik merk X, Y dan Z tidak mengandung 4-APh.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Prolanis di Puskesmas Kedungkandang Kota Malang Tahun 2022 Rahma, Amila Dzaky; Syarifuddin, Sadli; Wijaya, Dhani
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 1 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i1.26182

Abstract

Hipertensi merupakan keadaan dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah yang tinggi (tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg) yang terjadi secara konstan. Terapi antihipertensi termasuk dalam program pengelolaan penyakit kronis (prolanis). Penggunaan obat yang rasional bertujuan agar pasien yang menerima terapi sesuai dengan dosis, waktu terapi, dan mendapatkan harga yang terjangkau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil dan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien pengelolaan penyakit kronis di Puskesmas Kedungkandang Kota Malang tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian jenis observasional deskriptif dengan menggunakan data retrospektif. Sampel penelitian berupa 77 rekam medis pasien prolanis 60 tahun yang mendapat terapi antihipertensi dan terdiagnosa hipertensi dengan atau tidak penyakit penyerta pada rekam medis pasien prolanis bulan Januari hingga Desember 2022, selebihnya dieksklusikan. Obat antihipertensi yang digunakan antara lain amlodipin (57,80%), kandesartan (15,77%), bisoprolol (11,44%), valsartan (3,71%), nifedipin (3,40), hidroklorotiazid (3,09%), kaptopril (2,94%), spironolakton (1,08%), imidapril (0,62%), dan furosemid (0,15%). Rasionalitas tepat indikasi sebesar (100%), tepat penilaian kondisi pasien (96,9%), tepat pemilihan obat (91,5%), tepat dosis (97,5%), dan tepat interval waktu pemberian (100%). Kesimpulan nilai persentase rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien prolanis adalah 97,2%.
Faktor-Faktor yang Berkorelasi dengan Perilaku Swamedikasi Masyarakat Kecamatan Cikampek Pada Masa Pandemi Covid-19 Wiyati, Tuti; Pahriyani, Ani; Guri, Amelia Zaida
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 2 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i2.23833

Abstract

Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan gaya hidup masyarakat di dunia bahkan di Indonesia. Salah satu yang terdampak adalah perilaku swamedikasi masyarakat dalam upaya bertahan hidup dari virus Covid-19. Penelitian ini menganalisis perilaku swamedikasi masyarakat kecamatan Cikampek dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku swamedikasi tersebut. Sebanyak 388 responden dari 10 kelurahan di kecamatan Cikampek berkontribusi dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode cross sectional dari bulan Desember 2021 hingga Januari 2022. Analisis data terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku swamedikasi dilakukan menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, dan pekerjaan berkorelasi dengan perilaku swamedikasi (p< 0,05). Perilaku swamedikasi yang meningkat menjadi target utama edukasi yang harus dimulai dari sejak usia remaja agar pemahaman yang benar mengenai obat meningkat di segala cakupan strata sosal masyarakat. Swamedikasi yang tepat akan meningkatkan penggunaan obat yang rasional di Indonesia.
Analisis Jejaring Farmakologi Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Sebagai Imunomodulator Lena, Nour; Jamil, Ahmad Shobrun; Muchlisin, M. Artabah; Almutahrihan, Irsan Fahmi
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.20782

Abstract

Covid-19 merupakan wabah penyakit yang menginfeksi sistem pernafasan pada manusia. Kasusnya terjadi hampir di seluruh negara di dunia dan keberadaannya sangat meresahkan karena penyebarannya terjadi dengan sangat cepat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19 adalah dengan meningkatkan sistem imun. Sistem imun melindungi tubuh dari infeksi dengan memproduksi molekul protein yang disebut antibodi yang mengikat antigen agen infeksi. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, beberapa tanaman lokal Indonesia memiliki potensi sebagai imunomodulator. Fokus penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jejaring protein yang terkait dengan sistem imun tubuh yang teraktivasi karena pemberian ekstrak tanaman jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif berdasarkan online database dan web server (KNApSAck Family, Dr. Duke’s Phytochemical and Ethnobotanical Databases, SwissTargetPrediction, GeneCards, SwissADME, Venny, dan StringDB). Berdasarkan hasil penelitian, tanaman G. ulmifolia mengandung 17 senyawa metabolit sekunder, lima diantaranya memiliki bioavailabilitas yang tinggi meliputi ent-catechin, (-)-epigallocatechin, caffeine, kaempferol, dan quercetin. Senyawa (-)-epigallocatechin diprediksi dapat berinteraksi dengan MAPK14 yang memiliki koneksi dengan lima jalur penting dalam imunomodulator yaitu Fc epsilon RI signaling pathway, PD-L1 expression and PD-1 checkpoint pathway in cancer, THF17 cell differentiation, TNF signaling pathway, dan IL-17 signaling pathway.
Acute Toxicity of 70% Ethanol Extract of Kenitu (Chrysophyllum cainito L.) Leaves of Wistar Rats (Rattus norvegicus) Maulina, Novia; Fawzia, Rachma Izza; Firdausy, Alif Firman; Quintão, Roberto Doutel; Ma'arif, Burhan
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 1 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i1.27019

Abstract

The postmenopausal phase, which results in a lack of estrogen levels and is one of the triggers of menopausal symptoms, contributes to the elderly's cognitive function decline. This condition can also cause joint and bone pain, bladder and urinary tract disorders, and sexual problems. Based on several studies, it is known that kenitu (Chrysophyllum cainito L.) contains phytoestrogen compounds with a structure similar to the hormone estrogen, so kenitu has the potential as an alternative treatment for disease conditions with risk factors for estrogen deficiency. The study was conducted to determine the estimated lethal dose 50 (LD50) value based on the Globally Harmonized System (GHS) classification as well as macroscopic (physical, behavioral, and average weight gain per day) and microscopic (liver and kidney histology) values in Wistar rats against the administration of 70% ethanol extract of kenitu leaves at a dose of 2000 mg/kg body weight (BW). The Up-and-Down Procedure (UDP) acute toxicity test method was used for this study. The maximum dose was 2000 mg/kg BW of ethanol extract from 70% kenitu leaves. The study found that the 70% ethanol extract of kenitu leaves had more than 2000 mg/kg BW LD50 value against Wistar rats. Based on the classification of the GHS, it can be concluded that 70% ethanol extract of kenitu leaves against Wistar rats is classified as low toxicity.
Uji Kualitatif dan Kuantitatif Hidrokuinon dalam Kosmetik Tanpa Izin Edar pada Marketplace Sari, Margareta Nilam; Sari, Dewi Perwito; Hardani, Prisma Trida
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 2 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i2.24757

Abstract

Kosmetik merupakan salah satu produk yang mudah didapatkan melalui marketplace. Kosmetik harus menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan keamanan. Namun terdapat bahan yang tidak diizinkan digunakan dalam kosmetik, salah satunya hidrokuinon. Kosmetik hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan izin edar dari BPOM. Hasil penelusuran peneliti pada salah satu marketplace diperoleh data bahwa kosmetik tanpa ijin edar memiliki banyak peminat dan terjual dalam jumlah puluhan ribu setiap bulannya. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan pengujian kualitatif dan kuantitatif kadar hidrokuinon pada kosmetik tanpa izin edar dalam marketplace. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya kandungan dan kadar hidrokuinon dalam sampel krim pemutih wajah tanpa izin edar pada marketplace. Metode uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan pereaksi FeCl3 dan metode uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil yang didapatkan dari uji kualitatif yaitu sampel V, W, X, Y, dan Z positif mengandung hidrokuinon yang ditunjukkan dengan perubahan warna ungu-kehitaman setelah ditambahkan pereaksi FeCl3. Hasil yang didapatkan pada validasi metode yaitu LOD 0,0474 ppm dan LOQ 0,1582 ppm, nilai presisi 0,879%, nilai koefisien korelasi (r2) 0,9992, nilai recovery yaitu 92,97 ±1,3573%, 92,36 ±1,6183, 107,22% ±0,7391. Berdasarkan hasil pengukuran, hidrokuinon yang terkandung dalam masing-masing sampel V 0,7759±0.0716ppm, W 0,9211±0.0489ppm, X 0,9812±0.0152ppm, Y 0,9317±0.0436ppm, Z 0,6226±0.0781ppm. Dapat disimpulkan bahwa kelima produk kosmetik tanpa izin edar di marketplace tersebut tidak memenuhi standar keamanan bahan baku kosmetik.
Karakteristik yang terkait dengan Pengetahuan dan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis Paru di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjung Pinang Wiyati, Tuti; Maifitrianti, Maifitrianti; Nabilla, Adistya Risma
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29829

Abstract

Indonesia masih menjadi lima negara terbesar di dunia yang memiliki angka pasien tuberkulosis (TB) paru yang tinggi. Tanjung Pinang menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki catatan kesembuhan pasien TB dibawah angka pencapaian nasional. Keberhasilan pengobatan TB sangat dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam pengobatan. Pengetahuan mengenai TB sangatlah penting guna menyadarkan pasien agar patuh dalam menjalankan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor karakteristik yang terkait dengan pengetahuan dan kepatuhan minum obat, serta menganalisis hubungan dari tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib Tanjung Pinang. Desain penelitian dilakukan secara cross-sectional pada bulan April-Juni 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, dengan 81 pasien memenuhi kriteria inklusi. Tingkat pengetahuan dinilai menggunakan kuesioner pengetahuan yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO), sedangkan tingkat kepatuhan dinilai menggunakan kuesioner Medication Adherence Rating Scale (MARS-5). Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mempunyai tingkat pengetahuan baik (79,0%) dan patuh dalam meminum obat (77,8%). Karakteristik usia dan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan dan kepatuhan (p 0,05). Tingkat pengetahuan berhubungan erat dengan kepatuhan minum obat (p 0,05) dengan nilai korelasi kuat (r = 0,704) dan arah korelasi positif. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan pasien TB maka semakin meningkat kepatuhan minum obatnya.
Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku dalam Menggunakan Produk Kosmetik Berlabel Halal pada Mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang Maulina, Novia; Silmy, Nur Fairus; Sugihantoro, Hajar; Syahrir, Achmad
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.26879

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, sepatutnya memenuhi kebutuhan yang mengarah pada keadaan kehalalan suatu produk, salah satunya penggunaan kosmetik yang banyak digunakan masyarakat terutama mahasiswa. Kesadaran dalam menggunakan kosmetik halal ini merupakan akibat dari pemahaman agama yang baik serta edukasi produsen terkait sertifikat halal pada produknya, sehingga masyarakat lebih selektif pada pemilihan produk yang digunakan. Pengetahuan tentang kosmetik halal ini akan mempengaruhi perilaku dalam menggunakan produk kosmetik halal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang tentang produk kosmetik halal, serta mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap perilaku dalam menggunakan kosmetik berlabel halal pada mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang. Metode penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Hasil analisis data pada 104 responden menunjukkan pada tingkat pengetahuan 73 mahasiswa (70%) memiliki pengetahuan tinggi, 30 mahasiswa (29%) memiliki pengetahuan cukup, dan 1 mahasiswa (1%) memiliki pengetahuan rendah. Pada tingkat perilaku 62 (60%) mahasiswa memiliki perilaku tinggi, 27 mahasiswa (26%) memiliki perilaku cukup, dan 15 mahasiswa (14%) memiliki perilaku rendah. Pengetahuan kosmetik halal berpengaruh signifikan (0,006) terhadap perilaku dalam menggunakan produk kosmetik berlabel halal dengan kekuatan pengaruh sedang 0,388 dan arah positif. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pengetahuan tentang kosmetik halal dengan perilaku dalam menggunakan produk kosmetik berlabel halal dengan kekuatan pengaruh tinggi dan arah hubungan yang positif.
Potensi Antibakteri Minyak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata D) terhadap Penghambatan Bakteri Gram Positif Sunnah, Istianatus; Fadiyah, Ghina Atika; Silmi, Wiwin Anuggerah; Erwiyani, Agitya Resti
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.27010

Abstract

Minyak biji labu kuning merupakan minyak nabati yang memiliki kandungan senyawa metabolit yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fisik dan potensi minyak biji labu kuning dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Minyak diperoleh melalui proses ekstraksi sokletasi menggunakan pelarut n-heksana, kemudian dilakukan skrining fitokimia flavonoid, saponin, dan tanin, serta penentuan karakteristik fisik meliputi uji organoleptis, pH, bobot jenis, bilangan asam, bilangan iodium, dan bilangan penyabunan. Metode difusi cakram digunakan untuk mengevaluasi potensi antibakteri dengan kontrol positif doksisiklin 30 µg. Perbedaan potensi dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan minyak biji labu kuning memiliki kandungan flavonoid dan saponin, namun tidak memiliki kandungan tanin. Minyak biji labu kuning memiliki warna kuning, bau khas labu, dengan pH 5 ± 0, bobot jenis 0,89 g/mL, bilangan asam 6 ± 0 mg NaOH/g, bilangan iodium 14,63 ± 0,77 g I2/100g, dan bilangan penyabunan 449 mg KOH/100g. Diameter zona hambat minyak biji labu kuning terhadap bakteri S. aureus sebesar 1,89 ± 0,703 mm dan P. acnes sebesar 0,6 ± 0,06 mm. Kontrol positif doksisiklin memiliki diameter zona hambat sebesar 28,19 ± 2,959 mm terhadap S. aureus dan 27,8 ± 1,21 mm terhadap P. acnes. Minyak biji labu kuning memiliki kandungan senyawa flavonoid dan saponin yang berperan menghambat pertumbuhan bakteri, namun memiliki potensi lemah dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif S. aureus dan P. acnes.
Formulasi dan Evaluasi Stabilitas Suhu yang Berbeda pada Sabun Padat Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn) Muslikh, Faisal Akhmal; Aryantini, Dyah; Sari, Fita; Hesturini, Rosa Juwita; Latarissa, Nayla Annida; Imanda'ar, Pavitra Meilina; Sya'adah, Puri Zumrotul; Reza, Putri Firdaus Shafiera; Priyantri, Risma Virgian
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.26897

Abstract

Daun sirih (Piper betle Linn) telah terbukti memiliki sifat antibakteri yang kuat, yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, termasuk bakteri gram positif dan gram negatif. Mekanisme kerja antibakteri dari ekstrak daun sirih melibatkan beberapa faktor, seperti minyak atsiri, senyawa fenolik, alkaloid, dan flavonoid, yang bekerja secara sinergis untuk menghambat dan mematikan bakteri. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk merancang dua formula sabun padat yang mengandung ekstrak daun sirih, kemudian dilakukan evaluasi stabilitasnya pada suhu ruang (± 25⁰C), suhu dingin (± 4-8⁰C) serta suhu panas (± 40⁰C). Hasil uji menunjukkan bahwa formula 1 (F1) dan 2 (F2) sediaan sabun padat memenuhi syarat yang ditetapkan, termasuk dalam hal bentuk, warna, aroma, kadar air, pH, dan stabilitas busa. F1 menampilkan organoleptis dengan bentuk yang tidak padat dan berwarna coklat pekat. Sementara itu, F2 menunjukkan organoleptis dengan bentuk padat, berwarna putih kehijauan, dan aroma yang khas seperti daun sirih. Uji pH menunjukkan nilai 11 untuk F1 dan 10 untuk F2. Stabilitas busa F1 mencapai rerata 80,65 ± 1,038%, 90,83 ± 2,929%, dan 93,20 ± 1,200%, sementara F2 memiliki nilai rerata 85,56 ± 8,435%, 84,98 ± 4,392%, dan 93,59 ± 2.114%. Uji kadar air menunjukkan F1 memiliki rerata 3,645 ± 0,010%, 1,761 ± 0,035%, dan 3,081 ± 0,156%, sedangkan F2 memiliki nilai sebesar 1,125 ± 0,108%, 1,310 ± 0,274%, dan 2,142 ± 0,167%. Dapat disimpulkan bahwa formula kedua dipilih karena memenuhi semua kriteria yang ditetapkan. Sabun padat dengan ekstrak daun sirih ini diharapkan dapat menjadi pilihan yang baik bagi individu yang mengutamakan kebersihan dan perlindungan kulit dari infeksi bakteri.